Anda di halaman 1dari 70

FISIKA DASAR

Kinematika Partikel

Dosen Pengampu :
Mutmainnah, S.Si., M.Si

Program Studi Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pertahanan Indonesia
1
Apa itu
Mekanika
Gambar 1 Gambar 2
???

Tidak ada satu bendapun yang


berada dalam keadaan diam mutlak

Bagian Fisika yang mempelajari gerak disebut Mekanika


2
Berapa jarak pengereman?
Berapa ketinggian maksimum? Kinematika
Posisi, perpindahan, jarak, …

Apa yang menyebabkan gerak?


Kenapa lintasan lengkung? Dinamika
……

Mempelajari atau mendeskripsikan gerak benda adalah menyatakan


besaran-besaran gerak:
Posisi, Perpindahan, Jarak, Kecepatan, Percepatan

Asumsi yang digunakan dalam bab ini:


- Ukuran benda diabaikan  Partikel (benda titik)
- Rotasi diabaikan
- Hanya gerak translasi  (gerak berpindah tempat)
Gerak mutlak
(gerak sesungguhnya)
Berdasarkan
acuan
Gerak relatif
(gerak semu)

Gerak
Gerak lurus

Bentuk Gerak melingkar


Lintasan
Gerak parabola

Gerak tak beraturan


Gerak Lurus 1 Dimensi
Sistem Koordinat
B A x(m)
-50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60

Y (m)
Sistem koordinat terdiri atas:
4
 Titik acuan atau titik asal (origin) A (2,3)
disingkat menjadi titik O. 3

Titik acuan merupakan suatu 2 Posisi titik A dalam 2-dimensi


posisi yang dijadikan sebagai
1
acuan dalam menentukan posisi
0 X (m) Z (m)
suatu benda yang diamati.
0 1 2 3 4 4
Biasanya merupakan posisi
3 A (2,3,4)
pengamat.
2
 Sumbu-sumbu koordinat (untuk
1
menentukan arah) Posisi titik A dalam 3-dimensi
0
 Label, huruf dan angka yang 1 0 1
Y (m)
3 4
menunjukkan posisi suatu titik 2
3
terhadap titik asal dan sumbu- 4
sumbu koordinat.
X (m)
Posisi Berapa posisi mobil ??

Perlu ditetapkan acuan (titik nol)


yang sama.
Berapa posisi mobil A??
50 m dari tiang?
Ada banyak titik dengan jarak 50
m dari tiang !
Harus dinyatakan arahnya.
--> Posisi adalah besaran vektor.
Posisi mobil A:
50 m dari tiang ke arah depan
atau
80 m dari mobil B ke arah depan
Posisi adalah lokasi suatu benda terhadap titik acuan tertentu.
Vektor Posisi Posisi sebuah benda dapat dinyatakan
dengan sebuah vektor.

 
B B iˆ A A x (meter)

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

 
B  3iˆ A  5iˆ z

Secara umum, posisi suatu benda 


dinyatakan dalam 3 dimensi
k
 r
sebagai
O 
     j y
r  x i  y j z k x i
= Jarak C
Jarak & Perpindahan = Perpindahan

5 km
3 km

A B
4 km
Benda bergerak dari A ke B, lalu ke C.
Sebuah mobil yang pindah dari posisi A
Jarak tempuh (Δs) dari A ke C
ke posisi B, berapa jarak yang ditempuh
dan perpindahannya? = AB + BC = 4 km + 3 km = 7 km
Jarak = 20 m Perpindahan = 20 m ke depan Perpindahan (Δr) dari A ke C = 5 km,
dengan arah dari A ke C.

Jarak (distance) atau Jarak-tempuh adalah panjang lintasan sesungguhnya yang


ditempuh benda dalam waktu tertentu, dan tidak bergantung arah.

Perpindahan (displacement) adalah perubahan posisi awal dan akhir suatu benda
karena adanya perubahan waktu dan tidak bergantung pada jalan mana yang
ditempuh oleh benda itu.

Secara umum Jarak ≠ Perpindahan


Vektor Perpindahan
Vektor perpindahan didefenisikan sebagai perubahan vektor posisi dari
posisi awal (xi) pada t1 ke posisi akhir (xf) pada t2.

x 
Posisi Awal: x ˆ
i  40i
   ˆ
B xf xi A
Posisi Akhir: x f  20i
x (meter)
  
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 x  x f  xi
 20iˆ  40iˆ  60iˆ
   
y Posisi awal pada t1 : r1  x1i  y1 j  z1k
t2 s    
Posisi akhir pada t2 : r2  x2 i  y2 j  z 2 k
   
r r  r2  r1   
v t1
r2  ( x2  x1 )i  ( y2  y1 ) j  ( z2  z1 )k
v
r1 z 
O Magnitudo: r  x 2  y 2  z 2
x
D 4 km C
Uji Pemahaman

• Benda mulai bergerak


dari A ke B, diteruskan 3 km 3 km
ke C, lalu ke D, dan
akhirnya kembali ke A
(berhenti). B
A
4 km

 Tentukan jarak tempuh dan  Jawab:


perpindahan benda, sejak Jarak tempuh = 14 km.
bergerak hingga berhenti. Perpindahan = 0
Kecepatan dan Kelajuan
v
Kecepatan rata-rata, vav r
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi v x
vav 
antara perpindahan dan waktu tempuh, t


Kecepatan Sesaat, v t 
Untuk menentukan kecepatan sesaat (instaneous velocity), dihitung
dengan cara yang sama untuk menghitung kecepatan rata-rata, dengan
interval waktu (Δt) dikurangi, yaitu t  0 sehingga
r r r r r
v x (t   t )  x (t )  x dx v dx
v (t )  lim  lim  v (t ) 
t  0 t t  0  t dt dt
Kelajuan rata-rata, vav
Kelajuan rata-rata adalah perbandingan antara jarak yang
ditempuh (Δx) dengan selang waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut (Δt).
x
vav 
t

Kelajuan sesaat, v
r
dx r dx
v    v
dt dt
r
v v
C

5 km
3 km

A B
4 km

Untuk menempuh jarak dari A ke B


diperlukan waktu 30 menit, jarak
dari B ke C diperlukan waktu 15
menit.

Tentukan kelajuan rata-rata,


kecepatan rata-rata dalam selang
AB, BC, dan AC
Percepatan (Acceleration)
Percepatan Rata-rata


Perubahan kecepatan per satuan waktu  v
a av 
t

Percepatan sesaat
 
 v d v
a  lim 
t  0 t dt
Grafik posisi terhadap waktu
Benda Diam
x (m)
Posisi : tetap terhadap waktu 6
Kecepatan : nol 4
Percepatan : nol 2 t (s)
0
Posisi, x (m) -2 0 1 2 3 4
Waktu, -4
t (s) A B C -6
-8
0 0 5 -10
-10
1 0 5 -10 -12
2 0 5 -10
3 0 5 -10 Grafik percepatan terhadap waktu

Grafik kecepatan terhadap a (m/s2)


v (m/s) waktu 3
3 2
2 1 t (s)
1 0
t (s)
0 -1 0 1 2 3 4

-1 0 1 2 3 4 -2
-2 -3
-3
Simulasi
Gerak Dengan Kecepatan Tetap
Kecepatan : Tetap / Konstan ---> GLB
Percepatan : Nol
Posisi : Berubah secara beraturan (bertambah atau berkurang)
Dalam setiap selang waktu yang sama akan menempuh
jarak yang sama

Kecepatan, v (m/s)
v (m/s) Waktu,
15 Grafik kecepatan terhadap waktu t (s) A B C D
10 0 2 5 10 -3
5 1 2 5 10 -3
t (s) 2 2 5 10 -3
0
3 2 5 10 -3
0 1 2 3 4 5
-5 4 2 5 10 -3
x (m/s)
50 Grafik posisi terhadap waktu Posisi, x (m)
Waktu,
40 t (s) A B C D
30
0 0 0 0 0
20
1 2 5 10 -3
10
t (s) 2 4 10 20 -6
0
3 6 15 30 -9
-10 0 1 2 3 4 5
4 8 20 40 -12
-20

Grafik percepatan terhadap waktu

a (m/s2)
3
2
Snap Shot dari Gerak Dengan 1 t (s)
Kecepatan Tetap 0
-1 0 1 2 3 4

-2
-3

Simulasi
Gerak Dengan Percepatan Tetap
Percepatan : Tetap / Konstan
Kecepatan : Berubah secara beraturan ---> GLBB
Dalam setiap selang waktu yang sama kecepatan naik
atau turun dengan jumlah yang sama
Posisi : Berubah, tetapi dalam selang waktu yang sama
penambahan dan pengurangannya tidak sama.

a (m/s2) Grafik posisi terhadap waktu


6
Percepatan, a (m/s2)
5 Waktu,
4 t (s) A B C D
3
2
0 2 5 -2 -3
1 t (s)
0 1 2 5 -2 -3
-1 0 1 2 3 4 2 2 5 -2 -3
-2
-3 3 2 5 -2 -3
-4
v (m/s)
20 Grafik kecepatan terhadap waktu
Kecepatan, v (m/s)
15 Waktu,
10 t (s) A B C D
5 t (s) 0 0 0 0 0
0
1 2 5 -2 -3
-5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
2 4 10 -4 -6
-10
3 6 15 -6 -9
-15

25 x (m) Grafik posisi terhadap waktu


20
15
Snap Shot dari Gerak Dengan
10
Percepatan Tetap (Negatif)
5
t (s)
0
-5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

-10
-15
-20
Simulasi Simulasi
Analisis Grafik Posisi terhadap Waktu
25
x(m)
Kecepatan rata-rata dalam selang
20 waktu t=1s dan t =4s :
15 x x4  x1 20  5 15
    5m / s
10 Δx = 10 m t t4  t1 4 1 3
5
Δt = 2 s t (s) Kecepatan rata-rata dalam selang
0
0 1 2 3 4 5
waktu t=1s dan t =3s :

Benda bergerak dengan x x3  x1 15  5 10


    5m / s
kecepatan tetap 5 m/s. t t3  t1 3 1 2

Kemiringan kurva posisi terhadap


Kecepatan rata-rata selalu sama
waktu:
untuk selang waktu sembarang.
x 10m
  5m / s
t 2s
Untuk gerak dengan kecepatan tetap:
Kemiringan Kurva x-t = Kecepatan Rata-Rata = Kecepatan Sesaat
Bila kurva posisi terhadap waktu,
 Miring ke kanan ---> Kecepatan positif
 Miring ke kiri ---> Kecepatan negatif
 Datar ---> Kecepatan nol (benda diam)
120 x Gerak Dengan Percepatan Tetap
100
Bagaimana cara menentukan kecepatan
80

sesaat , v t , dari kurva posisi
60
terhadap waktu?
40
20

0
t
0 1 2 3 4

Kecepatan rata-rata dalam selang


waktu t=1s dan t =3s :
x 112,5  12,5  m
  50m / s
t  
3  1 s
Kecepatan rata-rata dalam selang
waktu t=1s dan t =2s :
x 50  12,5  m Hitung kecepatan rata-rata untuk selang
  37,5m / s
t  2  1 s waktu (Δt) mendekati nol.
r r r r
Kecepatan rata-rata berbeda untuk v x ( t   t )  x (t )  x dx
v (t )  lim  lim 
selang waktu berbeda. t  0 t t  0  t dt
Kecepatan sesaat selalu berubah
r r r r
v x (t   t )  x (t )  x dx Dengan cara yang sama, dapat
v (t )  lim  lim 
t  0  t t  0  t dt ditentukan percepatan rata-rata dan
percepatan sesaat dari grafik
kecepatan terhadap waktu.
Defenisi turunan
r r r r
r r v ( t   t )  v (t )  v dv
v dx a (t )  lim  lim 
v (t )  t  0 t t  0  t dt
dt
r
r dv
Nilainya sama dengan kemiringan a (t ) 
dt
garis singgung pada kurva posisi
terhadap waktu pada titik (t, x(t)).
Nilainya sama dengan kemiringan
garis singgung pada kurva
kecepatan terhadap waktu pada
titik (t, v(t)).
Hubungan antara
grafik x-t, v-t dan a-t
Persamaan Gerak
Suatu mobil bergerak dengan kecepatan konstan 5 m/s selama 4 s.

Jarak yang ditempuhnya adalah (5 m/s)*(4s) = 20 m.

v (m/s)
6
5 Luas di bawah kurva v-t dari t = 0s
4 sampai t = 4s adalah A.
3
A Dimana A = 5*4 = 20.
2

1
t (s)
0
0 1 2 3 4 5

Dapat dilihat bahwa


Luas di bawah kurva v-t = Jarak tempuh
Menghitung luas daerah di bawah kurva v
v

Δx
Δx1 Δx2 Δxi ΔxN

t
t ta tb
ta tb
Δx = Δx1 + Δx2 + Δx3 + … + ΔxN
v(ti)

Luas satu pita:


Δxi
xi  vti t
ti
Δt
Δx = Δx1 + Δx2 + Δx3 + … + ΔxN
N N
  xi  vti ti Dengan cara yang sama, dapat
i 1 i 1 diperoleh
Untuk menaikkan ketelitian
 
Δt  nol, N  ∞
v t    a t  dt
Penjumlahan menjadi penjumlahan
kontinu (integral).
Σ ----> ∫

tb

x   v t dt
ta

 
x t    v t  dt
Gerak Dengan Percepatan Tetap
 
a t   a --> Konstanta Persamaan Posisi Sesaat
   
v t    a t  dt x t    v t  dt
    
v t    adt x t     vo  at  dt
    12
v t   at  C x t   vot  at  C
2
 
v t  0   a.0  C   1
x  0   vo .0  a.0  C
  2
C  v t  0   vo  
C  x  0   xo
  
v t   vo  at    12
x t   x0  vot  at
Persamaan Kecepatan Sesaat
2
r  
Hubungan antara x ( t ) , v (t ) dan a (t )

 Turunan  Turunan 
x (t ) v(t ) a (t )
Integral Integral


 dx  
v x t    v t  dt
dt
  
 dv v t    a t  dt
a
dt
Gambar di sebelah kiri
menunjukkan grafik kecepatan (v)
terhadap waktu (t) suatu motor
ketika mulai bergerak dari keadaan
diam dalam lintasan lurus.

a) Tentukan percepatan rata-rata untuk interval waktu t = 0 sampai t = 4s


b) Kapan percepatan memiliki nilai posistif terbesar dan berapa
percepatan saat itu.
c) Kapan percepatan bernilai nol
d) Gambarlah grafik posisi terhadap waktu
e) Gambarlah grafik percepatan terhadap waktu
f) Berapa percepatan saat t = 7 s
g) Berapa posisi akhir motor
x(m)
Gambar di sebelah kiri
menunjukkan grafik posisi (x)
terhadap waktu (t) suatu motor
t(s) ketika mulai bergerak dari keadaan
diam dalam lintasan lurus.

a) Tentukan percepatan rata-rata untuk interval waktu t = 0 sampai t = 4s


b) Kapan percepatan memiliki nilai posistif terbesar dan berapa
percepatan saat itu.
c) Kapan percepatan bernilai nol
d) Gambarlah grafik kecepatan terhadap waktu
e) Gambarlah grafik percepatan terhadap waktu
f) Berapa percepatan saat t = 7 s
g) Berapa posisi akhir motor
Gerak Jatuh Bebas
Gerak Jatuh + Bila arah ke atas ditetapkan sebagai
arah positif, maka:

g   gˆj
- Persamaan kecepatan setiap saat
  
v t   vo  at
  
v t   vo  gt
 
v t   vo  10t
Gerak jatuh adalah gerak yang Persamaan posisi setiap saat
   1 2
dipercepat oleh gravitasi bumi x t   x0  vo t  at
a t   g 2
   1 2
g : percepatan gravitasi bumi y t   y0  vot  gt
g = 9,8 m/s2 ≈ 10 m/s2
2
  
{arah menuju pusat bumi} y t   y0  vot  5t 2
Gerak Jatuh Bebas Gerak Vertikal ke Atas

v ymaks  0

vt


vo 
ymaks

yt
vo = kecepatan awal 
yo = ketinggian awal yo
vt = kecepatan pada waktu t
yt = ketinggian pada waktu t
ymaks = ketinggian maksimum 
y0
vymaks = kecepatan di
ketinggian
Gerak Dua Dimensi
Gerak Parabola
Gerak parabola (gerak peluru):
gerak dengan lintasan berbentuk parabola
Lintasan gerak parabola selalu Bidang gerak peluru ini dapat
dalam bidang vertikal yang disebut bidang x-y, dengan sumbu-x
ditentukan oleh arah kecepatan dalam arah horizontal dan sumbu-y
awal. arah ke atas.
y
x

Hal ini karena percepatan gravitasi


murni dalam arah vertikal.
Gravitasi tidak dapat x
memindahkan bidang gerak peluru.
Perhatikan snapshot sebuah bola yang
mengalami gerak peluru berikut: Komponen x posisi bergerak
seperti benda yang bergerak
dengan kecepatan tetap

ax  0

Jadi gerak peluru dapat


dianalisis sebagai kombinasi
gerak dengan kecepatan
tetap (pada arah horizontal)
dan gerak dengan
percepatan tetap (pada arah
Komponen y posisi bergerak seperti
benda yang bergerak dengan percepatan
vertikal).
tetap arah ke bawah.
ay   g
Sebuah bola dilempar dengan kelajuan vo dan membentuk sudut θ terhadap
arah sumbu-x. Koordinat x dan y dapat diperlakukan secara terpisah.
y


voy vo

θ
x
vox

vox  vo cos  voy  vo sin 

Komponen-x dari percepatan adalah nol dan komponen-y nya adalah g.

ax  0 ay   g
Komponen gerak pada arah Komponen gerak pada arah vertikal
horizontal (gerak dengan (gerak dengan percepatan tetap 
kecepatan tetap  GLB) GLBB)

ax  0 ay   g

vx t   vox v y t   voy  a y t

vx t   vo cos  v y t   vo sin   gt

1 2
x t   x0  vox t y t   yo  voy t  a y t
2

1 2
x t   x0   vo cos   t y t   yo   vo sin   t  gt
2
v  v x2  v y2

1
 vy 
  tan  
 vx 

vx t   vo cos  x t   x0   vo cos   t
1 2
v y t   vo sin   gt y t   yo   vo sin   t  gt
2
Pada tinggi maksimum, vy = 0
y
yo = 0

vo xo = 0
ymaks
θ
x
xmaks

yo ymaks

yo

xo
xmaks
xo
xmaks
Penentuan Pusat koordinat
xo = 0 m
yo = 0 m
0

xo = 0 m
Tentukan xo dan yo untuk
yo = 50 m
Gambar di atas.

y
x y=0
0
1
ym  yo   vo sin   tm  gtm 2
2
v y t   vo sin   gt ym  yo  H
Pada ketinggian maksimum, 1
H   vo sin   tm  gtm 2
vy  0 2
2
vo sin  1  vo sin  
0  vo sin   gt H  vo sin    g  
Ketinggian Maksimum g 2  g 
vo sin  tm vo 2 sin 2 
t H
g 2g
(Waktu untuk mencapai ketinggian
maksimum) ym  H  yo
1 2
y t   yo   vo sin   t  gt vo 2 sin 2 
2 ym  y0 
2g
Jarak Maksimum
Untuk yo = 0, maka
Pada jarak maksimum, y(t) = 0 1 2
vo sin   t gt  0
1 2 2
y t   yo   vo sin   t  gt 1
2 t (vo sin   gt )  0
2
1 2
yo   vo sin   t  gt  0 2vo sin 
2 t
g
Tentukan t dengan rumus abc, Substitusi ke dalam x(t):
lalu substitusi ke dalam x(t).
x t   x0   vo cos   t
2vo sin 
xm  x0   vo cos  
g
vo2 sin 2
xm  x0 
g
Sudut tembak yang menghasilkan jarak terjauh
vo2 sin 2
Jarak terjauh, xm  x0 
g
xm akan maksimum bila sin2θ bernilai maksimum. Nilai maksimum
sin2θ adalah 1, yaitu saat 2θ = 90 atau θ = 45o.Jadi sudut tembak yang
menghasilkan jarak terjauh adalah 45o
Berapa jarak AT bila peluru dilempar
Contoh kasus dengan kecepatan awal 25 m/s?
Ketinggian tangan saat melempar adalah
2 m dari lantai

P A

Berapa kecepatan motor saat


meninggalkan bibir jurang
agar mendarat tepat di titik P?
Seekor burung gagak terbang horizontal dengan
kelajuan tetap 2.70 m/s saat melepaskan sebutir
biji dari paruhnya. Biji tersebut mendarat di
pantai 2.10 s kemudian. Berapa”
Ketinggian burung terbang, jarak jatuh biji
kecepatan biji sesaat sebelum mendarat?
Shoot the monkey
Seorang pemburu akan menembak seekor monyet yang sedang
bergantung pada dahan sebuah pohon. Si pemburu mengarahkan
senjata tepat ke arah si monyet. Tetapi si monyet menjatuhkan dirinya
pada saat yang bersamaan dengan peluru lepas dari senjata si
pemburu. Apakah peluru akan mengenai si monyet?
Gerak Relatif
Kecepatan benda yang terlihat (terukur)
oleh pengamat bergantung tidak hanya
pada gerak benda, tetapi juga pada
gerak pengamat tersebut.

Perempuan yang sedang berdiri di atas ban


Hujan terlihat jatuh miring bila berjalan melihat laki-laki yang melewatinya
pengamat sedang bergerak pada berlan lebih lambat daripada yang terlihat oleh
arah horizontal. perempuan yang beridiri di lantai.
Gerak Relatif 1 Dimensi

A
P Arah arus
O
Orang B melihat orang C bergerak lebih
lambat daripada yang dilihat orang A

A dan B diam, C bergerak, maka orang A


dan B melihat orang C bergerak dengan
kecepatan yang sama

 
VCA  2iˆ VBA  3iˆ

Kecepatan C terhadap A: VCA  10iˆ 
 VCB  2iˆ  4iˆ  6iˆ
Kecepatan B terhadap A: VBA  4iˆ

Kecepatan C terhadap B:
Orang B melihat orang C bergerak lebih cepat
   daripada yang dilihat orang A
VCB  VCA  VBA  10iˆ  4iˆ  6iˆ
C A berdiri di lantai dan C berjalan di lantai
berjalan. Berapa kecepatan C yang diliahat A?
A

Seorang pengamat (O) berdiri di atas


jembatan mengamati sebuah perahu (P) yang
sedang bergerak pada sungai berarus.
Bagaiman kecepatan perahu yang teramati?

Untuk menganalisis masalah-masalah tersebut diperlukan dua acuan.


1. Acuan diam :
suatu titik yang diam di luar lantai berjalan (misalnya posisi pengamat A) atau
seorang pengmat yang diam di atas jembatan (O).
2. Acuan bergerak :
suatu titik yang ikut bergerak bersama lantai berjalan atau bergerak bersama air.
 
X BA X CB A berdiri di lantai dan C berjalan di lantai berjalan.
Berapa kecepatan C yang dilihat A?

X CA Acuan bergerak : Pengamat B yang diam di atas lantai
berjalan.

  
X CA  X BA  X CB

X CA : Posisi C terhadap acuan diam A

X CB : Posisi C terhadap acuan bergerak B

X BA : Posisi acuan bergerak B terhadap acuan diam A
  
VCA  VBA  VCB

VCA : Kecepatan C terhadap acuan diam A

VCB : Kecepatan C terhadap acuan bergerak B (Kecepatan C terhadap lantai berjalan)

VBA : Kecepatan acuan bergerak B terhadap acuan diam A
(Kecepatan lantai berjalan terhadap pengamat A)
Gerak Relatif 2 Dimensi
Sebuah perahu akan menyeberangi suatu sungai berarus.
Arah
Perahu di arahkan membentuk sudut α terhadap arah arus arus

dengan kelajuan VPA . Sedangkan kelajuan arus adalah VA. 


VPA
Bagaimana lintasan perahu dan di mana posisi perahu saat
sampai diseberang? 
 VA x
Diperlukan dua acuan untuk menganalisis masalah gerak relatif. Perhatikan posisi
perahu suatu saat!
P : Perahu yang melintasi sungai berarus
O : Pengamat yang diam di pinggir sungai (acuan diam)
A : Suatu titik pada air sebagai acuan bergerak
(dapat diwakili oleh daun di permukaan air)
  
P rP  rA  rPA
 
rP : Posisi perahu terhadap pengamat diam di O
rPA

 rA : Posisi acuan bergerak (A) terhadap O
rP 
A rPA : Posisi perahu terhadap acuan bergerak
      
rA drP drA drPA VP  VA  VPA
 
dt dt dt
O

VP : Kecepatan perahu yang terlihat oleh pengamat diam di O

VA : Kecepatan acuan bergerak terhadap O (= kecepatan arus sungai)

VPA : Kecepatan perahu terhadap arus sungai (kecepatan perahu dijalankan)
Perahu di arahkan membentuk sudut α terhadap arah arus dengan kelajuan VPA .
Sedangkan kelajuan arus adalah VA.dengan arah β (β = 0).

C
  
B VP  VA  VPA

Arah arus VPxiˆ  VPy ˆj  VAxiˆ  VAy ˆj  VPAxiˆ  VPAy ˆj

VPx  VP cos  VPy  VP sin 

VPAx  VPA cos  VPAy  VPA sin 


 VAx  VA cos  VAy  VA sin 
VPA 
VP
VPxiˆ  VPy ˆj  (VAx  VPAx )iˆ  (VAy  VPAy ) ˆj
θ
α x
VA VPx  VAx  VPAx
A VPy  VAy  VPAy
Kecepatan perahu menurut pengamat di pinggir sungai:

VP  VPx 2  VPy 2
1
 VPy 
Arah gerak perahu :   tan  
 VPx 

AB
Waktu untuk sampai diseberang: t
VP

SOAL:
Suatu perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 100 m. Air sungai
mengalir dengan kelajuan 2 m/s ke arah Selatan. Perahu dijalankan
dengan kelajuan 4 m/s. Berapa sudut perahu harus diarahkan supaya
perahu bergerak lurus ke arah Timur. Berapa waktu yang diperlukan
perahu untuk sampai di seberang?
Gerak Melingkar
Apakah arti begerak dalam sebuah
lingkaran? Jari-jari (radius) harus
tetap!

Gerak Melingkar Homogen

Dalam gerak melingkar radius tetap, tetap sudut (arah) selalu


berubah. Jadi gerak melingkar adalah gerak dipercepat.
Di sini dianggap sudut berubah dengan laju tetap. Tipe gerak ini
disebut gerak melingkar seragam ---> Gerak dengan percepatan
tetap.
Percepatan Gerak
Melingkar
Percepatan rata-rata dalam selang waktu Δt:

 v
a
t

Percepatan sesaat:

 v
a  lim
t  0 t

Dengan arah menuju pusat


putaran  r̂
A vt
 s / 2  
sin  r
2 2
 v
B
a  lim
 t  0 t
s  2r sin
2
v  v
   Untuk θ kecil berlaku
v  2v sin  
 2   
sin   v 2 v v 2
2 2 a  lim 
Untuk θ kecil berlaku t  0 r t r
s  r   v2
   a 
sin    s r
2 2  
r Dengan arah menuju pusat
v  v putaran
s  vt  v2
AB  s ac   rˆ
r
Percepatan gerak melingkar

 v2
ac   rˆ
r
dengan arah menuju pusat putaran
(percepatan sentripetal) Tanpa gaya sentripetal, suatu benda
akan yang bergerak akan terus
bergerak dalam lintasan lurus.

Dengan gaya sentripetal, suatu benda


akan yang bergerak akan dipercepat
dan mengubah arahnya.
ds ω : kecepatan sudut
(sudut yang ditempuh tiap satuan waktu)
d

Dalam satu putaran ada 3600 atau 2π rad.

Waktu untuk menempuh satu putaran disebut


perioda (T)
2

ds  rd T
Banyak putaran dalam satu satuan waktu disebut
ds d frekuensi (f)
v r
dt dt 1
f 
d T

dt   2 f
v  r
PR 1
TERIMA
KASIH
Program Studi Fisika
Fakultas MIPA Militer
Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Kawasan IPSC Sentul Bogor, Sukahati, Citeureup, Kab Bogor 16810

70

Anda mungkin juga menyukai