Anda di halaman 1dari 18

PROFESIONALISME BIDAN

21 Oktober 2022
Topik Perkuliahan

01 Otonomi dan akuntabilitas bidan

02 Otonomi dan akuntabilitas bidan berdasarkan ICM


1 Otonomi dan Akuntabilitas Bidan
Otonomi dan Akuntabilitas
Setiap profesi yg berhubungan
dengan keselamatan jiwa
manusia, terdapat unsur pent- Akuntabilitas diperkuat den-
ing yaitu PERTANGGUNG- gan suatu landasan hukum yg
JAWABAN dan TANG- mengatur batas-batas wewe-
GUNG GUGAT (AC- nang profesi yg bersangkutan
COUNTABILITY) atas semua
tindakan yg dilakukan

Semua tindakan yg dilakukan Legitimasi kewenangan bidan


oleh bidan harus berbasis yg lebih luas, bida memiliki
kompetensi dan didasari oleh hak otonomi dan mandiri
suatu EBM
Akuntabilitas
Bidan dalam
Asuhan Ke-
bidanan
Akuntabilitas dikaitkan dengan proses per-
tanggungjawaban thd serangkaian bentuk
pelayanan yg telah diberikan. Akuntabilitas
merujuk pada pertanggungjawaban seseorang
pada pihak yg memiliki hak untuk meminta
pertanggungjawaban.
Bidan sebagai tenaga professional yg
bertanggungjawab dan akuntabel, bekerja
sbg mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama hamil
hingga bayi kahir. Asuhan ini meliputi upaya
pencegahan, promosi, persalinan normal, de-
teksi komplikasi pada ibu dan anak, dan ak-
ses bantuan medis atau bantuan lain yg
sesuai serta melaksanakan tindakan kegawat-
daruratan
Otonomi dalam Pelayanan Kebidanan
Praktik kebidanan meru-
Bidan memiliki hak
pakan inti dan berbagai
otonomi & mandiri un-
kegiatan bidan dalam
tuk bertindak secara pro-
penyelenggaraan upaya
fessional yg dilandasi
kesehatan yg harus terus
kemampuan berpikir lo-
menerus ditingkatkan
gis & sistematis serta
mutunya, melalui :
bertindak sesuai standar
profesi dan etika profesi
Peningkatan mutu
Pendidikan
dan pelatihan Lisensi
berkelanjutan

Registrasi Sertifikasi Uji Kompe-


Penelitian
dalam bidang tensi
kebidanan Akreditasi
Dasar Otonomi Pelayanan Kebidanan

1. Permenkes RI No. 1464/Menkes/ 7. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung


PER/X/ 2010 tentang izin penyeleng- dan transplantasi
garaan praktik bidan 8. KUHAP dan KUHP 1981
2. Kepmenkes RI No. 369/Menkes/SK/ 9. UU yg terkait dengan hak reproduksi dan
III/2007 KB
3. Standar pelayanan kebidanan tahun 10. UU No.10/1992 tentang pengembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga
2001
sejahtera
4. PP No. 32/Tahun 1996 tentang Kese- 11. UU No.23/2003 tentang penghapusan kek-
hatan erasan terhadap perempuan dalam rumah
5. UU No. 22/1999 tentang otonomi tangga
daerah 12. Permenkes RI No.369/Menkes/SK/III/
6. UU No. 13 tahun 2003, tentang kete- 2007
naga kerjaan
Bentuk Otonomi dlm Pelayanan Kebidanan
Mengumpulkan data-
data dan mengidenti-
fikasi masalah pasien pd Merencanakan askeb
kasus tertentu sesuai dg kebutuhan
klien
Mengkaji kebutuhan dan Memberikan asuhan
masalah kesehatan berdasarkan ebp
Menyusun rencana askeb
Mengetahui perkembangan
Berperan sbg anggota tim keb melalui penelitian
kesehatan
Melaksanakan dokeb
Mengelola perawatan pasien
Membangun komunikasi sesuai dg lingkup tanggung-
yg baik antar nakes dan jawabnya
menerapkan keterampi- Mengevaluasi hasil tin-
lan manajemen dakan yg telah dilakukan
Membangu komunikasi
yg efektif dg pasien dan
melakukan asuhan ter-
hadap pasien
2 Otonomi dan Akuntabilitas berdasarkan ICM
International Confederation of Midwives

ICM merupakan organisasi yg terakreditasi dan mewak-


ili bidan dan kebidanan di seluruh dunia untuk menca-
pai tujuan Bersama dalam perawatan ibu dan bayi baru
lahir. Tujuannya adalah untuk mendukung bidan untuk
bekerja secara mandiri dalam ruang lingkup praktik ke-
bidanan.

Normal Childbirth
ICM
Normal childbirth merupakan
Normal Child- filosofi melahirkan yg didasarkan
pada pendapat bahwa perempuan
birth cukup siap dan mampu
anak tanpa intervensi
melahirkan
Normal Childbirth
Kehamilan Normal Persalinan
Pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh Persalinan diartikan sebagai proses
bidan atau dokter kepada ibu selama masa
kehamilan untuk mengoptimalisasikan pengeluaran hasil konsepsi atau yang
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, biasa kita sebut sebagai janin atau
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, kandungan.
persiapan memberikan ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.

Nifas

Wanita yang baru selesai melahirkan akan langsung


memasuki masa nifas. Masa ini dimulai ketika
wanita telah mengeluarkan plasenta dan berlanjut
hingga beberapa minggu kemudian. Masa nifas
pada umumnya berlangsung sampai enam minggu
setelah melahirkan.
Pelayanan Antenatal Care/
ANC

Pengukuran berat Pengukuran Pengukuran Lingkar Pengukuran TFU


badan dan tinggi Tekanan Lengan Atas (LILA)
badan Darah

Penentuan status imu-


nisasi Tetanus Toksoid
(TT)
Pelayanan Antenatal Care/
ANC

Penentuan letak janin Pelaksanaan


Pemberian tablet Tes Laborato- (presentasi kepala) dan temuwicara
tambah darah rium perhitungan DJJ

Tatalaksana atau men-


dapatkan pengobatan
KAlA 1-4 Persalinan Nor-
mal
• I II
Fase ini janin mulai keluar dari dalam kandun-
• Fase ini disebut juga kala pembukaan. Pada
gan yang membutuhkan waktu sekitar dua jam.
tahap ini terjadi pematangan dan pembukaan
Fase dimulai saat serviks sudah membuka se-
mulut rahim hingga cukup untuk jalan keluar
lebar 10cm hingga bayi lahir lengkap. Pada
janin.
kala 2, ketuban sudah pecah atau baru pecah
spontan, dengan kontraksi yang lebih sering
terjadi yaitu
• III 3-4 kali tiap 10 menit.

•Tahap ini disebut juga kala uri, yaitu saat plasenta ikut keluar
dari dalam rahim. Fase ini dimulai saat bayi lahir lengkap dan
diakhiri keluarnya plasenta. Pada tahap ini biasanya kontraksi IV
bertambah kuat, namun frekuensi dan aktivitas rahim terus Tahap ini merupakan masa satu jam usai persalinan yang
menurun. Plasenta bisa lepas spontan atau tetap menempel dan bertujuan untuk mengobservasi persalinan. Pada tahap ini
membutuhkan bantuan tambahan. plasenta telah berhasil dikeluarkan dan tidak boleh ada
pendarahan dari vagina atau organ. Luka-luka pada tubuh
ibu harus dirawat dengan baik dan tidak boleh ada
gumpalan darah.
Prinsip Dasar Normal Childbirth

1 2 3 4 5

Memahami Menggunakan Aman, Terpusat pada Menjaga


bahwa kelahiran cara-cara yg berdasarkan ibu, bukan pada privasi / kera-
merupakan sederhana, tidak fakta dan mem- pemberi asuhan hasiaan ibu
proses alamiah melakukan in- beri kontribusi
dan fisiologis tervensi kecuali pada kesela-
ada indikasi matan jiwa ibu
Membantu ibu agar merasa aman,
6 nyaman, dan didukung emosionalnya

Ibu mendapat informasi, penjelasan,


7 dan konseling yg cukup

Mendorong ibu dan keluarga agar


8 menjadi peserta aktif dalam membuat
keputusan

Prinsip Dasar Normal Childbirth


Thank you

Anda mungkin juga menyukai