Anda di halaman 1dari 17

Karakteristik Warga Negara

Indonesia dalam Konteks


Individu yang Bhineka
Tunggal Ika
Oleh :
1. Nur Azizah (858565851)
2. Saely Rahmah Maghfiroh
(858568341)
Konsep Warga Negara
Kegiatan yang Cerdas

Belajar 1
A. Konsep Warga Negara
•Menurut Aristoteles, yang disebut warga
negara adalah orang yang sec ara aktif ikut
mengambil bagian dalam kegiatan hidup
bernegara, yaitu orang yang bisa berperan
sebagai orang yang diperintah, dan orang
yang bisa berperan sebagai yang
memerintah.Turner menegaskan bahwa
warga negara adalah anggota dari suatu
kelompok yang hidup dalam aturan-aturan
pemerintah ( a member of a group living
under the rule of a government).
B. Seorang ahli yang bernama ricey
mengemukakan ada enam kompetensi dasar
( basic competencies) warga negara,yaitu
1. Kemampuan Memperoleh
dan Menggunakan
Informasi.

Namun patut diingat bahwa dalam mencari, memperoleh dan menggunakan informasi
tersebut, setiap warga negara harus tetap berpedoman kepada nilai-nilai ideologi
bangsa kita, yakni Pancasila dan nilai-nilai agama yang kita yakini.
2. Menjaga dan Membina Ketertiban 3. Membuat Keputusan

Warga negara yang cerdas adalah warga negara Berkaitan dengan pentingnya
yang mampu menjaga dan membina membuat atau mengambil
ketertiban.menurut Soerjono Soekanto (1990) keputusan dengan c ara yang
terdapat indikator penting untuk c erdas dan baik itu, Nu'man
mengembangkan kesadaran hukum warga Somantri(2001) sangat
negara, yaitu merekomendasikan pentingnya
(1)pengetahuan dialog kreatif (c reative
hukum dialogue) sebagai wahana
(2)pemahaman hukum untuk memec ahkan masalah
(3)Sikap hukum yang dihadapi dalam
(4)Perbuatan hukum kehidupan bermasyarakat dan
4. Kemampuan Berkomunikasi

Dalam teori komunikasi kita mengenal adanya unsur-unsur komunikasi, yaitu


pembicara,pesan, media,dan penerima pesan.sebagaimana dikutip Dale Carnegie
(1993) yang mengatakan "Kerja sama dalam percakapan dapat tercapai apabila anda
menunjukkan bahwa Anda menganggap ide dan perasaan orang lain sama pentingnya,
seperti Milik Anda"

5. Kerja Sama

Sikap yang dikembangkan dari kesadaran tersebut adalah menjalin kerja sama yang
baik sesama warga masyarakat, dengan cara menghindari sikap-sikap yang
egoistik,materialistik,liberalistik,
dan otoriter

6. Melakukan Berbagai Kepentingan


yang Benar

Secara teoritis,kita mengenal adanya bentuk- bentuk pertentangan atau konflik yakni
intrapersonal conflict, yaitu pertentangan atau konflik yang timbul dalam diri setiap
warga negara sebagai individu.Terjadinya pertentangan atau konflik tersebut manakala
setiap kepentingan tersebut dalam pelaksanaannya tidak mempertimbangkan
kepentingan pihak lain sehingga timbullah pertentangan kepentingan,yang apabila
tidak diantisipasi atau dicarikan jalan pemecahannya akan mengganggu suasana
kehidupan masyarakat.
C. DIMENSI-DIMENSI
KECERDASAN WARGA NEGARA
warga negara yang cerdas sebagai mana hendak diwujudkan melalui
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (Civic education) melainkan cerdas
secara emosional (Emotional intelegence), cerdas spiritual (spiritual
intelligence),cerdas secara moral ( moral intelligence). oleh karena penting
untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi-dimensi kec erdasan tersebut.
Kec erdasan Intelektual adalah harus di back-up dengan kecerdasan emosional,
spiritual, dan moral, agar dalam implementasinya tidak bertentangan dengan
prinsip- prinsipkemanusiaan serta norma-norma yang berlaku. Kecerdasan
emosional menurut Daniel Goleman diwujudkan dalam bentuk sikap dan
perbuatan yang menghargai orang lain, menghormati kepentingan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari.Kecerdasan moral berkenaan dengan kemampuan
untuk senantiasa melandasi sikap dan perilaku dengan nilai moral yang
baik.sementara itu, kecerdasan spiritual berkenaan penanaman,
pemahaman,serta pengalaman nilai- nilai agama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangga dan bernegara.Setiap warga negara mempunyai
potensi dasar mental yang dapat di kembangkan, yang menurut Nursid
Sumaatmadja(1998), meliputi (1)minat (sence of interest);(2) Dorongan ingin tahu
(sense of curiosity);(3) dorongan ingin membuktikan kenyataan (sense of
reality);(4).Dorongan ingin menyelidiki (sense of inquiry);(5) dorongan ingin
W arga Negara
Kegiatan yang
partisipatif
Belajar 2
A. PENGERTIAN PARTISIPASI
•Warga negara yang partisipatif adalah
warga negara yang senantiasa melibatkan
diri atau ikut serta dalam berbagai kegiatan
dalam konteks kehidupan masyarakat
bangsa dan negara, baik dalam bidang
politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun
keamanan.
B. PARTISIPASI POLITIK

Partisipasi politik secara teoretis dapat dibedakan


ke dalam 2 bagian, yaitu partisipasi politik yang
konvensional dan partisipasi politik yang
nonkonvensional.
Berikut dikemukakan beberapa contoh perwujudan
atau manifestasi partisipasi politik.
1)Mengkritisi secara Arif terhadap kebijakan
pemerintah 2)Aktif dalam partai politik
3)Aktif dalam kegiatan lembaga swadaya
masyarakat (LSM)
4) Diskusi politik
C. PARTISIPASI
SOSIAL
Kepekaan sosial yang mapan (establish) pada diri
setiap warga negara akan mendorong terwujudnya
warga negara partisipatif khususnya partisipasi dalam
kehidupan sosial dan masyarakat.

D. PARTISIPASI DALAM BIDANG


EKONOMI
Partisipasi dalam bidang ekonomi yang dilakukan
setiap warga negara dapat mendorong atau
memacu pertumbuhan serta perkembangan
ekonomi yang mapan.
E. PARTISIPASI DALAM
BIDANG BUDAYA
Marganet Branson(1994) berpendapat untuk mencapai
partisipasi warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab
perlu dipenuhinya beberapa unsur, yaitu sebagai berikut:
Terhadap pengetahuan dan pemahaman
tertentu Pengembangan intelektual dan
partisipatoris
Pengembangan karakter atau sikap mental tertentu,yaitu
dapat mengembangkan karakter dan sikap mental yang
harus terus dibina dan tidak keluar dari sikap dan karakter
bangsanya Komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip
fundamental demokrasi konstitusional.
W ARG A NEG ARA YANG
Kegiatan BERTANGG UNG
J AW AB
Belajar 3
•Pengertian Tanggung Jawab adalah :
Disimpulkan bahwa tanggung jawab erat
kaitannya dengan hak dan kewajiban serta
kekuasaan, sebab pelaksanaan kewajiban
serta kekuasaan serta penggunaan hak yang
di miliki dan melekat dalam diri setiap Warga
Negara harus diserta dengan tanggung
jawab.
Aristotales mengatakan bahwa :Warga Negara yang bertanggung
jawab adalah warga negara yang baik, sedangkan Warga Negara
yang baik adalah Warga Negara yang memiliki (Exellence) atau
kebajikan (virtue) selaku Warga Negara. Dalam pandangannya :
Keutamaan atau kebajikan bagi setiap Warga Negara sesuai
fungsinya dan peranannnya yang berbeda – beda antara satu
dengan yang lainnya.
Dalam pandangannya : Keutamaan atau kebajikan bagi setiap
Warga Negara sesuai fungsinya dan peranannnya yang berbeda –
beda antara satu dengan yang lainnya.
1)TanggungJawanWarga Negara TerhadapTuhan Yang MahaEsa
2)Tanggung Jawab Warga Negara terhadap Masyarakat
3)TanggungJawabWarga Negara TerhadapLingkungannya
4)Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Bangsa dan
Negarannya.
W ARG A NEG ARA YANG
Kegiatan RELIGIUS DAN PENUH
TOLERANSI
Belajar 4
•Manusia sebagai makhluk soc ial : Manusia
adalah homo religious artinya makhluk yang
beragama, makhluk yang memiliki keyakinan
akan kekuasaan Tuhan YME yang menguasai
alam jagad raya beserta seluruh makhluk
hidup lainnya. Daud Ali (1998), mengatakan
setiap orang yang beragama selalu terlibat
dengan agama yang dianutnya.
Pengertian Warga
Negara Religius :
Warga Negara Religius adalah :
Warga Negara yang senantiasa memahami
serta mengaktualisasikan nilai – nilai ajaran
agama yang dipelukdan di yakininya dalam
konteks kehidupan sehari – hari, baik
dilingkungan keluarga, masyarakat maupun
Bangsa dan Negara.
Pentingnya suatu
toleransi:
Istilah toleransi berasal dari Bahasa Inggris yaitu :
Toleranc e yang artinya : Memberi kebebasan atau
membiarkan pendapat orang lain dan berlaku sabar atau
lapang dada menghadapi orang lain. Dalam kamus
Bahasa Indonesia diartikan : S ikap m enegang dalam
makna menghargai, membiarkan, membolehkan
pendirian, pendapat, kepercayaan, kelakuan yang lain
dari yang dimiliki oleh seseorang atau yang
bertentangan dengan pendirian orang.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa :
Toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip –
prinsip atau pendirian orang tampa mengorbankan
prinsip dan pendirian sendiri.
Daud Ali (1988) Mengemukakan Bahwa ajaran
islam terhadap prinsip
Tidak boleh adatoleransi
paksaan baik secara halus maupun kasar dalam
beragama. Bebas memilih dan memeluk agama yang
diyakininya serta beribadah menurut keyakinannya.
Tiada gunanya memaksa seseorang agar ia menjadi seorang
muslim. Allah tidak melarang hidup bermasyarakat dengan
mereka yang tidak sepaham tidak seagama asalkan mereka
tidak memusuhi.
Secara umum toleransi
dibagi 2, yaitu :

Toleransi agama adalah : toleransi yang


menyangkut keyakinan yang berhubungan dengan
akidah Toleransi social adalah : toleransi yang
menyangkut hubungan soc ial kemasyarakatan.
Terimakasih
Apakah ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai