Anda di halaman 1dari 44

1

KOMPETENSI

1. Menyusun data dasar profil tenaga


keperawatan sesuai area praktek
2. Menyusun perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan (CPD)
3. Melakukan audit klinik keperawatan
dalam rangka peningkatan mutu profesi
4. Melakukan program preceptor bagi
perawat masa pembinaan
kompetensi/kewenangan

2
TUJUAN

Peserta pelatihan dapat


1.Memahami konsep mutu profesi
2.Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan
sesuai area praktek
3.Menyusun perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan (CPD)
4.Melakukan audit klinik keperawatan dalam
rangka peningkatan mutu profesi
5.Memfasilitasi proses pendampingan sesuai
kebutuhan
3
POKOK BAHASAN

1. Konsep mutu profesi


2. Data dasar profil
3. Perencanaan pengembangan
pendidikan berkelanjutan
4. Audit klinik dalam meningkatkan mutu
profesi

4
Pokok bahasan

01 MUTU PROFESI
 Perawat harus mampu menunjukkan
KONTRIBUSINYA dalam sistem pemberian
pelayanan kesehatan melalui “Patient out comes”
 Perawat menampilkan “cost effectiveness” dari
pelayanan yang diberikan oleh “ADVANCE
PRACTICE NURSES”, komunikasikan pada
konsumen dan payer (Brown & Grimes,1993)

Kemampuan meningkatkan kualitas


pelayanan keperawatan

5
MUTU ?
Kesesuaian antara tuntutan konsumen
dengan pelayanan yang diberikan
Deming, Schroeder (2000), Render and Heizer (2001), INC (2006)

Totalitas tampilan dan karakteristik produk


atau pelayanan yang berorientasi pada
konsumen (custumer oriented) serta
memuaskan konsumennya
Martinich (1997), Schroeder (2000), Ivancevich (1994)

6
MUTU
 Quality in health care, as a level of excellence
produced and documented in the process of
patient care, based on the BEST KNOWLEDGE
AVAILABLE AND ACHIEVABLE at a particular
facility. ( The NAQAP).

 Quality of nursing practice is achieved when


organizations processes and activities are
designed and implemented to meet the needs
and expectations of the receiver on a competent,
consistent and continuous basis. ( INC, 2006)
7
 Customer Focus
 Process Improvement
 Variation
 Leadership
 Employee Involvement
 Scientic Method
 Benchmarking

8
Quality is:
 Caring, which is the heart of nursing
 Relative, which is in the eye of the be holder
 Dynamic and ever-changing, which is a sign of
our times
 Satisfaction, which is achievement of
professional standard
 Control, which is essential in a competitive
environment
 Elusive, which is difficult to measure
 Challenge, which is being accepted and
pursued by nursing
9
Important Standards
aspect Knowledge, care, safety,
satisfaction, comfort, anxiety
Indicator
Major Service
of patient result
Or Activity

Patient care management system


Important Standards
aspect Knowledge & Expertise
Major Service Indicator
Or Activity of Practitioner Performance

Performance management system

Important Standards
aspect Resources, revenue, & profit
Major Service Indicator
Or Activity of Profit Potential
10
Financial management system
1. Patient care result
 Focusing attention in the right clinical and
satisfaction outcomes
 “Doing the right things”

2. PRACTITIONER PERFORMANCE
 Completing work according to the agreed on,
correct process that will lead to desired outcomes
 “Doing things the right way”

3. Profit Potensial
Achieving patient results through appropriate
practitioner performance and within predetermined
cost constraint

11
Mutu Profesi

Kualitas INDIVIDU PERAWAT


sebagai pemberi asuhan
keperawatan yang KOMPETEN
memiliki KEWENANGAN KLINIS
dan surat PENUGASAN KLINIS
sesuai area praktiknya sehingga
dapat memenuhi kebutuhan pasien
sesuai standar
12
Pokok bahasan

02 DATA DASAR PROFIL


PERAWAT

Merupakan data yang menunjukkan profil


individu perawat meliputi :
1.Profil Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
(PKB/CPD)
2.Riwayat praktek
3.Riwayat Pelanggaran Etik dan Hukum

13
Standar 1
Profil CPD (SKMP 01)

 Profil CPD menggambarkan log terus menerus


aktifitas CPD serta jumlah jam yang telah dipenuhi,
sehingga diketahui perkembangannya setiap tahun.
 Dokumentasi dalam bentuk format (SKMP 01)
terdiri dari: tanggal/ waktu, activitas CPD (pelatihan,
seminar, in service, audit klinik, membaca jurnal,
menulis….), berapa lama/ jam dan dampak
terhadap praktik.

14
Form SKMP 01
Profil Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan (PKB/CPD)
A. Biodata
Nama :
Pendidikan Keperawatan :
Kualifikasi / Level Klinik :
Nomor STR / Masa Berlaku :
Nomor SIPP / Masa Berlaku :
Tempat Praktek :
B. Profil PKB/CPD

No Waktu PKB / CPD* Pengaruh Terhadap Praktek

1
dst
* (Pelatihan, Seminar, Audit, Baca Jurnal, Menulis, dll)

Mengetahui, Jakarta, 28 Februari 2017


Ketua Komite Keperawatan Kepala Ruangan

.............................................. ......................................... 15
Standar 2
Riwayat Praktek

 Riwayat praktek merupakan pernyataan yang di


tanda tangani oleh kepala ruangan
menggambarkan jam praktek sesuai kualifikasinya
minimal 3 bulan Full Time Equivalent (FTE): 38
jam/ minggu X 12 minggu = 456 jam / tahun.
 Status full time/ part time, periode praktik (STR),
kualifikasi / PK.

16
Form SKMP 02
Riwayat Praktek Keperawatan
A. Biodata
Nama :
Pendidikan Keperawatan :
Kualifikasi / Level Klinik :
Nomor STR / Masa Berlaku :
Nomor SIPP / Masa Berlaku :
Tempat Praktek :
B. Uraian Pengalaman Praktek

No Waktu Tempat Kegiatan Praktek Keterangan

1
dst
Minimal 3 bulan, FTE 38 jam/minggu x 12 minggu = 456 jam/tahun
Status praktek (Full time / Part time)

Mengetahui, Jakarta, 28 Februari 2017


Ketua Komite Keperawatan Kepala Ruangan

.............................................. ....... ................................. 17


Standar 3
Riwayat pelanggaran etik dan disiplin

 Untuk riwayat pelanggaran etik dan disiplin ditanda


tangani oleh ketua komite keperawatan mencakup jenis
pelanggaran dan alasan, waktu serta rekomendasi
seperti pencabutan kewenangan, pembinaan.
 Untuk catatan kriminal diperoleh dari Lembaga Resmi
(berdasarkan Criminal History Registration Standar)
dibadan hukum nasional. Jika tidak diperoleh jelaskan
alasannya.

18
Form SKMP 03a
Riwayat Pelanggaran Etik dan Disiplin Profesi
A. Biodata
Nama :
Pendidikan Keperawatan :
Kualifikasi / Level Klinik :
Nomor STR / Masa Berlaku :
Nomor SIPP / Masa Berlaku :
Tempat Praktek :
B. Uraian Pengalaman Praktek
Jenis Rekomendasi (Pembinaan
No Waktu Alasan
Pelanggaran dan Pencabutan Kewenagan)
1
dst

Mengetahui, Jakarta, 28 Februari 2017


Ketua Komite Keperawatan Kepala Ruangan

.............................................. ..........................................

19
Form SKMP 03b
Riwayat Pelanggaran Hukum
A. Biodata
Nama :
Pendidikan Keperawatan :
Kualifikasi / Level Klinik :
Nomor STR / Masa Berlaku :
Nomor SIPP / Masa Berlaku :
Tempat Praktek :
B. Uraian Pengalaman Praktek
Jenis Rekomendasi (Pembinaan
No Waktu Alasan
Pelanggaran dan Pencabutan Kewenagan)
1
dst
Catatan : Diperoleh dari lembaga resmi, berdasarkan criminal history registration standar : Badan
hukum nasional

Mengetahui, Jakarta, 28 Februari 2017


Ketua Komite Keperawatan Kepala Ruangan

.............................................. ........................................... 20
03
Pokok bahasan

Merupakan proses aktif sepanjang


hidup dari perawat dalam aktifitas
pembelajaran yang mendukung bagi
pengembangan dan pemeliharaan
kompetensi, memperkuat praktek
profesional, dan mendukung
pencapaian tujuan karier. (AWA,
2000)

21
Kemampuan yang berkelanjutan secara terus
menerus dari perawatan dalam
mengintegrasikan dan menerapkan
pengetahuan, keterampilan-keterampilan,
pertimbangan/ penilaian dan atribut personal
(sikap nilai, kepercayaan) yang diperlukan
agar praktik keperawatan aman dan etis pada
peran dan tatanan yang sesuai/ dirancang.

22
1. Meningkatkan kebutuhan atas akuntabilitas
2. Perubahan - perubahan dalam praktik dan peran -
peran praktik dalam pelayanan kesehatan
3. Perubahan cepat pada tehnologi kesehatan
4. Perubahan language dalam keperawatan:
Accountability, Countinuous Learning, Professional
Responsibility, Competencies, Reflective Practice, Learning
Plans dan Evidence, Based Practice.
5. Memperluas kompetensi melalui “Live Long Learning”

23
6. Perlu kerjasama & tanggung jawab bersama antara perawat-
perawat secara individu, organisasi keperawatan, sarana
yankes, institusi pendidikan dan pemerintah
7. Kompetensi berkelanjutan mempunyai kontribusi yang besar
dalam peningkatan kualitas praktik keperawatan
8. CC. memberdayakan perawat-perawat berdasarkan praktik
sesuai dengan kenyataan, fakta, sehingga menghasilkan
kualitas asuhan keperwatan & membantu mencegah praktik
yang buruk sehingga melindungi masyarakat
9. CNE mengembangkan dan memperluas kompetensi dengan
tepat
10. Program sertifikasi mendorong program-program kompetensi
berkelanjutan pada badan-badan regulatory

24
Ecological Environment

Clinical Staf Competence

Clinical Staf Development

Competence Competence
assessment Development

Health care Setting

Social environment Economic Environment


25
INPUT PENGEMBANGAN CPD
1. Gap Kompetensi Hasil Asessment Kompetensi

Standart of Assessment Gap Learning/Training


Competency Result

Self-study

Vendor training

e-Learning

26
Input Pengembangan CPD
1. Hasil audit pencapaian indikator mutu
pelayanan keperawatan yang menemukan
kelemahan pada perawat sebagai rekomendasi
2. Hasil audit pencapaian indikator mutu
pelayanan kesehatan/rumah sakit yang
menemukan kelemahan perawat sebagai
rekomendasi
3. Hasil RCA insiden keselamatan pasien yang
memerlukan tindak lanjut CPD perawat

27
04
Pokok bahasan

 Metode yang terjamin untuk


meningkatkan kualitas.
 Memberikan cara yang sistimatis
untuk melihat praktiknya dan
membuat peningkatan peningkatan

28
Audit Klinik
 Mengidentifikasi dan meningkatkan praktik
yang baik.
 Petunjuk untuk meningkatkan asuhan
pasen
 Menyediakan informasi tentang efektivenes
pelayanan
 Menyoroti masalah masalah dan membantu
menyelesaikannya
 Meningkatkan kerja tim dan komunikasinya.

29
Pengorganisasian

 Penanggung jawab: Sub Komite


Mutu Profesi
 Fasilitator : Mitra bestari
 Pelaku audit: perawat klinik

30
Tahapan Audit
1. Penetapan Topik
2. Penetapan Tujuan
3. Review evidence dan Penetapan
Standar
4. Pelaksanaan Audit
5. Rekomendasi

31
Kriteria Penetapan Topik

• Masalah keperawatan yang dapat


diatasi
• Masalah keperawatan yang
tergolong : High risk, high volume,
high impact
• Adanya referensi sesuai topik

32
Penetapan Tujuan

Tujuan diarahkan pada peningkatan


kompetensi perawat sehingga dapat
memperbaiki kualitas asuhan
keperawatan pada pasien

33
Review Evidence
dan Penetapan Standar

 Standar : Batasan dalam bentuk range


angka
 Perkecualian
Keadaan yang mungkin merupakan
alasan tidak memenuhi standar yang
ditetapkan
Keadaan diluar kondisi normal untuk
mencapai standar

34
Format AK01

Uraian Standar
Topik
Pasen DM dengan hipo dan hiperglikemi yang tidak terkontrol
 
Tujuan
Hipo dan hiperglikemi pada pasen DM tidak terjadi karena terpantau oleh perawat
 
Standar
Hipo dan hiper tidak terjadi………
Adanya diagnosa keperawatan: hipo-hiperglikemia pada pasen DM
Kepatuhan perawat memantau hipo dan hiper sesuai SOP

Uraian Standar
No Standar Target Exception Definisi/Instruksi
1 Hipo – Hiper tidak terjadi ………. hari 100% Tanggal/waktu
keperawatan perencanaan tujuan

2 Kondisi potensial hipo – hiper Ada dalam daftar 100% Daftar masalah/ diagnosa
masalah/diagnosa keperawatan Kep.
3 Dan seterusnya……

Ketua Tim
35
(………………………………….)
Format AK02

PROSES AUDIT
Sesuai Standar
Kegiatan
No Standar Indikator Evidence yang
YA TIDAK diperlukan

Ketua Tim

(…………………………………….)

36
Format AK03

Rekomendasi Hasil Audit

No Masalah Rekomendasi Siapa Kapan

Ketua Sub Komite Mutu Profesi/


yang ditunjuk

(…………………………………….)
37
05
Pokok bahasan

 Merupakan tindak lanjut hasil audit


profesi
 Dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan kompetensi perawat

38
Pendampingan

"Fifteen minutes at the bedside is


better than three hours at the desk.“
Sir William Osler

Pendampingan perawat langsung ke pasien akan


memberikan efek yang jauh lebih besar dibanding sekedar
diskusi

39
Nama Perawat :
Pendamping/Preceptor :
Tujuan : Meningkatkan kompetensi melakukan intervensi keperawatan
dengan bersihan jalan nafas tidak efektif akibat asthma

Pendampingan Pendampingan Mandiri


Intervensi Evaluasi
Tgl Parat Tgl Paraf Tgl Paraf

Latihan
nafas
Suction

Nebulizer

dst

Pendamping Perawat

.................. ..................
40
LATIHAN
1. Tujuan
Setelah pelatihan peserta mampu melaksanakan proses
audit mutu keperawatan
2. Langkah :
 Peserta pelatihan dibagi dalam kelompok maksimal 10
orang setiap kelompok
 Setiap kelompok memutuskan peran
1 orang sebagai ketua /sekertaris sub komite mutu profesi
keperawatan
1 orang sebagai ketua kelompok
1 orang sebagai sekertaris
7 orang sebagai anggota tim audit

41
Lanjutan Penugasan
3. Ketua/sekertaris sub komite mutu profesi keperawatan
memilih kasus dengan memilih kasus masalah keperawatan
yang akan dilakukan audit
Ketentuan kasus antara lain kasus terbanyak di area praktik
keperawatan penyakit dalam
Contoh:
 Diabetes mellitus dengan masalah keperawatan hiper/hipo
yang tidak terkontrol
 Stroke dengan masalah keperawatan putus asa yang tidak
teridentifikasi sehingga terjadi defresi berat
 Gagal ginjal kronis dengan masalah keperawatan isolasi
social yang tidak teridentifikasi sehingga putus asa

42
Lanjutan Penugasan ....

4. Kelompok fungsional keperawatan /mitra bestari


menetapkan standar untuk kasus tersebut diatas
5. Ketua kelompok memimpin diskusi :
– Dimulai dengan membandingkan kondisi kasus
dengan standar untuk mengidentifikasi gap
– Mengidentifikasi dan menganalisa gap-gap yang
terjadi dan justufikasinya
– Menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan
untukmengatasi gap yang terjadi sebagai
rekomendasi

43
Lanjutan Penugasan .....

6. Ketua membuat kesimpulan audit


7. Sekertaris mendokumentasikan seluruh proses audit
8. Ketua kelompok menutup audit dengan membacakan
kesimpulan dan rekomendasi
9. Ketua dan sekertaris sub komite mutu profesi
keperawatan mengevaluasi capaian yang diperoleh
seluruh perawat peserta audit
10.Ketua dan sekertaris sub komite mutu profesi
keperawatan meneruskan rekomendasi untuk perbaikan
mutu profesi keperawatan.

44

Anda mungkin juga menyukai