Anda di halaman 1dari 19

OLEH : KELOMPOK 4

NAMA-NAMA KELOMPOK
• Maria F. Arvidiani • Flaviana Dos Santos
• Maria A. Febiani • Rut D. E. Blegur
• Jessicha J. Tangpen • Maria S. Herin
• Elisabeth H. Aswan • Mariyani E. Lepa
• Nurul Azizah S. S • Angelus F. W. Kukun
• Yullen R. Sanda • Bernadete Anansia
• Belandini U. Toy N. H. Kelen
• Maurensiana Kolong • Yohanes P.U Lodong
PENGERTIAN EUTHANASIA
Euthanasia berasal dari dua kata:
• Eu (Yunani) : indah, bagus,
terhormat
• Thanatos: mati atau mayat
Euthanasia dapat diartikan
sebagai mati dengan baik atau
mati dengan mudah tanpa
mengalami penderitaan.
Pengertian Menurut Para Ahli
• Menurut KNMG (Ikatan Dokter Belanda)
Euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan
sesuatu untuk memperpanjang hidup pasien atau
dengan sengaja melakukan sesuatu untuk
memperpendek hidup seorang pasien, dan ini
dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri
• Menurut Hilman (2001)
Euthanasia berarti “pembunuhan tanpa
penderitaan”(mercy killing). Tindakan ini biasanya di
lakukan terhadap penderita penyakit yang secara
medis sudah tidak mungkin lagi untuk bisa sembuh.
Lanjutan. . .
• Menurut Gezondheidsraad Belanda
Euthanasia adalah perbuatan yang dengan
sengaja memperpendek hidup ataupun dengan
sengaja tidak berbuat untuk memperpanjang
hidup demi kepentingan pasien oleh seorang
dokter atau bawahannya yang bertanggung
jawab padanya.
• Secara umum euthanasia diartikan perbuatan
mengakhiri kehidupan seseorang untuk
menghentikan penderitaannya.
Pembagian Euthanasia
Tindakan secara sengaja yang dilakukan dokter
Euthanasia Aktif atau tenaga kesehatan lain untuk
memperpendek atau mengakhiri hidup pasien

Dokter atau tenaga kesehatan lain secara sengaja


Euthanasia pasif tidak memberikan medis penunjang hidup
pasien

Pasien secara sadar menolak menerima


Autoeuthanasia perawatan medis dan ia tahu bahwa itu akan
mengakhiri atau memperndek umurnya.
Etika dan hukum sebagai landasan
pelaksanaannya
Aspek Etika

Ada satu prinsip etika yang mendasar yaitu kita harus menghormati
kehidupan manusia

Pada kode etik kedokteran Indonesia Bab II tentang kewajiban dokter


terhadap pasien, tidak memperbolehkan mekakhiri penderitaan dan
hidup orang sakit yang dalam pengetahuan dan pengalaman tidak
dapat disembuhkan lagi (Kode Etik Kedokteran, 2002)

Dalam pasal 9 Bab II Kode Etik Kedokteran Indonesia , seorang dokter


senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani.
Aspek Hukum
• Sampai saat ini belum ada satu
perundangundangan yang secara
khusus mengatur tentang Euthanasia.
• Di dalam KUHP juga tidak ada satu
pasalpun Yang memuat kata
Euthanasia.
• Pasal 344 KUHP Yang berbunyi: Barang
siapa menghilangkan jiwa orang lain
atas permintaan orang itu sendiri, yang
disebutkannya dengan nyata dan
sungguh-sungguh, dihukum penjara
selama-lamanya dua belas tahun.
Lanjutan. . .

Barang siapa yang dengan sengaja dan direncanakan lebih dahulu


Pasal 340 menghilangkan jiwa orang lain, dihukum, karena pembunuhan
KUHP direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau pejara selama-
lamanya seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya
dua puluh tahun

Barang siapa karena salahnya menyebabkan matinya orang,


Pasal 359 dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan
selamalamanya satu tahun.

Barang siapa dengan sengaja menghasut orang lain untuk


membunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu, atau
Pasal 345
memberikan daya upaya itu jadi bunuh diri, dihukum penjara
selama-lamanya empat tahun penjara.
Pelaksanaan Euthanasia di Indonesia

• Perkembangan Euthanasia di Indonesia sendiri masih


belum memiliki aturan dan undang-undang tersendiri.
• Di Indonesia masih banyak yang menentang
euthanasia karena dianggap melanggar Hak Asasi
Manusia.
• Pelaksanaan Euthanasia di Indonesia dianggap
melanggar HAM (pasal 1 ayat 1 UU no. 39 tentang
HAM)
• Tindakan euthanasia juga dianggap bertentangan
dengan UU hukum pidana pasal 338 hingga 345 ,
mengenai penghilangan nyawa seseorang
Lanjutan. . .

• Euthanisia sesungguhnya bisa diterapkan di


Indonesia selama ada aturan dan batasan yang jelas
• Euthanasia boleh dilakukan asal sudah memenuhi
berbagai syarat, melihat kondisi medis dan dilakukan
berdasarkan persetujuan yang disepakati semua
pihak termasuk keluarga.
• Euthanasia memang dilarang di Indonesia karena
adanya HAM yang membatasi.
• Namun bila itu tidak dilakukan, pihak medis dan
keluarga juga pasien akan mengalami berbagai krisis.
Pelaksanaan EUTHANASIA Di Negara lain

Belanda
• Pada tanggal 10 April 2001 Belanda Menerbitkan
Undang-undang yang mengizinkan euthanasia
yaitu wet van 12 April 2001. Berlaku sejak 1 April
2002
• Belanda negara pertama di Dunia yang
melegalisasikan Praktek Euthanasia.
• Undang-undang Hukum Pidana Belanda secara
formal euthanasia dan bunuh diri berbantuan
masih dipertahankan dan dianggap kriminal
Lanjutan. . .
Belanda
• keluarga boleh mengajukan
euthanasia jika kondisi
pasien sudah parah dan
sangat menderita dengan
penyakitnya
• Setiap dokter di Belanda di-
mungkinkan melakukan
euthanasia dan tidak akan
dituntut di depan
pengadilan asalkan
mengikuti beberapa
prosedur yang telah
ditetapkan
Inggris

• Pada tanggal 5 November


2006 kolose kebidanan dan
kandungan Britania Raya
mengajukan proposal kepada
dewan agar dipertimbangkan
izin melakukan euthanasia
kepada bayi-bayi yang lahir
cacat
• Hingga saat ini tindakan
Euthanasia merupakan suatu
tindakan melawan hukum di
kerajaan Inggris
• China
Euthanasia saat ini tidak
diperbolehkan secara
hukum
• Euthanasia diketahui
terjadi pertama kalinya
pada tahun 1986, dimana
seorang yang bernama
Wang Mingcheng,
meminta kepada seorang
dokter untuk melakukan
Euthanasia terhadap
ibunya yang sakit.
Australia
• Negara bagian Australia,
Northern Territory
sesungguhnya menjadi tempat
pertama didunia dengan
undang-undang yang
mengizinkan Euthanasia dan
bunuh diri berbantuan, meski
reputasi ini tidak bertahan lama
• Pada tahun 1995 Northern
Territory menerima
undangundang yang disebut
Right of the Terminally III Bill
(UU tentang hak pasien
terminal).
Contoh kasus di Indoensia

• Kasus Rudi Hartono – Indonesia


Isrti dari Rudi Hartono Koma selama 3,5 bulan
setelah menjalani operasi di RSUD Pasar Rebo
pada bulan Oktober 2004. Sang suami, Rudi
Hartono (25) mengajukan permohonan
euthanasia ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
pada tangggal 21 Februari 2005. Permohonan
yang ditandatangani oleh suami, orang tua
serta kakak dan adik Siti Zulaeha.
• Pada tahun 2002, ada seorang pasien wanita
berusia 68 tahun yang terdiagnosa menderita
penyakit sirosis hati (liver cirrhosis). Tiga
bulan setelah dirawat, seorang dokter
berumur 30 tahun, telah mencabut alat
bantu pernapasan (respirator) atas
permintaan anak perempuan si pasien.

Anda mungkin juga menyukai