Anda di halaman 1dari 26

ST- RAB

Pertemuan III
MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERTIAN
Maksud dan tujuan penyusunan anggaran biaya
bangunan adalah untuk menghitung biaya-biaya
yang diperlukan dari suatu bangunan dan dengan
biaya ini bangunan tersebut dapat terwujud sesuai
dengan yang direncanakan
FAKTOR
Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan
anggaran biaya suatu bangunan yaitu:
. Faktor teknis : berupa ketentuan2 dan persyaratan yang
harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembuatan bangunan serta
gambar-gambar konstruksi bangunan

. Faktor Non teknis : berupa harga bahan bangunan dan upah


tenaga kerja
JENIS ANGGARAN BIAYA
Secara garis besar ada 2 (dua) macam/jenis
anggaran biaya
1. Anggaran biaya raba/perkiraan
2. Anggaran biaya pasti(Fixed-Price)
- Metode Lumpsum
- Metoda Harga Satuan Sangat Teliti
ANGGARAN BIAYA RABA
Dalam penyusunan anggaran biaya raba, walaupun
hasilnya berupa anggaran biaya kasar diusahakan agar
tidak terpaut jauh dengan anggaran biaya yang
sebenarnya/anggaran biaya pasti. Untuk keperluan ini para
penyusun anggaran perlu mempunyai data/catatan dari
harga bangunan sejenis yang telah pernah dilaksanakan.
Semuanya perlu dikumpulkan untuk bahan
pertimbangan/penyusunan anggaran, selain harga-harga
bangunan yang diperoleh berdasarkan pengalaman.
PERENCANA MENGGUNAKAN
ANGGARAN BIAYA RABA UNTUK
1. Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan

2. Untuk pemilihan alternative perencanaan


BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PASTI
1. Peraturan dan syarat-syarat.
2. Gambar rencana/gambar bestek.
3. Berita acara/risalah penjelasan pekerjaan (untuk
bangunan yang dilelangkan).
4. Buku analisa BOW atau lainnya.
5. Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.
6. Syarat-syarat lain yang diperlukan.
CARA MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
PASTI
Penyusunan Anggaran Biaya Pasti dilaksanakan dengan
cara pembuatan daftar-daftar sebagai berikut:
1. Daftar Harga Satuan Bahan (Daftar I)
Daftar harga satuan bahan berisi daftar bahan-bahan
bangunan yang akan dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan dengan satuan masing-
masing, seperti : m2, m3, m1, lembar dan
sebagainya.
M
E
N
Y
2. Daftar Harga Satuan Upah Tenaga (Daftar II). U
S
Berisi upah perhari dari tenaga kerja yang akan U
N
digunakan sebagai pelaksana pekerjaan.
R
A
B
Macam/jenis tenaga kerja ini tergantung dari macam P
/jenis bagian pekerjaan yang pada u-mumnya A
S
merupakan gabungan dari beberapa jenis tenaga kerja T
yaitu : pekerja, tukang, ke-pala tukang, mandor dll. I
M
E
3. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja pada N
Y
tiap satuan pekerjaan (Daftar III). U
S
Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu semua U
N
jenis pekerjaan yang ada mulai dari pekerjaan persiapan R
sampai dengan pekerjaan penyelesaian dari bangunan. A

Harga satuan bahan dan harga satuan upah, dapat B

diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan P


A
analisa BOW atau perhitungan analisa lainnya. S
T
I
M
E
4. Daftar volume dan harga satuan pekerjaan (Daftar IV). N
Yang dimaksud volume pekerjaan adalah per-hitungan Y
U
dari gambar rencana/gambar bestek yang dapat berupa S
U
jumlah dalam isi (M3), luas (M2), panjang (M1) atau N

jumlah dalam satuan lain. Harga satuan pekerjaan R


diperoleh dari perhitungan analisa BOW atau analisa A
B
lainnya. Harga pekerjaan diperoloeh dari perkalian P
jumlah volume dengan harga satuan pekerjaan. A
S
T
I
M
E
N
Y
5. Daftar rekapitulasi (Daftar V). U
S
Adalah merupakan daftar himpunan/ikhtisar dari U
N
semua kegiatan pekerjaan. Penjumlahan harga- R
harga pekerjaan dari daftar V ini merupakan harga A
B
bangunan riil/nyata yang lazim disebut harga
nominal. Selanjutnya, masih harus ditambah P
A
dengan biaya-biaya lain, yaitu biaya umum, biaya S
T
tak terduga, pajak dan keuntungan. I
MENGHITUNG VOLUME PEKERJAAN
Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah
banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan
Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan
secara rinci dalam menghitung besar volume
masing2 pekerjaan sesuai bestek dan detail
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
M
E
N
G
H
I
T
U
N
G

V
O
L
U
M
E
HARGA SATUAN PEKERJAAN
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan
dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan
analisis. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja
di setiap daerah berbeda-beda. Dalam menghitung
dan menyusun anggaran biaya suatu
bangunan/proyek harus berpedoman pada harga
satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan
lokasi pekerjaan.
H
A
R
G
Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam A

menyusun rencana anggaran biaya bangunan, S


A
yaitu : T
U

- Harga Satuan Bahan A


N

- Harga Satuan Upah P


E

- Harga Satuan Pekerjaan K


E
R
J
A
A
N
H
Contoh harga satuan bahan A
R
G
-Pasir Urug Rp. 57.300/m3 A

-Batu Pecah 10/15 Rp. 246.070/m3 S


A
-Pasir Beton Rp. 57.300/m3 T
U
A
N

Contoh harga satuan upah P


E
-Pekerja Rp. 100.962/hari K
E
-Tukang Rp. 131.250/hari R
J
-Tukang Batu Rp. 131.250/hari A
A
N
CONTOH MENGHITUNG VOLUME
Volume Galian
Volume Urugan Pasir

Volume Aanstamping
Volume Pasangan Batu Kali

Volume Sloof

Anda mungkin juga menyukai