Anda di halaman 1dari 17

Cyber Crime

Kode OTP
“Gojek”
Anggota Kelompok :
Nurvita Fidyanti Asiani NPM. 1907350001
Desti Diana Sianturi NPM. 1907350002
RR Cevy Lupita S. NPM. 1907350003
Mohamad Iqfal NPM. 1907350057
Ernanda Zhuhri NPM. 1907350182
Latar Belakang Cyber
Crime
Istilah Cyber Crime kerap terdengar seiring
semakin pesatnya perkembangan digital.

Cyber Crime adalah tindak kejahatan di dunia


maya yang memanfaatkan teknologi komputer dan
jaringan internet sebagai sasaran.
Jarigan Internet sebagai sasaran
Teknologi Komputer sebagai sasaran

Perkembangan pesat internet telah


Perkembangan teknologi informasi telah
menjadikan masyarakat lebih cenderung
menimbulkan berbagai
terjadi perubahan yang cepat di masyarakat. sengketa dan konflik hukum
Berkenaan dengan pembangunan teknologi, yang cukup serius bagi
kemajuan dan perkembangan teknologi pemakainya, banyak berbagai
informasi melalui internet, peradaban
manusia dihadapkan pada fenomena- persoalan yang tidak terduga
fenomena baru yang mampu mengubah sebelumnya makin
hampir setiap aspek kehidupan manusia. bermunculan
RUMUSAN
MASALAH!
1. Apa itu Cyber Crime?

2. Apa saja jenis-jenis Cyber Crime?

3. Apa saja peraturan Hukum di Indonesia yang


mengatur Cyber Crime?

4. Bagaimana penegakan Cyber Crime di


Indonesia

5. Apa saja kelemahan atau celah dari Hukum


Cyber Crime?
C YB E
Cyber crime adalah suatu aktivitas
kejahatan di dunia maya dengan
memanfaatkan jaringan komputer
R sebagai alat dan jaringan internet
sebagai medianya.

CRIM
E
Ada beberapa jenis Cyber Crime, diantaranya adalah:

1. Pencurian Data (Data Theft)


2. Akses Ilegal (Unauthorized Access)
3. Membuat pemilik akun kehilangan datta penting
4. Hacking dan Cracking
5. Carding

Jenis
6. Defacing
7. Cybersquatting

C yb e r
8. Cyber Typosquatting
9. Menyebarkan Konten Ilegal

Crime
10. Malware
11. Cyber Terorism
12. Pemalsuan Data (Data Forgery)
13. Memata-matai (Cyber Espionage)
Cyber Crime dalam Peraturan Hukum Convention on Cybercrimes
di Indonesia

 Tindak pidana yang berhubungan


Pengaturan tindak pidana siber diatur dalam Undang- dengan aktivitas ilegal
Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan  Tindak pidana memfasilitasi
Transaksi Elektronik (“UU ITE”) sebagaimana yang perbuatan yang dilarang (pasal 34
telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor UU ITE)
11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi  Tindak pidana pemalsuan informasi
Elektronik (“UU 19/2016”) atau dokumen elektronik (pasla 35
Sama halnya seperti Convention on Cybercrimes, UU
UU ITE)
ITE juga tidak memberikan definisi mengenai  Tindak pidana tambahan (accessoir
cybercrimes, tetapi membaginya menjadi beberapa pasal 36 UU ITE)
pengelompokkan yang mengacu pada Convention on  Perberatan-perberatan terhadap
Cybercrimes
ancaman pidana (pasal 52 UU ITE)
ANALISIS KASUS
PENIPUAN KODE
OTP
“GOJEK”
Penipuan Kode OTP
“GOJEK”
Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat diresahkan dengan adanya
penipuan mengatasnamakan Gojek. Penipuan ini memiliki modus dengan
mengirimkan kode OTP ke korban yang dikirim melalui OTP dengan berdalih
bahwa korban mendapatkan undian dari pihak Gojek, padahal pihak Gojek
sendiri tidak permah mengadakan undian, apalagi sampai meminta kode OTP
dari korban.

Dalam kasus penipuan ini, korban akan dirugikan karena saldo Gopay dalam
akun gojeknya akan diambil oleh pelaku. Hal ini sudah sering dialami oleh
pelanggan Gojek.
Undang – Undang
Point penting: Masing-masing
ITE tentang penipuan modus tersebut dapat
dikenakan pasal yang berbeda

Ada beberapa modus penipuan, yang


terbagi menjadi:
 Penipuan menggunakan nama
 Penipuan yang dilakukan penjual palsu atau martabat palsu, di luar
produk atau penyedia jasa kepada dari hubungan produsen –
konsumen konsumen

 Penipuan menggunakan nama  Penipuan oleh calon pembeli


palsu atau martabat palsu dengan kepada penjual produk atau
akses ilegal terlebih dahulu penyedia jasa.
Routine Activity Theory
(Teori Aktivitas Rutin)

Karena kejahatan penipuan melalui


media elektronik adalah kejahatan Berdasarkan kasus tersebut, maka
yang berkaitan dengan properti, akan mengaitkan kasus penipuan ini
maka akan lebih mudah dengan teori kriminologi aktivitas
menggunakan Routine Activity rutin yang dikembangkan oleh Cohen
Theory dalam menjelaskan dan Felson
terjadinya kejahatan tersebut.
Strategi
Pencegahan

Pihak Gojek menghimbau dalam media


sosialnya, agar pada pengguna lebih
berhati-hati lagi dalam mempercayai
suatu informasi.
KESIMPULA
N
DAN
SARAN
Cyber
cr
dilaku ime adalah
k
yang an pada te tindakan p
meny
ataup erang knologi int idana krim
un ke fa ern in
pidan pemil silitas umu et (cybers al yang
a ika m pac
crime tersebut da n pribadi. S di dalam cy e), baik
, semi p e b
on-lin at dibedak cara tekni erspace

Kesimpulan Masin
n
u
g
namu -masing me
u
e cri m

m
keterh perbedaan iliki karak
te
a

.
k
e, dan n menjadi tindak
cyber o
crime ff-line

(inter bungan de tama antar ristik terse


net). n ga n
jaring a ketiganya ndiri,
an inf
ormas adalah
i publ
ik
Pihak
G
sosial ojek meng
ny hi
hati la a, agar pad mbau dala
g a m
Dan p i dalam me pengguna media
ar m le
memb a penggun percayai su bih berhati
e a -

Saran
a
melal rikan kode Gojek jang tu informa
ui O a si.
meng sms, karen TP yang di n
at a k
kedal asnamakan para penip irimkan
a m ak u
Gopa un pe Gojek untu
y yang ngg k
ada d una dan m masuk
idalam engam
nya. bil sal
do
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai