Anda di halaman 1dari 13

Venom Hewan Darat

Oleh
NITA SUSANTI
1511C1019
ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
Ular King
Cobra

Katak
panah VENOM Kalajengking
beracun

Laba – laba
pisang
Tinjauan Pustaka
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam
tubuh dengan dosis tertentu dapat menyebabkan gangguan
pada proses fisiologis dan biokimia tubuh sehingga
menyebabkan penyakit atau kematian.
Bisa / venom adalah suatu zat atau substansi yang
berfungsi melumpuhkan mangsa dan sekaligus berperan pada
sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang
termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khsusus.
Mengandung toksin hemolitik, batrachotoxin yang
menyebabkan neurotoksin hingga menyebabkan kelumpuhan
● Ular King Cobra
Ular king kobra atau Ophiophagus hannah sering dianggap sebagai raja ular
berbisa yang paling mematikan. Ciri khas ular ini adalah saat terancam mampu
menegakkan dan memipihkan lehernya, meskipun kemampuan ini juga dipunyai oleh
ular sejenis dari genus Naja sp. Di Indonesia king kobra memiliki ciri umum berwarna
hitam atau coklat tua dengan bagian kepala yang cenderung berwarna lebih terang.
Sisik bawah tubuh berwarna keabuan atau kecoklatan. Bentuk gigi dan taringnya kecil
dengan ujungnya yang pendek. Ular king kobra merupakan ular berbisa yang memiliki
racun berjenis haemotoxcin dan neurotoxcin. Kelenjar yang mengeluarkan bisa
merupakan modifikasi kelenjar parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala
di belakang mata.

● Kalajengking
Kalajengking merupakan hewan yang berkaki kecil dengan ekor yang
mengandung racun. Tubuh kalajengking terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian sefalotoraks
dan bagian ekor. Kalajengking memiliki delapan kaki, kapital dan ekor panjang. Pada
ekor panjang terjadi telson pada ujung ekor yang menghasilkan dua denyut yang
menghasilkan racun di ujung ekor. Kalajengking yang paling mematikan adalah jenis
Hemiscorpion lepturus, Leiurus quinquestriatus, dan Mesobuthus tamulus yang
bersifat sitotoksin. Racun yang dimiliki kalajengking ini berjenis neurotoksin.
● Laba-laba pisang
Laba-laba pisang (brazilian wandering spiderman) karena sering
ditemukan di pohon pisang. Tumbuh hingga sebesar 17 cm berkaki delapan. Ciri-
cirinya perut laba-laba ini berwarna kuning atau putih kehitam-hitaman, kakinya
berbulu, dan berwarna belang, serta menekuk kedalam, terdapat bintik yang tidak
berukuran di tubuhnya, jaringnya berwarna kuning/ emas . Mengandung racun
berjenis neurotoksin.
● Katak panah beracun
Katak panah beracun (Phyllobates terribilis) memiliki kulit yang
berwarna-warni dengan motif dan kombinasi warna yang bervariasi antar spesies,
panjang tubuhnya 6cm. Racun/toksin dari katak panah beracun dihasilkan oleh
kelenjar khusus yang berada di bawah kulit yang bersifat neurotoksin.
• Lebah
Lebah menggunakan sengat sebagai alat pertahanan dirinya. Sengat ini
terdapat di bagian ekor dan tehubung dengan kelenjar racun. Racun lebah
tergolong dalam jenis racun avitoksin yang mengakibatkan peradangan pada tubuh
korbannya.
Gambar

Katak Panahan Kalajengking


Beracun

lebah

King Cobra
Laba-laba pisang
Gejala
● Efek lokal berupa efek permukaan, seperti panas,
rasa terbakar dan menyebar, nyeri , bengkak,
kemerahan pada lokasi sengatan, sensitif terhadap
sentuhan, sensasi mati rasa,lemah, berkeringat
dingin.

● Efek sistemik berupa kesulitan bernafas, detak


jantung melemah,, dan kesadarannya menurun,
vertigo, penglihatan kabur, edema paru, muntah,
hipotensi, kejang-kejang, kelumpuhan, gagal ginjal,
bahkan kematian.
Penanggulangan dan Pengobatan
● Jaga agar korban tetap tenang
● Biarkan berbaring
● Hindari gerakan sebanyak mungkin
● Letakkan anggota tubuh yang digigit pada posisi lebih rendah dari
jantung korban
● Segera pasang perban crepe besar disekitar tubuh yang tergigit
sekencang mungkin
● Buat penopang dari bambu/kayu agar anggota tubuh tetap kaku dan
tidak bergerak.
● Jangan lepaskan penopang/perban sampai korban di RS
● Memberikan suntikan analgetik untuk mengurangi rasa nyeri
● Diberikan serum antivenom (dibuat dari antibodi hewan) yang sesuai
kebutuhan dengan dosis tertentu untuk menetralisir racun yang masuk
kedalam tubuh.
Pengobatan Sengatan Lebah
Sengatan lebah umumnya bisa ditangani di rumah untuk meredakan sakit yang ditimbulkan,namun
bagi yang mendapat sengatan lebah secara berkali-kali dan memiliki alergi terhadap sengatan lebah
(tawon), maka penderita harus segera mendapatkan tindakan darurat medis di Instalasi Gawat
Darurat (IGD).Penderita alergi yang mengalami reaksi anafilaksis juga akan mendapatkan bantuan
resusitasi jantung paru (CPR) terlebih dulu dari tenaga medis sebagai tindakan darurat medis
pertama.Berikut adalah beberapa langkah pertolongan pertama di rumah untuk kasus sengatan lebah
kecil pada tingkatan ringan dan menengah yang bisa diterapkan pada anak-anak.
• Lebah yang menyengat tidak dapat mencabut kembali alat penyengatnya dari kulit objek sehingga
harus segera dicabut dengan kuku ataupun penjepit. Racun/bisa lebah juga dapat masuk ke tubuh
dalam hitungan detik.
• Cuci area kulit yang tersengat dengan sabun.
• Letakkan kompres dingin pada area yang tersengat.
• Oleskan krim hidrokortison atau losion kalamin untuk meredakan kemerahan, gatal, atau bengkak.
• Angkat dan letakkan kaki atau lengan yang terkena sengatan lebah di area yang lebih tinggi
dibandingkan tubuh. Lakukan hal ini sambil duduk atau berbaring.
• Gunakan obat pereda sakit yang dapat dibeli tanpa resep Pilih yang sesuai dengan kondisi usia
penderita.
• Jika gatal sangat mengganggu, minum obat antihistamin untuk meredakannya.
• Jangan menggaruk area di sekitar sengatan karena dapat menambah rasa gatal, bengkak, serta
menyebabkan luka yang terinfeksi.
Mekanisme keracunan
● bisa ular masuk ke dalam tubuh melalui gigitan dari taring ular yang
mengandung venom.
● bisa kalajengking masuk kedalam tubuh melalui sengatan dari ekornya
yang mengandung venom.
● bisa laba-laba pisang masuk kedalam tubuh melalui gigitan dari sepasang
taring yang mengandung venom.
● bisa katak panah beracun masuk kedalam tubuh melalui gigitan dan
sentuhan dari kulit katak yang mengandung venom

Bisa/venom masuk kedalam tubuh merusak sel


endotel dinding pembuluh darah kerusakan membran
plasma komponen peptida pada venom berikatan dengan
reseptor pada tubuh bereaksi menyebabkan efek lokal
toksik menyebar melalui pembuluh darah bereaksi
menyebabkan efek sistemik (gangguan pada kardiovaskuler,
gangguan pada neurologis, gangguan saluran pernafasan)
Daftar pustaka
● http://www.infoglobalkita.com//2017/08/tentang-ka
lajengking-dan-efeknya.html
● https://sains.kompas.com/2017/09/05/katak-emas-p
anah.html
● http://www.anehdidunia.com//2012/10/racun-laba-l
aba-pisang.html
● Alfi.R., Lothar, M.M.V., Sri.S., dan
Cempaka,T.S.2017. Jurnal Ilmiah Tentang
Viperidae Snake Bite : Kasus Serial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai