Kuliah 1
Kuliah 1
Lelang menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin auctio yang berarti
peningkatan harga secara bertahap. Para ahli menemukan di dalam
literatur Yunani bahwa lelang telah dikenal sejak 450 tahun sebelum
Masehi.
Lelang menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin auctio yang berarti
peningkatan
harga secara bertahap. Tak ada seorang pun yang secara pasti mengetahui
kapan
pertama kali lelang dilaksanakan. Para ahli menemukan di dalam literatur Yunani
bahwa lelang telah dikenal sejak 450 tahun sebelum Masehi.
Bangsa Yunani setiap tahun melakukan wedding auction, yaitu lelang anak
perempuan dewasa untuk dijadikan sebagai istri. Seorang anak perempuan tidak
boleh dijual selain dengan cara lelang. Pada wedding auction ini, perempuan yang
berwajah menarik akan memperoleh banyak penawaran dengan harga tinggi.
Sementara perempuan yang kurang menarik seringkali harus menambahkan mas
kawin atau menawarkan barang berharga kepada peserta agar bersedia
mengajukan penawaran sesuai dengan nilai limit sehingga dapat terjual lelang.
Pada masa kerajaan Romawi, setelah perang usai prajurit-prajurit Romawi sering
berkeliling ke negara yang kalah perang untuk mencari dan mengumpulkan harta
yang tersisa untuk disita sebagai rampasan perang, serta mencari-cari penduduk
untuk dijadikan budak. Harta rampasan perang dan budak tersebut kemudian
dijual secara lelang dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk membiayai
perang berikutnya.
Di Inggris tercatat lelang dilakukan pertama kali pada tahun 1674, dikenal istilah
English auctions, yang dikenal dengan sebutan lelang terbuka secara lisan.
Lelang lukisan yang dilaksanakan di Summerset House, lelang aset properti yang
yang diumumkan di surat kabar London Evening Post pada tanggal 8 Maret 1739.
Saat itu. Juru Lelang membuka lelang dengan menawarkan harga sebesar nilai
limit kemudian dilanjutkan dengan penawaran yang lebih tinggi dari peserta.
English auctions dilakukan di kedai-kedai kopi
dan tempat penginapan. Lelang dilaksanakan setiap hari dan katalog lelang dicetak
untuk menginformasikan barang-barang yang tersedia untuk dilelang secara detail
dan spesifik. Katalog lelang dicetak dan didistribusikan sebelum dilaksanakan
lelang barang antik atau lelang barang lainnya. Juru Lelangnya dipilih dari orang
yang memiliki kharisma, bersemangat, dan pandai dalam menghibur peserta
lelang.
Sekitar abad XVII dan abad XVIII, penyelenggaraan lelang lebih terorganisasi,
dilakukan secara teratur, dihadiri lebih banyak peserta lelang dan dilaksanakan di
tempat-tempat yang lebih representatif.
Dikenal sistem auction candle di Inggris untuk melelang barang-barang rumah
tangga, dengan penawaran yang semakin meningkat sampai diperoleh satu orang
penawar tertinggi. Lelang dimulai saat lilin dinyalakan, kemudian penawar terakhir
dan tertinggi ditetapkan sebagai pemenang lelang pada saat lilin habis dan
padam. Metode ini digunakan agar peserta lelang
tidak mengetahui secara pasti saat lelang berakhir dan menghindari penawaran
pada saat-saat terakhir lelang (last-second bid). Kadang-kadang sebagai pengganti
lilin, digunakan balap lari untuk menentukan waktu penawaran lelang.
Saat ini balai lelang terbesar di dunia adalah Balai Lelang Christie di London yang
didirikan sekitar tahun 1766, diikuti dengan Balai Lelang Sotheby di New York, AS
yang berdiri tahun 1744.
Pada tahun 1600-an, peziarah dari bangsa Inggris mendarat di Pantai Timur Amerika
dan memperkenalkan lelang. Kemudian lelang berkembang populer selama masa
kolonialisasi dunia dengan menjual pakaian binatang, hasil pertanian, kayu lapis,
ternak, peralatan dan budak. Pada tahun 1617, pedagang Belanda pernah
melakukan lelang budak di Jamestown, dan pada tahun 1769 ditemukan selebaran
pelelangan budak di Charleston, South Carolina.
Peraturan-peraturan dasar lelang ini masih berlaku hingga saat ini dan menjadi
dasar hukum penyelenggaraan lelang di Indonesia.
Pada saat itu jabatan Pejabat Lelang Kelas II dirangkap oleh Notaris/PPAT,
Pejabat Pemda Tk. II, Bupati, Walikota, dan pejabat pemda lainnya.