Anda di halaman 1dari 11

Jaringan Syaraf Tiruan dan

Jaringan Syaraf Biologi

•Pendahuluan
•Pengertian JST
•Pengertian JSB
•Perbedaan JST dan JSB
Pendahuluan
Jaringan syaraf adalah merupakan salah satu representasi buatan dari
otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses
pembelajaran pada otak manusia tersebut.

Istilah buatan disini digunakan karena jaringan syaraf ini


diimplementasikan dengan menggunakan program komputer yang
mampu menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses
pembelajaran.

Otak manusia berisi berjuta-juta sel syaraf yang bertugas untuk


memproses informasi. Tiap-tiap sel bekerja seperti suatu prosesor
sederhana. Masing-masing sel tersebut saling berinteraksi sehingga
mendukung kemampuan kerja otak manusia.

Setiap sel syaraf (neuron) akan memiliki satu inti sel, inti sel ini nanti
yang akan bertugas untuk melakukan pemrosesan informasi.
Informasi yang datang akan diterima oleh dendrit.
Selain menerima informasi, dendrit juga menyertai axon sebagai
keluaran dari suatu pemrosesan informasi. Informasi hasil olahan ini
akan menjadi masukan bagi neuron lain yang mana antar dendrit
kedua sel tersebut dipertemukan dengan sinapsis.

Informasi yang dikirimkan antar neuron ini berupa rangsangan


yang dilewatkan melalui dendrit. Informasi yang datang dan diterima
oleh dendrit akan dijumlahkan dan dikirim melalui axon ke dendrit
akhir yang bersentuhan dengan dendrit dari neuron yang lain.

Informasi ini akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi


batasan tertentu, yang sering dikenal dengan nama nilai ambang
(threshold). Pada kasus ini, neuron tersebut dikatakan teraktivasi.

Hubungan antar neuron terjadi secara adaptif, artinya struktur


hubungan tersebut terjadi secara dinamis. Otak manusia selalu
memiliki kemampuan untuk belajar dengan melakukan adaptasi.
Jaringan Syaraf Biologi
Otak manusia memiliki struktur yang sangat
kompleks dan memiliki kemampuan yang luar biasa.
Otak terdiri dari neuron-neuron dan penghubung
yang disebut sinapsis.

Neuron bekerja berdasarkan impuls/sinyal yang


diberikan pada neuron. Neuron meneruskannya pada
neuron lain. Diperkirakan manusia memiliki 1012
neuron dan 6x1018 sinapsis. Dengan jumlah yang
begitu banyak, otak mampu mengenali pola,
melakukan perhitungan, dan mengontrol organ-organ
tubuh dengan kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan komputer digital.
Jumlah dan kemampuan neuron berkembang seiring dengan
pertumbuhan fisik manusia, terutama pada umur 0-2 tahun. Pada 2
tahun pertama umur manusia, terbentuk 1 juta sinapsis per
detiknya.
Neuron memiliki 3 komponen penting yaitu
dendrit, soma dan axon. Dendrit menerima sinyal
dari neuron lain. Sinyal tersebut berupa impuls
elektrik yang dikirim melalui celah sinaptik
melalui proses kimiawi. Sinyal tersebut
dimodifikasi (diperkuat/diperlemah) di celah
sinaptik. Berikutnya, soma menjumlahkan semua
sinyal-sinyal yang masuk. Kalau jumlahan
tersebut cukup kuat dan melebihi batas ambang
(threshold), maka sinyal tersebut akan diteruskan
ke sel lain melalui axon. Frekuensi penerusan
sinyal berbeda-beda antara satu sel dengan yang
lain.
Jaringan Syaraf Tiruan
Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah suatu metode pembelajaran
yang diinspirasi dari jaringan sistem pembelajaran biologis yang
terjadi dari jaringan sel syaraf (neuron) yang terhubung satu
dengan yang lainnya.

Berikut adalah beberapa definisi JST :

JST adalah suatu teknik pemrosesan informasi berbasis


komputer yang mensimulasikan dan memodelkan sistem syaraf
biologis.

Suatu model matematika yang mengandung sejumlah besar


elemen pemroses yang diorganisasikan dalam lapisan-lapisan.

Suatu sistem komputasi yang dibuat dari sejumlah elemen


pemroses yang sederhana dan saling diinterkoneksikan untuk
memproses informasi melalui masukan dari luar dan mampu
inresponsi keadaan yang dinamis.
JST adalah suatu teknologi komputasi yang berbasis hanya
pada model syaraf biologis dan mencoba mensimulasikan
tingkah laku dan kerja model syaraf.

JST adalah sistem pemroses informasi yang memiliki


karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi. JST
dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan
syaraf biologi, dengan asumsi bahwa :

•Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana


(neuron).
•Sinyal dikirirnkan diantara neuron-neuron melalui
penghubung-penghubung.
•Penghubung antar neuron memiliki bobot yang akan
memperkuat atau memperlemah sinyal.
•Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan
fungsi aktivasi (biasanyabukan fungsi linier) yang dikenakan
pada jumlahan input yang diterima. Besarnya output ini
selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang.
Model struktur neuron jaringan syaraf tiruan
Seperti halnya otak manusia, jaringan syaraf juga terdiri-dari
beberapa Neuron, dan ada hubungan antara neuron-neuron
tersebut. Neuron-neuron tersebut akan mentransformasikan
informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya menuju
ke neuron-neuron yang lain. Pada jaringan syaraf, hubungan
ini dikenal dengan nama Bobot. Informasi tersebut disimpan
pada suatu nilai tertentu pada bobot tersebut.

Informasi (Input) akan dikirim ke neuron dengan bobot


kedatangan tertentu. Input ini akan diproses oleh suatu fungsi
perambatan yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot
yang datang. Hasil penjumlahan ini kemudian akan
dibandingkan dengan suatu nilai ambang (threshold) tertentu
melalui Fungsi Aktivasi setiap neuron. Apabila neuron tersebut
diaktifkan, maka neuron tersebut akan mengirimkan Output
melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang
berhubungan dengannya.
Perbedaan Jaringan Syaraf Biologis
dengan Jaringan Syaraf Tiruan

Anda mungkin juga menyukai