Sankri 4
Sankri 4
Carl J. Friedrich,
• Sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan
merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan
bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini
memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil
maupun materi.
Undang-Undang No.2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
• Sistem Distrik Dalam sistem ini wilayah negara dibagi ke dalam beberapa
distrik pemilihan yang biasanya didasarkan atas jumlah penduduk. Setiap
distrik diwakili oleh satu orang wakil, kecuali pada varian block vote dan
party block vote. Kandidat yang memiliki suara terbanyak akan
mengambil semua suara yang didapatnya. Sistem ini terbagi atas first
past the post, alternative vote, two round system, block vote.
• Sistem proporsional Dalam sistem ini proporsi kursi yang dimenangkan
oleh sebuah partai politik dalam sebuah wilayah pemilihan akan
berbanding seimbang dengan proporsi suara yang diperoleh partai
tersebut. Dalam sistem ini dikenal istilah district magnitude. Variasi dari
sistem ini adalah proportional representation dan single transferable
vote.
• Sistem campuran Sistem pemilu campuran merupakan perpaduan
penerapan secara bersama-sama sistem distrik dengan sistem
proporsional dalam suatu negara. Sistem ini meliputi sistem parallel
dan mixed member proportional.
• Sistem pemilu di luar ketiga sistem utama Sistem ini merupakan
campuran antara sistem distrik dan proporsional. Varian dari sistem
ini adalah single non-transferable vote, limited vote, dan borda count.
Setiap sistem pemilu mempunyai tiga dampak, yaitu:
• tingkat proporsionalitas perwakilan. Aspek ini sangat sensitif pada masyarakat
yang heterogen. Bagaimana tingkat keterwakilan dari seluruh unsur masyarakat
dapat direpresentasikan dalam parlemen merupakan sebuah permasalahan
dalam aspek ini. Disproporsionalitas sangat mungkin terjadi pada sistem distrik.
Sistem distrik kurang memperhatikan adanya partai kecil dan golongan minoritas.
• sistem kepartaian. Duverger menyebutkan bahwa sistem distrik akan
membentuk sistem dua partai, sedangkan sistem proporsional akan cenderung
membentuk sistem multi partai. Hal tersebut terjadi karena bekerjanya efek
mekanis dan psikologis dari sistem pemilu.
• kabinet yang dibentuk. Sistem distrik cenderung menghasilkan kabinet yang
dikuasai satu partai. Berkurangnya partai dan meningkatnya kerjasama antar
partai mempermudah terbentuknya pemerintah yang stabil dan meningkatkan
stabilitas nasional.
HATUR NUHUN