Anda di halaman 1dari 43

Materi Inti 3

Pengukuran Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular


Akibat Rokok

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Tidak Menular
Tujuan Pembelajaran

Insert an image
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu


melakukan pengukuran FR PTM akibat rokok

Insert an image
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu:


1. Menjelaskan FR PTM
2. Melakukan Pengukuran FR PTM Akibat Rokok melalui wawancara,
pengukuran arus puncak ekspirasi, dan kadar CO pernapasan
3. Melakukan analisis hasil pengukuran
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

DEFINISI

Variabel yang terkait dengan peningkatan suatu risiko PTM di


kemudian hari

Karakteristik, kebiasaan, tanda, atau gejala yang tampak pada


seseorang atau populasi sebelum terserang suatu penyakit.
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular

KLASIFIKASI

Faktor risiko yang tidak dapat diubah :


 usia, jenis kelamin, ras, genetik

Faktor risiko yang dapat diubah :


 perilaku merokok, diet, aktifitas fisik, stres
Pengukuran FR PTM Akibat Rokok

Wawancara

Pemeriksaan Tanda Vital

Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi

Pengukuran Kadar CO Pernapasan

Pengukuran Kadar Nikotin Urin


STATUS BERHENTI MEROKOK (CATATAN KLIEN)
IDENTITAS
Nama : .................................................... L/P Tanggal : .....
Umur/ tanggal lahir : ........................................................ No. RM : .....
Alamat : ........................................................
Pekerjaan : .......................................................
Pendidikan : ........................................................
Status Pernikahan : .......................................................... Jumlah anak : ........... orang
No. telp/ HP : ...........................................

Topik Uraian
I. Identifikasi awal TANYAKAN
 status merokok, profil perokok
a. Usia mulai merokok BB : ....... ........kg TB : ........... cm,
b. Alasan mulai merokok IMT : ..........
c. Lama merokok (tahun) TD: .........mmHg
d. Jumlah rokok/hari/tahun
e. Adakah anggota keluarga Skor Fagerstorm : ..........
yang merokok
f. Tingkat adiksi Kadar CO udara ekspirasi:
(fagerstroom) .................................ppm
g. Kadar CO udara ekspirasi
h. Mengukur arus puncak Nilai APE : ............. ml
ekspirasi dengan Peak
Flowmeter. Tes Nikotinin urin: + /-
II. Riwayat berhenti merokok TANYAKAN
sebelumnya
a. Jumlah usaha berhenti
b. Kapan usaha terakhir
c. Jumlah hari bebas rokok
d. Metode berhenti yg
digunakan
e. Masalah yang dihadapi
f. Alasan mulai merokok
kembali
III. Tingkat Perilaku TELAAH
a. Tingkat kesiapan Sedang memutuskan/ kebulatan niat/
(lingkari jawaban) persiapan/ aksi/ pemeliharaan
b. Tingkat motivasi
(0 = tidak termotivasi; 10
= sangat termotivasi)
c. Alasan ingin berhenti

IV. Intervensi TOLONG DAN NASEHATI


Tanggal berhenti merokok □ Seketika (cold turkey)
Metode berhenti □ Bertahap
□ Penundaan
Pilihan terapi : Sampaikan :
□ Konseling - Dampak buruk merokok
□ Farmakologi/obat - Manfaat berhenti merokok
□ Lain-lain - Tantangan yang akan dihadapi
Tingkatkan motivasi

Pertemuan berikutnya   T I N D A K LA N J U T
- Nilai keberhasilan Tingkatkan motivasi
- Withdrawal effect Ada/Tidak dukungan keluarga
Cara atasi withdrawal effect
 

Klien : ................... Tanda tangan : ............. Konselor : .................. Tanda tangan : ..................
Test untuk Adiksi Nikotin (Fagerstroom)

0-3 ketergantungan rendah


4-6 ketergantungan sedang
7-10 ketergantungan tinggi

- Fagerstorm test adalah salah satu tes untuk mengukur


beratnya kecanduan nikotin. Mengingat sifat adiksi
nikotin, setiap perokok yang sudah merokok secara rutin
pada periode watku tertentu sudah kecanduan, yang
berbeda adalah tingkat kecanduan tersebut
Pengukuran Arus Puncak Ekspirai
Arus Puncak Ekspirasi

 Pengukuran fungsi paru sederhana

 Diukur dengan alat : peak flow meter

 Nilai APE seseorang dipengaruhi :

1. Jenis kelamin

2. Usia

3. Tinggi badan
04/23/2023
Arus Puncak Ekspirasi

 Satuan : liter/menit
 Hasil pengukuran dibandingkan dengan tabel nilai prediksi
normal
 Tidak semua perokok mempunyai nilai APE di bawah nilai
prediksi normal

04/23/2023
Peak Flow Meter
Pengukuran Peakflowmeter

Pengukuran fungsi paru sederhana


dengan cara mengukur Arus Puncak
Ekspirasi (APE) dengan menilai
forced expiration volume pada detik
pertama (FEV1)

Nilai APE:
1. Nilai APE normal
Nilai APE ≥ Nilai Prediksi normal

2. Nilai APE tidak normal:


nilai APE < Nilai Prediksi normal

 Pengukuran di
FKTP/PUSKESMAS
Fungsi Peak Flow Meter

Pengukuran APE dengan peak flow meter,


dapat digunakan untuk membantu :

• deteksi dini asma

• monitoring pengobatan asma

• Identifikasi awal status perokok, profil perokok

04/23/2023
Peak Flow Meter

Keuntungan penilaian fungsi paru dengan Peak Flow Meter :

- mudah

- murah

- bisa dilakukan sendiri oleh pasien

- hasil pengukuran tersimpan di alat

04/23/2023
Nilai Yang Diukur

VEP1

Volume Ekspirasi Paksa detik pertama

Total dari udara yang keluar dalam detik pertama pada saat ekspirasi.
- Range : 15 – 999 liter/menit
- Accuracy : ± 3,5% atau 0,1 liter

04/23/2023
Nilai Yang Diukur

Tentukan nilai prediksi normal berdasarkan:

 Jenis kelamin, usia, dan tinggi badan

 Lihat nilai prediksi normal di tabel

04/23/2023
Persyaratan Pengukuran

KLIEN

• Tidak dalam kondisi batuk2, sesak, flu

• Posisi tubuh berdiri tegak

• Tarik napas dalam melalui hidung

• Hidung dijepit dengan tangan atau alat

• Tahan napas selama 2-5 detik


Persyaratan Pengukuran

• Mulut mengatup pada mouthpiece

• Tiup udara melalui mulut

• Prinsip peniupan atau ekspirasi paksa :

“Meniup dengan sekuat-kuatnya dalam waktu 1 - 2 detik”


Prosedur Pengukuran

ALAT

• Pastikan baterai sudah terpasang

• Pegang dengan tangan kanan, jari siap pada posisi tombol

• Setiap akan melakukan manuver, tekan lebih dulu tombol

04/23/2023
Prosedur Pengukuran Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Langkah - langkah :

Pasang mouth piece di bagian


input dari Peak Flow Meter A

B Tekan tombol ON

Setelah mengambil napas dalam,


tahan napas selama 2 - 5 detik
C
D Tempatkan mulut pada mouth piece

Kemudian tiup dengan mulut sekeras


dan secepat mungkin (1 - 2 detik)
E

F Unit akan berbunyi dalam 2 detik dan


hasil pengukuran akan muncul di layar
Misal : 536 liter/menit

Ulangi langkah b - g untuk


G
pengukuran kedua dan atau ketiga
Peak flow meter tidak akan mencatat
H hasil pengukuran bila meniupnya pelan
atau lebih dari 4 detik

Alat akan mengeluarkan bunyi


beep 3x sebagai peringatan I

Tekan tombol Save/Enter selama 2 detik, alat akan


mengeluarkan bunyi beep 3x, dan menyimpan secara
otomatis nilai hasil pengukuran
Fungsi Tombol

Kembali ke fungsi pengukuran :

• Tekan ON selama 2 detik

• Lalu tekan Save/Enter untuk kembali ke fungsi pengukuran


CATATAN

Pengukuran APE pada klien atau subjek yang Nilai tertinggi tersebut dibandingkan dengan
diperiksa, dilakukan sebanyak 3x dan diambil tabel nilai prediksi APE normal (Lihat Tabel
nilai tertinggi diantara ketiganya. Standar)

04/23/2023
Pengukuran Kadar CO Pernapasan
Carbon Monoxide

Gas beracun

Tidak berbau

Tidak berwarna

Hasil pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon


Carbon Monoxide

Terbentuk bila terdapat kekurangan oksigen dalam proses


pembakaran

Mudah terbakar

Menghasilkan lidah api berwarna biru yang akan membentuk CO2

Terdapat pada asap knalpot, asap rokok


Dampak CO pada Manusia

Saat seseorang menghisap rokok, CO diserap ke dalam darah


melalui paru.

CO mengikatkan diri dengan sel darah merah dan membentuk


carboxyhaemoglobin (COHb), mencegah sel darah merah dalam
membawa oksigen.

Kenapa Co mencegah sel darah merah membawa oksigen? Karena CO mengikat diri dengan hemoglobin
200x lebih cepat dibanding oxigen.

Yang dimaksud dengan mencegah sel darah merah membawa oksigen adalah seperti ini; Bayangkan ada
sebuah ruang di sel darah merah, sebuah ruang yang dimaksudkan untuk menampung oksigen. Tempat itulah
yang direbut dan dikuasai oleh CO.

Dari keseluruhan 100% ruang pada Hb yang tersedia untuk oksigen, perokok berat bisa mendapatkan 10%
dari ruang tersebut dikuasai CO. Masalahnya, tubuh anda tetap memerlukan 100% oksigen untuk
didistribusikan ke tubuh. Karena itulah, (Next Slide)
Dampak CO pada Manusia

Jantung

Sebagai kompensasi, jantung akan bekerja lebih berat (berdetak lebih


cepat) untuk menutupi kekurangan oksigen pada tubuh. Jantung sendiri
akan mendapatkan sedikit oksigen yang akan meningkatkan risiko sakit
jantung.
1. Sebagai kompensasi, jantung akan bekerja lebih berat. Secara logika, dari kasus kita tadi; jantung akan
bekerja 10% lebih berat untuk tetap menyediakan 100% oksigen pada tubuh.
2. Begitu juga pada sirkulasi darah itu sendiri. Penebalan darah yang berujung clogging pada arteri. Belum
lagi didukung dengan kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya olah raga; biasa kita kenal dengan
kolesterol.
3. Pernapasan juga akan berrmasalah. Karena jantung yang lelah, umumnya perokok bernafas pendek. Hal
tersebut akan mempengaruhi kadar oksigen yang masuk. Dan semuanya bahkan akan memperkeruh
keadaan.
4. Pada bayi yang masih di kandungan; yang mana sangat memerlukan pasokan oksigen untuk pertumbuhan
akan jelas sekali bermasalah.
Secara garis besar, paparan CO terhadap tubuh setiap hari akan mempengaruhi kinerja jantung yang semakin lama
juga akan mempengaruhi keseluruhan kerja tubuh. Didukung dengan kolesterol pada makanan dan kurangnya
aktifitas, ini semua hanya fase awal.
Dampak CO pada Manusia

Sirkulasi darah

COHb akan menyebabkan darah mengental dan arteri dilapisi zat tebal
berlemak. Ini dapat menyebabkan gangguan sirkulasi, meningkatkan risiko
serangan jantung dan stroke. Tangan dan kaki menjadi lebih dingin karena
sirkulasi darah perifer kurang.
Dampak CO pada Manusia

Pernapasan

Kekurangan kadar oksigen berarti akan lebih cepat kehabisan nafas saat
beraktifitas dikarenakan tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak.
Kurangnya oksigen juga akan menyebabkan rasa lelah dan kurangnya
konsentrasi.
Dampak CO pada Manusia

Kehamilan

Kadar oksigen yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembang akan


berkurang bila ibu merokok. Ini bisa menyebabkan bayi akan terlahir
underweight atau cacat dan bahkan risiko kematian janin atau keguguran.
Korelasi ppm - %COHb

Karbon-monoksida Carboxyhaemoglobin Hubungan yang baik antara CO


dalam nafas dihitung darah menggunakan dan COHb bisa didapat setelah
menggunakan part-per- satuan %COHb. seseorang menahan nafasnya
million (ppm).
Untuk mengerti, untuk kurun
kita harus tahu. Saya jelaskan sedikit tentang ukuran CO di dalam tubuh.waktu tertentu.
Ppm (parts-per-million) adalah satuan CO di dalam nafas.
Dan COHb adalah satuan CO di dalam darah.
Penelitian klinis menyatakan bahwa akan didapat hubungan korelasi yang baik antara CO dan COHb bila
seseorang menahankita
Untuk mengerti, nafasnya untukSaya
harus tahu. beberapa saat.
jelaskan sedikit tentang ukuran CO di dalam tubuh.
Ppm (parts-per-million) adalah satuan CO di dalam nafas. Dan COHb adalah satuan CO di dalam darah.
Penelitian klinis menyatakan bahwa akan didapat hubungan korelasi yang baik antara CO dan COHb bila
seseorang menahan nafasnya untuk beberapa saat.
Korelasi ppm - %COHb
CO yang dihirup (ppm) Saturasi COHb (%)
1 0.49
3 0.81
5 1.14
7 1.46
9 1.78
10 1.94
30 5.03
50 8
70 11
90 13
100 14
300 33
500 45
700 54
900 60
1,000 62
3,000 83
Potensi Konsentrasi CO

5 - 15 ppm : kadar dekat kompor gas


0.1 ppm : kadar latar alami atmosfer
rumah

0.5 - 5 ppm : rata-rata kadar latar di


100 - 200 ppm : daerah pusat kota
rumah
Potensi Konsentrasi CO

5000 ppm : cerobong asap rumah dari pembakaran kayu

7000 ppm : gas knalpot mobil, tanpa konversi katalitik

30.000 ppm : asap rokok yang tidak dicairkan (undiluted)


Pengukuran kadar
Carbon-Monoxide (CO) pernapasan

Kadar CO saat ekspirasi

Nilai :
o Perokok 10-20 ppm (2-5% COHb), bisa lebih
o Bukan perokok : < 4 ppm

Manfaatnya:

a. Meningkatkan motivasi perokok saat konseling

Upaya Berhenti Merokok (UBM)

b. Menilai kemajuan progress Upaya Berhenti

Merokok (UBM)
Cara Pengukuran CO Analyzer

Metode :

1. Subjek menahan napas selama ± 10 detik

2. Kemudian menghembuskan napas melalui mulut secara perlahan-lahan pada alat

sampai terdengar bunyi pada alat atau sampai napas habis (± 20 detik)

3. Jumlah CO pada akhir ekspirasi (setelah ± 20 detik) sepadan dengan konsentrasi

COHb dalam darah.

4. Dalam beberapa detik, alat ukur akan menunjukkan kadar CO udara ekspirasi
Pengukuran CO Analyzer

Saat seseorang berhenti merokok, kadar CO dalam darah akan menghilang dengan
cepat.

Kadar CO akan berkurang setengah dalam 6 jam.

Kadar CO kembali normal dalam 12 jam

Kadar CO akan sama dengan bukan perokok dalam 1 hingga 2 hari.


Pemeliharaan Peralatan

Lepaskan baterai pada alat bila tidak digunakan dalam waktu lama.

Jaga ”removable mouthpiece” dari debu dan kotoran

Bersihkan device pada alat tersebut

Alat jangan sampai terkena air:

- Unit utama

- Unit sensor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai