Anda di halaman 1dari 9

“PEMBERANTASA

N PENYAKIT
MENULAR DAN
PENYEHATAN
LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
(HIV/AIDS)"
Anggota Kelompok 3A:
1. AHMAD ALI QOMARUDDIN 10221002
2. ALISSA NOVIANI 10221005
3. ANGGITA YUSI RAHMAWATI 10221008
4. ANNAH 10221012
5. DIVA SEKAR ROMADHIN PUTRI H. 10221026
6. DWI RAHMAWATI 10221027
7. FAKHRI HAFID ANNAFI 10221033
8. IMELDA PUTRI MULYA 10221040
9. IRMA NOVI ARYANTI 10221044
10. ISNALLAYLI DZULHADH M. 10221046
11. JESSICA ANGGUN FITRIA 10221047
12. KAYLA MARSHANDA AISHYA V. 10221049
Pengertian

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel darah putih
(limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia dan membuatnya lebih
rentan terhadap berbagai penyakit, sulit sembuh dari berbagai penyakit infeksi oportunistik
dan bisa menyebabkan kematian (Dirjen P2PL RI, 2012), sedangkan Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV. Acquired Immune Deficiency
Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh
yang disebabkan infeksi oleh HIV. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.
Strategi Pemerintah Pada
Penanggulangan HIV/AIDS
■ Meningkatkan penemuan kasus HIV secara dini :

■ Meningkatkan cakupan pemberian dan retensi terapi ARV, serta perawatan


kronis :

■ Memperluas akses pemeriksaan CD4 dan viral load (VL)

■ Peningkatan kualitas layanan fasyankes dengan melakukan mentoring


klinis yang dilakukan oleh rumah sakit atau FKTP.

■ Mengadvokasi pemerintah lokal untuk mengurangi beban biaya terkait


layanan tes dan pengobatan HIV/AIDS.
Strategi pemerintah pusat dalam melakukan kegiatan
penanggulangan HIV dan AIDS meliputi:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS


2. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan mengembangkan kapasitas;
3. Meningkatkan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dengan mengutamakan
pada upaya preventif dan promotif;
4. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat berisiko tinggi,
daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan serta bermasalah
kesehatan;
5. Meningkatkan pembiayaan penanggulangan HIV dan AIDS;
6. Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan pengobatan, pemeriksaan
penunjang HIV dan AIDS
Penerapan Permenkes No. 21 tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS yakni sebagai berikut :

1. Penerapan KTHIV di seluruh FASKES.


2. Tes HIV masuk dalam Standar Pelayanan Medis (SPM) seperti tes laboratorium lainnya
3. Pada daerah dengan tingkat epidemi meluas tes HIV ditawarkan pada semua pasien yang
berkunjung ke FASKES sebagai bagian dari standar pelayanan.
4. Pada daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi tes HIV ditawarkan pada semua ibu hamil,
penderita TB, penderita hepatitis, penderita IMS, pasangan ODHA dan populasi kunci
5. Persetujuan tes dari pasien cukup dilakukan secara lisan (tidakperlu tertulis).
6. Pasien diperkenankan menolak tes HIV.
Penerapan Permenkes Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak

Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak dilakukan melalui 4 (empat)


prongam/kegiatan, sebagai berikut :
1. Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi;
2. Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif;
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandung; dan
4. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta
anak dan keluarganya.
Penanggulangan dan Penyehatan Penyakit
HIV/AIDS di Lingkungan Pemukiman

Pendidikan mengenai HIV/AIDS adalah langkah awal yang penting. Masyarakat di


lingkungan pemukiman.Penting juga untuk menyediakan akses yang mudah terhadap tes
HIV dan konseling yang terkait.Akses yang mudah terhadap pengobatan antiretroviral
(ARV) perlu dilakukan di lingkungan pemukiman. Tenaga medis yang terlatih perlu tersedia
untuk memberikan perawatan dan memantau perkembangan pasien.

Upaya pencegahan penularan HIV/AIDS harus ditingkatkan di lingkungan pemukiman


dengan program dukungan psikososial untuk membantu individu dan keluarga yang hidup
dengan HIV/AIDS untuk menghadapi stigma dan diskriminasi. Penting untuk bekerja
sama dengan organisasi non-pemerintah (LSM), lembaga kesehatan, dan pemerintah
setempat dalam upaya penanggulangan AIDS di lingkungan pemukiman.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai