Anda di halaman 1dari 47

Manajemen

Tanggap Darurat Bencana


Perkantoran
mas mudji
Anda bekerja di perkantoran
? 1 Gedung bertingkat ?
2 Bangunan 1 lantai ? RISIKO ?

3 Bentuk lain ?

Bangunan perkantoran:
• Khusus perkantoran dari berbagai perusahaan.
• Bergabung dengan hotel atau kegiatan lain.
• Bangunan rumah sakit, menjadi satu dengan kantor manajemen
RS
Pernahkah mengalami kedaruratan ?

POTENSI BAHAYA

✓ Kebakaran ------- bisa terjadi di sebagian area kantor


✓ Bergoyang-goyang karena gempa -- semua area

gedung ikut terdampak


✓ Teror.

✓ Atau sebab lain ?


Bagaimana Kalau
Kedaruratan
Seperti Ini Terjadi ?

Hotel Ambacang di Padang, th 2010


Gedung Pemda, Padang, 2009
Perkantoran di Palu, 2018
KEBAKARAN GEDUNG PERKANTORAN
MASALAH
THE INDONESIAN NATIONAL EARTHQUAKE HAZARD MAP 2017
LAIN
Daerah rawan gempabumi, di jalur subduksi atau pertemuan lempeng maupun di jalur sesar. Dengan ditemukannya 214 sumber gempa Pusat Studi Gempa Nasional, 2017
baru, maka teridentifikasi 295 sesar aktif (data awal: 81 sesar aktif). Di Jawa ada 37, Sulawesi 48, Papua 79, Nusa Tenggara dan Laut National Center for Earthquake Studies
Banda 49 sesar aktif. Sumber: PUSGEN, 2017

8.6 > 8.7

8.2 > 8.5

M8.1 —> M9.2


MODIFIED MERCALLI INTENSITY (MMI)
I MMI II MMI III MMI IV MMI (0.015g -0.02g)

V MMI (0.03g – 0.04g) VI MMI (0.06g – 0.07g) VII MMI (0.1g – 0.15g) VIII MMI (0.25g – 0.3g)

IX MMI (0.5g – 0.55g) X MMI ( > 0.60g) XI MMI XII MMI


:

PERLU
KESIAPAN
SEMUA PIHAK
“bagaimana menyiapkan
penanggulangan kedaruratan di
perkantoran.”

Sebagai bentuk kesiapan untuk


menghadapi situasi kedaruratan/
bencana atau kejadian yang
tidak diinginkan
TERJADINYA SITUASI KEDARURATAN

PEMICU

Ancaman
bahaya

RISIKO KEDARU
DARURAT RATAN

kerentan
an
PENGURANGAN RISIKO KEDARURATAN

KERENTANAN

risiko
BAHAYA
PENGURANGAN RISIKO KEDARURATAN

BAHAYA
KERENTANAN
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN
KEDARURATAN

MANAJEMEN RISIKO
MENGELOLA RISIKO

1. MENGURANGI HAZARD/BAHAYA (upaya


pencegahan)
2. MENURUNKAN KERENTANAN (upaya Mitigasi)
3. MEMBANGUN KAPASITAS (Kesiapsiagaan)
BENTUK KESIAPAN/KEWASPADAAN TERHADAP SITUASI
DARURAT / BENCANA di PERKANTORAN MELALUI

MANAJEMEN TANGGAP DARURAT


Merupakan upaya terpadu dan terencana untuk menanggulangi
semua keadaan darurat dengan cepat dan tepat sejak tahap pra,
saat dan paska darurat.
MANAJEMEN TANGGAP DARURAT
1. Dalam situasi tidak terjadi kondisi kedaruratan
✓ Kebijakan
✓ Identifikasi potensi kondisi darurat
✓ Perencanaan menghadapi kedaruratan (pengurangan risiko, perencanaan
kontinjensi, perencanaan operasional)
✓ Prosedur tanggap darurat (SOP, Tata cara, dll)
✓ Pengorganisasian menghadapi kedaruratan
✓ Ketersediaan Sumber Daya, termasuk sarana, tata cara pemeliharaan, dll)
✓ Pembinaan dan pelatihan.
✓ Komunikasi
2. Dalam situasi terjadi situasi kedaruratan
✓ Inspeksi dan audit
✓ Investigasi dan pelaporan
MANAJEMEN TANGGAP DARURAT PERKANTORAN
(bagi Pengelola Gedung)

KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT PASKA DARURAT


1. Mengidentifikasi potensi bahaya
dan memetakan risiko kedaruratan
Opening WHY Pengendalian Mengatasi
WHAT kondisi HOW TO dampak yang
2. Diklat SDM Pengelola kedaruratan. terkait dengan kejadian
3. Pengorganisasian & Sistem darurat/bencana
setelah bencana
komando
4. Sistem Kewaspadaan Dini. Call to Action
5. Tersedia SOP untuk kedaruratan.
6. Perencanaan Kedaruratan Didukung dengan Sumberdaya dan Sarana yang
(Rencana kontinjensi dan Rencana siap digunakan, serta system peringatan dini yang
Operasional) teruji keandalannya dan secara berkala
7. Latihan/Simulasi kondisi darurat disimulasikan
(pintu / tangga darurat; apar, alarm, hydran air, dll)
1. Mengidentifikasi potensi bahaya
✓ Merupakan Langkah awal dalam menyusun
kesiapasiagaan untuk penanggulangan kedaruratan.
✓ Bertujuan untuk mengidentifikasi semua potensi
kedaruratan, yang mungkin timbul dan evaluasi risiko
yang mungkin timbul

2. PEMBINAAN DAN PELATIHAN SDM PENGELOLA


✓ Pelatihan SDM tentang pengelolaan kedaruratan
IDENTIFIKASI
POTENSI
BAHAYA

(Bahan) (Perlengkapan)

(Lingkungan) (Sistem)

(Personil)
Sumber: www.oshatrain.org
IDENTIFIKASI BAHAYA: POTENSI BAHAYA YANG ADA DISEKITAR TEMPAT KERJA

Radiasi - Monitor PC

Mekanis – Alat pemotong Elektrik – Kabel listrik

Gravitasi – Tumpukan Barang

Biologis – Serangga/Bakteri

Termal – Alat pemanas


Gravitasi – Terjatuh

Gravitasi – Rak lemari terbuka

Gravitasi – Tumpukan barang


3. PENGORGANISASIAN
MENGHADAPI
KEDARURATAN

contoh

Untuk masing2 unit kerja/


perusahaan dapat dilengkapi
dengan penanggung jawab
ruangan
contoh Komandan Keadaan Darurat (KKD)

Koordinator Keamanan
Koordinator Teknik
Regu PAM
Operator R.Monit & Kom
Regu Pengaturan Parkir
Operator Lift & AC
Regu Damkar
Operator Listrik & Genset
Pemadam Lantai
Operator Pompa & Tanki
Koordinator Lantai
Koordinator Evakuasi

Regu Rescue

Regu Medis

Penyelamat Dokumen
Contoh SOP YANG PERLU DISIAPKAN
SOP bagi Penghuni dan Tamu Gedung

KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT PASKA DARURAT

1. Mengetahui potensi
Opening Melakukan evakuasi
WHY WHAT Mengikuti
HOW TO petunjuk
bahaya.
petugas setelah bencana
2. Mengetahui jalur evakuasi mandiri dengan
mandiri s/d titik kumpul mengikuti petunjuk yang berlalu
3. Bersedia mengikuti ada atau petugas ke titik
petunjuk saat terjadi kumpul atau tempat
kedaruratan aman
4. Bersedia mengikuti Latihan
/ simulasi yang
diselenggarakan pengelola
gedung
BAGI PENGHUNI/TAMU
PERENCANAAN PENANGGULANGAN TANGGAP DARURAT

KONDISI NORMAL KONDISI KEARURATAN

Susun:
RENCANA PENANGGULANGAN
(atur siapa, tugas, tg jawab,
mekanisme penanggulangan
darurat

RENCANA KONTINJENSI: RENCANA


perencanaan untuk
menghadapi situasi OPERASIONAL
kedaruratan berdasarkan
skenario
?
Kapan
perencanaan
kontinjensi mulai
dibuat?

2.TERDAPAT 4. SEKETIKA
1.SEKARANG POTENSI 3.MENJELANG TERJADI
BENCANA KEJADIAN UNTUK KEDARURATAN
MENGOPTIMALK
SUPAYA SEMUA
AN INFORMASI
DIKETAHUI
SECARA PASTI
LEVEL TANGGAP DARURAT

LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3

Kondisi darurat dapat Kondisi darurat dapat Kondisi darurat dapat


diatasi oleh internal ERT diatasi oleh internal diatasi oleh internal ERT
ERT dengan minta dengan bantuan dari
bantuan dari perusahaan lain
perusahaan lain terdekat. pengelola
terdekat atau kawasan dan
pengelola kawasan Pemerintah
#
Respon awal sangat menentukan #

Saat Terjadi Gempabumi


• Detik #1 : JANGAN PANIK (3 detik)

• Detik #4 : Kenali Tanda Peringatan Dini

• Detik #8 : Kenali struktur bangunan yg kuat


• Detik #6 : Dapatkan Info Intensitas Bencana

• Detik #9 : Kenali Tempat Untuk Berlindung

• Detik #10 : Hindari reruntuhan dari atas, dan


lontaran serpihan kaca dari sekeliling anda

• Detik #13 : Raih benda-benda terdekat untuk


lindungi kepala (organ vital)

• Detik #14 : Lakukan tehnik penyelamatan


mandiri dng metode “Drop Cover Hold on”

23
Aktivasi ERP APA YANG HARUS DIPERBUAT
TAHAP HARUS DILAKSANAKAN
#
EVAKUASI: Penyelamatan Mandiri S
i
Saat Terjadi Gempabumi a Opsi #1 : Berlindung dibawah meja/kursi
p
U
n
t
u
k
S
e
l
Opsi #3 : Merapat ke struktur bangunan yg kuat
a
Opsi #2 : Lakukan Drop Cover di tempat yang minim m
dari ancaman reruntuhan kaca, dll
a
t
#S
afe
tyF
orL
ife
22
Courtesy of R. Hadianto Wardjaman, Unsur Pengarah BNPB
Setelah gempa mereda e

Rangkaian kegiatan di Titik Kumpul


• Step #1 : Kenali Lokasi Titik Kumpul Yang Aman

• Step #2 : Kenali Petugas di Titik Kumpul

• Step #3 : Segera berkumpul dng sesama penghuni


gedung, lantai, ruang

• Step #4 : Petugas Pengelola Gedung segera


Saat di Titik Kumpul mendata penghuni gedung yang ada di titik kumpul

• Step #5 : Pengelola Gedung Mengaktifkan Regu


Tanggap Darurat dan Crisis Center

• Step #6 : Aktifkan Regu Triage, BHD, PAM

• Step #7 : Lakukan Evaluasi, Publikasi dan RTL/POA


SIMULASI/GELADI
Simulasi/geladi sangat perlu dilakukan sebagai
bentuk pelatihan seolah-olah menghadapi situasi
sesungguhnya dengan melibatkan semua personil
penanggulangan kedaruratan yang bertindak sesuai
tupoksi masing-masing dan penghuni perkantoran
dalam “penanggulagan kedaruratan yang terjadi”

Tujuan :
▪ Mempraktikkan Rencana Kontinjensi yang sudah disusun.
▪ Mempraktikan system komando yang sudah disusun.
▪ Mempraktikan koordinasi dalam penanggulangan
kedaruratan.
▪ Menguji kecepatan dan ketepatan dalam penanggulangan.
▪ Menguji ketrampilan masing-masing personil sesuai
tupoksinya.
SIMULASI
Penanganan situasi kedaruratan
1. Tentukan scenario kejadian gempabumi dan dampak yang
terjadi (berapa MMI nya?)
2. Tentukan lokasi yang terdampak yang akan dipakai untuk latihan
(lantai berapa di blok/Gedung mana)?
3. Review Kesiapan & Kompetensi Tim PD
4. Sosialisasi & Internalisasi Tugas Fungsi PD
5. Identifikasi sumber-sumber bahaya: dalam ruangan, jalur
evakuasi hingga ke titik kumpul.
6. Siapkan data pilah jumlah personil/penghuni gedung dan aset
7. Identifikasi risiko dan strategi pengendaliannya.
8. Siapkan penyintas (penghuni yg terdampak) sesuai skenario
9. Siapkan peralatan latihan: APD, Alkom, Peluit, TOA, Bendera, ATK,
Alat Peraga P3K/BHD/CPR, dll.
Sknario: Rencana Operasional Geladi (ROG) Penanganan Darurat Bencana Gempabumi di Kantor

No Tahapan Kegiaatan Latihan Waktu Lokasi Pelaksana Peralatan


1 Briefing Tim KKD Ballroom Komandan Keadaan Darurat
2 Penghuni Gedung, Penyintas dan Pelaksana Ballroom Koordinator Evakuasi
menempati posisinya masing-masing
3 Membunyikan tanda informasi dini gempabumi Ballroom Koordinator Evakuasi
4 Menghimbau seluruh penghuni Gedung tetap tenang Ballroom Koordinator Evakuasi
5 Mendampingi peragaan penyelamatan mandiri Ballroom Koordinator Evakuasi,
dengan metode “Drop Cover & Hold On” Regu Rescue
6 Mengumumkan dan melaporkan kondisi lift dan AC Ballroom Operator Lift dan
sudah dimatikan, penghuni Gedung dihimbau AC, Koordinator
memakai tangga darurat untuk jalur evakuasi. Evakuasi, Regu
Rescue
7 Memastikan listrik dan genset tetap hidup (beroperasi) Ballroom Operator Listrik & Genset
8 Mengumumkan gempabumi sudah reda Ballroom Koordinator Evakuasi
9 • Penghuni gedung melakukan evakuasi mandiri Ballroom Koordinator Evakuasi,
hingga pintu keluar ruangan workshop… Regu Rescue, Regu Medis
• Hingga tahap ini perlu dilakukan berulang
kali, sebelum dilakukan Bimtek First Aid di
Ballroom
10 Bimtek Bantuan First Aid sesuai keperluan Ballroom Regu Rescue & Medis
11 Setelah dirasa cukup, baru peserta menempati posisi Posisi/lokas Koordinator Evakuasi
No Tahapan Kegiaatan Latihan Waktu Lokasi Pelaksana Peralatan
12 Membunyikan tanda informasi dini gempabumi R. Komunikasi Koordinator Evakuasi
13 Menghimbau seluruh penghuni Gedung tetap tenang R. Komunikasi Koordinator Evakuasi
14 Mendampingi peragaan penyelamatan mandiri dengan Ruang kerja Koordinator Evakuasi, Regu
metode “Drop Cover & Hold On” Rescue
15 Mengumumkan dan melaporkan kondisi lift dan AC R. Komunikasi Operator Lisft dan AC
sudah dimatikan, penghuni Gedung dihimbau memakai
tangga darurat untuk jalur evakuasi.
16 Melaporkan listrik dan genset tetap hidup (beroperasi) R. Komunikasi Operator Listrik & Genset
17 Mengumumkan gempabumi sudah reda R. Komunikasi Koordinator Evakuasi
18 Mengumumkan rute jalur evakuasi yang dapat R. Komunikasi Koordinator Evakuasi
dilewati hingga ke titik kumpul.
19 Mengumumkan tidak terjadi kebakaran di jalur evakuasi. R. Komunikasi Regu Damkar
20 Penghuni gedung melakukan evakuasi mandiri Ruang kerja Koordinator Lantai
21 Mengamankan rute jalannya evakuasi mandiri Tangga darurat Regu Pengamanan
22 Memandu jalannya evakuasi mandiri. Tangga darurat Koordinator Evakuasi
23 Memberikan pendampingan penyelamatan mandiri jika Tangga darurat Regu Rescue
terjadi gempabumi susulan saat melewati jalur dan
evakuasi. Koordinator
Lantai
24 Memandu jalannya penyelamatan asset/dok Lembaga. Tangga darurat Penyelamat Dokumen
25 Memandu pengaturan barisan sesuai scenario tata Titik Kumpul Koordinator Evakuasi
No Tahapan Kegiaatan Latihan Durasi Lokasi Pelaksana Peralatan
26 Mengatur area/kawasan titik kumpul dapat Titik kumpul Koordinator
digunakan sesuai fungsinya. Keamanan dan Regu
Pengamanan
27 Mengumumkan/melaporkan titik kumpul dapat dipakai Titik kumpul Operator R. Monit & Kom
28 Mengumumkan/melaporkan titik kumpul aman terkendali Titik kumpul Operator R. Monit & Kom
29 Masing-masing Koordinator Lantai melaporkan ke KKD: Titik kumpul Koordinator lantai
jumlah penghuni gedung yang ada di titik kumpul dan dan KKD
yang diperkirakan masih tertinggal di dalam gedung
30 KKD menginstruksikan Koordinator Evakuasi Titik kumpul KKD dan
memimpin Regu Rescue menjalankan tugasnya Koordinator
Evakuasi
31 Penyelamat ases/dokumen laporan ke KKD: apa saja yang Titik kumpul Penyelamat Dokumen dan
berhasil diselamatkan dan yang masih tertinggal KKD
32 Regu Rescue dan Regu Medis menjalankan tugasnya Titik kumpul Regu Rescue & Medis
33 Koordinator Evakuasi melaporkan hasil operasi regu Titik kumpul Koordinator Evakuasi
rescue dan regu medis kepada KKD. dan KKD
34 Koordinator Keamanan melaporkan ke KKD bahwa sikon Titik kumpul Koordinator
pelaksanaan operasi Keadaan Darurat Gempabumi Keamanan dan
dapat berjalan aman (zero accident) dan semua SOP Komando Keadaan
dapat diljalankan. Darurat (KKD)
Penanganan kondisi kedaruratan di
perkantoran , perlu:
1. Komitment pengelola.
2. Perencanaan antisipasi:
❑ Ada perencanaan penanganan kedaruratan.
❑ SOP / Protap yang jelas.
3. Sistem kewaspadaan dini.
4. Penyediaan sarana dan prasarana kedaruratan.
5. Kompetensi SDM yang memadai.
6. Secara keseluruhan dilatihkan secara berkala
(simulasi/geladi)
PLAN FOR THE BEST, but
PREPARE FOR THE WORST

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai