Kabupaten Indragiri Hulu Dasar Hukum Kelembagaan Posyandu Peraturan Menteri Dalam Negeri no 19 Tahun 2011 tentang Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu Peraturan Menteri Dalam Negeri no 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa dan lembaga Adat Desa pasal 6 dan pasal 7 Peraturan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu no 69 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa di Kabupaten Indragiri Hulu pasal 12 dan pasal 19 Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu no 69 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa di Kabupaten Indragiri Hulu pasal 19 1. Pembentukan Posyandu dengan ketentuan sebagai berikut: a) pengurus Posyandu dipilih secara musyawarah dan mufakat serta ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; b)calon yang diajukan dalam pemilihan pengurus Posyandu merupakan hasil musyawarah mufakat atau voting oleh perwakilan masyarakat desa yang ditetapkan dalam musyawarah desa ; c) kepala desa wajib memfasilitasi terselenggaranya Musyawarah untuk pembentukan pengurus Posyandu; d)pengukuhan dan pelantikan Pengurus Posyandu Desa dilakukan melalui Keputusan Kepala Desa; 2. Kepengurusan Posyandu dengan ketentuan sebagai berikut: a) Posyandu di Desa memiliki struktur kepengurusan yang terdiri dari Ketua,Sekretaris, Bendahara dan anggota sesuai unit-unit kebutuhan. Unit- unit yang dibutuhkan disesuaikan kebutuhan Desa, antara lain : Unit pelayanan Unit informasi terpadu Unit kelembagaan b) Struktur kepengurusan Posyandu di Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. c) Persyaratan pengurus Posyandu di Desa antara lain; warga negara indonesia; penduduk setempat dan berdomisili di wilayah kerja; mempunyai kemampuan, kepedulian, dan kemauan khususnya dalam bidang kesehatan (posyandu); bersedia dicalonkan sebagai pengurus posyandu; tidak pernah dijatuhkan hukuman penjara akibat melakukan tindak kejahatan; syarat-syarat lain yang ditentukan melalui musyawarah mufakat d) Masa bhakti kepengurusan Posyandu selama 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) kali periodeberikutnya; e) Pengurus posyandu berhenti karena: meninggal dunia; mengundurkan diri; habis masa bhakti; dan diberhentikan f ) Pengurus posyandu diberhentikan karena; terpilih pengurus yang baru pindah domisili melakukan perbuatan tercela g) Ketua Posyandu yang diberhentikan sebelum masa jabatannya habis digantikan oleh sekretaris Posyandu sampai diadakan pemilihan pengurus Posyandu yang baru. Pokjanal Posyandu di Inhu Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri no 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu maka Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu membentuk Pokjanal Kabupaten yang menghasilkan : Surat Keputusan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu no 393/IX/2021 tanggal 23 September 2021 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu Terintegrasi Kabupaten Indragiri Hulu Kelompok Kerja Operasional Posyandu mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyiapkan data dan informasi di tingkat Kabupaten tentang keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan program posyandu; 2. Menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada instansi / Iembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut; 3. Menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal; 4. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber- sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan posyandu; 5. Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan program /kegiatan posyandu secara rutin dan terjadwal; 6. Memfasilitasi pergerakan dan pengembangan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan posyandu; 7. Mengembangkan kegiatan lain sesuia kebutuhan; 8. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati Indragiri Hulu Dasar Hukum Prioritas Penggunaan Dana Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri no 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Peraturan Bupati no 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun Anggaran 2021 yang mengacu pada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi no 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 Prioritas penggunaan dana desa Berdasarkan Permendes no 7 tahun 2022 ada 3 prioritas penggunaan dana desa Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan Desa Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa Meminimalkan wilayah kantong kemiskinan dengan meningkatkan/mendekatkan akses layanan dasar yang sesuai kewenangan Desa antara lain membangun/mengembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), meningkatkan konektivitas antar wilayah Desa antara lain membangun jalan Desa, jalan usaha tani, jembatan sesuai kewenangan Desa. Program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa Penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani untuk mewujudkan desa tanpa kelaparan, Pencegahan stunting untuk mewujudkan desa sehat dan sejahtera Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan Desa Penanganan bencana nonalam melalui Desa Aman Covid Penggunaan Dana Desa Penggunaan Dana Desa untuk keperluan Kesehatan/Posyandu diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri no 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Peraturan Bupati no 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa di Kabupaten Indragiri Hulu Tahun Anggaran 2021 Penggunaan Dana Desa Peraturan Bupati no 5 Tahun 2021 Pasal 15 ayat (1) : Penggunaan Dana Desa diprioritaskan penggunaanya untuk pemulihan ekonomi dan pengembangan sektor prioritas desa dan dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa Pasal 18 ayat (1) dan (3) : 1) Dalam rangka pertanggungjawabkan penggunaan dana Desa menyampaikan laporan kepada Bupati berupa laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran dana Desa dan laporan konvergensi stunting tingkat Desa. 3) Laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa disampaikan kepada Bupati sebagai salah satu dokumen pengajuan pencairan dana Desa Tahap II. Peraturan Menteri Dalam Negeri no 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa TERIMA KASIH