Modul VII

TANGGUNG JAWAB ANGGOTA

POLRI

1). TANGGUNG JAWAB KEPOLISIAN

2). AKTUALISASI HUKUM KEPOLISIAN

UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN
DARI MASA KE MASA

3). PERUBAHAN
PARADIGMA PEMOLISIAN
1
 I. DASAR HUKUM DAN
TANGGUNG JAWAB
KEPOLISIAN

DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN

PASAL 19, 28, 29, 23, 27,34 YANG MENCAKUP
TANGGUNG JAWAB POLITIS, TANGGUNG JAWAB
YURIDIS, TANGGUNG JAWAB DISIPLIN, MORAL
DAN ETIKA PROFESI SERTA TANGGUNG JAWAB
DALAM PERLINDUNGAN HAM.
2
 2. TANGGUNG JAWAB POLITIS
Dalam Negara Demokrasi, kedudukan
kepolisian berada dibawah
otoritas/kekuasaan sipil hasil pemilu,
Netralitas Polisi Menjadi Salah Satu Ukuran Tanggung Jawab
Politis Anggota Polisi Yang Dalam Undang-undang Kepolisian No
2 Tahun 2002 Pasal 28 Ayat (1), (2),dan (3) Dinyatakn Bahwa :
(1) Kepolisian Negara Republk Indonesia Bersikap Netral
Dalam Kehidupan Politik Dan Tidak Melibatkan Diri
Pada Kegiatan Politik Praktis.
(2) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Tidak
Menggunakan Hak Memilih Dan Dipilih.
(3) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Dapat
Menduduki Jabatan Di Luar Kepolisian Setelah
Mengundurkan Diri Atau Pensiun Dari Dinas Kepolisian.
3
 3. TANGGUNG JAWAB YURIDIS ANGGOTA
POLRI
Dalam Undang-undang Kepolisian No. 2 Tahun 2002
Pasal 29 ayat (1) san (2), dinyatakan bahwa :
(1) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
tunduk pada kekuasaan peradilan umum
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
(PP No. 3 Tahun 2003).
Ketentuan tersebut menyatakan bahwa anggota
polri tunduk pada peradilan umum yang berarti
setiap perbuatannya harus dapat dipertanggung
jawabkan baik secara pidana maupun, perdata,
administratif (TUN)
4
4. TANGGUNG JAWAB DISIPLIN ANGGOTA
POLRI
Dalam Undang-undang Kepolisian No. 2 Tahun 2002
Pasal 27 dinyatakan bahwa :

(1) Untuk membina persatuan dan kesatuan serta

meningkatkan semangat kerja dan moril,
diadakan peraturan disiplin Anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(2) Ketentuan mengenai peraturan disiplin
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah (PP
No. 2Tahun 2003).

5
 5. TANGGUNG JAWAB MORAL DAN ETIKA PROFESI
ANGGOTA POLRI
Tanggung jawab moral anggota Polri terikat dengan
sumpah atau janji sebelum diangkat sebagai
anggota Polri diatur dalam Pasal 22 ayat (1) dan (2)
dan Pasal 23 Undang-undang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.

Sedangkan Tanggung jawab Etika profesi diatur

dalam Pasal 34 ayat (1) dan (2) Undang-undang
Kepolisian No. 2 Tahun 2002

( Ketentuan mengenai Kode Etik Profesi Kepolisian

Negara Republik Indonesia diatur dengan Keputusan
Kapolri )
6
 6. TANGGUNG JAWAB HAM ANGGOTA
POLRI
Tanggung jawab Ham anggota Polri dapat ditemukan dalam
Undang-undang Kepolisian No. 2 Tahun 2002 yaitu :

a. Konsiderans menimbang Undang-undang No. 2

Tahun 2002 huruf b

b. Pasal 4 Undang-undang Kepolisian No. 2 Tahun

2002

c. Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Kepolisian No.2

Tahun 2002

7
 2).AKTUALISASI HUKUM KEPOLISIAN
UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN DARI MASA KE MASA
1945-1950
•Aturan peralihan UUD 1945
menyatakan: “peraturan yang ada
namun belum ada gantinya masih
dianggap berlaku”
Untuk Kepolisian:
1) Staatsblad 1918 No. 125
2) Staatsblad 1918 No. 126
3) Staatsblad 1925 No. 505
4) Staatsblad 1927 No. 144
5) Staatsblad 1927 No. 145
6) Staatsblad 1927 No. 157
7) Staatsblad 1927 No. 278
8) Staatsblad 1927 No. 536
9) Staatsblad 1941 No. 125 (HIR) 10)
Staatsblad 1934 No. 210
b. Peraturan per-UU-an
1) Indische Staatsregeling (IS)
2) HIR
3) Wetboek van Strafrecht (KUHP)
1950-1959 1959-1965
•UUDs RI Tahun 1950 pasal 130: •Gakkum parsial dgn nuansa represif.
“untuk memelihara ketertiban dan •UU No. 13 Thn 1961 mengatur
keamanan umum diadakan suatu alat tugas-tugas represif dan Prev-Kepol.
kekuasaan kepolisian yang diatur •HIR & KUHP
dengan Undang-undang ” •Gakkum dan penyelesaian revolusi
Untuk Kepolisian: •UU No. 11/PNPS/1963
Ordonansi yang termuat dalam:
1) Staatsblad 1918 No. 125
2) Staatsblad 1918 No. 126
3) Staatsblad 1925 No. 505
4) Staatsblad 1927 No. 144
5) Staatsblad 1927 No. 145
6) Staatsblad 1927 No. 157
7) Staatsblad 1927 No. 278
8) Staatsblad 1927 No. 536
9) Staatsblad 1941 No. 125 (HIR)
10) Staatsblad 1934 No. 210
b. Peraturan per-UU-an
1) Indische Staatsregeling (IS)
2) HIR
3) Wetboek van Strafrecht (KUHP)
8
 UNDANG-UNDANG KEPOLISIAN DARI MASA KE MASA
1981-1984
•Diversifikasi kewenangan Gakkum
•Berlaku UU No. 8/1981
•Berlaku UU No. 13/1961
•Berlaku UU No. 20/1982
•UU No. 11/PNPS/1963
•PP No. 27 tahun 1983
•Doktrin Hankamneg
1997-2000
•UUD 1945
•TAP MPR NO. VI/MPR/2000
•UU No. 28/1997
•Perubahan kedua
•TAP MPR NO. VII/MPR/2000
•UU No. 8/1981
•UU No. 26/1999 Ttg Pencabutan UU
No. 11/PNPS/1963
•INPRES 02 Thn 1999
•KEPRES No. 89 Thn 2000
•UU No. 31 Thn 1999
•UU No. 43 Thn 1999
2001-2003
•Perubahan kedua UUD 1945
•UU No. 28/1997
•TAP MPR NO. VI/MPR/2000
•TAP MPR NO. VII/MPR/2000
•UU No. 8/1981
•UU No. 26/1999 Ttg Pencabutan UU
No. 11/PNPS/1963
•INPRES 02 Thn 1999
•KEPRES No. 89 Thn 2000
•UU No. 31 Thn 1999
•UU No. 43 Thn 1999
•KEPPRES No. 54 Thn 2001
•KEPPRES No. 77 Thn 2001
•KEPPRES No. 97 Thn 2001
•UU No. 20/2001 Ttg Perubahan UU No. 31
Thn 1999
•UU No. 2/2002 Ttg Kepolisian
Negara RI
•UU No. 30 Thn 2003 Ttg Komisi
Pemberantasan Korupsi
•UU No. 15 Thn 2002 Ttg TP Pencucian
Uang.
9
 3)
1998 REFORMASI S/D
1945 ORDE LAMA 1966 1966 ORDE BARU 1998 SEKARANG
1. UU 13/1961 1. INPRES 2/1999
POLISI POL 1. JULI 1946
KOLONIAL NAS 2. UU 8/1981 2. TAP MPR
2. UU 13/1961 VI/MPR/2000
3. UU 20/1982
3. TDK 3. TAP MPR
4. DOKTRIN VII/MPR/2000
DEMOKRATIS HANKAMNEG 4. DEMOKRATISASI
4. HIR 5. UU NO. 2/2002
5. TDK DEMOKRATIS 6. SUPREMASI HUKUM
6. UU 28/1997 7. HAM

POLRI = ALAT REVOLUSI POLRI = ALAT KUAT POLRI MANDIRI &

UU 13/1961 HANKAM PROFESIONAL :
• ALAT KEKUASAAN • BEBAS INTERVENSI
• ALAT KEKUASAAN
• UNSUR ABRI POLITIK
• UNSUR ABRI • DOKTRINER • TERPISAH DARI ABRI
• HULP MAGISTRAAT • REPRESIF • BERWATAK SIPIL
• MILITERISTIK • BERORIENTASI KPD
• REPRESIF
MSY YG DILAYANI
10
• SBG PELAYAN
 SEKIAN UNTUK BAB VII
 TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

LAIN LUBUK LAIN IKANNYA LAIN
LADANG LAIN BELALANG KALAU ADA
UMURKU PANJANG BOLEH KIYA
BERJUMPA LAGI LAGI .

11