2. Meldy Berlianni (1820028) 3. M. Wahyudi (1820032) 4. Novyta Yuliana S (1820039) 5. Nuril Rahmawati (1820042) 6. Silvia Damayanti (1820052) SISTEM SAR
Sistem SAR di Indonesia diadopsi dari ketentuan yang
berlaku bagi seluruh negara yang menjadi anggota IMO (International Maritime Organization) dan ICAO (International Civil Aeronautical Organization). 5 KOMPENEN SAR
1. Organisasi (SAR Organization)
2. Komunikasi (Communication) 3. Fasilitas (SAR Facilities) 4. Pertolongan Darurat (Emergency Cares) 5. Dokumentasi (Documentation) TINGKATAN KEADAAN DARURAT 1. Uncertainty Phase (Incerfa) : suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan adanya keraguan mengenai keselamatan jiwa seorang karena diketahui kemungkinan mereka dalam menghadapi kesulitan 2. Alert Phase (Alerfa) : suatu keadaan darurat yang ditunjukkan dengan adanya kekhawatiran mengenai keselamatan jiwa seseorang karena adanya informasi yang jelas bahwa mereka menghadapi kesulitan yang serius yang mengarah pada kesengsaraan (distress). 3. Distress Phase (Detresfa) : suatu keadaan darurat yang ditunjukkan bila bantuan yang cepat sudah dibutuhkan oleh seseorang yang tertimpa musibah karena telah terjadi ancaman serius atau keadaan darurat bahaya. Berarti, dalam suatu operasi SAR informasi musibah bias ditunjukkan tingkat keadaan darurat dan dapat langsung pada tingkat Detresfa yang banyak terjadi. TAHAPAN PENYELENGGARAAN OPERASI SAR
1. Tahap menyadari (awareness stage) : kekhawatiran
bahwa suatu keadaan darurat diduga akan muncul (saat disadarinya terjadi keadaan darurat/musibah). 2. Tahap tindak awal (initial action stage) :tahap seleksi informasi yang diterima, untuk segera dianalisa dan ditetapkan. 3. Tahap perencanaan (planning stage) : saat dilakukan suatu tindakan sebagai tanggapan (respon) terhadap keadaan sebelumnya, antara lain: a) Search Planning Event (tahap perencanaan pencarian). b) Search Planning Sequence (urutan perencanaan pencarian). c) Degree of Searching Planning (tingkatan perencanaan pencarian). d) Search Planning Computating (perhitungan perencanaan pencarian). 4. Tahap operasi (operation stage) : Detection Mode/Tracking Mode and Evacuation Mode, yaitu seperti dilakukan operasi pencarian dan pertolongan serta penyelamatan korban secara fisik. Tahap operasi meliputi: a) Mengadakan briefing kepada SRU. b) Mengirim/ memberangkatkan fasilitas SAR. c) Melaksanakan operasi SAR di lokasi kejadian. d) Melakukan penggantian/ penjadualan SRU di lokasi kejadian e) Mengikuti jejak atau tanda-tanda yang ditinggalkan survivor (Tracking Mode). f) Menolong/ menyelamatkan dan mengevakuasi korban (Evacuation Mode), 5. Tahap pengakhiran (conclusion stage) : tahap akhir operasi SAR, meliputi penarikan kembali SRU dari lapangan ke posko, penyiagaan kembali tim SAR untuk menghadapi musibah selanjutnya yang sewaktu-waktu dapat terjadi, evaluasi hasil kegiatan, mengadaan pemberitaan (Press Release) dan menyerahkan jenasah korban/ survivor kepada yang berhak serta mengembalikan SRU pada instansi induk masing-masing dan pada kelompok masyarakat. PENUTUPAN PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TERJADI JIKA
Operasi SAR dianggap selesai karena korban telah
ditemukan dan atau diselamatkan Operasi SAR dianggap selesai karena korban telah ditemukan dan atau diselamatkan Hasil evaluasi SMC secara komprehensif tentang efektifitas penyelenggaran operasi SAR telah maksimal dan rasional untuk ditutup PERPAJANGAN PENYELENGGARAAN OPERASI SAR TERJADI JIKA
Berdasarkan evaluasi SMC terhadap perkembangan
penyelenggaran operasi SAR Ditemukan tanda-tanda kehidupan atau keberadaan korban musibah atau bencana Adanya permintaan dari pihak pemerintah daerah, perusahaan atau pemilik kapal atau pesawat dan oleh pihak keluarga yang mengalami musibah atau bencana. Dalam hal ini, biaya penyelenggaraan operasi SAR dibebankan kepada pihak yang meminta.