Anda di halaman 1dari 17

Ekonomi Publik

Oleh Yudi Darsono S.Kom., M.Si


2

Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang ilmu


ekonomi yang menelaah masalah-masalah
ekonomi khalayak ramai (publik/masyarakat,
pemerintah/negara), seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/deregulasi,
nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial,
ketahanan pangan, kebijakan teknologi,
pertahanan dan keamanan, pendidikan, dll.
3

Pada umumnya, ilmu ekonomi publik ini


memperkenalkan terkait fungsi pemerintah
dalam hal perekonomian. Misalnya saja mulai
dari pajak, anggaran pemerintah, retribusi,
sampai utang negara. Ilmu ekonomi publik ini
biasanya akan didominasi oleh para pejabat
pemerintah dan juga pengamat ekonomi, karena
keterlibatannya secara langsung.
4

Richard A. Musgrave (Guru Besar


Emeritus di Departemen Ilmu
Ekonomi, Harvard University, AS),
berpendapat bahwa pemerintah
memiliki tiga peran dalam
perekonomian, yaitu stabilisasi,
alokasi, dan distribusi.
5

Ekonomi Publik

Stabilisasi Alokasi Distribusi

Kesempatan Pengalokasian mendistribusikan


Kerja Penuh sumber daya produk-produk
dalam. yang dihasilkan
perekonomian oleh masyarakat
Harga Harga
kepada para
Stabil
anggotanya.
6

Konsep Dasar Ekonomi Publik


Secara umum, ekonomi publik dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari mengenai peranan pemerintah ataupun negara dalam
kehidupan ekonomi. Akan tetapi, karena yang ditelaah itu lebih menjurus ke
keuangan negara, maka sejak tahun 1970-an, lebih banyak disebut sebagai
ilmu keuangan negara.

ilmu ekonomi publik ini mempelajari ataupun menelaah mengenai


pengeluaran dan juga penerimaan negara. Sebagai sebuah cabang ilmu, itu
artinya suatu studi dan juga penjelasan yang didasarkan pada metode serta
sistematika tertentu. Dalam kaitan ini, metode yang dipakai adalah metode
sintesis dan juga analisis global dan special, general, serta metode makro
analisis dan juga mikro analisis.
7

Keuangan Negara

1 2 3 4

Peerimaan &
Utang Kebijakan Kebijakan
Pegeluaran
Pemerintah fiskal Moneter
Pemeritah
8

Menurut Poole (1956) dalam Ilyas


(1989), ilmu keuangan negara berkaitan
erat dengan 4 tujuan utama dari
pemerintah
menentukan tingkat dan cara
1
pengeluaran pemerintah

menentukan tingkat dan cara


2
penerimaan pemerintah

menentukan tingkat dan cara


3
penerimaan pajak
menentukan tingkat dan cara mengelola
4 utang pemerintah
e
9

Tujuan dari ilmu keuangan negara atau


Ekonomi Publik ini yaitu untuk menentukan
alokasi resources dan mengetahui pengaruhnya
dari penempatan tersebut terhadap keperluan
individu atau keperluan masyarakat dan
pemerintah.
10
Fungsi Ekonomi Publik
Ekonomi publik berkaitan erat dengan pemerintah yang mempunyai kewenangan
dalam menetapkan kebijakan publik. Kebijakan publik diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui penyediaan barang-barang publik
dan barang-barang konsumsi lain.

Menurut pandangan teori ekonomi publik, fungsi ekonomi pemerintah terdiri dari
tiga fungsi pokok, yakni :
a. fungsi alokasi
b. fungsi distribusi
c. fungsi stabilisasi.

Ketiga fungsi tersebut menjadi wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat,
namun untuk menuju kepada sistem pemerintahan yang efektif dan efisiens sebagian
besar wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat didesentralisasikan kepada
pemerintah daerah, contohnya seperti kebijakan yang mengatur variable ekonomi
makro yang menggunakan instrumen kebijakan moneter (pencetakan uang,
devaluasi), dan kebijakan fiskal (keseragaman perpajakan).
11

a. Fungsi Alokasi
Pemerintah mempunyai kewenangan ekonomi yang paling
utama dan memperoleh porsi yang terbesar untuk fungsi alokasi.
Hal ini karena sangat terkait erat dengan barang-barang publik
yang nilainya sangat besar.

Menurut Stiglitz, 1986 (dalam Syahrir, 1986 : hal 4),


disebutkan ada 2 (dua) elemen yang selalu ada pada setiap
barang publik, yakni Tidak dimungkinkannya menjatah barang-
barang publik bagi setiap individu (orang-perorang).

Menurut penyediaannya, barang publik ini dibedakan menjadi 2


(dua) yaitu :
 barang publik lokal
12

Barang publik lokal


adalah barang-barang yang menurut penyediaannya
oleh pemerintah daerah dan secara tehnologi layak
dan perolehan keuntungannya dinikmati oleh
penduduk setempat.
Barang publik nasional
adalah barang-barang yang penyediaannya oleh
pemerintah pusat dengan perolehan keuntungan yang
dinikmati oleh selain penduduk setempat juga
masyarakat dalam suatu negara.
13

Menurut King, 1984, ada 4 (empat) alasan mengapa penyediaan oleh daerah lebih
berkesuaian dengan keinginan penduduknya :

1. Dalam sistem pemerintahan yang bertingkat, birokrat pada tingkat bawah


memiliki pengetahuan yang lebih tentang keinginan penduduknya, jika
dibandingkan apabila dilakukan dengan sistem sentralisasi.

2. Desentralisasi akan dapat menjamin kontrol yang lebih demokratis terhadap


aparat.

3. Pemerintah dari berbagai tingkatan harus saling bekerjasama dan jika salah
satunya mengabaikan keingninan warganya maka mereka dapat melakukan
tekanan pada pemerintah.

4. Penyediaan oleh daerah menghasilkan barang dan jasa publik lokal yang lebih
efisien dan penduduk menjadi lebih sadar akan biaya pelayanan.
14

b. Fungsi Distribusi
Pemerintah berperan untuk mendistribusikan sumber daya (barang dan jasa) kepada
masyarakat secara adil dan merata, mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi
dan pajak serta meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke
kelompok lainnya.

 Fungsi distribusi dalam fungsi ekonomi pemerintah adalah sangat terkait erat dengan
pemerataan kesejahteraan bagi penduduk di daerah yang bersangkutan dan terdistribusi
secara proposial dengan pengertian bahwa daerah yang satu dimungkinkan tidak sama
tingkat kesejahteraannya dengan daerah yang lainnya karena akan sangat dipengaruhi oleh
keberadaan dan kemampuan daerahnya masing-masing. Kewenagan dan dukungan terhadap
peran pemerintah daerah dalam fungsi distribusi ini tidak sebesar kewenangan dan dukungan
dalam fungsi alokasi.
 Kecilnya kewenangan dan dukungan yang dilimpahkan oleh pemerintah pusat dalam fungsi
distribusi ini adalah didasarkan pada asumsi bahwa bila pelimpahan kewenangan dan
dukungan pemerintah pusat cukup besar maka dikhawatirkan akan menimbulkan masalah
yang berkaitan dengan distribusi pendapatan yang seragam dibeberapa daerah karena akan
kurang memberikan inovasi dan rangsangan untuk mengembangkan potensi sumberdaya yang
dimiliki atau yang tersedia di daerahnya .
15

 Disisi lain bahwa kebijaksanaan retribusi tunggal yang seragam didasarkan pada
rasa kekhawatiran bahwa bila diberlakukan kebijaksanaan yang tak seragam dan
desentralisasi akan menyebabkan berpindahnya sebagian penduduk daerah tersebut
kedaerah lain yang menjanjikan penghasilan yang lebih besar dibandingkan
didaerah asal, hal ini dianggap akan membuka peluang timbulnya masalah baru
yang berkaitan dengan migrasi penduduk
 Menurut Paully (1973, dalam bukunya King, 1984 : hal 35), tingkat retribusi
yang optimal akan lebih besar terjadi di daerah-daerah yang citrarasa pembayar
pajaknya mendukung distribusi
 menurut King (1984 : hal 33) harus ada suatu kebijakan dasar retribusi nasional
dan pemerintah daerah seharusnya diijinkan untuk mengubah derajat distribusi
diwilayahnya.
16

c. Fungsi Stabilisasi
Pemerintah berperan muntuk menciptakan keadaan yang aman dan nyaman
dalam kehidupan bernegara demi terciptanya kondisi masyarakat yang sejahtera.

 Sesuai dengan nama stabilisasi maka fungsi stabilisasi ini dimaksudkan untuk
menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara. Fungsi stabilisasi ini berkaitan
erat dengan fungsi mengatur variabel ekonomi makro dengan instrumen
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
 Diantara ketiga fungsi ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan
yang paling kecil kewenangan dan dukungannya terhadap peran pemerintah
daerah dan bahkan hampir tak mendapatkan bagian untuk berperan dalam
fungsi stabilisasi ini. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa fungsi stabilisasi
berbeda antar satu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara. Disamping
itu kecilnya kewenangan dan dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi
stabilisasi, disebabkan akan adanya efek sampingan yang timbul akibat
penggunaan instrumen yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk
mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari penggunaan
instrumen tersebut.
17

 Contoh riil dalam kebijakan moneter, jika kebijakan moneter didesentralisasikan


maka masing-masing pemerintah daerah akan mempunyai kewenangan
melakukan kebijakan tersebut sesuai dengan kebutuhannya bahkan keinginannya.
 Bila masing-masing daerah diberikan kewenangan mencetak uang sesuai keinginan
ataupun kebutuhan daerahnya, maka pemerintah pusat akan mengalami kesulitan
dalam mengendalikan kestabilan harga-harga maupun tingkat inflasi yang terjadi
didaerah
 Dan dalam hal kebijakan fiskal jika didesentralisasikan maka akan terjadi
perbedaan penetapan pajak dan pengeluaran, sebagai akibatnya adalah akan
terjadi migrasi penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya yang memberikan
peluang untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai