KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DI SULAWESI SELATAN
Oleh
PERATURAN MENTERI AGAMA NO 6 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH UMRAH DAN
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI KHUSUS
PERATURAN MENTERI AGAMA NO 13 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI REGULER
KEPUTUSAN MENTERI AGAMA RI NO 405 TAHUN 2022 TENTANG KUOTA HAJI INDONESIA
KEPUTUSAN DIRJEN PHU NO 157 TAHUN 2022 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KONFIRMASI PELUNASAN
DAN PEMBAYARAN PELUNASAN BIAYA PERJALANAN HAJI REGULER
KUOTA HAJI 2022
KUOTA GLOBAL
1 .0 0 0 .0 0 0 jemaah
KUOTA INDONESIA
100.051 jemaah
- 6
KMA RI NO 405 TAHUN 2022
TENTANG KUOTA HAJI INDONESIA
KUOTA HAJI
TAHUN 2022
10O.051 ORANG
KUOTA HAJI
KUOTA HAJI
KHUSUS
REGULER
7.226 ORANG
92.825 ORANG
3.320 ORANG
PETUGAS HAJI
JEMAAH HAJI PEMBIMBING KBIHU DAERAH
<65 VAKSIN PC
TAHUN R
PCR 72 J am
Usia di baw ah 65 S udah Vaksin
S ebelum
Tahun Lengkap
Keberangkatan
- 1
Persyaratan Jemaah Haji Reguler
Persyaratan keberangkatan Jemaah Haji Reguler tahun 1443 Hijriah/2022 Masehi sebagai
berikut :
b) berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per kelahiran tanggal 30 Juni 1957 sesuai
dengan urutan nomor porsi;
d) belum pernah menunaikan Ibadah Haji atau sudah pernah menunaikan Ibadah Haji
paling singkat 10 (sepuluh) tahun sejak menunaikan Ibadah Haji yang terakhir.
e) masuk alokasi kuota haji provinsi atau kabupaten/kota tahun 1443 Hijriah/2022
Masehi
Jemaah Haji Cadangan
Sejumlah Rp 42.686.506,00
Sejumlah Rp 100.718.419,05
KEPUTUSAN DIRJEN PHU NO 157 TAHUN 2022 TENTANG KONFIRMASI PELUNASAN DAN
PELUNASAN BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI REGULER TAHUN 1443 H/2022 M
2. Pihak penerbangan hanya akan mengangkut tas bagasi tercatat, tas tenteng dan tak
paspor sesuai standar yang telah diberikan dan berlogo perusahaan penerbangan
pengangkut.
c. Gas, Aerosol, dan liquid (cairan) yang melebihi 100 mg (kecuali obat-obatan)
4. Benda-benda tajam (gunting, potong kuku, alat pencukur, dsb) dimasukkan
kedalam tas bagasi tercatat (bukan dalam tas tenteng).
5. Untuk jemaah haji yang akan membawa obat-obatan dalam jumlah yang
banyak, perlu membawa surat pengantar dari dokter yang bersangkutan.
6. Sesuai dengan edaran dari General Auhority of Civil Aviation (GACA) Arab
Saudi, jemaah haji dilarang memasukkan air zamzam kedalam tas tenteng
dan tas bagasi tercatat.
UU NO 8 TAHUN 2019
PASAL 22-23 TENTANG
PETUGAS PELAKSANA
IBADAH HAJI
PETUGAS PELAKSANA IBADAH HAJI
(PPIH)
(3) Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh Menteri dilakukan melalui satuan kerja
dan PPIH.
(4) Satuan kerja meliputi satuan kerja di tingkat daerah, di tingkat pusat,
1. Persyaratan Mendaftar
a. Beragama Islam
b. Berusia paling rendah 12 (dua belas) tahun pada saat mendaftar
c. Memiliki kartu identitas yang sah sesuai domisili
d. Memiliki Kartu Keluarga
e. Memiliki akta kelahiran atau surat kenal lahir atau kutipan akta nikah
atau ijazah
f. Memiliki tabungan atas nama calon jemaah yang bersangkutan pada BPS-
BPIH
2. Alur Pendaftaran
e. Dokumen bukti setoran awal BPIH ditempel pas foto ca Ion jemaah
haji ukuran 3x4 dan bermaterai
3. Jadwal dan tempat bimbingan diatur oleh kepala Kantor Kementerian Agama
kabupaten/ kota dan kepala KUA setempat.
4. Manasik Haji yang dilaksanakan pada tingkat kabupaten sebanyak 2 kali dan tingkat
kecamatan sebanyak 4 kali
C. PEMBINAAN KESEHATAN
Dalam setiap Kloter terdapat petugas operasional yang menyertai jemaah haji, terdiri atas:
1) Ketua kloter;
2) Pembimbing Ibadah Haji;
3) Tenaga Kesehatan Haji;
4) Petugas Haji Daerah (PHD);
5) Ketua rombongan (Karom), dan
6) Ketua regu (Karu).
E. PEMBERANGKATAN
i. Melaksanakan shalat sunat safar dua rakaat dan berdoa untuk keselamatan diri
a. Mengikuti arahan yang tertulis dalam surat panggilan dari kementerian agama
d. Membaca talbiyah untuk memantapkan diri berangkat haji tanpa disertai niat ihram
e. Men-jama’ dan meng-qashar shalat karena selama dalam perjalanan sudah berlaku
b. Menerapkan protokol kesehatan selama di perjalanan menuju Bandara dengan memakai masker,
mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas;
c. Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor agar tidak sampai tertinggal;
d. Membaca doa atau mengaminkan doa pembimbing ibadah saat berangkat menuju bandara.
b. Menerima titipan barang dari siapa pun karena dikhawatirkan barang itu bersifat terlarang seperti
narkoba, dokumen yang bersifat melawan negara, dan lain-lain yang membahayakan jemaah haji.
5. Di Bandara Embarkasi
c. Memperhatikan tas tentengan dan tas paspor miliknya agar tidak tertinggal
dalam bus;
d. Menaiki pesawat dengan tertib sesuai dengan petunjuk awak kabin dan
duduk sesuai nomer kursi yang tertera dalam boardingpass;
6. Di Pesawat Terbang
a. Mematuhi petunjuk yang disampaikan awak kabin (pramugara/i) atau petugas kloter;
b. Menerapkan protokol kesehatan selama di dalam pesawat menuju Arab Saudi dengan memakai masker, dll
c. Menyimpan tas tentengan di tempat yang telah disediakan di kabin;
d. Menggunakan sabuk pengaman, duduk dengan tenang;
e. Memperbanyak dzikir dan doa serta membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai bentuk berserah diri
dan tawakkal kepada Allah;
f. Memperhatikan tata cara menggunakan WC, berhati-hati dalam menggunakan air agar tidak
tercecer di lantai WC pesawat karena ceceran air bisa membahayakan keselamatan penerbangan;
g. Melihat petunjuk bila hendak buang air kecil/besar, misalnya duduk di atas kloset, menggunakan
tisu yang tersedia untuk menyucikan diri, membasahi tisu dengan air kran. Bila masih ragu jangan
segan meminta tolong kepada awak kabin atau petugas kloter;
Mock Up Pesawat Garuda di Asrama
Haji
Posisi Kursi Dalam Pesawat Garuda
TOILET DI PESAWAT