DARURAT BENCANA
a. GEMPA BUMI & TSUNAMI
b. LETUSAN GUNUNG API
c. ANGIN TOPAN & BADAI
d. BANJIR
e. LONGSOR
f. KEKERINGAN
g. KEBAKARAN HUTAN
h. EPIDEMI
i. KECELAKAAN TRANSPORTASI
j. KERUSUHAN SOSIAL
2
3
4
5
6
7
BENCANA
ADALAH SUATU PERISTIWA YANG TERJADI SECARA
MENDADAK ATAU SECARA BERLANJUT YANG
MENIMBULKAN DAMPAK TERHADAP POLA
KEHIDUPAN YANG NORMAL YANG DISEBABKAN
OLEH ALAM DAN ATAU MANUSIA YANG
MENGAKIBATKAN TIMBULNYA KORBAN MANUSIA,
KERUGIAN HARTA BENDA, KERUSAKAN
PRASARANA/SARANA LINGKUNGAN DAN ATAU
FASILITAS UMUM SERTA MENIMBULKAN
GANGGUAN TERHADAP TATA KEHIDUPAN DAN
PENGHIDUPAN MASYARAKAT
10
•SAR
•PENILAIAN
•BANTUANDARURAT
•KEAMANAN
SAAT BENCANA
SEBELUM SESUDAH
• PREVENTIF • REKONSTRUKSI
• MITIGASI • PEMBANGUNAN
• KESIAPSIAGAAN
11
Antara lain :
1. Pemetaan Daerah Rawan Bencana
2. Penentuan Jalur-jalur pengungsian
3. Penyiapan Barak-barak pengungsian
4. Penyiapan Dapur-dapur Umum
5. Penentuan Isyarat Bencana
6. Penyuluhan ke masyarakat , tindakan bila terjadi Bencana
7. Penentuan Posko Utama Satkorlak/Satlak PB
8. Penentuan Pos Siaga Lapangan / Pos Kesehatan
10. Penghijauan Hutan / bantaran sungai
11. Pembuatan PerDa yg berhubungan dgn >Bencana & mitigasi
Antara lain : Tindakan Represif
1. Pengerahan SatGas-SatGas Penanggulangan Bencana > PosKo
Lapangan PBP aktif
2. Pengungsian Korban / Penduduk ke Lokasi aman
dgn dukungan Transportasi Pengungsian
3. Pencarian , pertolongan dan penyelamatan
Korban Bencana.
4. Menenangkan kepanikan Korban Bencana
5. Pengaktifan Barak Pengungsian / Dapur Umum
6. Mendirikan Tenda-tenda / Kemah darurat
7. Pengaktifan Pos-pos Kesehatan / PMI / Ambulance
8. Pengaktifan Rumkit Penampungan Korban
9. Pengumpulan Bantuan Sosial >Tenda, bahan makanan, minuman &
Obat-obatan serta peralatan medis.
10. Pengamanan Daerah kejadian Bencana, dll.
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
( Tk Propinsi )
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
( PemKot / PemKab )
Emergency Response
15
Persiapan & Pengembangan SDM dan training
untuk “task forces” (sebelum)
Menggerakkan seluruh fasilitas & unsur untuk
melaksanakan SAR (saat kejadian)
Melaksanakan evakuasi ( setelah)
16
Pemerintah
SAR
Masyarakat
17
1. Undang - Undang nomor 29 thn
2014 tentang pencarian dan
pertolongan.
2. Undang-undang nomor 24 th
2007 ttg Penanggulangan
Bencana
3. Undang-undang Nomor 29 th
2014 ttg Pencarian dan
Pertolongan
4. Undang-undang Nomor 17 th
2008 ttg Pelayaran
5. Undang-undang nomor 1 th
2009 ttg Penerbangan
6. Peraturan Pemerintah Nomor
36 th 2006 tentang Pencarian
dan Pertolongan
BASARNAS PADA SAAT TANGGAP
DARURAT/ TERJADI BENCANA
19
Segala upaya dan kegiatan SAR
sampai dengan evakuasi terhadap
korban, sebelum diadakan
penanganan berikutnya.
KAPAN DIAKTIFKAN ?
KAPAN DIAKHIRI ?
BAGAIMANA PELAKSANANNYA ?
OPERASI SAR DIAKTIFKAN ?
2. PENCARIAN DAN
PERTOLONGAN DINILAI TIDAK
EFEKTIF BERDASARKAN
PERTIMBANGAN TEKNIS SAR
2. ADANYA PERMINTAAN
DARI PIHAK LAIN
(BEBAN BIAYA DITANGGUNG
PIHAK YG MEMINTA)
Pelaksanaan Operasi SAR
Dilaksanakan oleh BASARNAS dan Potensi SAR
Semua instansi/organisasi berpotensi SAR wajib membantu BASARNAS
dalam melaksanakan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban
Semua unsur yang terlibat dalam suatu operasi SAR berada di Bawah
Kendali Operasi KA. BASARNAS sbg. SAR Coordinator
KEMANUSIAAN
CEPAT, TEPAT & AMAN
NETRAL
KOORDINATIF
BORDERLESS
SISTEM OPERASI SAR
DALAM PENANGANAN
INCERFA
FASE MUSIBAH/ BENCANA
DARURA
ALERFA
T
DISTRESFA
OPS SAR
EFFEKTIF
ORGANISASI
AWARENESS
FASILITAS
INITIAL ACTION
KOMUNIKASI
PLANING
EMERGENCY CARE
OPERATION
DOKUMENTASI
MISSION CONCLUSSION
KOMPONEN PENTAHAPAN
PENDUKUNG OPERASI 27
3 TINGKAT KEADAAN DARURAT
1. TINGKAT MERAGUKAN
(UNCERTAINTY PHASE - INCERFA)
2. TINGKAT MENGKHAWATIRKAN
(ALERT PHASE – ALERFA)
28
5 TAHAP KEGIATAN SAR
29
TAHAP MENYADARI
(Awarness Stage)
1. Jenis Musibah/Bencana;
2. Lokasi/ Posisi Terakhir;
3. Diskripsi Obyek;
4. Jumlah Korban;
5. Waktu.
30
TAHAP TINDAK AWAL
(Initial Action Stage)
1. Evaluasi Musibah/bencana;
2. Penyiagaan Fasilitas SAR;
3. Pencarian awal (Precomm, Excomm);
4. Penunjukan SMC.
31
TAHAP PERENCANAAN
(Planning Stage)
32
TAHAP OPERASI
(Operation Stage)
1. Breifing SRU;
2. Pemberangkatan/ Pergerakan SRU;
3. Pelaksanaan Operasi;
4. Pergantian SRU;
5. Penarikan SRU Ke Posko;
6. Debreifing SRU.
33
BENTUK PENYELENGGARAAN
OPERASI SAR
terdiri dari:
35
5 KOMPONEN SAR
1. ORGANISASI
2. FASILITAS
3. KOMUNIKASI
4. PERAWATAN DARURAT
(EMERGENCY CARE)
5. DOKUMENTASI
36
STRUKTUR ORGANISASI OPERASI
SAR
SC
SMC
OSC
37
Merupakan sarana
maupun prasarana yang dapat
digunakan untuk mendukung
penyelenggaraan
operasi SAR
Sarana Operasi SAR :
1. Peralatan Bergerak
2. Peralatan Beregu
3. Peralatan Perorangan
40
Fungsi Komunikasi :
1. Fungsi Deteksi dini
2. Fungsi Koordinasi
3. Fungsi Pengendalian
4. Fungsi Administrasi
MERUPAKAN RANGKAIAN
KEGIATAN PENCATATAN, PEREKAMAN,
PENGAMBILAN GAMBAR DAN
PENGUMPULAN DATA
PENYELENGGARAAN OPERASI SAR
SEBAGAI BAHAN EVALUASI
KESIMPULAN
Bencana adalah peristiwa/ kejadian yang dapat
mengakibatkan timbulnya korban manusia, kerugian harta
benda, kerusakan prasarana/sarana dan lingkungan, yg hrs
diantisipasi setiap saat oleh seluruh komponen, masyarakat &
pemerintah secara bersama-sama;
SAR adalah aktivitas kemanusiaan yg menjadi tanggung
jawab moral setiap manusia thd sesamanya;
Basarnas sbg instansi resmi pemerintah siap menjalankan
tugas & fungsinya dalam penanggulangan bencana,
melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian terhadap
instansi potensi SAR untuk menghadapi bencana & musibah
di seluruh Indonesia.
44
Ingin bahagia selama satu jam, pergilah tidur.
Ingin bahagia satu hari, pergilah memancing.
Ingin bahagia tiga bulan, KAWIN LAGI.
Ingin bahagia selamanya, TOLONGLAH ORANG LAIN.
Sekian &
Terima Kasih
AVIGNAM JAGAT