Anda di halaman 1dari 26

Pendahuluan

Tahun 2010, kereta api di skotlandia dengan 10


gerbong berisi bahan bakar mengalami kecelakaan
diatas jembatan skotlandia. Hasil investigasi
menemukan fakta bahwa akibat kecelakaan adalah
adanya serangan korosi pada penyangga jembatan
Tahun 1992, sebuah pesawat kehilangan kendali
ketika akan mendarat di amsterdam penyebabnya
yaitu pin yang menghubungkan penyangga mesin
dengan sayap mengalami serangan korosi
Korosi

Peristiwa
perusakan atau
degradasi
material logam
akibat bereaksi
secara kimia
dengan
lingkungan
Akibat korosi dalam kehidupan
Adanya kerugian teknis dan depresiasi
Menurunnya efisiensi
Menurunnya kekuatan konstruksi
Apperance yang buruk
Karat merupakan polusi dan menambah biaya
maintenance
Klasifikasi Korosi

• korosi basah
yaitu korosi yang terjadi bila reaksinya berlangsung
dengan suatu elektrolit, yaitu cairan yang
mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan
adanya cairan/ uap.
• korosi kering
yaitu korosi yang terjadi dengan reaksi kimia secara
murni. Biasanya terjadi pada temperatur tinggi atau
dalam keadaan kering.
Korosi basah
Korosi Kering

Korosi pada boiler


Reaksi yang terjadi pada besi dalam keadaan kering dengan
keadaan temperatur tinggi, sekitar 600OC, adalah sebagai
berikut :
Pengertian Elektrokimia

Elektrokimia merupakan ilmu yang


mempelajari hubungan antara reaksi kimia
dengan listrik, biasanya melibatkan sel
elektrokimia yang menerapkan prinsip
reaksi redoks dalam aplikasinya.
Sel Elektrokimia

Sel elektrokimia merupakan suatu sel atau tempat


terjadinya aliran elektron yang disebabkan oleh
perubahan energi kimia menjadi energi listrik atau
sebaliknya.
Sel ini dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
1. Sel Volta
2. Sel Elektrolisis
REAKSI REDOKS
Reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya
terjadi serah terima elektron antarzat.

Contoh reaksi redoks:

Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)


Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e-
Cu2+ (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn2+ (aq)
• Pengertian Reduksi
Reduksi adalah reaksi penerimaan
elektron atau penurunan bilangan
oksidasi.

Contoh reaksi reduksi:


Reduksi

+2 0
Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)
• Pengertian Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau
peningkatan bilangan oksidasi .

Contoh reaksi oksidasi:

Oksidasi

0 +2

Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e


Identifikasikan manakah reduktor dan oksidator pada reaksi
berikut
a. MnO2(s) + H2(g)  Mn2O3(s) + H2O(l)
b. Ca(s) + Cl2(g)  CaCl2(s)
c. 2H2 + O2(g)  2H2O(l)
Penyelesaian

a. H2 sebagai reduktor karena mengalami kenaikan


biloks dan MnO2 sebagai oksidator karena
mengalami penurunan biloks
b. Ca sebagai reduktor dan Cl2 sebagai oksidator
c. H2 sebagai reduktor dan O2 sebagai oksidator
Membalanskan Persamaan Oksidasi-Reduksi
Langkah-langkah penyetaraan reaksi dengan metode setengah reaksi

1.Menuliskan zat-zat yang mengalami reaksi redoks saja


2.Memisahkan reaksi menjadi 2, setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi
3.Menyetarakan atom-atom yang mengalami redoks, kecuali atom hydrogen (H)
dan oksigen (O)
4.Menyetarakan atom oksigen (O) dengan menambahkan molekul H2O ke ruas
yang kekurangan oksigen (asam) dan menambahkan molekul H2O ke ruas yang
kelebihan oksigen (basa)
5.Menyetarakan atom Hidrogen (H) dengan menambahkan ion H+ ke ruas yang
kekurangan atom H (asam) dan menambahkan ion OH- ke ruas yang kekurangan
atom H (basa)
6.Menyetarakan muatan dengan menambahkan elektron ke ruas yang memiliki
muatan lebih positif
7.Menyamakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi
dan oksidasi
8.Menyatukan kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi redoks yang utuh
9.Mengembalikan ke bentuk reaksi awal
Membalanskan Persamaan Oksidasi-Reduksi

Langkah-langkah penyetaraan reaksi dengan metode


bilangan oksidasi
 Menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan
reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi tiap
unsur
 Menyetarakan jumlah unsur yang mengalami redoks
dengan menambahkan koefisien yang sesuai
 Menentukan besarnya kenaikan atau penurunan
bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang mengalami
perubahan bilangan oksidasi
 Meneyetarakan perubahan bilangan oksidasi tersebut
dengan memberikan koefisien yang sesuai
 Menyetarakan jumlah atom H dan O serta unsur-unsur
yang lain
Sel Volta
Korosi akan terjadi apabila terdapat 4 komponen
yaitu :
1. Anoda
2. Katoda
3. Elektrolit
4. Kontak
Elektroda
1. Anoda
2. Katoda

Anoda terkorosi katoda terproteksi karena potensial


anoda lebih rendah daripada katoda
Reaksi reduksi (katoda) yang sering terjadi pada
proses korosi logam

Pembebasan hidrogen
2H+ + 2e → H2
Reduksi oksigen dalam larutan asam
H2 + 4H+ + 4e → 2H2O
Reduksi oksigen dalam larutan basa atau netral
H2 + 2H2O + 4e → 4OH-
Reduksi ion logam
M3+ + e → M2+
Pengendapan logam
M+ + e → M
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
korosi
Faktor lingkungan
a. Pengaruh kecepatan elektrolit
b. Pengaruh temperatur
c. Pengaruh konsentrasi bahan korosif
d. Pengaruh pasangan galvanik
Faktor metalurgi
a. Butir vs batas butir
b. Paduan homogen vs paduan heterogen
c. Impurities
 Setengah reaksi
1. K2Cr2O7 + H2C2O4 + H2SO4 → K2SO4 + Cr2(SO4)3 + CO2 + H2O
2. NaCrO2(aq) + Br2(g) + NaOH(aq) → Na2CrO4(aq) + NaBr(s) +
H2O(l)
3. Na2Cr2O7(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + CrCl3(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
4. MnO4–(aq) + I–(aq) → MnO2(s) + I2(aq) (basa)
 Biloks
1. K2Cr2O7 + H2C2O4 + H2SO4 → K2SO4 + Cr2(SO4)3 + CO2 + H2O
2. KMnO4(aq) + Na2SO3(aq) + H2SO4(aq) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq)
+ Na2SO4(aq) + H2O(l)
3. ZnS(s) + HNO3(aq) → ZnSO4(aq) + NO(g) + H2O(l)
4. KMnO4(aq) + KI(aq → MnO2(s) + I2(aq) + KOH(aq) (basa)

Anda mungkin juga menyukai