Gender
Gender
BAB III
PERAN GENDER
DALAM
KELUARGA
Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati,
M.Sc. M.Sc.
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Institut Pertanian Bogor
2014
Fungsi Keluarga Responsif Gender
FUNGSI KELUARGA
Mattensich dan Hill (Zeitlin
United Nation 1993:
Peraturan Pemerintah et al., 1995)
(1) Fungsi pengukuhan
Nomor 21 Tahun 1994: (1) Fungsi pemeliharaan fisik
ikatan suami istri,
(2) Sosialisasi dan
(1) Keagamaan, (2) Prokreasi dan hubungan
pendidikan,
(2) Sosial budaya, seksual, sosialisasi dan
(3) Akuisisi anggota keluarga
pendidikan anak,
(3) Cinta kasih, baru melalui prokreasi
(3) Pemberian nama dan
(4) Perlindungan, atau adopsi,
(4) Kontrol perilaku sosial status,
(5) Reproduksi, (4) Perawatan dasar anak,
(6) Sosialisasi dan dan seksual,
(5) Pemeliharaan moral (5) Perlindungan anggota
pendidikan, keluarga dan dewasa keluarga,
(7) Ekonomi, dan melalui pembentukan (6) Rekreasi dan perawatan
(8) Pembinaan pasangan seksual dan emosi, dan
lingkungan melepaskan anggota (7) Pertukaran barang dan
keluarga dewasa. jasa
Konsep Peran Gender
• Dengan kata lain norma membatasi apa yang pantas dilakukan laki-
laki dan yang tidak pantas dilakukan oleh laki-laki, sebaliknya juga
demikian dengan perempuan.
Definisi Peran/ Role
Maskulin Feminin
Model Parsons digunakan untuk mengilustrasikan posisi ekstrim dari peran gender
dengan menggunakan Model A yang menggambarkan pemisahan peran gender
antara laki-laki dan perempuan secara total, dan Model B menjelaskan peleburan
pembatas peran gender secara sempurna antara laki-laki dan perempuan
(Brockhaus: Enzyklopadie der Psychologie 2001).
Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring
Keluarga Melalui Relasi Peran Gender
Kemitraan Gender dalam Keluarga:
Ayah, Ibu, Anak-Anak Laki-Laki dan Perempuan
Mencerminkan transparansi, akuntabilitas, dan good governance di tingkat keluarga
Gender menyangkut perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab, kebutuhan, dan status sosial
antara laki-laki dan perempuan berdasarkan bentukan/konstruksi dari budaya masyarakat.
Peran sosial dari gender adalah bukan kodrati, tetapi berdasarkan kesepakatan masyarakat.
Peran sosial dapat dipertukarkan dan dapat berubah tergantung dari kondisi budaya
setempat dan waktu/era
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
Cerminan
No Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
Kemitraan
1 Pembagian Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai manajer rumahtangga, namun suami sering
Tugas dan memberikan ide dalam mengatur dan merencanakan furnitur ruangan, lay out atau interior design
Peran dalam ruangan, dan landscape pekarangan. Jadi, meskipun istri berperan sebagai manajer utama
keluarga rumahtangga, suami juga berkontribusi melalui kontribusi ide, uang dan perhatian, namun kontribusi
tenaga dan waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai pendidik dan pengasuh anak-anak, namun suami
sering mengingatkan anak untuk rajin belajar dan menjaga diri serta berhati-hati di jalan dan di
sekolah. Jadi, meskipun istri berperan sebagai pengasuh dan pendidik utama anak, suami juga
berkontribusi secara rutin dan aktif melalui kontribusi ide dan perhatian, namun kontribusi tenaga dan
waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, suami bertugas sebagai pencari nafkah utama keluarga, namun istri
berkontribusi secara rutin melalui penyiapan tas kerja, pakaian kerja, dan perlengkapan pekerjaan lain
yang diperlukan suami.
2 Transparansi Meskipun istri memegang keuangan keluarga (suami secara rutin memberikan sebagian besar
dalam pendapatannya kepada istri), bahkan istri menyimpan uang keluarga dalam tabungan keluarga di bank
keluarga (atas nama istri), namun istri selalu mengkomunikasikan dan menunjukkan kepada suami laporan
keuangan keluarga dan secara garis besar jumlah pengeluaran keluarga kepada suami.
Sebaliknya, suami selalu melaporkan perolehan pendapatannya dan prediksi pendapatan selanjutnya.
Perencanaan keuangan dilakukan bersama antara suami istri dan bahkan dengan anak-anak apabila
diperlukan berkaitan dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang keluarga.
Penggunaan dan perencanaan sumberdaya materi dan non materi keluarga dikomunikasikan dengan
baik secara terbuka pada semua anggota keluarga, terutama antara suami dan istri.
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
Cerminan
No Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
Kemitraan
3 Akuntabilitas Penggunaan dan perencanaan sumberdaya keluarga harus jelas dan terukur. Suami
dalam memberitahu istri secara jelas dan terukur tentang penggunaan dan perencanaan
keluarga sumberdaya keluarga, dan sebaliknya istri memberitahu suami secara jelas dan terukur
semua perencanaan dan penggunaan sumberdaya keluarga.
Ay IAy
1Ay 2Ay
Keterangan:
adalah aktor bukan anggota keluarga, misalnya teman kerja, teman sosial, dll.
Hal-hal yang dianjurkan dan yang harus dihindari dalam
kemitraan dalam perkawinan
Hal-hal yang Dianjurkan Hal-hal yang Harus Dihindari
Berkata sopan dan menghargai, seperti Berkata kasar dan menghina, seperti bodoh
istriku/suamiku yang baik, saya bersyukur kamu, goblok, dasar perempuan/lelaki, lelaki
punya istri/suami sepertimu, terima kasih atas hidung belang, perempuan jalang, dll
makannya, masakannya enak, dll
Berharap optimis pada keadaan keluarga Menyerah tanpa harap dan pesimis pada
keadaan keluarga
Selalu introspeksi diri Selalu membenarkan diri
Sering meminta maaf Sulit meminta maaf
Sering berterima kasih Sulit berterima kasih
Berbagi tugas secara fleksibel Berbagi tugas secara kaku atau bahkan
sendiri-sendiri
Selalu berdedikasi untuk keluarga Menyampingkan/ mengabaikan keluarga,
seperti
Selalu kompak tolong menolong Saling egois dan tidak berbagi, seperti
Suami membantu istri dalam peran domestik Suami membiarkan istri sendirian untuk
menjalankan peran domestik
Suami menghargai istri dalam peran publik Suami melarang istri menjalankan peran
publik
Suami dan istri bersama menjalankan peran Suami mendominasi peran sosial
sosial kemasyarakatan
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu
Dan Pekerjaan Keluarga
1. Bagilah waktu sebaik mungkin pada kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi keluarga.
2. Buatlah skedul pembagian waktu dan pekerjaan antara ayah dan ibu, anak laki-
laki dan anak perempuan agar keluarga terawat dan terpelihara dengan baik.
3. Buatlah daftar harian apa yang harus dilakukan/ menyimpan sebuah kalender.
4. Kurangi pertemuan yang tidak perlu.
5. Pembagian waktu dan pekerjaaan yang tidak baik akan menyengsarakan
semua anggota keluarga dan mengundang konflik.
6. Buat pembagian kerja yang adil gender dengan pembagian peran sesuai
dengan kebutuhan keluarga.
7. Berbagilah beban pekerjaan rumahtangga antara suami-istri dan anak-anak
melalui komunikasi yang baik dan kesepakatan yang adil.
8. Bertanggung jawablah pada pembagian tugas yang telah disepakati.
9. Komunikasikan segala keluhan yang ada dalam keluarga.
10. Kesuksesan pelaksanaan pekerjaan adalah kesuksesan keluarga.
11. Tidak dibenarkan untuk menyerahkan semua tanggung jawab pekerjaan
rumahtangga pada ibu saja, Ayah harus ikut ambil peranan dalam tanggung
jawab pekerjaan rumahtangga.
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Keuangan
Kesetaraan Gender dalam Hak, Akses, Kontrol, Partisipasi dan Relasi Gender
Manfaat dari Sumberdaya Keluarga Harmonis
Pilihan Prioritas
Aktivitas Hidup melalui
Domestik Aktivitas Publik Kemasyarakt. Perencanaan
Akses ke Psr Partisipasi dan
Fungsi
Keluarga Tenaga Kerja, Sosial, Agama Pelaksanaan
Pengasuhan& Informasi, & dan Aktivitas Manajemen
Sosialisasi Teknologi Politik Sumberdaya
Keluarga
Berwawasan
gender