Anda di halaman 1dari 36

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL – UPL)

CV. MITRA BROTHERS INDOTAMA

Wilayah Izin Usaha Pertambangan


Komoditas Pasir

Desa Sori Tatanga, Kecamatan Pekat


Oleh :
Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Team Penyusun
Barat
IDENTITAS PEMRAKARSA DAN PENYUSUN
1. Identitas Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan (Pemrakarsa)
Nama Pemohon : Ir. Amirul Mukminin., S.T
Pekerjaan : Direktur/Penanggung jawab

2. Profil Kegiatan:
Nama Kegiatan : Pertambangan Pasir
Lokasi Kegiatan: Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 84260.
 Luas Usaha : 3,69 Ha
 Luas WIUP : 3,69 Ha
 NIB : 1608220004505
 WIUP : 540/1/WIUP/DESDM/2022
 IUP-Eksplorasi : 540/1384/PERTEK-Eks/DESDM/2022
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan:
 Letak Kesampaian Daerah:
Lokasi Wilayah Izin Usaha Pertambangan Komoditas
Pasir terletak di sebelah barat dari titik keberangkatan
yaitu Kecamatan Ambalawi, Bima. Rute perjalanan
yang dapat ditempuh dari Kota Bima ke lokasi
penyelidikan adalah sebagai berikut:

 Kecamatan Ambalawi, Kab. Bima – Kota Bima ditempuh


selama + 1 jam perjalanan menggunakan transportasi
darat sejauh + 50 Km.
 Kota Bima – Kota Dompu ditempuh selama + 2 jam
perjalanan menggunakan transportasi darat sejauh + 80
Km.
 Kota Dompu – Kecamatan Pekat (Lokasi Pengamatan)
ditempuh selama + 2 jam perjalanan menggunakan
transportasi darat sejauh + 110 Km.
Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan:
Luas Rencana
Pertambangan

 Maka diasumsikan
Rencana Produksi: waktu kerja efektif
Muatan DT/rit = 6 MT x 1,1 gr/m³ adalah 270 hari per-
= 6,6 MT tahun, maka umur
Jumlah Cadangan dan Rencana Kapasitas
Produksi/day = 50 rit x 6,6 MT
Produksi
tambang (dalam
= 330 MT
Total Luas WIUP = 3,69 Ha, terbagi menjadi 2 tahun) adalah 1 Tahun
Produksi/bulan = 330 MT x 30 day
= 9.900 MT
Blok diantaranya Blok 1 (Blok prospek) dan (Blok 1) dengan total
Blok 2 (Blok Tidak Prosper) dengan alasan 89.093 MT dengan
Produksi Pasir/tahun = 9.900 MT x 12 bulan
pertimbangan teknis dan keselamatan kerja.
= 118.800 MT
Jarak Blok 1 dengan jalan raya Lintas Calabai- total ritase Dump
Rit/Bulan = 50 rit/Day x 30 Day
Dompu ±300 m sedangkan jarak Blok 2 truck per-tahun
= 1.500 rit/Bulan dengan Jalan Lintas Calabai-Dompu ±100 m. sebanyak 13.500
Produksi rit/tahun = 1.500 rit/bulan x 12 bulan x FK 25%
= 13.500 rit/tahun
ritase. Faktor Koreksi
(Efisiensi Kerja,
Availability, dll; 25%).
1

Jarak Blok 1 dengan jalan raya Lintas Calabai-


Dompu ±300 m Blok
Prospek

No Prospek
2

Jarak Blok 2 dengan Jalan Lintas Calabai-Dompu


±100 m.

Maka diasumsikan waktu kerja efektif adalah 270 hari per- tahun, maka umur
tambang (dalam tahun) adalah 1 Tahun (Blok 1) dengan total 89.093 MT dengan total
ritase Dump truck per-tahun sebanyak 13.500 ritase. Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja,
Availability, dll; 25%).
Garis Besar Komponen Usaha dan/atau Kegiatan:

 Penembangan merupakan salah satu kegiatan usaha pemanfaatan ruang (dalam hal ini ruang dalam Bumi),
sebagaimana diamanahkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang: Pasal 6 ayat (4):

 Amanah penyelarasan kegiatan penambangan dengan konteks tata ruang juga tersurat dalam PP No. 22
Tahun 2010 tentang wilayah pertambangan : Penjelasan, Bab I : “Pemanfaatan sumber daya mineral dan
batubara memiliki kedudukan yang sama dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya secara
berkelanjutan dalam tata ruang, sehingga harus dikelola secara bijaksana untuk memberi nilai tambah bagi
perekonomian nasional dan harus dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan rakyat”.

 Untuk mengembangkan berbagai lahan usaha pertambangan, harus mempetimbangkan beberapa askep
terkait, agar tidak menimbulkan konflik kepentingan untuk menentukan lahan tersebut adalah kebijakan
Daerah, geologis, topografi, tata guna lahan dan fasilitas sarana dan prasarana.Lokasi yang digunakan
unutk areal usaha/kegiatan pertambangan Mineral Batuan/galian C pasir ini sudah sesuai dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Dompu tahun 2011 – 2031 yang diatur
Persetujuan Rencana Pascatambang
Penilaian dan persetujuan rencana pascatambang dilakukan dalam 60 hari
kalender sejak IUP atau IUPK Produksi diterbitkan.

Menteri/Gub/Bup
IUP EKSPLORASI/OP

NOT OK
Evaluasi

PERBAIKAN
OK

PERSETUJUAN

Dalam hal rencana pascatambang belum memenuhi ketentuan, dokumen


rencana pascatambang dikembalikan untuk disempurnakan dan disampaikan
kembali kepada Menteri/Gubernur/Bupati-Walikota dalam waktu paling lama
30 hari kalender.
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penjelasan Persetujuan Prinsip Atas Rencana Kegiatan

 Nama Kegiatan : Pertambangan pASIR


 Lokasi Kegiatan : Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten
Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kode Pos 84260.
 Luas Usaha : 3,69 Ha
 Luas WIUP : 3,69 Ha
 NIB : 1608220004505
 WIUP : 540/1/WIUP/DESDM/2022, Tanggal 19 Oktober
2022
 IUP-Eksplorasi : 540/1384/PERTEK-Eks/DESDM/2022,
Tanggal 19 Desember 2022
Deskripsi Rona Lingkungan dan/atau Kegiatan:

Iklim dan Curah Hujan Kondisi Geologi Regional

Kualitas Udara Komponen Biologi

Topografi / Morfologi Sosio-Ekonomi-Budaya

Kawasan Kehutanan Pendidikan dan Agama

Kondisi Air Permukaan Komponen Kesehatan


Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan dan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Yang Akan Ditimbulkan dan UKL – UPL:
  Tahapan/Komponen Kegiatan
No Komponen Lingkungan Prakonstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi
1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
I GE0 – FISIK - KIMIA
Matriks Identifikasi Dampak

1 Kualitas udara         x x     x     x    

2 Kebisingan         x x x   x     x    

3 Tanah                 x          

4 Kualitas air permukaan                 x          

5 Lalu lintas darat         x             x    

II BIOLOGI
1 Flora darat                 x   x      

2 Fauna darat                 x          

III SOSIAL – EKONOMI – BUDAYA


1 Sikap dan persepsi   x x x       x         x  

2 Keresahan masyarakat   x x x       x         x  

3 Kesempatan kerja       x       x         x  

4 Peluang berusaha         x       x          

5 Pendapatan masyarakat     x x x     x x       x  

6 PAD x               x         x
IV KESEHATAN MASYARAKAT
1 Derajat kesehatan         x       x          

2 Sanitasi lingkungan         x   x   x x        

3 Vektor penyakit                 x          

Pra Konstruksi: Konstruksi: Operasi: Pasca Operasi:


Ket : x = Menunjukkan ada Dampak 1. Perizinan 1. Penerimaan
Konstruksi
Tenaga Kerja 1. Penambangan Pasir 1. Demobilisasi
 
2. Sosialisasi 2. Mobilisasi Peralatan dan Material 2. Pengoperasian Sarana dan 2. Penanganan Tenaga
Prasarana Kerja  
3. Pembebasan 3. Pembangunan Sarana dan Prasarana 3. Reklamasi, Revegetasi, dan 3. Penyerahan Aset
Lahan Penataan Lahan  
    4. Konstruksi          
    5. PHK Tenaga Kerja Konstruksi          
Dampak Lingkungan yang
Ditimbulkan
Prinsip-Prinsip Reklamasi & Pascatambang

Lingkungan Hidup Konservasi


a. perlindungan terhadap kualitas air a. penambangan yang optimum
permukaan, air tanah, air laut, dan dan penggunaan teknologi
tanah serta udara; pengolahan yang efektif dan
b. perlindungan keanekaragaman efisien;
hayati; b. pengelolaan dan/atau
c. stabilitas dan keamanan timbunan Keselamatan dan pemanfaatan cadangan
batuan penutup, kolam tailing, Kesehatan Kerja marginal kualitas rendah dan
lahan bekas tambang serta mineral kadar rendah serta
struktur buatan (man-made
a. perlindungan mineral ikutan;
structure) lainnya; keselamatan terhadap c. pendataan sumberdaya
d. pemanfaatan lahan bekas setiap pekerja; cadangan mineral dan batubara
tambang sesuai dengan b. perlindungan setiap yang tidak tertambang (yang
peruntukannya; tidak mineable) serta sisa
pekerja dari penyakit pengolahan atau pemurnian.
e. menghormati nilai-nilai sosial
dan budaya setempat, dan
akibat kerja .

f. kuantitas air tanah


 Pertambangan adalah kegiatan penggunaan lahan yang bersifat sementara, cepat atau
lambat akan dilakukan penutupan tambang.
 Tujuan penutupan tambang (ultimate):
 Mencegah/memininumkan dampak jangka panjang
 Membentuk ekosistem alami yang berkelanjutan
(self-sustaining) atau tata guna lahan pasca tambang yang telah disepakati
 Perhatian perusahaan:
 Penutupan tambang sesuai dengan peraturan
 Biaya penutupan tambang rasional
Matriks Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Kondisi Alam Indonesia 17.500 pulau

Biodiversity Kepulauan Garis pantai 95.181 km,


terpanjang ke empat di
dunia

Penerimaan Negara
Local Expanditure

Shallow Pengembangan Masyarakat


Pembangunan Daerah
Pembangunan Berkelanjutan

Deposit Hutan
Hujan Tropis
Indonesia : 2000–5000 mm
Brazil : 1000 mm
Chili : 0,77 mm
Australia : 600 mm

Curah Hujan
Tinggi Masy. Agraris
Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
Penanganan Kerusakan Lahan
1

Penanganan Rawan Gerakan Tanah


2

Penanganan Lingkungan Berdebu


3

Penanganan Kerusakan Infrastruktur


4

5 Penanganan Bahaya Runtuh/Ambolnya Jalan

6 Penanganan Kerusakan/Perubahan Tatanan Sosial-Ekonomi

7 Penanganan Kerusakan Sumber Daya Air

8
Penanganan Hilangnya Soil/Tanah (Tanah Penutup)
Prinsip Lingkungan Hidup

Prinsip
Lingkungan Hidup
a. Perlindungan terhadap kualitas air
permukaan, air tanah, air laut, dan tanah
serta udara;
b. Perlindungan keanekaragaman hayati;
c. Stabilitas dan keamanan timbunan batuan
penutup, kolam tailing, lahan bekas
tambang serta struktur buatan (man-made
structure) lainnya;
d. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai
dengan peruntukannya;
e. Menghormati nilai-nilai sosial dan
budaya setempat, dan
f. Kuantitas air tanah
ALUR PIKIR
PENGEMBANGAN WILAYAH PASCA TAMBANG

Penutupan Tambang

Aspek Lingkungan Aspek Ekonomi Aspek Sosial-Budaya

INVENTARISASI MASALAH OUTPUT


• SWOT dan competitive advantage
1. Koordinasi dg STAKEHOLDER • Rekomendasi alternatif pemanfaatan lahan
pasca tambang
2. Analisis data dan potensi wilayah
dan lahan Dibahas bersama dgn stakeholder (tms calon
investor) menyepakati pemanfaatan lahan pasca
3. Penelitian Lapangan (fisik
sosekbud) dan perencanaan detil tambang.
• Koordinator: FASILITATOR INDEPENDEN
• Sektor terkait Pempus, Pemda, masyarakat

Penyusunan Rencana Detil Pemanfaatan Lahan Pasca


Tambang
Road Show untuk pendanaan (Investor, Perusda, Yayasan, dsb)
Konsep
Pembangunan Berkelanjutan di Pertambangan
Potensi GEOGRAFIS Pembangunan Berkelanjutan

Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam Sumber Daya Alam


TAK TERBARUKAN TAMBANG TERBARUKAN

Modal SD Buatan
(INFRASTRUKTUR)

Eksploitasi

Modal Sumber
Daya MANUSIA
Dampak Negatif Dampak Positif
(Manfaat)

Lingkungan Lingkungan
Langsung Tidak Langsung
Fisik Sosial

Mitigasi Pengembangan

Penutupan Tambang Re-Investasi


Pelaksanaan Pascatambang Menuju Pembangunan
Berkelanjutan

1. Ekonomi
 Mengedepankan kemitraan
 Mendorong kemandirian ekonomi
 Menitik beratkan pada kegiatan yang bersifat “bottom up”

2. Sosial
 Mengedepankan pemberdayaan masyarakat
 Menghormati tatanan sosial dan budaya yang sudah ada

3. Lingkungan
 Mengubah non-renewable resources menjadi renewable resources
 Keberlanjutan fungsi-fungsi ekologis
Rencana penggunaan Lahan Pasca Tambang:
1. Persediaan Sebagai Lokasi Pemukiman
2. Tempat penampungan air hujan musiman
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Usaha
dan/atau Kegiatan Pertambangan Pasir

Pengawasan /
Pemantauan

UPL Pemrakarsa
Dampak
Negatif

Perkiraan
Perubahan
Dampak
Lingkungan
Lingkungan

Dampak
Positif
Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Inspektorat tambang dibawah kementrian ESDM Republik Indonesia


- Dinas ESDM Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu
- BAPPEDA Kabupaten Dompu
- Setda Bagian Administrasi Sumber Daya Alam Kabupaten Dompu
- Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Dompu
- Dinas Perhubungan Kabupaten Dompu
- Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu
Pelaporan dan
Surat Pernyataan

Materi Pelaporan
Materi Pelaporan Periode Pelaporan

Surat Pernyataan
Mekanisme Pelaporan
Mekanisme Pelaporan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai