Anda di halaman 1dari 49

KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI SULAWESI SELATAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DI SULAWESI SELATAN

Oleh

H. IKBAL ISMAIL, S.Ag., MA


KEPALA BIDANG PENYELENGGARA HAJI DAN UMRAH
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROV. SULSEL
REGULASI
PELAKSANAAN
IBADAH HAJI
DASAR PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI TAHUN 2022

 UNDANG UNDANG NO 8 TAHUN 2019 TENTANG PENYELENGGARAAN

IBADAH HAJI DAN UMRAH

 PERATURAN PEMERINTAH NO 8 TAHUN 2022 TENTANG KOORDINASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO 8 TAHUN 2022 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN


IBADAH HAJI TAHUN 1443 H/2022 M

 PERATURAN MENTERI AGAMA NO 6 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH UMRAH DAN
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI KHUSUS

 PERATURAN MENTERI AGAMA NO 13 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI REGULER

 KEPUTUSAN MENTERI AGAMA RI NO 405 TAHUN 2022 TENTANG KUOTA HAJI INDONESIA

 KEPUTUSAN DIRJEN PHU NO 157 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KONFIRMASI PELUNASAN
DAN PEMBAYARAN PELUNASAN BIAYA PERJALANAN HAJI REGULER
KUOTA HAJI 2022
KUOTA GLOBAL
1 .0 0 0 .0 0 0 jemaah
KUOTA INDONESIA
100.051 jemaah

REGULE KHUSU PETUGAS


R S
92.825 7.226 1.901
Jemaah Jemaah Petugas

- 6
KMA RI NO 405 TAHUN 2022
TENTANG KUOTA HAJI INDONESIA

KUOTA HAJI
TAHUN 2022
10O.051 ORANG
KUOTA HAJI
KUOTA HAJI
KHUSUS
REGULER
7.226 ORANG
92.825 ORANG

JEMAAH HAJI PEMBIMBING PETUGAS JEMAAH HAJI PETUGAS HAJI


REGULER KBIH HAJI DAERAH KHUSUS KHUSUS
114 ORANG 465 ORANG 6.664 ORANG 562 ORANG
92.246 ORANG
KUOTA HAJI REGULER
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 1443 H/2022 M

KUOTA HAJI REGULER

3.320 ORANG

PETUGAS HAJI
JEMAAH HAJI PEMBIMBING KBIHU DAERAH

3.302 ORANG 2 ORANG 16 ORANG


DAFTAR KUOTA JEMAAH HAJI REGULER KAB/KOTA
SE- SULAWESI SELATAN TAHUN 1443 H/2022 M
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1 KOTA MAKASSAR 516
2 KOTA PARE-PARE 57
3 KAB. PINRANG 163
4 KAB. GOWA 274
5 KAB. WAJO 185
6 KAB. BONE 340
7 KAB. TANA TOÑÁJA 18
8 KAB. MAROS 142
9 KAB. LUWU 124
10 KAB. SINJAI 107
11 KAB. BULUKUMBA 185
12 KAB. BANTAENG 85
13 KAB. JENEPONTO 156
14 KAB. SELAYAR 54

15 KAB. TAKALAR 120


16 KAB. BARRU 80
17 KAB. SIDRAP 116
18 KAB. PANGKÊP 138
19 KAB. SOPENG 115
20 KAB. ENREKANG 86
21 KAB. LUWU UTARA 106
22 KAB. PALOPO 51
23 KAB, LUWU TIMUR 73
24 KAB. TORAJA UTARA 11
TOTAL 3.302
REKAPITULASI DATA PEMBERANGKATAN JAMAAH DAN PETUGAS
HAJI EMBARKASI HASANUDDIN MAKASSAR TAHUN 1443H/2022M
PERSYARATAN HAJI
REGULER 2022
S YARAT J EMAAH HAJ I

<65 VAKSIN PC
TAHUN R
PCR 72 J am
Usia di baw ah 65 S udah Vaksin
S ebelum
Tahun Lengkap
Keberangkatan

- 1
Persyaratan Jemaah Haji Reguler
Persyaratan keberangkatan Jemaah Haji Reguler tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi sebagai
berikut :

a) telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahun 1441H/2020 M;

b) berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per kelahiran tanggal 30 Juni 1957 sesuai
dengan urutan nomor porsi;

c) berusia paling rendah 18 tahun (4 Juni 2022) atau sudah menikah;

d) belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah menunaikan Ibadah Haji
paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir.

e) masuk alokasi kuota haji provinsi atau kabupaten/kota tahun 1443 Hijriah/2022
Masehi
Jemaah Haji Cadangan

 Data Jemaah Haji Cadangan Sebanyak 20%

 Konfirmasi Pelunasan dan Pelunasan Jemaah Haji Cadangan bersamaan


dengan pelunasan Jemaah Haji non Cadangan

 Jemaah Haji cadangan sebelum melakukan pelunasan wajib datang ke


kankemenag Kab/Kota untuk mengisi surat pernyataan dan buka blokir
pelunasan oleh petugas Kankemenag Kab/Kota.

 Pembukaan blokir dilakukan oleh Petugas Kantor Kementerian Agama


Kabupaten/Kota
PEMBIAYAAN HAJI
2022
BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI 2022 M
EMBARKASI MAKASSAR BERDASARKAN KEPRES NO 8 TAHUN 2022

Besaran Bipih yang bersumber dari jemaah haji

Sejumlah Rp 42.686.506,00

Besaran Bipih yang bersumber dari PHD


dan pembimbing KBIHU

Sejumlah Rp 100.718.419,05
KEPUTUSAN DIRJEN PHU NO 157 TAHUN 2022 TENTANG KONFIRMASI PELUNASAN DAN
PELUNASAN BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI REGULER TAHUN 1443 H/2022 M

Konfirmasi Pelunasan dan Pelunasan


pada 09 – 20 Mei 2022

Setiap Jam Kerja pukul 09.00 – 16.00 Wita


 Jemaah Haji Reguler yang telah melunasi Bipih Tahun 1441
H/ 2020 M, melakukan konfirmasi pelunasan langsung kepada
BPS Bipih atau melalui Kementerian Agama Kabupaten Kota

 Jemaah Haji Reguler yang mengambil Kembali setoran lunas


Bipih tahun 1441 H/2020 M, melakukan pembayaran
pelunasan Bipih 1443 H/ 2022 M Kembali kepada BPS Bipih
dengan system teller, non teller, atau langsung tanpa tatap
muka sejumlah RP. 17.686.526
Aturan Barang Bawaan
Jemaah Haji 2022
 1. Jemaah haji reguler berhak membawa tas bagasi tercatat yang dapat diisi maksimal
32 kg, tas tenteng yang dapat diisi maksimal 7 kg dan tas paspor, yang akan diberikan
oleh pihak penerbangan.

 2. Pihak penerbangan hanya akan mengangkut tas bagasi tercatat, tas tenteng dan tak
paspor sesuai standar yang telah diberikan dan berlogo perusahaan penerbangan
pengangkut.

 3. Sesuai dengan ketentuan penerbangan, barang-barang yang dilarang dibawa selama


dalam penerbangan, yaitu:

a. Barang-barang yang mudah terbakar dan meledak

b. Senjata api dan senjata tajam

c. Gas, Aerosol, dan liquid (cairan) yang melebihi 100 mg (kecuali obat-obatan)
 4. Benda-benda tajam (gunting, potong kuku, alat pencukur, dsb) dimasukkan
kedalam tas bagasi tercatat (bukan dalam tas tenteng).

 5. Untuk jemaah haji yang akan membawa obat-obatan dalam jumlah yang
banyak, perlu membawa surat pengantar dari dokter yang bersangkutan.

 6. Sesuai dengan edaran dari General Auhority of Civil Aviation (GACA) Arab
Saudi, jemaah haji dilarang memasukkan air zamzam kedalam tas tenteng
dan tas bagasi tercatat.
UU NO 8 TAHUN 2019
PASAL 22-23 TENTANG
PETUGAS PELAKSANA
IBADAH HAJI
PETUGAS PELAKSANA IBADAH HAJI
(PPIH)

 (1) Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Ibadah Haji.

 (2 Tanggung jawab Pemerintah dilaksanakan oleh Menteri.

 (3) Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh Menteri dilakukan melalui satuan kerja

dan PPIH.

 (4) Satuan kerja meliputi satuan kerja di tingkat daerah, di tingkat pusat,

dan di Arab Saudi.


PPIH Terdiri Atas:
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH embarkasi;
d. PPIH Kloter.

 PPIH Terdiri Atas Unsur:


a. kementerian/lembaga terkait; dan
b. masyarakat.

PPIH Kloter Terdiri Atas :


a. ketua kloter;
b. pembimbing Ibadah Haji; dan
c. tenaga kesehatan haji.
PELAYANAN HAJI DI SULAWESI SELATAN

A. PENDAFTARAN HAJI


B. BIMBINGAN MANASIK HAJI
C. PEMBINAAN KESEHATAN
D. PENGELOMPOKAN
E. PEMBERANGKATAN
A. PENDAFTARAN HAJI

1. Persyaratan Mendaftar

a. Beragama Islam
b. Berusia paling rendah 12 (dua belas) tahun pada saat mendaftar
c. Memiliki kartu identitas yang sah sesuai domisili
d. Memiliki Kartu Keluarga
e. Memiliki akta kelahiran   atau surat kenal lahir atau  kutipan akta nikah
atau ijazah     
f. Memiliki tabungan atas nama calon jemaah yang bersangkutan pada BPS-
BPIH
2. Alur Pendaftaran

a. Calon jemaah haji membuka tabungan haji pada BPS-BPIH sesuai


domisili dengan syarat membawa Kartu ldentitas dan setoran awal
sebesar 25 juta 

b. CaIon jemaah haji menandatangani  surat pernyataan  memenuhi


persyaratan  pendaftaran  haji yang diterbitkan oleh Kementerian
Agama Republik Indonesia.

c. CaIon jemaah haji melakukan transfer ke rekening BPKH sebesar


setoran awal BPIH pada cabang BPS-BPIH sesuai domisili.
d. BPS – BPIH menerbitkan lembar bukti setoran awal yang berisi
NOMOR VALIDASI.

e. Dokumen bukti setoran awal BPIH ditempel pas foto ca Ion jemaah
haji ukuran 3x4 dan bermaterai

f. CaIon jemaah haji mendatangi  Kementerian Agama Kabupaten/Kota


dengan membawa dokumen  bukti setoran awal  dan persyaratan
lainnya sesuai ketentuan  untuk diverifikasi  kelengkapannya  paling
lambat 5  (lima) hari kerja setelah pembayaran  setoran awal BPIH.
g. CaIon jemaah haji mengisi formulir  pendaftaran  haji berupa
Surat Pendaftaran  Pergi Haji (SPPH) dan menyerahkannya 
kepada
petugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

h. CaIon jemaah haji menerima  lembar bukti pendaftaran  haji yang


berisi NOMOR PORSI pendaftaran, ditandatangani   dan
dibubuhi stempel dinas oleh petugas Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. 

i. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menerbitkan  bukti


cetak SPPH sebanyak 5 (lima) lembar yang setiap  lembarnya
dicetak/ ditempel pas foto  ca Ion jemaah  haji ukuran 3x4
 B. BIMBINGAN MANASIK HAJI

 1. Jemaah haji yang mendapatkan kuota keberangkatan tahun berjalan mendapatkan


buku paket Bimbingan Manasik Haji dan Buku Manasik Haji di Masa Pandemi,

 2. Bimbingan Manasik dilaksanakan baik oleh jajaran petugas Kementerian Agama


kabupaten/kota maupun Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan;

 3. Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh kepala Kantor Kementerian Agama
kabupaten/ kota dan kepala KUA setempat.

 4. Manasik Haji yang dilaksanakan pada tingkat kabupaten sebanyak 2 kali dan tingkat
kecamatan sebanyak 4 kali
C. PEMBINAAN KESEHATAN

Jemaah haji yang telah terdaftar dan masuk dalam urutan


berangkat pada tahun berjalan diberikan pembinaan kesehatan
(Protokol Kesehatan di Masa Pandemi & Penanganan Jemaah
terpapar Covid-19) oleh dinas kesehatan kabupaten/kota
bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan sebagai persiapan
melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.
D. PENGELOMPOKAN
1. Sebelum berangkat rombongan Jemaah dibagi dalam kelompok-kelompok berdasarkan
pertimbangan domisili Jemaah dan keluarga;
 2. Setiap 11 orang jemaah haji dikelompokkan dalam satu regu dan setiap empat regu (45
orang) dikelompokkan dalam satu rombongan; untuk setiap satu regu ditunjuk seorang
ketua regu dan untuk setiap satu rombongan ditunjuk seorang ketua rombongan;
3. Penugasan ketua regu dan ketua rombongan ditetapkan oleh Kepala kantor Kementerian
Agama kabupaten/kota;
 4. Jemaah haji diberangkatkan dalam satu kelompok terbang (Kloter)

Dalam setiap Kloter terdapat petugas operasional yang menyertai jemaah haji, terdiri atas:
 1) Ketua kloter;
 2) Pembimbing Ibadah Haji;
 3) Tenaga Kesehatan Haji;
 4) Petugas Haji Daerah (PHD);
 5) Ketua rombongan (Karom), dan
 6) Ketua regu (Karu).
E. PEMBERANGKATAN

1. Kegiatan Sebelum Berangkat


2. Perjalanan dari Rumah Hingga Ke Asrama Haji
Embarkasi
3. Di Asrama Haji Embarkasi
4. Berangkat Menuju Bandara Embarkasi
5. Di Bandara Embarkasi
6. Di Pesawat
1. Kegiatan Sebelum Berangkat

a. Menjaga kondisi kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi;


b. Merawat kebugaran/kesehatan fisik dengan berolahraga secara teratur;
c. Melakukan vaksinasi Covid-19 (dibuktikan dengan sertifikat vaksinasi Covid-19) minimal
vaksin 2
e. Tidak melakukan kunjungan ke luar rumah minimal selama 14 hari dan dianjurkan tidak
mengadakan acara yang mengakibatkan terjadinya kerumunan seperti
selamatan atau walimatus safar;
f. Menerapkan protokol kesehatan sebelum masa keberangkatan dengan memakai
masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, menjauhi kerumunan,
mengurangi mobilitas;
g. Menyiapkan bekal untuk keluarga yang ditinggalkan;
 h. Menyiapkan barang-barang bawaan, mulai dari dokumen (Surat Panggilan
Masuk Asrama/SPMA, bukti setor lunas Bipih berwarna biru, buku dan atau
kartu kesehatan), perbekalan, pakaian, dan obat;

i. Melaksanakan shalat sunat safar dua rakaat dan berdoa untuk keselamatan diri

 j. Melakukan pemeriksaan Tes PCR paling lambat 3x24 jam sebelum ke


embarkasih Melaksanakan tes PCR Swab pada hari ketiga masa tinggal di asrama
haji. Jika hasilnya negatif jemaah dapat melanjutkan keberangkatannya ke Arab
Saudi. Jika hasilnya positif maka ditunda keberangkatannya ke Arab Saudi; dan
Jika sudah negative, maka akan diberangkatkan pada kloter berikutnya
 2. Perjalanan Dari Rumah Ke Asrama Haji Embarkasi

 a. Mengikuti arahan yang tertulis dalam surat panggilan dari kementerian agama

kabupaten/ kota saat berangkat ke asrama haji;

 b. Menerapkan protokol kesehatan selama di perjalanan dengan memakai masker,


mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas;

 c. Memperbanyak dzikir dan doa;

 d. Membaca talbiyah untuk memantapkan diri berangkat haji tanpa disertai niat ihram

semata-mata sebagai dzikir dan syi’ar;

 e. Men-jama’ dan meng-qashar shalat karena selama dalam perjalanan sudah berlaku

hukum shalat untuk musafir.


ASRAMA HAJI SUDIANG/ WISMA JABAL UHUD
 3. Di Asrama Haji Embarkasi

 a. Saat datang di asrama haji embarkasi, setiap jemaah diwajibkan:


1) Melapor diri atau dilaporkan oleh pimpinan rombongannya kepada
PPIH embarkasi;
 2) Menempati akomodasi yang telah disediakan PPIH embarkasi dan
 menjalani karantina 1 x 24 jam
 b. Selama tinggal di asrama haji embarkasi
 1) Menempati kamar yang telah disediakan;
 2) Menerapkan protokol Kesehatan selama di asrama haji
 3) Mengonsumsi katering yang telah disediakan oleh PPIH Embarkasi;
 4) Mempelajari manasik haji di kamar masing-masing;
 5) Menerima paspor, visa, gelang identitas, dan living cost (biaya hidup selama di
Arab Saudi) sebesar 1.500 Riyal Saudi di kamar masing-masing;
6) Mengecek kelengkapan dan kesesuaian dokumen paspor dan visa sesuai nama dan
foto yang tertera dalam paspor dan visa serta memastikan dokumen itu tidak
tertukar dengan milik orang lain;
 7) Menjaga barang berharga seperti uang, handphone, emas dan dokumen;
 8) Menerapkan sikap toleran dan bersabar jika mendapatkan sesuatu yang kurang
berkenan di hati;
 4. Berangkat Menuju Bandara Embarkasi
 a. Menaiki bus dengan tertib dan teratur sesuai dengan regu dan rombongan;

 b. Menerapkan protokol kesehatan selama di perjalanan menuju Bandara dengan memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas;

 c. Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor agar tidak sampai tertinggal;

 d. Membaca doa atau mengaminkan doa pembimbing ibadah saat berangkat menuju bandara.

 Setiap jemaah haji dilarang:


 a. Membawa majalah atau rekaman porno, tulisan-tulisan yang bersifat provokatif, narkoba, rokok lebih
dari 200 batang, dan jamu yang berlebihan;

 b. Menerima titipan barang dari siapa pun karena dikhawatirkan barang itu bersifat terlarang seperti
narkoba, dokumen yang bersifat melawan negara, dan lain-lain yang membahayakan jemaah haji.
 5. Di Bandara Embarkasi

 a. Turun dari bus dengan tertib dan teratur;

 b. Menerapkan protokol kesehatan selama di Bandara Embarkasi dengan


memakai masker, mencuci tangan, menjaga Jarak, menjauhi kerumunan,
mengurangi mobilitas;

 c. Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor miliknya agar tidak tertinggal
dalam bus;

 d. Menaiki pesawat dengan tertib sesuai dengan petunjuk awak kabin dan
duduk sesuai nomer kursi yang tertera dalam boardingpass;
 6. Di Pesawat Terbang

 a. Mematuhi petunjuk yang disampaikan awak kabin (pramugara/i) atau petugas kloter;
 b. Menerapkan protokol kesehatan selama di dalam pesawat menuju Arab Saudi dengan memakai masker, dll
 c. Menyimpan tas tentengan di tempat yang telah disediakan di kabin;
 d. Menggunakan sabuk pengaman, duduk dengan tenang;
 e. Memperbanyak dzikir dan doa serta membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk berserah diri
dan tawakkal kepada Allah;
 f. Memperhatikan tata cara menggunakan WC, berhati-hati dalam menggunakan air agar tidak
tercecer di lantai WC pesawat karena ceceran air bisa membahayakan keselamatan penerbangan;
 g. Melihat petunjuk bila hendak buang air kecil/besar, misalnya duduk di atas kloset, menggunakan
tisu yang tersedia untuk menyucikan diri, membasahi tisu dengan air kran. Bila masih ragu jangan
segan meminta tolong kepada awak kabin atau petugas kloter;
Mock Up Pesawat Garuda di Asrama
Haji
Posisi Kursi Dalam Pesawat Garuda
TOILET DI PESAWAT

Anda mungkin juga menyukai