Anda di halaman 1dari 12

KEUANGAN NEGARA DAN

KEKUASAAN KEHAKIMAN
KEUANGAN NEGARA

 APBN undang-undang
 Pajak & pungutan lainnya undang-undang
 Mata uang undang-undang
 Bank Sentral undang-undang

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


 memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara
 Sifat: bebas & mandiri
 Perwakilan di daerah
 UU No 15 Tahun 2006
ASAS-ASAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

ASAS-ASAS UMUM → BEST PRACTISES


o APBN : o Asas Tahunan : masa berlaku o Akuntabilitas berorientasi pada
 dasar pemerintah anggaran → suatu tahun hasil
 → penerimaan dan pengeluaran tertentu
 APBN terdiri atas anggaran
pendapatan, anggaran belanja dan o Profesionalitas
o Asas Universalitas
pembiayaan  setiap transaksi keuangan o Proporsionalitas
 ditampilkan utuh
o Pejabat dilarang → pengeluaran  dalam dokumen anggaran o Keterbukaan dalam pengelolaan
atas beban APBN :
 Anggaran tidak tersedia keuangan negara
o Asas Kesatuan
 Anggaran tidak cukup tersedia  pendapatan & belanja negara o Pemeriksaan Keuangan oleh
o Semua pengeluaran dibiayai  disajikan dalam satu dokumen
anggaran Badan Pemeriksa yang bebas
dengan APBN dan mandiri
o Asas Spesialitas
persetujuan DPR  kredit anggaran yang disediakan
 terinci secara jelas peruntukannya
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Presiden selaku Kepala Pemerintahan
 Pembantu Presiden
 Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
Negara → bagian dari Kekuasaan  Menteri Keuangan
Pemerintahan → pengelolaan APBN  Pengelola Fiskal
 Kewenangan Umum : Penetapan Arah,  Wakil Pemerintah → kepemilikan
Kebijakan Umum, Strategi, dan kekayaan negara yang dipisahkan
Prioritas Menteri/Pimpinan Lembaga
 Kewenangan Khusus :  Pengguna Anggaran/Barang Kementerian/
 Keputusan Teknis Lembaga Negara yang bersangkutan

 Pengelolaan APBN Asas Desentralisasi


Tidak termasuk kewenangan → moneter  sebagian kekuasaan Presiden
→ kestabilan Nilai Rupiah → Bank → Kepala Daerah → Pengelola
Sentral Keuangan Daerah
• menetapkan & melaksanakan
Kebijakan Moneter
• mengatur & menjaga Kelancaran Sistem
KEKUASAAN KEHAKIMAN
 Kekuasaan yang merdeka
 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009

MAHKAMAH AGUNG
 UU No. 3 Tahun 2009 jo UU No 5 Tahun 2004 jo UU No. 14 tahun 1985
 Wewenang:
• Mengadili pada tingkat kasasi
• Judicial review: Peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang
• Wewenang lain yang diberikan undang-undang melakukan pengawasan tertinggi
terhadap penyelenggaraan peradilan pada semua badan peradilan yang berada di
bawahnya

PENGUJIAN HUKUM

 Peristilahan:
 Hak uji
 Toetsingrecht
 Judicial review
 Pengujian Hukum:
 Legislative review
 Executive review
 Judicial review
 Pengujian Formal prosedur pembuatan
sesuai dengan prosedur berdasarkan hukum
 Pengujian Material substansi
peraturan yang lebih tinggi

 CIVIL LAW : hakim menilai


 Produk badan legislatif dan badan eksekutif
 COMMON LAW: hakim menilai
- Hanya produk legislatif saja
SEJARAH JUDICIAL REVIEW

 Marbury vs. Madison case (1803)


Brown vs. Board of Education (1954)
 Menguji act terhadap constitution
 Ke tingkat pusat (supreme court)
 Inggris: tidak mengenal
 Semua produk parlemen = konstitusi
 Perancis Conseil Constitutionnel
- Sudah disetujui oleh parlemen tapi belum diundangkan
 Jerman:
 Bundesverfabungsrericht (BVerfG)
 Undang-undang (federal/negara bagian) terhadap konstitusi
 Undang-undang negara bagian terhadap undang-undang federal
 UUD 1945 (pra amandemen): tidak mengatur
 Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang 14/1970
 Pasal 31 ayat (1) dan (2) Undang-Undang 14/1985
 Mahkamah Agung berwenang menyatakan tidak sah:
 Peraturan di bawah undang-undang
 Bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi
 Konstitusi RIS:
 Pasal 156 KRIS
 Undang-Undang Negara Bagian terhadap Konstitusi
 UUDS 1950:
 Tidak mengenal
 Tidak ada negara bagian
 UUD 1945 (pasca amandemen):
 Pasal 24 A Undang-Undang 4/2004
 Mahkamah Agung menguji peraturan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang
 Mahkamah Konstitusi menguji undang-undang terhadap undang-undang
dasar
Mahkamah Agung

Peradilan Peradilan Tata


Peradilan Umum Peradilan Agama
Militer Usaha Negara

- Peradilan Anak
- Peradilan Niaga Peradilan Syariah
Peradilan Pajak
- Peradilan HAM Islam di NAD Peradilan Militer
- Peradilan Tipikor Tinggi, Peradilan
- Peradilan Hubungan Militer Utama,
Industrial Peradilan Militer
- Peradilan Perikanan Pertempuran
 MAHKAMAH KONSTITUSI (UU 8/2011 JO. UU 24/2003)
 Menguji undang-undang
 Sengketa kewenangan
 Pembubaran partai politik
 Perselisihan tentang hasil pemilu
 Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR atas dugaan pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh Presiden/Wakil Presiden
a) Penghianatan terhadap negara
b) Korupsi
c) Penyuapan
d) Tindak pidana lainnya atau perbuatan tercela
e) Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden/Wakil Presiden
 KOMISI YUDISIAL (UU 18/2011 JO. UU 22/2004)
 Calon hakim agung
 Perilaku Hakim

Anda mungkin juga menyukai