Anda di halaman 1dari 15

Landasan Administrasi Negara

Indonesia

No Landasan Keterangan
1. Idiil-Pancasila  Sebagai Dasar Negara
 Sumber Hukum Dasar Negara
(Tap MPR No.III/MPR/2000)
2. Konstitusional-UUD  Perubahan: 1999, 2000, 2001, 2002.
45  Landasan Konstitusional bagi SANKRI
 Landasan bagi penyelenggaraan administrasi negara
Indonesia
3. Operasional  UU 25/2004  SISRENBANGNAS
 Perpres 7/2005 (RPJM Nasional)
ADAM, ADEM, MESRA

4. Kebijakan Lain
1. Tertulis 1. Peraturan perundang-undangan-kepastian hukum,
lindungi aparatur negara/masyarakat.
2. Tidak tertulis 2. Bukan peraturan perundang-undangan-pidato
kenegaraan, program Kab.

1
Faktor-Faktor Lingkungan

LANDASAN
•Geografi
TRIGATRA •Demografi
(ALAMIAH)
SANKRI •Kekayaan Alam
(SDA)

ASTA GATRA Saling


( 8 UJUD) Mempengaruhi
•Idiologi
•Politik
PANCA GATRA •Ekonomi
(SOSIAL)
•Sosbud
•Hankam
2
PEMBUKAAN

16 BAB
SEBELUM BATANG TUBUH 37 PASAL
49 AYAT
AMD. 2 PASAL AT. PERALIHAN
2 AYAT AT. TAMBAHAN

PENJELASAN
UUD 1945

PEMBUKAAN

SESUDAH 21 BAB
AMD. 73 PASAL
170 AYAT
BATANG TUBUH 3PASAL AT. PERALIHAN
2 AYAT AT. TAMBAHAN
3
Pasal 3 MPR Menetapkan UUD+GBHN

UUD 45 (Pra)
Pasal 37 Minimal 2/3 harus hadir
Putusan Minimal 2/3 dari yang hadir

I. Disahkan 19 Okt. 1999


Dasar II. Disahkan 18 Ags. 2000
Berlangsung
Perubahan III. Disahkan 10 Nov. 2001
UUD 1945 IV. Disahkan 10 Agst. 2002

Psl 3 MPR mengubah + menetapkan UUD

UUD 45 1. USRUBPAS Diajukan


(Pasca). minimal 1/3 anggota MPR
2. Secara tertulis
Psl 37
3. Minimal dihadiri 2/3 ang.
MPR
4. Putusan 50% + 1
5. Bentuk negara (NKRI)
tidak dapat diubah 4
3 Penyaji
HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN I
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Dasar Pemikiran
Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan Perubahan Tujuan Perubahan

• Amandemen UUD 1945 Jumlah: • Kekuasaan tertinggi di Menyempurnakan aturan


• Penghapusan doktrin • 16 bab tangan MPR dasar:
• 37 pasal • Kekuasaan yang sangat • Tatanan negara
Dwi Fungsi ABRI
• 49 ayat besar pada Presiden • Kedaulatan Rakyat
• Penegakan hukum, HAM, • 4 pasal A.P • Pasal-pasal multitafsir • HAM
dan pemberantasan KKN • 2 ayat A.T • Pengaturan lembaga • Pembagian kekuasaan
• Otonomi Daerah • Penjelasan negara oleh Presiden • Kesejahteraan Sosial
• Kebebasan Pers melalui pengajuan UU • Eksistensi negara
• Mewujudkan kehidupan • Praktek ketatanegaraan demokrasi dan negara
demokrasi tidak sesuai dengan jiwa hukum
Pembukaan UUD 1945 • Sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan bangsa

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

Jumlah: • Sidang Umum MPR 1999 • Tidak mengubah


Pembukaan UUD 1945 • Pasal 3 UUD 1945
• 21 bab
Tgl.14-21 Okt 1999 • Tetap mempertahankan • Pasal 37 UUD 1945
• 73 pasal
• Sidang Tahunan MPR 2000 NKRI
• 170 ayat • Mempertegas sistem • TAP MPR No.IX/MPR/1999
• 3 pasal A.P. Tgl.7-18 Agt 2000 presidensiil • TAP MPR No.IX/MPR/2000
• 2 Pasal A.T. • Sidang Tahunan MPR 2001 • Penjelasan UUD 1945
• Tanpa Penjelasan yang memuat hal-hal • TAP MPR No.XI/MPR/2001
Tgl.1-9 Nov 2001 normatif akan dimasukan
• Sidang Tahunan MPR 2002 ke dalam pasal-pasal
(Batang Tubuh)
• Perubahan dilakukan
Tgl.1-11 Agt 2002 dengan cara “adendum”
4 Penyaji 5
I
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA I

TAHUN 1945

PEMBUKAAN

(Preambule)

Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana
kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan 6
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. I
BAB BENTUK DAN KEDAULATAN I

(Pasal 1)

Kedaulatan berada di tangan rakyat dan


dilaksanakan menurut UUD ***)

Negara Kesatuan Berbentuk Republik

Negara Hukum ***)

7
I
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN I

menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

UUD 1945

Presiden/
BPK Wakil DPR MPR DPD MA MK
Presiden
bank
kpu sentral
Kementerian
Negara badan-badan lain
yang fungsinya
KY
dewan berkaitan dengan
pertimbangan
kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman PUSAT

PERWAKILAN BPK PEMDA PROVINSI Lingkungan DAERAH


PROVINSI Peradilan
KPD DPRD Umum
Agama
PEMDA KAB/KOTA Militer
TUN
KPD DPRD

8
I
I
Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD

DPR PRESIDEN MK MA

Pasal 24 (1)***
Pasal 20 (1)* Pasal 4 (1) memegang kekuasaan
memegang memegang kehakiman yang merdeka untuk
kekuasaan kekuasaan menyelenggarakan peradilan
membentuk UU pemerintahan guna menegakkan hukum dan
keadilan

9
I
I
BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

ANGGOTA MPR ANGGOTA


DPR Pasal 2 (1)**** DPD
dipilih melalui pemilu dipilih melalui pemilu

Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
3 ayat (2)***/**** ]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
Presiden dalam masa jabatannya menurut politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
(3)***/****]; kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai
berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat
(3)****].
10
I
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA I

Presiden/Wakil Presiden

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden dan Wakil Presiden


Presiden harus seorang warga dipilih dalam satu pasangan
negara Indonesia sejak secara langsung oleh rakyat
kelahirannya dan tidak pernah [Pasal 6A (1)***]
menerima kewarganegaraan
lain karena kehendaknya Presiden/ Presiden dan Wakil Presiden
sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta Wakil Presiden memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
mampu secara rohani dan dapat dipilih kembali dalam
jasmani untuk melaksanakan jabatan yang sama, hanya
tugas dan kewajiban sebagai untuk satu kali masa jabatan.
Presiden dan Wakil Presiden. (Pasal 7 *)
[Pasal 6 (1)***]

Wewenang, Kewajiban, dan Hak


Antara lain:
1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)];
2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*];
3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*];
4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*];
5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10);
6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****];
7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***];
8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12);
9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*];
11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*];
12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*];
13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*;
14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****;
15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
11
I
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA I

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara


langsung oleh rakyat

KPU MPR

1 4 5
Presiden dan Wakil memperoleh jumlah melantik
Presiden dipilih Calon suara >50% dalam [Pasal 3 (2)
pemilu dengan ***/****]
dalam satu Presiden 3
sedikitnya 20% di Presiden/
pasangan secara dan Pemilu setiap Prov. yang sebelum
langsung oleh
Wapres
Wapres tersebar di lebih memangku
rakyat dari 1/2 jml Prov. jabatan, Presiden dan
[Pasal 6A (3)***] bersumpah di Wakil Presiden
[Pasal 6A (1)***] 2
hadapan memegang
diusulkan sebelum [Pasal 9 (1)*] jabatan selama
pemilu lima tahun, dan
[Pasal 6A (2) ***] sesudahnya
dapat dipilih
4a kembali dalam
dalam hal tidak ada jabatan yang
pasangan calon terpilih, dua sama, hanya
pasangan calon yang untuk satu kali
Parpol/ Gab. Parpol mendapat suara terbanyak masa jabatan.
Peserta Pemilu 1 dan 2 dlm pemilu dipilih (Pasal 7 *)
oleh rakyat secara langsung
dan yg memperoleh suara
terbanyak dilantik
[Pasal 6A (4)****]
RAKYAT
12
I
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA I

Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden

3 2
Pasal 7B (2) Pasal 7B (1)
Presiden
dan/atau Wakil
4 1
Pasal 7B (3) Pasal 7A Presiden
Usul diberhentikan
diterima

MK DPR MPR
Usul tidak
7 diterima
Pasal 7B (6)
6 8
Pasal 7B (7) Presiden
5Pasal 7B (4) Pasal 7B (5)
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat

1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***);


2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi
syarat [Pasal 7B (1)***];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***];
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***];
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***];
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***];
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***];
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan
13
penjelasan [Pasal 7B (7)***]. I
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA I

Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian


grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi
gelar dan tanda jasa

5
6 grasi dan
pertimbangan rehabilitasi
[Pasal 14 (1)*]

MA Presiden DPR
7
1 2
amnesti dan
Mengangkat Pertimbangan
abolisi
Duta dan Duta
[Pasal 14 (2)*]
Konsul [Pasal 13 (2) *]
[Pasal 13 (1)]
3
menerima
penempatan 4
duta negara pertimbangan
lain
[Pasal 13 (3)*]
8
pertimbangan

9
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain
tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang (Pasal 15 *)
14
I
I
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA

1
memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]

2
dalam melakukan
Presiden kewajiban dibantu oleh
satu orang Wapres
4
dibantu [Pasal 4 (2)]
menteri negara [Pasal 17 (1)]
yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
[Pasal 17 (2)*]
3
membidangi urusan tertentu membentuk
dalam pemerintahan dewan pertimbangan #)
[Pasal 17 (3)*] (Pasal 16) ****

#) DPA dihapus

15
I

Anda mungkin juga menyukai