Anda di halaman 1dari 16

Analitik Data

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Ilmu Komputer dan Rekayasa

Mardiani, S.Si., M.T.I


Computational Thinking
Istilah Computational Thinking muncul pertama kali dalam artikel yang
disusun oleh Jeannette M. Wing pada tahun 2006. Meskipun terdapat
perbedaan pandangan dan pernyataan bahwa istilah Computational
Thinking telah ada sejak dekade 1950-an yang diinisiasi oleh Seymour
Papert.

Istilah Computational Thinking dimaksudkan oleh Jeannette M.Wing


sebagai kalimat ringkas bagi definisi berpikir seperti seorang ilmuwan
komputer (thinking like a computer scientist). Di dalam visinya, Jeannette
M. Wing menggambarkan Computational Thinking sebagai salah satu
kemampuan dasar yang harus dikenalkan pada siswa layaknya kemampuan
mendasar lainnya: membaca, menulis, dan aritmetika.
Definisi Computational Thinking (CT)
• Computational Thinking erat kaitannya dengan kemampuan
abstraksi dan penyederhanaan suatu masalah dalam rangka
memberikan solusi ataupun mengembangkan desain suatu sistem
yang kompleks. Mendengarkan istilah Computational Thinking,
pertanyaan yang muncul adalah apakah definisi Computational
Thinking?

• Definisi Computational Thinking adalah sebagai proses berpikir


dalam memformulasikan serta menyatakan solusi dari
permasalahan dimana sebuah komputer dapat menyelesaikan
permasalahan secara efekif
Computational Thinking
(berpikir komputasional)
Konsep ini juga dapat
adalah cara berpikir
diterapkan di berbagai
yang sistematis dan logis
bidang lain, termasuk
yang biasanya
matematika, sains,
digunakan oleh para
teknik, bisnis, dan
ilmuwan komputer untuk
bahkan kehidupan
memecahkan masalah
sehari-hari.
dan merancang program
komputer.

Computational thinking
melibatkan kemampuan
menguraikan masalah Kemampuan
menjadi bagian yang computational thinking
lebih kecil, ini sangat penting dalam
mengidentifikasi pola dunia teknologi informasi
dan hubungan antara dan digital karena dapat
data dan informasi, membantu dalam
mengembangkan mengembangkan
algoritma atau prosedur program komputer,
untuk memecahkan memproses data besar,
masalah, menguji dan dan mengoptimalkan
memperbaiki solusi yang sistem informasi yang
dihasilkan. kompleks.
Karakteristik Berpikir Komputasional meliputi enam hal:
 Memformulasikan permasalahan
 Mengorganisasikan dan menganalisis data secara logis
 Menyajikan data melalui abstrak
 Menyajikan penyelesaian masalah secara terotomatisasi melalui algoritma
 Mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan solusi terbaik secara
efekiif dan efisien
 Mengeneralisasi solusi yang diperoleh pada permasalah sejenis lainnya
Pemahaman materi Berpikir Komputasional merupakan kebutuhan
bagi pemenuhan kemampuan dalam melakukan inovasi (Skills for
Innovation). Berpikir Komputasional menjadi salah satu dari
beberapa kemampuan yang diperlukan. Kemampuan-kemampuan
tersebut antara lain Simulasi dan Pemodelan (Simulation and
Modeling), Kecerdasan Buatan/ Pembelajaran Mesin (Al/Machine
Learning), Data Sains (Data Science), Berpikir Desain (Design
Thinking), Penciptaan Konten Digital (Digital Content Creation), dan
Berpikir Komputasional (Computational Thinking).
Computational Thinking dari Perspektif imu Komputer:
Perkembangan komputer memunculkan ide baru, program, yang
mewakili era komputer. Bahasa pemrograman tingkat tinggi dapat
digunakan untuk mentransfer program komputer yang berguna yang
kemudian dapat dikompilasi ke dalam bahasa yang dipahami mesin
yang berbeda dan dijalankan di berbagai platform.

Perangkat lunak matematika dan perpustakaan program telah


menjadi komponen umum dari sistem komputasi. Gadget portabel
saat ini dilengkapi dengan aplikasi perangkat lunak yang dapat
diunduh sebagai perlengkapan standar. Perpustakaan untuk
perangkat lunak dapat diakses secara luas. Tujuan Computational
Thinking adalah untuk mengklarifikasi ide-ide yang digunakan untuk
membuat masing-masing aplikasi ini, Algoritma dan teknik komputasi
dasar dipandang sebagai permulaan bagi Computational Thinking.
Teknik Komputasi telah banyak membantu di bidang perdagangan,
pembangunan, serta para ilmuwan di masa lalu untuk mengeksekusi
perhitungan yang signifikan dengan tingkat presisi yang tinggi.
Banyak contoh terkenal termasuk penemuan bilangan prima
menggunakan pembagi persekutuan terbesar dua bilangan.

Tujuan praktis dari algoritma dan teknik komputasi


memungkinkan orang awam untuk melakukan operasi
matematika tanpa pemahaman matematika yang luas
berfungsi sebagai kekuatan pendorang di balik metode
ini. Dasar-dasar dari Computational Thinking terdiri dari
satu set konsep dasar yang berfungsi sebagai landasan
untuk memperoleh banyak keterampilan dan konsep
yang berhubungan dengan komputasi.
Computational thinking dapat diterapkan di berbagai bidang ilmu,
termasuk:
Ilmu Komputer: Computational thinking adalah fondasi dari ilmu komputer. Hampir semua konsep dan teknologi yang
berkaitan dengan pemrograman, algoritma, struktur data, dan pengembangan perangkat lunak didasarkan pada
computational thinking.

Matematika: Bidang matematika menggunakan computational thinking untuk menyelesaikan masalah seperti
optimasi, analisis data, pemodelan matematika, dan simulasi.

Sains: Computational thinking dapat digunakan dalam sains untuk memproses data eksperimental,
memodelkan fenomena alamiah, dan mengembangkan prediksi dan hipotesis ilmiah.

Teknik: Bidang teknik menggunakan computational thinking untuk merancang dan mengoptimalkan
sistem kompleks, seperti jaringan komputer, perangkat keras, dan perangkat lunak.

Bisnis: Computational thinking dapat digunakan dalam bisnis untuk mengumpulkan dan menganalisis
data bisnis, memperbaiki proses bisnis, dan mengoptimalkan strategi pemasaran.

Kesehatan: Computational thinking dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk


menganalisis data medis, memodelkan sistem biologi, dan mengembangkan solusi kesehatan
digital.

Pendidikan: Computational thinking juga dapat digunakan dalam pendidikan untuk


membantu siswa memecahkan masalah, mengembangkan keterampilan logis dan kreatif,
dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang didominasi oleh teknologi
Contoh Computational Thinking

1. Pemrosesan Data: Ketika seorang analis data bekerja dengan data besar, mereka menggunakan
computational thinking untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang berdasarkan data.
Mereka mungkin menggunakan algoritma untuk mengklasifikasikan data, memprediksi tren masa
depan, atau mengoptimalkan proses bisnis.
2. Robotika: Desainer robotik menggunakan computational thinking untuk merancang dan memprogram
robot agar bisa melakukan tugas-tugas tertentu. Mereka mungkin memecahkan masalah seperti
navigasi, pengambilan keputusan, atau pengenalan objek untuk membangun robot yang lebih
canggih.
3. Pendidikan: Guru dapat menggunakan computational thinking untuk mengembangkan keterampilan
logis dan kreatif pada siswa. Mereka dapat memberikan tugas yang memerlukan siswa untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan algoritma, membuat program sederhana, atau
mengembangkan game atau aplikasi.
4. Industri Kreatif: Industri kreatif seperti game, film, dan animasi menggunakan computational
thinking untuk membangun cerita dan karakter, merancang lingkungan dan benda, serta
mengembangkan animasi dan efek visual yang kompleks.
Contoh Computational Thinking lanjutan

5. Keamanan Cyber: Ahli keamanan cyber menggunakan computational thinking untuk


menemukan celah keamanan dan membuat sistem keamanan yang lebih kuat. Mereka
mungkin menggunakan algoritma untuk memantau aktivitas jaringan, memproses data
log, atau mendeteksi serangan yang tidak biasa.
6. Kesehatan: Peneliti kesehatan menggunakan computational thinking untuk memproses
dan menganalisis data medis. Mereka mungkin menggunakan algoritma untuk
mengidentifikasi faktor risiko, memprediksi hasil perawatan, atau memproses citra
medis.
7. Transportasi: Industri transportasi menggunakan computational thinking untuk
mengembangkan kendaraan otonom yang lebih canggih. Mereka menggunakan
algoritma untuk navigasi, pengenalan objek, dan pengambilan keputusan yang cepat.
Manfaat Computational Thinking
Menyediakan langkah problem solving yang efektif.

Melatih mindset untuk menjadi lebih kreatif.

Pola pikir menjadi lebih logis dan terstruktur.

Mendorong pekerja untuk menjadi lebih profesional dan


efisien.
TERIMA KASIH

Mardiani, S.Si., M.T.I

Anda mungkin juga menyukai