Anda di halaman 1dari 19

O M PO K 10 -

- K EL

ETIKA BIS NI S
M JA R IN G AN
DAL A
OU R T E A M
u tra _ 2 1 2 0 1 0 4 069
Ma'ruf Dwi P 2 1 4 0 1 04131
F a tin _
Nadilla Anissa a h f u d z_ 2 1 4 0 1 04 19 1
ad M
Fairuz binti Muhamm
SUB BAB
TREN PERDAGA
01 02 03
KLASIFIKASI SIST PELAKU PERDA
NGAN DARING EM PERDAGANGA GANGAN DARIN
N DARING G

04 05 06
TRANSAKSI B2 KEAMANAN PER HUKUM INTER
C,B2B, C2C DAGANGAN DAR NET
ING
01
TREN
G ANG AN
PERDA
DARING
n g a ta u e l e k tr onik
ar i
Perdagangan d r da g a n g a n y a ng di
up a ka n t r a ns a ksi pe t
m er d a n p e r a n gk a
a n m e l a lu i t a hapan
lakuk
elektronik.
KEUNGGULAN PENJUALAN DARING

akses kepasar penghematan komunikasi


lebih luas biaya untuk telepon atau
transportasi fax

biaya cetak brosur memudahkan


pengiriman atau katalog pelanggan
dokumen produk untuk
mendapatkan
informasi
produk
02
S I F IK ASI
KLA
SISTEM
G A NG A N
PERDA
DARING
KLASIFIKASI SISTEM PERDAGA
NGAN DARING
SISTEM PEMBAYARAN
• Sistem pihak ketiga
• Sistem berbasis sertifikat
• Sistem uang netto

• Sistem debit
METODE/ALAT PEMBAYARAN • Sistem kredit
• Sistem pembayaran dimuka

KETERLACAKAN TRANSAKSI
• Transaksi yang dapat teridentifikasi
• Transaksi yang tidak teridentifikasi

STATUS HUKUM
• Sistem penjualan bersih
• Sistem pembayaran elektronik diluar jaringan

TINGKAT KEPERCAYAAN
• Sistem yang memerlukan kepercayaan tinggi
• Sistem yang tidak memerlukan kepercayaan tinggi
03
PELAKU
ANGAN
PERDAG
DARING
PELAKU PERDAGANGAN DARING
PERANTAR
A PABRIKAN

PENGIKLANAN
AFILIASI

INFOMEDIARY
KOMUNITAS

PEDAGANG
04
TR A NS A KS I
B2C,B 2B , C 2 C
Pertemuan antara pedagang dengan konsumen dapat berlangsung secara business to
consumer(B2C), consumer to consumer (C2C), atau business to business (B2B).

B2C C2C B2B


pedagangan barang atau jasa seorang konsumen menjual
kepada masyarakat umum. langsung produknya perusahaan di dunia Maya
konsumen yang lain.

BACK
05
KEAM A NA N
AN GA N
PERDAG
DARING
y an g sa n g a t p enting dalam
isu
an tr a n sa k si m enjadi salah satu n k es iapan mental pa
ra
Keaman st ru k tu r d a
ing, selain infra
perdagangan dar pen g gun a .
i s er in g tu ru t mempengaruhi
ng in
e a m a n an da la m transaksi dari ert em u a n in fo rm ation security
K ad a p
n si su a tu n e gara sehingga p e rl in e, 1 4 O k to ber 1999, salah
eksis te di b
p e ya n g d iselenggarakan
solutions E u ro mengingatkan
satunya komisi

tr u s t a n d c o nfidence,
r s
y is th e k e y to securing use t h e in ternet. This
se cu r it u p of
"
s t o e su rin g h e further take a r e in corpirated in
and thu a tu re s
ly b e a c h ie v ed if security fe s u ff ic ient safety
can on 's h a v e
te r n e t s e r v ic es and if user
in guarantees". pro xy,
n d ar in g m e n cakup firewall,
g a nga
a n an tr ansa k si dalam perda ss w o rd, dan encrypti
o n.
Keam , login d an p a
BACK packet filtering
06
NTE RNET
HUKUM I
hukum internet mencakup undangan undangan yang mengatur setiap aspek yang berhubungan
dengan pribadi atau subyek hukum yang menggunakan serta memanfaatkan teknologi internet,
dimulai dari saat memulai online hingga memasuki dunia internet.

TUJUH ASPEK DASAR yang dijadikan pedoman pengaturannya

1. Yurisdiksi hukum dan aspek-aspek terkait.


2. Pemanfaatan internet sebagai media kebebasan berpendapat perhubungan dengan tanggung
jawab pihak yang menyampaikan, akuntabilitas dan tanggung jawab penyedia jasa internet dalam
memberikan layanan daring serta tanggung jawab hukum bagi penyedia jasa pendidikan melalui
jaringan internet.
3. Aspek HAKI mencakup hak paten dan merek dagang yang di terapkan di internet.
4. Aspek kerahasiaan yang di jamin oleh ketentuan hukum yang berlaku di masing-masing
yurisdiksi negara asal dari pihak yang menggunakan atau memanfaatkan internet sebagai bagian
dari sistem atau mekanisme jasa yang mereka terapkan.
5. Aspek hukum yang menjamin keamanan setiap pengguna internet.
6. ketentuan hukum yang merumuskan kepemilikan di dalam internet sebagai bagian investasi, di
hitung berdasarkan prinsip prinsip keuangan atau akutansi
7. Aspek hukum yang memberikan legalisasi internet dalam perdagangan atau bisnis.
Menindaklanjuti hukum internet tersebu, pemerintah RI
menerbitkan UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik(UU ITE). UU ini
mengatur tentang informasi dan transaksi elektronik
dan melarang beberapa kegiatan tertentu dalam konteks
informasi dan transaksi elektronik. Adanya UU ITE ini
berdampak positif bagi para pelaku bisnis dan
konsumen daring. Namun UU ITE dapat menimbulkan
dilema etis apabila dalam pelaksanaannya UU ini
cenderung mengekang kebebasan berbicara atau
berpendapat atau justru digunakan aparat berwenang
untuk menekan pihak lain yang dianggap
berseberangan
TH A N K Y OU
K 10
—KELOMPO

Anda mungkin juga menyukai