Anda di halaman 1dari 31

Praktikum Hiperkes

Pengukuran
Kapasitas Fisik

Erwin dyah n
Metode
Pengukuran
Kapasitas Kerja
Pengukuran Kapasitas Kerja
• Penting:
- untuk dasar rekomendasi
pembebanan yang sesuai

Salah rekomendasi 
beban terlalu ringan / terlalu berat

kurang produktif
Faktor-2 yang mempengaruhi
kesegaran jasmani seseorang
• FAKTOR YANG BISA DIKONTROL
– STATUS KESEHATAN
– BERAT BADAN / STATUS GIZI
– Jenis dan tipe latihan—tepat  meningkatkan
kapasias aerobik 30-40%
• FAKTOR YANG TIDAK BISA DIKONTROL
– USIA
– JENIS KELAMIN
– GENETIK
PERSYARATAN
• Lakukan tes pada kondisi dan waktu yang
sama
• Jangan makan berat 5 jam sebelum tes
anjuran: makanan ringan : segelas susu / juice
buah + 3 buah snadwich 3 jam sebelum tes
• Jangan minum alkohol 24 jam sebelum tes
• Tidur nyenyak malam hari sblm tes
• Jangan merokok, minum kopi,teh atau cola
selama latihan
• Jika usia 40 tahun/>, 1 tahun terahir kurang
latihan konsul dokter > dahulu
Kesegaran Jasmani
• Kapasias Fisik seseorang dapat dilihat
dari kondisi kesegaran jasmaninya
• Kesegaran jasmani baik jika seseorang
dapat melakukan aktifitas sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti yang ditandai dengan masih
dapatnya ia melakukan kegiatan lain di
luar Tempat kerja (melakukan hobi, dll)
Bebagai Metode Pengukuran
Kapasitas Fisik / Kesegaran
Jasmani
• Treadmill
• Ergocycle
• Lari 12 menit
• Harvard Step-up test
• Senam
• dll
Uji Kesegaran Jasmani
dengan Ergocycle

• MENGAPA HARUS DIUKUR ?


– Beban kerja (fisik)—hars sesuai
dengan tingkat kesegaran jasmani
—produktifitas optimal
Apa yang diukur
• Denyut nadi  IO2 max
• IO2maxukuran efisiensi
sistem sirkulasi
• Alat mengukur denyut : pulse
meter
Tes Ergometer 3 langkah/three
step eromter test
• Pilih beban I, II dan II sesuai umur dan jenis
kelamin serta frekuensi latihan
• Lakukan tes dengan cara mengayuh selama
4 menit dengan beban Ihitung nadi
• Lanjutkan dengan beban II selama 4 menit-
> ukur kembali denyut nadi
• Lanjutkan dengan beban III ukur denyut
nadi
Denyut nadi tak boleh melebihi
angka dalam tabel ini

Umur (th) Denyut nadi

Langkah I Langkah II Langkah III

< 35 13-140 145-150 150-160

35-50 125 140 155

>55 115-120 130-135 145-150


Cara menghitung hasil
• Gunakan pulse effort graph
• Plot pada grafik
p
IO2max
u
l
s
e

Effort (watt)
Standard hasil 3 step ergometer
test-laki-2
1 2 3 4 5
Fitness-age v.Poor Poor Average Goog V.Good

18-25 31/< 32-38 39-44 45-57 58/>

26-30 29 30-36 37-43 44-54 55/>

31-35 28 29-35 36-42 43-52 53/>


36-40 26 27-33 34-41 42-49 50
41-45 26 27-32 33-39 40-46 47

46-50 25 26-30 31-36 37-43 44

51-55 23 24-29 30-35 36-42 43

56-60 21 22-27 28-33 34-41 42


>60 19 20-26 27-32 33-40 41
Standard hasil 3 stp ergometer
test-wanita
1 2 3 4 5
Fitness-age v.Poor Poor Average Goog V.Good

18-25 25/< 26-35 32-39 39-46 47/>

26-30 24 25-30 31-37 38-45 46/>

31-35 23 24-29 30-36 37-44 45/>


36-40 22 23-27 28-35 36-43 44
41-45 21 22-26 27-33 34-41 42
46-50 20 21-25 26-31 32-38 39
51-55 18 19-23 24-29 30-36 37
56-60 17 18-22 23-28 29-34 35
>60 16 17-21 22-26 27-32 33
Tes ASTRAND
• Dikembangkan oleh Per Olof Astrand
(profesor dari Swedia) 1960
• Keuntungan:
• Lebih cepat
• Jika dilakukan dengan benar hasil
memuaskan
Cara melakukan tes Astrand
• Pilih beban dengan melihat tabel
• sambi;l mengayuh lihat denyut nadi
dengan pulse meter
• Teruskan mengayuh sampai denyut nadi
steady state (tidak berubah lebih dari
denyut / menit
Beban untuk tes astrand
Sex Beban (Watt)
Umur < 35 35-55 >55
(th)

Laki-2 100-150 100-125 75-100


Wanita 100-125 75-100 50-75

Nadi dapat meningkat sampai 130-160 / menit dengan beban tersebut


Mencari IO2 max
• Plot pada nomogram astrand : denyut dai
dan beban (effort)
• Hubungkan kedua titik-> memotong grafijk
di tengah  IO2 max
L

nadi IO2 beban


max

w
Hasil tes Kesegaran Jasmani
dengan Tes Astrand
Laki-2
Fitness 1 2 3 4 5
-Age V.Poor Poor Average Good V.Good
20-29 38 39-43 44-51 52-56 57
30-39 34 35-39 40-47 48-51 52
40-49 30 31-35 36-43 44-47 48
50-59 25 26-31 32-39 40-3 44
60/> 21 2-26 27-35 36-39 40
Fitness 1 2 3 4 5
-Age V.Poor Poor Average Good V.Goo
d
20-29 28 29-34 35-43 44-48 49
30-39 27 28-33 34-41 42-47 48
40-49 25 26-31 32-40 41-45 46
50-59 21 22-28 29-36 37-41 42
HST
• Alat:
–Bangku : 47 cm  Laki
– 40 cm Wanita
Penghitungan nadi
• Cara lambat
– Nadi dihitung 3 kali setelah istirahat
selama 1 menit yaitu pada menit I,
II dan III selama 30 detik
• Cara cepat
– Nadi dihitung sekali saja selama 30
detik , setelah 1 menit naik turun
bangku berakhir
Cara Menghitung IKB
Cara lambat
• IKB = lama waktu naik turun (detik) x 100
2 x (nadi 30’ I + 30’ II + 30’III)
Cara Cepat

IKB = lama waktu naik turun (detik)x 100


5,5 x denyut nadi 30 ‘ I
Penilaian
• Cara cepat:
– Nilai IKB : 65-79  kesanggupan Cukup
80-89  kesanggupan Baik
90/>  Kesangupan Amat Baik
Cara Lambat
- Nilai IKB : < 50  kesanggupan Kurang
50-80  Kesanggupan Sedang
> 80  Kesanggupan Baik
HST (Harvard Step Up Test)
Cara melakukan tes
- Orang coba  pakaian olah raga
- Hitung denyut nadi 1 menit (duduk)
- Metronome diatur  irama 120 kali/menit
- Mulai melangkah naik turun mengikuti
irama metronome sikap tegak
- Waktu tes maksimal 5 menit
- Tes dihentikan jika ada tanda kelelahan:
- tidak bisa mengikuti irama, sikap tidak
tegak  setelah dperingatkan 3 kali
tetap stop
Analisis
Dengan melihat hasil IO2 max dapat
dipakai untuk memberikan rekomendasi
mengenai beban kerja yang dapat
dilakukan oleh calon tenaga kerja
Contoh :
Hasil pengukuran IO2 max = 2,5 liter/menit
Agar tidak timbul kelelahan, maka beban
kerja yang bagaimana yang bisa
dilakukan?
REKOMENDASI UNTUK
MENCEGAH KELELAHAN
% PENGGUNAAN ENERGI LAMA KERJA
(DARI TENAGA AEROBIK MAKS) (JAM)

50% 1 JAM
40% 2 JAM
33% 8 JAM
(TERUS MENERUS)
(Annis & Mc.Conville,1996)
• 50% dari 2,5 liter / menit = 1,25
liter/menit
• Lihat pada tabel halaman berikut ini:
• IO2max 1,25 liter/menit beban kerja
yang sesuai adalah sedang selama 1
jam
• Alternatif lain:
• 40% x 2,5 liter/menit =1liter/menit 
Ringan 2 jam
• 33% x 2,5 liter/menit = 0,825Ringan
 8 jam
KATEGORI BEBAN KERJA MENURUT
METABOLISME, RESPIRASI, SUHU TUBUH DAN
DENYUT JANTUNG (CHRISTENSEN,1996)
KATEGORI KONSUMSI O2 VENTILASI SUHU RECTAL DENYUT
BEBAN KERJA (L/MIN) PARU (L/MIN) (C) JANTUNG
(DENYUT/MIN)

RINGAN 0,5-1,0 11-20 37,5 75-100

SEDANG 1,0-1,5 20-31 37,5-38,0 100-125

BERAT 1,5-2,0 31-43 38,0-38,5 125-150

SANGAT 2,0-2,5 43-56 38,5-39,0 150-175


BERAT

SANGAT 2,5-4,0 60-100 >39 >175


BERAT SEKALI
Beban kerja menurut kalori
• Ringan : 100-200 Kkal/jam
• Sedang 200-350 Kkal/jam
• Berat 350-500 Kkal/jam
• Sangat berat > 500 Kkal/jam
latihan
• Seorang tenaga kerja bekerja di bagian
produksi dengan kebutuhan kalori 350
Kkal/jam. Setelah melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala, maka
didapatkan hasil pemeriksaan kesegaran
jasmani sbb : IO2 max 1,5 liter/menit
• Apa kesimpulannya?
• Apa rekomendasi anda?

Anda mungkin juga menyukai