Sankri 5
Sankri 5
UU 32 /’04
mencari keseimbangan
Sinergitas
Kualifikasi SDM
Sinergitas Sinergitas
Kelembagaan Perencanaan
Membangun Sinergitas
Sinergitas Pertanggung
kebijakan Efektivitas jawaban kepada
Pemerintahan masyarakat
II. MEMBANGUN EFEKTIVITAS PEMERINTAHAN
BERBASIS PADA URUSAN (LANJUTAN …..)
• Melalui Undang-Undang ini dilakukan pengaturan yang bersifat afirmatif yang dimulai dari
pemetaan Urusan Pemerintahan yang akan menjadi prioritas Daerah dalam pelaksanaan
otonomi yang seluas-luasnya.
• Melalui pemetaan tersebut akan tercipta sinergi kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian yang Urusan Pemerintahannya di desentralisasaikan ke Daerah.
• Sinergi Urusan Pemerintahan akan melahirkan sinergi kelembagaan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah karena setiap kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian akan
tahu siapa pemangku kepentingan (stakeholder) dari kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian tersebut di tingkat provinsi dan kabupaten/kota secara nasional.
• Sinergi Urusan Pemerintahan dan kelembagaan tersebut akan menciptakan sinergi dalam
perencanaan pembangunan antara kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian
dengan Daerah untuk mencapai target nasional.
• Manfaat lanjutannya adalah akan tercipta penyaluran bantuan yang terarah dari
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terhadap Daerah-Daerah yang menjadi
stakeholder utamanya untuk akselerasi realisasi target nasional tersebut.
• Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah akan sulit tercapai tanpa adanya dukungan personel
yang memadai baik dalam jumlah maupun standar kompetensi yang diperlukan untuk
melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dengan cara
tersebut Pemerintah Daerah akan mempunyai birokrasi karir yang kuat dan memadai dalam
aspek jumlah dan kompetensinya.
III. KONSTRUKSI PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
II/0
Pemerintah
PRESIDEN &
K/L Urusan Pem PERSONIL
WAPRES
III
1 2
KDH & DPRD
Pembentukan Penyerahan
Daerah Otonom Urusan
5 3 4
PEMBIAYAAN Organisasi Perangkat
Daerah
Jabatan2 Pengisian Personil
8
RAKYAT (PUBLIC SERVICE DAN CIVIL SERVICES)
PARTISIPASI
I/9
IV. URUSAN PEMERINTAHAN
1. Urusan Pemerintahan Absolut, sepenuhnya menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu:
• politik luar negeri;
• pertahanan;
• keamanan;
• yustisi;
• moneter dan fiskal nasional; dan
• agama.
2. Urusan Pemerintahan Konkuren, dibagi antara Pemerintah Pusat
dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah
menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
3. Urusan Pemerintahan Umum, adalah Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
Dibagi prinsip:
Eksternalitas,
Akuntabilitas dan
ABSOLUT UMUM KONKUREN Efisiensi, serta
kepentingan strategis
nasional
1.PERTAHANA
WAJIB PILIHAN
N
2.KEAMANAN
3.AGAMA
4.YUSTISI
5. POLITIK LUAR
NEGERI PELAYANAN NON PELAYANAYAN
6. MONETER & DASAR DASAR
FISKAL
SPM
Urusan Pemerintahan Wajib berkaitan
dengan Pelayanan Dasar
(Wajib diselenggarakan oleh semua daerah)
1.Pendidikan;
2. Kesehatan;
3. Pekerjaan umum dan penataan ruang;
4. Perumahan rakyat dan kawasan
permukiman;
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat; dan
6. Sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
(Wajib diselenggarakan oleh semua daerah)
1. Tenaga kerja;
2. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
3. Pangan;
4. Pertanahan;
5. Lingkungan hidup;
6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
7. Pemberdayaan masyarakat dan Desa;
8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
9. Perhubungan;
10. Komunikasi dan informatika;
11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah;
12. Penanaman modal;
13. Kepemudaan dan olah raga;
14. Statistik;
15. Persandian;
16. Kebudayaan;
17. Perpustakaan; dan
18. Kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
(Wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai potensi)