Anda di halaman 1dari 45

CAISSON DISEASE

Caisson disease disebut juga :


• Penyakit dekompresi
• Aero embolism
• Dysbarism
• Bends
• Compressed air illness
• Divers palsy
• Staggers
• Chokes
Sejarah :
• Triger 1841nyeri & kjg otot pekerja batu br
• Friedburg1872 penyebab gelembung gas
• Paul Bert 1878 gelembung gas adl nitrogen
• Boycot & Damant 1908N2 5x > mdh larut
dlm lemak
• Swindle dan End 1937perubahan biokimia
(aglutinasi eritrosit dan agregasi trombosit).
• Pol & watelle 1854kembali ke tek. semula
• Smith 1856kembali pd 2/3 tekanan semula
• Junod 1834pertama membuat RUBT
• Behnke & shaw 1937prwtan DCS dlm RUBT
Definisi :

Penyakit dekompresi adalah suatu


penyakit atau kelainan2 yang disebabkan
oleh pelepasan dan mengembangnya
gelembung2 gas dari fase larut dalam
darah atau jaringan akibat penurunan
tekanan disekitarnya.
Hukum fisika yg berlaku

Hukum Henry:
”Banyaknya gas yang melarut
didalam cairan adalah sebanding
dengan tekanan gas tersebut
diatas air”
HUKUM HENRY
PATOGENESA

PENURUNAN TEKANAN SEKITAR TUBUH (DEKOMPRESI)

TERJADI PROSES SATURASI

BATAS2 TERTENTU MELEWATI BATAS KRISIS


DITOLERANSI (SUPERSATURASI CRITIQUE)

GAS DIFUSI KELUAR JAR GAS CEPAT LEPAS DARI JARINGAN ATAU
LARUT DLM DARAH KE DARAH DALAM BENTUK TAK LARUT
ALVEOLI PARU (BERUPA GELEMBUNG GAS)

DIEXHALASI PENYAKIT DEKOMPRESI


KELUAR TUBUH
Efek gelembung gas N2

• Efek mekanik : - Intra vaskuler


- Ekstra seluler
- Intra seluler
• Efek non mekanik : - Darah
- Endotel
- Sistem complemen
GELEMBUNG GAS :

• EXTRAVASKULER
TIMBUL DISTORSI JAR & KERUSAKAN SEL2 SEKITAR
NYA  MENGAKIBATKAN GEJALA2 NEUROLOGIS &
GEJALA NYERI PERIARTIKULER

• INTRAVASKULER
- AKIBAT LANGSUNG / MEKANIS  TIMBUL ISKEMIA
ATAU KERUSAKAN JAR S/D INFARK
- AKIBAT TDK LSG / SEKUNDER  GELEMBUNG GAS
DLM DARAH “SECONDARY BLOOD BUBLE INTER
FACE REACTIONS” BERTANGGUNG JWB ATAS
TERJADINYA FENOMENA “HIPOKSIA SELULER”.
GELEMBUNG GAS NITROGEN
Penyelam Siput Mutiara di
Kep.Aru
SSBA Pasang bubu kakap merah D + 50 m
Tidak terdidik
Tidak disiplin
Peralatan : tidak
memenuhi syarat
Kecelakaan kerja
Tinggi
Rp 50.000/hr

Alat belum terpasang


Manifestasi klinik:

• bervariasi
• tergantung lokalisasi sumbatan
• Type 1
• Type 2
PENYAKIT DEKOMPRESI

• TIPE I : PAIN ONLY BENDS ( tipe ringan)


- GEJALA UTAMA NYERI PADA ANGGOTA
GERAK / SENDI & OTOT2 DISEKITAR, BISA
DISERTAI GANGUAN FUNGSI.
- GEJALA LAIN :
* KELELAHAN YANG BERLEBIHAN
* MENGANTUK ATAU PUSING RINGAN
* GATAL2 & KULIT KEMERAHAN spt kulit jeruk
* PEMBENGKAKAN LOKAL
DCS type I

The Rash of "Skin Bends"


• Tipe II : penyakit dekompresi yang serius
Gejala klinis
1. Gejala neurologis :
- lesi pada otak
- lesi pada cerebellum terhuyung, sulit bicara & tremor
- lesi pada organ vestibuler vertigo, tinitus, ggg dengar
- lesi pada medula spinalis ggg sensorik & motorik
2. Gejala dari paru & jantung sesak nafas, batuk & nyeri dada
3. Gejala gastrointestinal
4. Bens shock
PENYAKIT DEKOMPRESI TIPE 2
Waktu gejala timbul :

• 42% dlm 1 jam pertama stl dipermukaan


• 60% dalam 3 jam
• 83% dalam 8 jam
• 98% dalam 24 jam
Diagnosa :

Evaluasi riwayat penyelaman sebelumnya


& dihubungkan dengan gejala2 klinis yang
timbul.
Terapi DCS
• Gresham & Bayne (1978) pengobatan
dilaksanakan sesegera mungkin.
• Melamud & Ohry (1980) terapi HBO merupakan
faktor utama utk pemulihan sempurna pada DCS
yg berat.
• Rivera:
- terapi recompresi dimulai < 30 menit setelah
gejala awal timbul  gejala hilang 95%
- terlambat > 6 jam  keberhasilan 77%.
• Hantu laut  dukun
• Di urut
Dasar terapi OHB pd DCS
Efek mekanik / rekompresi :
• mengurangi buble sampai keukuran yang tidak
menimbulkan gejala.
• menjamin bahwa buble tidak lagi menimbulkan
gejala selama dekompresi
• melakukan dekompresi sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan buble baru.

Efek oksigen : - eliminasi N2


- memperbaiki hipoksia
- anti oedema
TUJUAN PENGOBATAN

MELAWAN EFEK HIPOKSIA PADA JAR.


YG TD 3 TINDAKAN GABUNGAN YANG
SALING MELENGKAPI :
• OKSIGENASI
• REKOMPRESI
• MEDIKA MENTOSA
Pemilihan tabel terapi berdasarkan:

• Beratnya penyakit
• Respons klinis dari terapi
• Gejala sisa setelah awal rekompresi
• DCS type 1 sembuh sendiri
Gjl menetap  tabel 5 US Navy

• DCS type 2  tabel 6A


Gejala neurologi menetap  Kindwall
Th/ HBO 1-2x / hari, 90 mnt O2, 2,5 ATA.
Tabel terapi DCS

• US navy
• Comex
• Royal navy
• Duke University flow chart.
• French Navy treatment
• Italian navy
O2 TREATMENT TABLE 5
O2 TREATMENT TABLE 6
AUSTRALIAN UNDERWATER OXYGEN TABLE
SEVERE CASE ascent rate : 12 minute / metre
9

8 If symptoms recur remain at depth for 30 minutes


before continuing ascent
7
30 minute
6
After surfacing give one hour of oxygen,
De pth /me tre

Extend to
5 90
minutes
one hour off, for a further 12 hours
4 if no
improve
ment O2
3

0
60 - 90 + 12 +24 +36 +48 +60 +72 +84 +96 +108

O2 T ime/minutes O2 AIR
AUSTRALIAN UNDERWATER OXYGEN TABLE
MILD CASE ascent rate : 12 minute / metre
9

8 If symptoms recur remain at depth for 30 minutes


before continuing ascent
7
30 minute
6
After surfacing give one hour of oxygen,
De pth /me tre

Extend to
5 60 one hour off, for a further 12 hours
minutes
if no
4
improve
ment
3

2 O2

0
30 - 60 + 12 +24 +36 +48 +60 +72 +84 +96 +108

O2 T ime/minutes O2 AIR
Keberhasilan terapi tergantung:

• Skrining medikal yg tepat


• Dokter dan penyelam mengetahui tanda dan gjl
• Waktu timbul gejala s/d rekompresi sesingkat
mungkin
• Diagnosis yg tepat  th/ HBO
• Terapi tambahan
Perawatan selama transport
• Tidak boleh menunda transportasi keruang
rekompresi terdekat, kecuali dibutuhkan tinda
kan live saving
• Resusitasi kardiopulmoner bila dibutuhkan
• Transportasi dgn posisi pdrt trendelenburg,
pada sisi kiri sampai keruang rekompresi
• Inhalasi O2 100% sampai keruang rekompresi
• Rehydrasi bagi penderita sadar peros (1 liter
utk 1 jam pertama). Pdrt dgn gejala serius beri
cairan IV produksi urine dipertahankan 1-2
ml/kg/mnt
• Bila ada gejala2 neurologissteroid

• Anti agregasi trombositmsh perdebatan


• Kontak secepatnya dgn fasilitas ruangan
kompresi yang dituju, agar fasilitas siap
menerima.
• jarak yang ditempuh jauh  Helikopter
terbang tidak lebih tinggi dari 240-300 m.
Faktor predisposisi :
• Kerja berat selama atau sesudah menyelam
• Menggigil selama atau sesudah menyelam
• Kurang tidur
• Habis minum-minum alkohol
• Kegemukan
• Usia diatas 40 tahun
• Dehidrasi
• Retensi (timbunan) CO2
• Riwayat pernah Bends
• Riwayat pernah cendera yang baru terjadi
• Dive profile : - rapid ascents, multiple ascents
- repetitive and multiday diving
PENCEGAHAN
• Menyelam sesuai batas kemampuan
• Pilih teman yang dipercaya dan yang berpengalaman
• Perbaiki ketrampilan penyelaman
• Antisipasi masalah sebelum timbul dan dipecahkan secara
praktis
• Belajar mengenai tempat penyelaman sebelum selam
• Latihan jangan ditinggalkan
• Menyelam dengan alat yang tepat dan sesuai
• Udara yang dipergunakan harus adekuat
• Bila timbul masalahharus dapat mengendalikan diri &
mencoba berfikir scr rasional utk menjernihkan masalah.
• 3 days dive , one day off - ‘don’t fly’
FASILITAS RUBT DI INDONESIA
• RS P.T . ARUN ( NANGROE ACEH DARUSSALAM )
• RSAL DR MIDIYATO ( TANJUNG PINANG - RIAU )
• RSAL DR MINTOHARDJO ( JAKARTA )
• RS PERTAMINA CILACAP ( JAWA TENGAH )
• LAKESLA TNI AL ( SURABAYA )
• RSU SANGLAH ( DENPASAR - BALI )
• RS PERTAMINA BALIKPAPAN
• RSU MAKASAR ( SULAWESI SELATAN )
• RS GUNUNG WENANG ( MANADO – SULUT )
• RS HALONG ( AMBON )
• RS PETROMER SORONG ( IRJA )

Anda mungkin juga menyukai