Anda di halaman 1dari 23

RENCANA KERJA KEPALA

RUANG & PENILAIAN KINERJA


PERAWAT
By : Kelompok 14_Manajemen Keperawatan
KELOMPOK 14
1. Fella Sufah Zain /49/ P1337420420104
2. Indriani Mustikawati/ 50/ P1337420420106
3. Indra Sita Dana / 51/ p1337420420108
4. Delia Wahyu Ramadhani/52/P13374204201
5. Bagas Arkan Yafi/53/P1337420420112
6. Putri Nur ‘Aini/54/P1337420420114
7. Andini Noor Baity/55/P1337420420116
8. Iryani Wahyu Ningsih/56/P1337420420118
Pengertian Kepala Ruang
Kepala ruang merupakan manajer tingkat bawah/lini
yang memegang peranan cukup penting dalam menentukan
keberhasilan pelayanan keperawatan melalui fungsi
manajemen pelayanan. Fungsi pengarahan merupakan
merupakan fungsi yang paling fundamental dalam
manajemen keperawatan karena berdampak dalam
meningkatkan atau menurunkan kepuasan kerja perawat
pelaksana yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada
mutu pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk
mengekplorasi berbagai pengalaman kepala ruangan dalam
menjalani fungsi pengarahan di Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan terhadap hal – hal
sebagai berikut :
Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga
keperawatan.
1. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan
pelayanan keperawatan.
2. Keobyektifan dan ketepatan penilaian kinerja tenaga
keperawatan.
3. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru.
4. Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan
keperawatan.
5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana
pelayanan keperawatan.
6. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat.
Wewenang Kepala Ruang
Wewenang Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap
1. Meminta informasi dan pengarahan dari atasan.
Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan staf
keperawatan.
2. Mengawasi, mengendali dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan
diruang rawat.
3. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Ruangan.
4. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Bidang, Wakil
Direktur, Direktur rumah sakit untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan keperawatan.
Tugas Kepala Ruang
Uraian Tugas Kepala Ruangan Di Ruang Rawat Inap
Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
1. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan
2. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan
pelayanan keperawatan diruang rawat yang
bersangkutan.
3. Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun kualifikasi
untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Bidang Keperawatan.
A. VISI DAN MISI
Rencana Kegiatan Kepala Ruang Lavender RSUD Sidoluhur
3 Oktober 2022

Visi Misi
Menjadikan Ruang Lavender sebagai • - Meningkatkan kebersihan dan kerapihan ruangan
ruang rawat yang aman dan nyaman • - Melindungi klien, pengunjung dan tenaga medis dari resiko
berlandaskan pada pemberian asuhan infeksi nosokomial (INOS)
keperawatan yang holistik • - Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
• - Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap
preinteraksi, interaksi, terminasi dan dokumentasi
• - Mengutamakan kepentingan pasien
B.
PENDAHULUAN
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dengan pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi
manajemen sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal
kepada klien, untuk itu manajemen keperawatan pelu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan.
Asuhan keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang
diberikan secara komprehensif kepada klien yang nantinya akan
mencerminkan mutu dan kualitas dari perawat. Salah satu asuhan
keperawatan yang dapat diberikan kepada pasien adalah menciptakan
lingkungan pasien bersih dan rapi, sehingga pasien akan merasa nyaman
dan dapat mempercepat proses kesembuhan.
C. PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

01 02
Struktur Organisasi Jadwal Dinas

03 04
Pasien Rencana Kegiatan
Kepala ruang : Wening Marsudi Astuti, S.Kep

Ketua Tim 1 : Ryan Hara Permana, S.Kep


1. Struktur
Organisasi Ketua Tim 2 : Made Suandika, S.Kep

PA 1 : Rini Astuti, S.Kep dan Eris Rismayanto, S.Kep

PA 2 : Ucip Sucipto, S.Kep


Dinas Pagi :
• Wening Marsudi Astuti, S.Kep
• Ryan Hara Permana, S.Kep
• Made Suandika, S.Kep
• Rini Astuti, S.Kep
2. Jadwal Dinas • Eris Rismayanto, S.Kep
• Ucip Sucipto, S.Kep

Dinas Siang
• Erna Tri Andini, S.Kep
• Umy Kartika, S.Kep
• Neti Yuniarti, S.Kep
• Anisah Dwi Islaely, S.Kep
• Siti Aspu’ah, S.Kep
Jumlah pasien kamar 4 : 6 orang
Jumlah pasien kamar 5: 5 orang
Jumlah pasien sebanyak 11 orang, dengan kriteria :
a. Minimal care 2 orang
b. Partial care 6 orang
c. Total care 3 orang
Perhitungan kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan :
Pagi : minimal 2 x 0,17 = 0,34
partial 6 x 0,27 = 1.62
total 3 x 0,36 = 1,08
3. Pasien Jumlah = 3,04
Siang : minimal 2 x 0,14 = 0,28
partial 6 x 015 = 0,90
total 3 x 0,30 = 0,90
Jumlah = 2,08
Malam : minimal 2 x 0,10 = 0,20
partial 6 x 0,7 = 0,42
total 3 x 0,20 = 0,60
Jumlah = 1,22
Jadi kebutuhan perawat dalam 24 jam adalah 3,04 + 2,08+ 1,22= 6,24 atau 6 orang.
Kesimpulan kebutuhan jumlah tenaga perawat pagi 3,08 = 3 orang
siang 2,08= 2 orang malam 1,22= 1 orang BOR = 11/11 x 100% = 100%
4. Rencana Kegiatan
a. Pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruang rawat inap
b. Meminimalisir resiko infeksi nosokomial, dengan memberlakukan aturan:
c. Penggunaan alat perlindungan diri (APD) yang maksimal bagi tenaga medis
- Untuk klien dengan penyakit menular, pengukuran tekanan darah harus dilapisi
plastik, dan alat yang telah digunakan dicuci dengan alkohol 70%.
- Melarang anak-anak dibawah 10 tahun memasuki ruang rawat.
c. Peningkatan tingkat kenyamanan klien:
- Pengontrolan jumlah pengunjung, maksimal 2 orang
- Satu pasien satu orang penunggu
- Tidak memperkenankan pengunjung untuk tidur/duduk dilantai ruang rawat
- Pemasangan pengharum ruangan
d. Peningkatan komunikasi terapeutik:
- Perawat atau tenaga medis lain hendaknya selalu memperkenalkan diri kepada
klien, terutama klien baru.
- Memanggil klien dengan namanya.
e. Pemeriksaan vital sign dilakukan setiap saat minimal satu sift satu kali.
D. TUGAS & TANGGUNG JAWAB

01 02
Perencanaan Pengorganisasian

03 04
Pengarahan Pengawasan
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien
dibantu oleh perawat primer
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program
pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan:
- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
- Membimbing penerapan proses keperawatan
- Menilai asuhan keperawatan
- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
- Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan Rumah Sakit
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b. Merumuskan tujuan metode penugasan
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan perawat
primer membawahi 2 perawat asosiet
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur
tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat
primer
i. Mengembangkan kemampuan anggota
j. Menyelenggarakan konferensi
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan klien
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
f. Meningkatkan kolaborasi
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi:
- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan- kelemahan
yang ada saat ini.
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar laporan dari
perawat primer.
c. Evaluasi
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama.
- Audit keperawatan.
PENILAIAN KINERJA PERAWAT

Penilaian kinerja perawat merupakan suatu cara untuk mengevaluasi


kinerja perawat sesuai dengan standar praktik profesional, peraturan yang
berlaku dan untuk menjamin tercapainya standar praktik keperawatan
profesional dan layanan asuhan keperawatan. Berdasarkan wawancara
kepada perawat pelaksana dan observasi, bahwa layanan asuhan keperawatan
yang diberikan kurang maksimal, pengkajian keperawatan tidak dilakukan
secara berkelanjutan, kurangnya modivikasi tindakan keperawatan untuk
mengatasi masalah keperawatan yang terjadi pada pasien. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan penerapan penilaian
kinerja perawat pelaksana terhadap layanan asuhan keperawatan.
Salah satu upaya penjagaan komitmen perawat terhadap kinerja
adalah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja perawat .
Walaupun bagi perawat yang sudah PNS ada penilaian dengan DP3
yang dikenal dengan PDLT , tapi penilaian itu dirasa terlalu general .
Maka agar penilaian kinerja perawat dapat lebih optimal , kami
mengembangkan penilaian dengan buku raport layaknya sekolah .
Dalam buku raport perawat yang dinilai setiap satu semester itu , ada beberapa indikator
yang dijadikan alat ukur yaitu :
1. Motivasi : Memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan formal minimal S1
Keperawatan ; Datang aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah ; Wajah cerah , senyum dan
bersahabat ; Berjalan tegak , cepat dan pandangan ke depan.
2. Keterlibatan : Menjadi panitia kegiatan perawatan ; Menjadi panitia kegiatan tingkat
rumah sakit ; Menjadi team yang ada di perawatan
3. Tanggung jawab : Kesalahan identifikasi pasien : Kesalahan pemberian obat : Kejadian
pasien jatuh ; Risiko Infeksi Nosokomial
4. Disiplin : Apel pagi ; Jam datang : Jam pulang : Baju seragam
5. Kompetensi : Diagnosa Perawatan : Standar Operating Procedur , Rencana Kerja ;
6. Loyalitas : Program rotasi ; Program bidang : Program ruang : Hubungan dengan atasan
7. Tidak Tercela : Terlibat kasus etik : Complain pasien : Konflik dengan teman
8. Manajemen : Melakukan orientasi perawat baru , perawat magang dan mahasiswa
Membuat program pengembangan staff ; Melakukan penilaian kinerja ; Melakukan
manajemen tenaga : Rapat koordinasi : Morning meeting : Ronde keperawatan
Ke delapan poin alat ukur, dinilai setiap bulan dan kemudian
direkap setiap satu semester. Khusus pin manajemen, hanya
diberlakukan untuk menilai kepala ruang dan supervisor.
Penilaian dilakukan berjenjang , yaitu Perawat Pelaksana dan
Ketua Team dinilai oleh Kepala Ruang , Kepala Ruang dan
Supervisor dinilai oleh Kasie / Kabid .
Dengan penilaian seperti ini , diharapkan obyektifitas penilaian
terhadap staf perawatan yang dilakukan oleh Manajemen
Perawatan , menjadi lebih obyektif dan mengurangi like and
dislike dalam setiap moment yang ada di perawatan semisal
pemilihan ketua team , pemilihan kepala ruang atau supervisor .
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai