0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan7 halaman
Kelompok 3 terdiri dari 4 anggota yaitu Meko Ardiansyah, Nafdariffa Azzahra, Ghefira Nur Fatimah, dan Dewi. Naskah UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan 72 pasal yang terbagi dalam 20 bab serta mengalami beberapa kali perubahan. Tantangan kehidupan bernegara saat ini adalah masuknya berbagai budaya asing dan wabah COVID-19.
Kelompok 3 terdiri dari 4 anggota yaitu Meko Ardiansyah, Nafdariffa Azzahra, Ghefira Nur Fatimah, dan Dewi. Naskah UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan 72 pasal yang terbagi dalam 20 bab serta mengalami beberapa kali perubahan. Tantangan kehidupan bernegara saat ini adalah masuknya berbagai budaya asing dan wabah COVID-19.
Kelompok 3 terdiri dari 4 anggota yaitu Meko Ardiansyah, Nafdariffa Azzahra, Ghefira Nur Fatimah, dan Dewi. Naskah UUD NRI 1945 menjelaskan bahwa UUD 1945 terdiri dari Pembukaan dan 72 pasal yang terbagi dalam 20 bab serta mengalami beberapa kali perubahan. Tantangan kehidupan bernegara saat ini adalah masuknya berbagai budaya asing dan wabah COVID-19.
1. Meko Ardiansyah 2. Nafdariffa Azzahra 3. Ghefira Nur Fatimah 4. Dewi
Naskah UUD NRI 1945
Naskah UUD NRI 1945 Yang dimaksud dengan Undang-Undang Dasar 1945 adalah keseluruhan naskah yang terdiri dari Pembukaan dan pasal-pasal (Pasal II Aturan Tambahan). Pembukaan terdiri atas 4 Alinea, yang di dalam Alinea keempat terdapat rumusan dari Pancasila, dan Pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 20 Bab (Bab I sampai dengan Bab XVI) dan 72 pasal (pasal 1 sampai dengan pasal 37), ditambah dengan 3 pasal Aturan Peralihan dan 2 pasal Aturan Tambahan. Bab IV tentang DPA dihapus, dalam amandemen keempat penjelasan tidak lagi merupakan kesatuan UUD 1945. Naskahnya yang resmi telah dimuat dan disiarkan dalam “Berita Republik Indonesia” Tahun II No. 7 yang terbit tanggal 15 Februari 1946, 6 suatu penerbitan resmi Pemerintah RI ● Teks undang-undang Dasar 1945 mengalami perubahan sebagai berikut:
● Undang-undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
● Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950) ● Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) ● Undang-undang Dasar 1945 (5 Juli 1959-19 Oktober 1999) ● Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I (19 Oktober 1999-18 Agustus 2000) ● Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I dan II (18 Agustus 2000-9 November 2001) ● Undang-undang Dasar 1945 dan Perubahan I, II, dan III (9 November 2001 - 10 Agustus 2002) ● Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan I,II, III dan IV (10 Agustus 2002). ● Baca juga: ● Undang Undang: Pengertian, Syarat Berlaku hingga Bedanya dengan Hukum ● Teks Undang-undang Dasar 1945: Pembukaan ● Dilansir dari laman resmi DPR RI, berikut pembukaan Undang-undang Dasar 1945 yang terdiri dari 4 alinea, yaitu 4 Alenia tersebut, yaitu : Alenia I Alenia II Alenia III Alenia IV Kemudian daripada itu untuk membentuk Bahwa Dan perjuangan Atas berkat suatu Pemerintah Negara Indonesia yang sesungguhnya pergerakan rakhmat Allah Yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan Kemerdekaan itu kemerdekaan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk Maha Kuasa dan Indonesia telah memajukan kesejahteraan umum, ialah hak segala dengan sampailah kepada mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut bangsa dan oleh didorongkan oleh saat yang melaksanakan ketertiban dunia yang sebab itu, maka berbahagia dengan keinginan luhur, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi penjajahan di atas selamat sentausa supaya dan keadilan sosial, maka disusunlah dunia harus mengantarkan berkehidupan Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dihapuskan, rakyat Indonesia ke kebangsaan yang dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu karena tidak depan pintu bebas, maka susunan Negara Republik Indonesia yang sesuai dengan gerbang rakyat Indonesia berkedaulatan rakyat dengan berdasar perikemanusiaan kemerdekaan menyatakan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, dan perikeadilan. Negara Indonesia, dengan ini Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang merdeka, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang kemerdekaannya. bersatu, berdaulat, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam adil dan makmur. Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Makna dari keempat Alenia tersebut Alinea pertama: a. terkandung suatu dalil objektif, yaitu penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan agar semua bangsa di dunia dapat memperoleh hak kemerdekaannya sebagai bentuk penerapan dan penegakan hak asasi manusia b. terkandung pernyataan subjektif, yaitu partisipasi bangsa Indonesia untuk membebaskan diri dari penjajahan. Alinea kedua mengandung makna: a. perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada tingkat yang menentukan b. momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan. c. kemerdekaan bukan tujuan akhir, melainkan masih harus diisi dengan mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil dan makmur. Alinea ketiga menggambarkan keinginan kehidupan yang berkesinambungan, keseimbangan antara kehidupan spiritual dan material, serta keseimbangan antar kehidupan dunia dan akhirat. Alinea ini memuat: a. motivasi spiritual yang luhur serta suatu pengukuhan dari proklamasi kemerdekaan b. ketakwaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena berkat ridha-Nya bangsa Indonesia berhasil mencapai kemerdekaan. Alinea keempat menegaskan: a. fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia b. susunan dan bentuk negara, yaitu republik kesatuan c. sistem pemerintahan negara, yaitu berkedaulatan rakyat (demokrasi) d. dasar negara, yaitu Pancasila. 2 Contoh tantangan kehidupan bernegara pada saat ini ● Masuknya berbagai macam kebudayaan yang ada di dunia. ● Virus COVID-19 yang menyebar dan mengancam kesehatan, ekonomi dan negara Republik Indonesia. pasal-pasal tersebut telah cukup akan tetapi yang diperlukan pada saat ini adalah kesadaran diri yang dimiliki oleh manusia untuk menjaga ketentraman dan keamanan secara bersama- sama dan tidak menyalahkan pemerintah saja. Dan sudah tidak ada yang perlu di ubah cuma ada satu yang harus di laksanakan yaitu bagaimana masyarakat bangsa indonesia memandang hukum itu sendiri apakah hukum itu adalah keadilan yang hakiki apa cuma penguasa saja yang memiliki hukum