Anda di halaman 1dari 22

Prasarana Dasar

Lingkungan
Permukiman
Prasarana Lingkungan
• Prasarana adalah kelengkapan kebutuhan dasar fisik
yang harus dipenuhi untuk berfungsinya suatu kawasan
seperti yang diinginkan. Sedangkan sarana adalah
fasilitas penunjang untuk terselenggaranya kehidupan
sosial ekonomi dan budaya. Sebagai contoh di suatu
kawasan pertanian, yang disebut dengan prasarana
adalah seperti jalan dan saluran irigasi, sedangkan
sarananya adalah koperasi dan balai pertemuan.
Pengertian tentang sarana dan prasarana ini penting
untuk dipahami lebih dahulu agar terjadi kesamaan visi
pada penerapan dan pengembangannya.
• Sedangkan yang dimaksud Teknik Prasarana
Lingkungan Pemukiman (TPLP) sesuai dengan PBB
adalah :
“The control of all those vectors in man’s physical environment
which exercise or may exercise a delivery effect on his physical
development, health or survival.”[1]
• Jadi TPLP adalah merupakan kontrol dari seluruh unsur
lingkungan fisik manusia yang membahayakan atau
mungkin membahayakan bagi perkembangan fisik,
kesehatan atau kelangsungan hidup manusia.
[1] Catatan Kuliah TPLP, Jurusan TL, ITS 2000
Menurut Direktorat Jendral Cipta Karya,
Departemen Pekerjaan Umum dalam Petunjuk
Teknis Perencanaan Pembangunan dan
Pengelolaan Bidang ke-PLP-an Perkotaan dan
Perdesaan tahun 1999, disebutkan bahwa
terdapat 4 prasarana dasar pemukiman yang
penting yaitu:
– Air bersih
– Persampahan
– Air limbah
– Drainase
• Sedangkan menurut Aromar Revi dan Manish Dube[1] dalam
makalahnya Indicators for Urban Environmental Services in
Lucknow – Process and Method, mengatakan bahwa terdapat enam
prasarana lingkungan pemukiman yang sangat penting dan menjadi
indikator kesejahteraan yaitu :
• Water supply
• Sewerage
• Sanitation
• Drainage
• Solid Waste
• Electricity

[1] Op.Cit. 3
Andrew Cotton dan Richard Franceys[1] memberikan 7 aspek penting yang harus
diperhatikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prasarana pemukiman yaitu :
– Ground Preparation, yaitu penyediaan pondasi untuk konstruksi rumah,
termasuk juga perlindungan bagi lahan rendah dari bahaya banjir dan erosi
tanah serta pergerakan tanah pada lereng bukit.
– Drainage, memberikan keleluasaan bagi air hujan dan air buangan rumah tangga
untuk mengalir dengan cepat dan tidak menimbulkan genangan.
– Acces and Road, penetapan lahan dengan jelas pada batas-batasnya, rute
akses, garis sempadan dan jalur kendaraan darurat.
– Water Supply, penyediaan air bersih dalam jumlah yang layak dan mencukupi
kerbutuhan dasar.
– Sanitation, untuk memindahkan dan membuang dengan aman limbah manusia
yang merupakan komponen penting dari kesehatan lingkungan.
– Solid Waste Management, menjamin dengan pasti bahwa sampah padat dari
timbulan pada pemukiman telah dikumpulkan, dibuang dan ditangani dengan
benar.
– Power Supply, untuk memasak, penerangan dan menjalankan peralatan
elektronik lainnya.
– Ketujuh aspek diatas merupakan standar prasarana dasar untuk masyarakat
berpenghasilan rendah yang merupakan kajian dari berbagai negara
berkembang di dunia.
[1] Cotton, Andrew and Richard Franceys, Services for Shelter, 1991, p. 1
Air Bersih (Water Supply)
• Sebagai kebutuhan utama untuk perikehidupan manusia, air merupakan
prioritas dalam pemenuhan prasarana lingkungan pemukiman. Ada
beberapa hal yang penting yang menjadi perhatian utama dalam hal air ini
yaitu, jumlah air, aksesibilitas dan realibilitas, serta kualitas air.[1]
• Berkenaan dengan pilihan teknis dalam pengeleloaan air bersih, terdapat
berbagai faktor penting yang bisa menjadi alternatif :
– Sumber Air : sumber air yang tidak terlindungi, sumber dari luar site, sumber air
tanah pada site dan air hujan.
– Distribusi : Communal supply pints, individual house supply, water vendors
• Untuk setiap sumber air yang akan digunakan sebagai suplai air bersih,
harus dilakukan uji laboratorium untuk melihat kandungan fisik, biologi dan
kimia di dalamya sehingga dapat ditentukan proses pengolahan sampai
akhirnya layak dikonsumsi.
• Air bersih merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, karena itu dalam pembangunan perumahan dan pemukiman
selalu dibarengi dengan upaya tentang bagaimana memenuhi kebutuhan
akan air bersih secara layak dan murah.
[1] Ibid.. p. 60
Kran Umum

Sumur Tangan
Sanitasi (Sewerage and
Sanitation)
• Masalah sanitasi berkenaan dengan upaya penyehatan
lingkungan di dalam rumah terutama ditekankan pada
masalah penyediaan kamar mandi dan WC (jamban)
yang memenuhi syarat. Prinsip utama dalam masalah
sanitasi ini adalah bagaimana agar air buangan dari KM
dan WC tersebut tidak mencemari secara langsung pada
lingkungan sekitarnya terutama pada sumber air.
• Terdapat berbagai macam sistem sanitasi yang telah
dikembangkan untuk menjaga kesehatan lingkungan
pemukiman dari bahaya penyakit menular yang dibawa
oleh bibit penyakit pada air buangan tersebut.
WC Cubluk Tidak Langsung

WC Cubluk Langsung
Konstruksi Buis Beton Sederhana
Konstruksi Sederhana WC Cubluk Langsung
WC Cubluk Langsung
Perletakkan KM/WC dan
Tangki Septik yg Ideal Konstruksi Bata Sederhana
WC Cubluk Langsung
Drainase (Drainage)
• Prinsip utama dari drainase adalah secepat mungkin air hujan dapat
dibuang ke badan air alam seperti sungai dan lainnya. Namun
demikian drainase sangat erat kaitannya dengan faktor topografi
lahan. Semakin tajam topografi, semakin mudah membuat saluran
drainase dengan mengandalkan gravitasi. Semakin landai topografi
semakin sulit menentukan sistem drainase, sehingga kadang perlu
dibantu dengan pompa.
• Namun demikian untuk daerah dengan topografi yang terlau tajam,
drainase juga menjadi masalah karena aliran air yang terlalu deras,
sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan
kecepatan aliran.
• Faktor penting lainnya dalam menentukan sistem drainase adalah
curah hujan dan luas daerah tangkapan (catchment area). Tingkat
kejenuhan air dalam tanah juga mempengaruhi porositas tanah
dalam perannya mengalirkan tanah dari permukaan.
Drainase Permanen

Hirarki sistem Drainase


Drainase Sederhana
Sistem Drainase di Permukiman Sistem Drainase & Jalan
di Permukiman Padat
Sistem drainase, Jalan 1 Jalur &
Sistem drainase, Jalan Lingkungan
Tiang Listrik di Pemukiman padat
& Tiang Listrik di Pemukiman padat
Sistem drainase, Jalan 2 Jalur & Sistem drainase, Jalan 3 Jalur &
Tiang Listrik di Pemukiman padat Tiang Listrik di Pemukiman padat
Persampahan (Solid Waste)
• Sampah dihasilkan akibat dari kegiatan manusia. Prinsip penanganan sampah selalu dimulai dari
sumber hingga pengolahan akhirnya. Untuk setiap tahapan harus dilakukan upaya reduksi
sehingga sampah akhir yang harus dibuang menjadi berkurang akibat dilakukan proses
penanganan tertentu pada tahap sebelumya.
• Dalam pengelolaan persampahan, terdapat upaya yang disebut dengan 3R yang dapat
mengurangi jumlah sampah dalam jumlah yang signifikan, yaitu :
• Reduce, yaitu kegiatan untuk mengurangi jumlah timbulan sampah sebagai pintu pertama upaya
penanganan.
• Reuse, yaitu prinsip menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai untuk keperluan lain .
• Recycle, yaitu mendaur ulang sampah tertentu untuk dibuat menjadi barang tertentu yang
mempunyai nilai ekonomis.
• Meskipun demikian upaya penanganan mulai dari sumber sampah sampai dengan pengolahan
akhir tidaklah semudah konsep di atas kertas. Selain faktor teknis yang sebenarnya sudah cukup
banyak dan andal, masih ada faktor lain yang perlu untuk diperhatikan, yaitu faktor budaya
masyarakat dalam memperlakukan sampah sebagai suatu masalah lingkungan. Perlu upaya
pemberdayaan masyarakat dalam rangka pendidikan lingkungan hidup.
• Berbagai upaya lain yang bisa dilakukan dalam rangka penanganan masalah sampah antara lain
adalah :
• Pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dengan yang tidak.
• Sistem pengangkutan yang teratur.
• Penanganan sedini mungkin pada TPS untuk mengurangi beban pengolahan akhir.
• Pemberdayaan pemulung sebagai mitra.
• Pelibatan swasta dalam upaya meningkatkan nilai ekonomi sampah, dan sebagainya.
Gerobak Pengangkut

Bak Sampah Permanen


Tertutup dengan Pemisah

Bak Sampah Permanen


Terbuka
Listrik (Electricity)
• Masalah pemenuhan kebutuhan akan sumber energi terutama listrik sangat erat
kaitannya dengan lokasi rumah. Seluruh masyarakat tentunya sangat mengharapkan
dapat terlayani oleh saluran listrik dengan harga yang murah. Listrik terutama sangat
dibutuhkan untuk kegiatan seperti :
• Penerangan di dalam rumah
• Menjalankan alat elektronik
• Memasak dan menghangatkan ruangan (di negara 4 musim) atau mendinginkan
ruangan (di negara tropis)
• Penerangan jalan sekitar rumah dan sebagainya.
• Akan tetapi sampai dengan saat ini listrik masih sangat dibutuhkan untuk penerangan
di dalam rumah dan menjalankan alat elektronik saja. Untuk kegiatan memasak
masih terdapat sumber energi lain yang murah dan mudah didapat. Untuk negara
tropis listrik tidak dipakai untuk menghangatkan ruangan, justru sebaliknya untuk
mendinginkan suhu dalam ruang.
• Berkaitan dengan penyaluran sumber energi listrik tersebut hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain adalah :
• Daya yang dibutuhkan secara keseluruhan dalam satu rumah
• Spesifikasi alat elektronik yang dipakai harus disesuaikan dengan daya yang ada
• Posisi tiang listrik terhadap rumah harus diukur dengan standar keamanan yang
cukup.
Jarak Antar Tiang Listrik

Jarak Tiang Listrik dengan


Bangunan
Jarak Kabel Listrik
dengan Bangunan
Jarak Kabel Tarik &
Tiang Listrik

Anda mungkin juga menyukai