Anda di halaman 1dari 188

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI

EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI

SOSIALISASI LAMEMBA
Profil LAMEMBA

Perkumpulan Lembaga Akreditasi LAMEMBA didirikan pada tanggal LAMEMBA diprakarsai oleh Ikatan
Mandiri Ekonomi, Manajemen, 27 Agustus 2019. Usulan pendirian Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI),
Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) LAMEMBA telah disetujui oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan
merupakan Lembaga Akreditasi Menteri Riset, Teknologi, dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan
Mandiri berbadan hukum dari Pendidikan Tinggi melalui surat Bisnis Indonesia (AFEBI).
rumpun ilmu sosial ekonomika dan nomor T/498/M/OT.00.00/2019
rumpun ilmu terapan akuntansi dan tanggal 2 Agustus 2019 atas
bisnis, yang terdiri dari bidang ilmu rekomendasi dari BAN-PT yang
Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan tertuang pada surat nomor
Akuntansi (EMBA). 300/BAN- PT/MA/Pen/LL/2019.

2
Profil LAMEMBA
DEWAN KEHORMATAN DEWAN PENGAWAS MAJELIS AKREDITASI

Ketua : Ketua : Ketua :


Dr. Perry Warjiyo Prof. Dr. Ari Kuncoro Prof. Dr. Dian Agustina

Anggota : Anggota : Seketaris :


Prof. Mardiasmo, Ph.D Prof. Dr. Muhamad Firdaus Dr. Mery Citra Sondari
Prof. Dr. Suharnomo Prof. Dr. Sidharta Utama Anggota :
Dr. Solikin M. Juhro Prof. Dr. Lindawati Gani Prof. Dr. Hermanto Siregar
Prof. Dr. Ainun Naim Prof. Dr. Yudi Azis Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah
Drs. Jahja Setiatmadja Dr. Wahyono Dr. BM Purwanto
Kemendikbud (Ex-Officio) Kemendikbud (Ex-Officio) Dr. Aldrin Herwani
Dr. Aviliani
Dr. Rudi Purwono
Dr. Khomsiyah

3
Kantor berlokasi di
Gedung Wisma Raharja, Lt. 2 Zona C
JL. TB Simatupang Kav. 1 , Cilandak Timur,
Jakarta Selatan 12560.
www.lamemba.or.id
Timeline Pengalihan Akreditasi PS dari BAN PT kepada LAM

Masa Transisi 3 Bulan

Perguruan tinggi (PT) masih dapat Terhitung sejak tanggal 31 Maret 2022, usulan
mengusulkan APS ke BAN-PT hingga APS tidak dapat lagi disampaikan ke BAN-PT
tanggal 30 Maret 2022 dan harus disampaikan ke LAM

APS dapat diusulkan sebagaimana Terhitung sejak tanggal 31 Maret 2022, usulan
disebutkan pada butir 2.a adalah APS APS tidak dapat lagi disampaikan ke BAN-PT
yang berakhir (kadaluwarsa) sebelum dan harus disampaikan ke LAM.
tanggal 1 Juli 2022

BAN-PT tidak lagi melakukan perpanjangan


BAN-PT masih tetap melaksanakan peringkat akreditasi tanpa pengajuan bagi APS
perpanjangan peringkat akreditasi yang berakhir (kadaluwarsa) terhitung sejak
tanpa pengajuan bagi APS yang tanggal 31 Maret 2022, dan bilamana APS ini
berakhir (kadaluwarsa) sebelum sedang dalam proses perpanjangan di BAN-PT,
tanggal 31 Maret 2022 maka proses tersebut dihentikan.

31 Desember 31 Maret
2021 2022 Peraturan BAN-PT 9 2020
Kebijakan Transisi LAMEMBA

Kebijakan Transisi 1 Kebijakan Transisi 2

A. Bagi program studi yang masa berlaku A. Bagi program studi yang masa berlaku
peringkat akreditasinya berakhir pada peringkat akreditasinya berakhir pada 1 Juli
31 Maret 2022 sampai dengan 30 Juni 2022 sampai dengan 30 September 2022
2022 menyerahkan dokumen menyerahkan dokumen akreditasi paling
akreditasi paling lambat 3 (tiga) bulan lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
setelah masa berlaku peringkat berlaku peringkat akreditasinya berakhir.
akreditasinya berakhir.

B. Bagi program studi pada butir A diatas B. Bagi program studi pada butir A diatas
diberikan perpanjangan masa berlaku diberikan perpanjangan masa berlaku
akreditasi selama 6 (enam) bulan. akreditasi selama 3 (tiga) bulan.

31 Maret – 30 Juni 2022 1 Juli – 30 September 2022


Contoh:
Program Studi yang termasuk pada Kebijakan Transisi 1

Program Studi (3 Bulan) LAMEMBA (3 Bulan)

3 April
3 April – 2
2022 3 Juli 2022 3 Juli – 3 Oktober 2022
Juli 2022
2 Oktober 2022
Habis Penyerahan Peringkat
Penyusunan
Masa Dokumen Proses Akreditasi Akreditasi
DED & DKPS
Akreditasi
Contoh:
Program Studi yang termasuk pada Kebijakan Transisi 2

Program Studi (3 Bulan) LAMEMBA (3 Bulan)

3 Juli 2022 s/d 2 Juli


3 Juli 2022 3 Juli –
2022 3 Oktober 2022
2 Oktober 2022
Habis Peringkat
Penyerahan
Masa Penyusunan Akreditasi
Dokumen Proses Akreditasi
Akreditasi DED & DKPS
INSTRUMEN APS EMBA
Lembaga Akreditasi Mandiri
Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi

9
INSTRUMEN APS EMBA

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 8 TAHUN


2021 TENTANG INSTRUMEN AKREDITASI PROGRAM STUDI LINGKUP EKONOMI,
MANAJEMEN, BISNIS, DAN AKUNTANSI
Klik disini
10
INSTRUMEN APS EMBA
Instrumen Akreditasi Program Studi EMBA (Instrumen APS EMBA) terdiri dari 9 (sembilan)
dokumen, yaitu:

DL - 3
DL - 1 DL - 2
Panduan Penyusunan
Naskah Akademik Kriteria dan Prosedur
Dokumen Evaluasi Diri (DED)

DL - 4
DL - 5 DL - 6
Panduan Penyusunan
Panduan Pemantauan dan Formulir Penilaian Asesmen
Dokumen Kinerja Program
Evaluasi Kecukupan
Studi (DKPS)

DL - 7 DL - 8 DL - 9
Formulir Penilaian Komite Akreditasi
Formulir Penilaian Asesmen Panduan Penilaian Akreditasi
Hasil Asesmen Kecukupan dan
Lapangan Asesmen Lapangan Program Studi

11
DL 1 – NASKAH AKADEMIK
INSTRUMEN APS EMBA

12
DL - 1 Naskah Akademik

Berisi latar belakang, landasan


hukum, dan karakteristik dari
Instrumen APS EMBA, dan akreditasi.

Tujuan penyusunan Naskah Akademik ini


adalah sebagai acuan untuk
merumuskan pokok-pokok pikiran yang
menjadi dasar penyusunan Instrumen
APS EMBA.

13
Karakteristik Instrumen APS EMBA

Berbasis Berbasis Berbasis Berbasis


Disiplin Visi dan Luaran dan Proses
Ilmu EMBA Misi Capaian
Bidang Ilmu
EMBA

17
Karakteristik Instrumen APS EMBA
• Berbasis Disiplin Ilmu EMBA
Penilaian akreditasi dilakukan dengan pendekatan kesesuaian program dan
jenis pendidikan dengan bidang ilmu EMBA di setiap program studi.
• Best Practice

18
Karakteristik Instrumen APS EMBA (lanj.)
• Berbasis Visi dan Misi
Penilaian akreditasi dilakukan dengan pendekatan kesesuaian program
pendidikan terhadap visi dan misi yang ditetapkan Unit Pengelola Program
Studi.
• Best Practice

19
Karakteristik Instrumen APS EMBA (lanj.)
• Berbasis Luaran dan Capaian Bidang Ilmu EMBA
Penilaian akreditasi ditekankan pada aspek luaran dan capaian pendidikan
(mahasiswa dan lulusan) serta kontribusi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dalam bidang ilmu EMBA.
• Best Practice

20
Karakteristik Instrumen APS EMBA (lanj.)
• Berbasis Proses
Penilaian hasil akreditasi didasarkan pada upaya pengembangan dan
perbaikan secara berkesinambungan dan berkelanjutan yang dilakukan
Unit Pengelola Program Studi dalam meningkatkan hasil capaian dan
luaran pada bidang Ilmu EMBA.
• Best Practice

21
Landasan Hukum Instrumen APS EMBA
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Pasal 28 dan
55).
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program
Studi dan Perguruan Tinggi (Pasal 3, 4, 8, 10, 11, 36,
dan 37).
• Peraturan Menteri Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (Pasal 1
dan 3).

22
Landasan Hukum Instrumen APS EMBA (lanj.)
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (Pasal 3, 31, dan 42).
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan,
Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian,
Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
(Pasal 7, 11, dan 71).
• Peraturan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kebijakan
Penyusunan Instrumen Akreditasi

23
Kaidah Penyusunan Instrumen APS EMBA
Penilaian akreditasi dilakukan secara tuntas Penilaian akreditasi mencakup aspek
1 2
dan komprehensif yang mencakup elemen kondisi, kinerja dan pencapaian mutu
pemenuhan (compliance) terhadap Standar akademik dan non-akademik Program
Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), Studi;
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan
Penilaian akreditasi didasarkan pada
oleh Perguruan Tinggi, dan peraturan 3
ketersediaan bukti yang sesungguhnya dan
perundang-undangan tentang pengelolaan
sah (evidence-based) serta ketertelusuran
pendidikan tinggi, serta konformasi
(traceability) dari setiap aspek penilaian;
(conformance) yang diukur melalui kinerja
mutu (performance) dalam konteks
akuntabilitas publik; Penilaian akreditasi mengukur keefektifan
4
dan konsistensi antara dokumen dan
penerapan sistem manajemen mutu
perguruan tinggi;

24
Kaidah Penyusunan Instrumen APS EMBA
Penilaian akreditasi didasarkan pada expert Kriteria dan dimensi instrumen akreditasi
5 7
judgement meski tetap memperhatikan memiliki tingkat kepentingan (importance)
data kuantitatif atas kinerja program studi; dan relevansi (relevance) yang tinggi
terhadap mutu program studi; dan
Instrumen akreditasi berisi kriteria dan Instrumen akreditasi memiliki kemampuan
6 8
dimensi yang efektif dan efisien; untuk mengukur dan memilah gradasi
mutu atas kinerja program studi yang
tercermin pada peringkat akreditasi.

25
Peringkat Akreditasi LAMEMBA
Peringkat Akreditasi Program Studi mengacu pada PERMENDIKBUD Nomor 5 Tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi, Pasal 3, Ayat 2.

UNGGUL

BAIK SEKALI

BAIK
26
Kriteria dan Dimensi Penilaian
Instrumen APS EMBA mengacu pada Perban 4 Tahun 2017 tetang Pedoman
Penyusunan Instrumen Akreditasi, berikut ini merupakan kriteria Instrumen APS
EMBA:
Kriteria 1 Kriteria 2
Kriteria 3
Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Kelola, Tata Pamong
Mahasiswa
Strategi dan Kerjasama

Kriteria 5
Kriteria 4 Kriteria 6
Keuangan, Sarana dan
Sumber Daya Manusia Pendidikan
Prasarana

Kriteria 8 Kriteria 9
Kriteria 7
Pengabdian kepada Luaran dan Capaian
Penelitian
Masyarakat Tridharma

2727
Klusterisasi Kriteria, Dimensi dan Indikator
Instrumen APS EMBA
Kluster
Jumlah Mutu
Kriteria Dimensi Indikator Output &
Kepemimpinan dan Input Proses Outcomes
Kinerja Tata Kelola
Visi 2 ✓      
Misi 2 ✓      
1 Tujuan 2 ✓      
Strategi 2 ✓      
Tata Pamong 2 ✓      
2 Tata Kelola 2 ✓   
Kerjasama 4  ✓    
Kebijakan dan Prosedur Penerimaan Mahasiswa 2   ✓    
Layanan Akademik Mahasiswa 2     ✓  
3 Kinerja Akademik Mahasiswa 2       ✓
Kesejahteraan Mahasiswa 2     ✓  
Pengembangan Karir Mahasiswa 2     ✓  
Kecukupan dan Kualifikasi Dosen 2   ✓    
Pengelolaan Dosen 4     ✓  
4 Kecukupan dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan 1   ✓    
Pengembangan Tenaga Kependidikan 2     ✓  
Klusterisasi Kriteria, Dimensi dan Indikator
Instrumen APS EMBA
Kluster

Jumlah Mutu
Kriteria Dimensi Indikator Kepemipinan Output &
dan Kinerja Tata Input Proses Outcomes
Kelola

Keuangan 2   ✓    
5
Sarana dan Prasarana 2   ✓    
Kurikulum 2   ✓    
6
Jaminan Pembelajaran 4      ✓
Pelaksanaan dan Pendanaan 3     ✓  
7
Diseminasi dan Kontribusi hasil 2       ✓
Pelaksanaan dan Pendanaan 3     ✓  
8 Diseminasi dan Kontribusi hasil 2       ✓
Pendidikan dan Pengajaran 13       ✓
9 Penelitian 3       ✓
Pengabdian kepada Masyarakat 3       ✓
Total 27 74        
Rekapitulasi Kluster Dimensi dan Indikator
Instrumen APS EMBA
Kluster Jumlah Dimensi Jumlah Indikator

Output dan outcome 6 25

Proses 8 22

Input 7 13

Mutu Kepemimpinan dan Kinerja Tata Kelola 6 14

Total 27 74
Ruang Lingkup Akreditasi Program Studi
Akreditasi untuk program studi dilakukan terhadap seluruh dimensi mutu yang mencakup
aspek mutu kepemimpinan dan kinerja tata kelola, input, proses, output dan outcome
dari seluruh kriteria akreditasi. Instrumen dibuat untuk dapat menilai program studi
bidang EMBA yang diselenggarakan dengan modus pembelajaran tatap muka dengan jenis
dan program yang meliputi:
1. Jenis pendidikan akademik pada 2. Jenis pendidikan vokasi pada
program Sarjana, Magister dan program Diploma Tiga, Sarjana
Doktor; Terapan, Magister Terapan dan
Doktor Terapan.
Pengembangan instrumen lebih lanjut akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan
pelaksanaan akreditasi pada program studi yang menyelenggarakan pendidikan dengan
modus pembelajaran jarak jauh serta instrumen untuk pendidikan profesi.
31
Desain Penilaian
1 Penilaian dilakukan berbasis Dokumen Evaluasi Diri (DED) dan Dokumen Kinerja Program
Studi (DKPS).
DED merupakan unsur utama penilaian dan berisi analisis komprehensif tentang profil
program studi, penetapan strategi pencapaian standar, upaya pencapaian standar, analisis
2
ketercapaian dan/atau ketidaktercapaian standar berdasarkan strategi yang ditetapkan,
serta rencana dan strategi pengembangan dan keberlanjutan program studi.

3 Dokumen Kinerja Program Studi (DKPS) yang berisi indikator kinerja yang mencerminkan
pemenuhan dan/atau pelampauan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Penilaian akreditasi dilakukan berdasarkan hasil penilaian DED dan DKPS yang dinilai secara
4 terintegrasi.
Proses asesmen meliputi Asesmen Kecukupan (AK) atau desk evaluation, Asesmen Lapangan
(AL) atau field assessment baik secara langsung di lokasi penyelenggaraan program studi
5 maupun secara virtual, dan validasi hasil AK dan AL oleh Komite Akreditasi yang ditugaskan
oleh Dewan Eksekutif.
32
Desain Penilaian
6 Pada tahap AK, DED dan DKPS diunggah oleh program studi melalui sistem akreditasi LEXA.
Tahap AK dilakukan secara mandiri oleh masing-masing anggota panel asesor diikuti proses
7 rekonsiliasi untuk menyelesaikan perbedaan hasil penilaian AK setelah laporan AK diunggah.
Laporan AK menunjukan komentar naratif sembilan kriteria setelah asesor melakukan
penilaian terhadap laporan DED dan DKPS.
Tahap AL dilakukan oleh panel asesor, kegiatan utama yang dilakukan oleh panel asesor
adalah konfirmasi dan klarifikasi kepada pimpinan Unit Pengelola Program Studi, dosen,
tenaga kependidikan, mahasiswa, lulusan, dan pengguna lulusan, atas data dan informasi
8 dalam dokumen DED dan DKPS yang telah disampaikan sebelumnya. Luaran dari proses AL
adalah laporan yang terdiri atas tiga komponen, yaitu:
a. berita acara yang ditandatangani oleh panel asesor dan pimpinan Unit Pengelola Program
Studi dan Program Studi;
b. hasil penilaian AL dan rekomendasi; dan
c. usulan peringkat akreditasi.

33
PROSES AKREDITASI
Pendaftaran PS Asesmen Kecukupan Asesmen Lapangan Penetapan Peringkat

UNGGUL
Penilaian 74 Indikator
Pendaftaran akreditasi Klarifikasi & BAIK SEKALI
Asesmen Kecukupan Penetapan
program studi konfirmasi hasil
Dokumen : Peringkat BAIK
AK
DED & DKPS
Prosedur Akreditasi LAMEMBA
Proses akreditasi/re-akreditasi Program Studi oleh LAMEMBA dibagi menjadi
empat tahapan utama, yaitu:

1 Pendaftaran akreditasi program studi

2 Penyampaian dokumen usulan akreditasi

3 Proses asesmen kecukupan (AK)

4 Proses asesmen lapangan (AL)

36
Jangka Waktu Akreditasi Program Studi EMBA
Jangka waktu Akreditasi Program Studi yang dilakukan oleh
LAM ditentukan oleh LAM. Dalam hal jangka waktu
Akreditasi yang ditentukan oleh LAM berakhir maka
Akreditasi ulang wajib dilakukan oleh LAM (PERMENDIKBUD
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi, Pasal 8).

Jangka waktu akreditasi LAMEMBA adalah lima tahun.


Program studi wajib menyerahkan dokumen
Pemantauan dan Evaluasi setiap tahun setelah Program
Studi Terakreditasi oleh LAMEMBA.

42
DL 2 - KRITERIA DAN PROSEDUR
INSTRUMEN APS EMBA

43
DL - 2 Kriteria dan Prosedur

Berisi penjelasan sembilan kriteria pada Instrumen APS EMBA dan


menguraikan prosedur dalam pelaksanaan Akreditasi Program
Studi.

44
Kriteria 1: Visi, Misi, Tujuan dan Strategi

Unit Pengelola Program Studi menjelaskan proses dalam Unit Pengelola Program Studi secara jelas merumuskan
menentukan visi, misi, tujuan dan pengembangan visi, misi, tujuan dan strategi Unit Pengelola Program
strategi, mengemban misi, mencapai visi dan tujuan Studi untuk mewujudkan visi keilmuan program studi,
strategis, serta proses dalam mengendalikan serta menerangkan bagaimana keterlibatan seluruh
pelaksanaan strategi program studi. Diantara hal yang pemangku kepentingan dalam perumusan tersebut.
menjadi perhatian adalah bagaimana Unit Pengelola Visi, misi, tujuan dan strategi menunjukkan kekhasan
Program Studi akan berkontribusi secara berarti untuk Unit Pengelola Program Studi, maka dari itu
memajukan perekonomian dan bisnis nasional serta keterlibatan pemangku kepentingan baik internal
profesi ekonom, manajemen dan akuntansi melalui maupun eksternal pada saat penyusunan visi, misi,
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. tujuan dan strategi menjadi sangat penting.

47
Kriteria 1: Dimensi “Visi”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Visi mendeskripsikan aspirasi program studi, arah yang 2. Visi diharapkan mampu menumbuhkan komitmen dan
dituju dan profil program studi di masa yang akan datang energi, memberi makna, menjadi standar kinerja yang
secara jelas, realistis, kredibel dan dilakukan peninjauan menjembatani kondisi ekonomi dan bisnis masa sekarang dan
ataupun evaluasi untuk menjamin implementasi visi secara masa yang akan datang serta disusun, ditetapkan,
efisien dan efektif dengan memerhatikan arah perkembangan terdokumentasi dengan melibatkan seluruh pemangku
dan kondisi ekonomi dan bisnis. kepentingan.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola 2. Unit Pengelola 3. Unit Pengelola 4. Unit Pengelola Program Studi 5. Bukti dan
Program Studi Program Studi Program Studi memiliki memiliki mekanisme dalam penyusunan dokumen
mengekspresikan menunjukan kebijakan dan proses dan penetapan visi yang lengkap.
visi secara jelas, kebijakan dan untuk menumbuhkan terdokumentasi serta melibatkan
realistis dan kredibel dokumentasi terkait komitmen dan energi, seluruh pemangku kepentingan, baik
dengan peninjauan dan memberi makna, internal (pimpinan, dosen, tenaga
memerhatikan arah evaluasi visi dan menjadi standar kinerja kependidikan, mahasiswa, dll) dan
perkembangan dan diimplementasikan dan menjembatani eksternal (Bank Indonesia, Otoritas Jasa
kondisi ekonomi dan secara efektif dan kondisi ekonomi dan Keuangan, Kamar Dagang Industri
bisnis. efisien. bisnis masa sekarang (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia
dan masa yang akan (APINDO), Dirjen Pajak, Kantor Akuntan,
datang. Perbankan, Industri, Koperasi, dll).
Kriteria 1: Dimensi “Misi”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Misi menguraikan keilmuan yang disampaikan, 2. Misi mendeskripsikan secara jelas keunikan
dikembangkan dan diterapkan pada kegiatan keberadaan program studi dalam mencapai visi
Tridharma Pendidikan Tinggi serta menjelaskan serta menunjukkan apa yang akan dilakukan, secara
luaran dan dampak ekonomi dan bisnis, pihak-pihak ringkas, mudah diingat, mutakhir dan realistis yang
yang dilayani dan mendapat manfaat, arena disusun, ditetapkan, terdokumentasi serta
berkarya, nilai-nilai dan keyakinan yang dijadikan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dengan
dasar dalam berkarya. melakukan peninjauan dan evaluasi agar dapat
menjembatani kondisi ekonomi dan bisnis masa
sekarang dan masa yang akan datang.

49
Kriteria 1: Dimensi “Misi” (Lanj.)
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi memiliki misi yang 2. Unit Pengelola Program Studi 3. Unit Pengelola
menguraikan keilmuan untuk disampaikan, memiliki misi yang mampu Program Studi memiliki
dikembangkan dan diterapkan pada kegiatan menjelaskan luaran dan dampak misi yang menunjukkan
Tridharma Pendidikan Tinggi. ekonomi dan bisnis, pihak-pihak yang keunikan keberadaan
dilayani dan mendapat manfaat, arena program studi, ringkas,
berkarya, nilai-nilai dan keyakinan yang mudah diingat, mutakhir
dijadikan dasar dalam berkarya. dan realistis.

4. Unit Pengelola Program Studi memiliki kebijakan 5. Unit Pengelola Program Studi 6. Bukti dan dokumen
dalam penyusunan, penetapan misi yang memiliki kebijakan terkait peninjauan lengkap.
terdokumentasi serta melibatkan seluruh pemangku dan evaluasi misi dan
kepentingan, baik internal (pimpinan, dosen, tenaga diimplementasikan secara efektif dan
kependidikan, mahasiswa, dll) dan eksternal (Bank efisien agar dapat menjembatani
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kamar Dagang kondisi ekonomi dan bisnis masa
Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia sekarang dan masa yang akan datang.
(APINDO), Dirjen Pajak, Kantor Akuntan, Perbankan,
Industri, Koperasi, dll).

50
Kriteria 1: Dimensi “Tujuan”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Tujuan diturunkan dari visi dan misi dan dievaluasi 2. Sasaran diturunkan dari tujuan yang dinyatakan
serta ditinjau ulang secara berkala agar sesuai dengan secara spesifik, terukur, hal yang akan dicapai, waktu
arah perkembangan ekonomi dan bisnis masa sekarang pencapaiannya dan keterlibatan pemangku
dan masa yang akan datang. kepentingan.

DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi 2. Unit Pengelola Program Studi memiliki sasaran yang 3. Bukti dan
memiliki mekanisme evaluasi spesifik, terukur, menunjukkan hal yang akan dicapai dokumen lengkap.
tujuan yang ditinjau secara dan waktu pencapaiannya serta keterlibatan seluruh
berkala agar sesuai dengan arah pemangku kepentingan, baik internal (pimpinan, dosen,
perkembangan ekonomi dan tenaga kependidikan, mahasiswa, dll) dan eksternal
bisnis masa sekarang dan masa (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kamar Dagang
yang akan datang. Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO), Dirjen Pajak, Kantor Akuntan, Perbankan,
Industri, Koperasi, dll).

51
Kriteria 1: Dimensi “Strategi”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Strategi mendeskripsikan proses dalam mengemban misi dan 2. Strategi mendeskripsikan penyusunan dan
mewujudkan visi, melalui pencapaian tujuan dan sasaran strategisnya yang penetapan strategi dengan melibatkan seluruh
memiliki dampak terhadap daya saing dengan memanfaatkan sumber- pemangku kepentingan serta peninjauan dan
sumber yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk untuk menjawab arah evaluasi terhadap implementasi strategi yang
perkembangan ekonomi dan bisnis baik nasional dan global. efektif dan efisien.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi 2. Unit Pengelola Program Studi 3. Unit Pengelola 3. Bukti dan
memiliki strategi dalam proses memiliki mekanisme dalam Program Studi dokumen lengkap.
mengemban misi dan mewujudkan penyusunan dan penetapan strategi memiliki kebijakan
visi, melalui pencapaian tujuan dan yang terdokumentasi serta melibatkan terkait peninjauan dan
sasaran strategisnya yang memiliki seluruh pemangku kepentingan, baik evaluasi strategi dan
dampak terhadap daya saing dengan internal (pimpinan, dosen, tenaga diimplementasikan
memanfaatkan sumber-sumber baik kependidikan, mahasiswa, dll) dan secara efektif dan
yang berwujud (tangible resourses) eksternal (Bank Indonesia, Otoritas efisien.
maupun yang tak berwujud (intangible Jasa Keuangan, Kamar Dagang Industri
resources) secara efektif dan efisien (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia
untuk menjawab arah perkembangan (APINDO), Dirjen Pajak, Kantor
ekonomi dan bisnis baik lokal, nasional Akuntan, Perbankan, Industri, Koperasi,
dan global. dll).

52
Kriteria 1: Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
Bukti dan Dokumen:

Statuta atau pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan.

Dokumen profil dan kebijakan Perguruan Tinggi.

Dokumen Rencana Induk Pengembangan (RIP).

Rencana Strategis UPPS.

53
Kriteria 4: Sumber Daya Manusia

Unit Pengelola Program Studi menjelaskan


kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
akan dosen dan tenaga kependidikan secara
kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan visi,
misi, tujuan dan strategi Unit Pengelola
Program Studi.

68
Kriteria 4: Dosen

Unit Pengelola Program Studi memiliki rencana penugasan sumber daya dosen secara komprehensif
yang mencerminkan visi dan misinya serta memproyeksikan penyediaan kebutuhan sumber daya
dosen di masa datang. Unit Pengelola Program Studi secara jelas menerangkan upaya dan hasil yang
diperoleh dalam pengelolaan dosen untuk menghasilkan sumber daya dosen yang memiliki
pengalaman dan/atau keahlian praktis, seperti sebagai Menteri, direktur, komisaris, pejabat
pemerintah, praktisi akuntan publik, eksekutif atau manajer bisnis, atau memiliki sertifikat keahlian,
seperti sertifikat analis pasar modal, analis ekonomi, ahli perpajakan, ahli pemasaran, dan akuntan
publik.
69
Kriteria 4: Dimensi “Kecukupan dan Kualifikasi Dosen”

DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi menugaskan dosen 2. Dosen secara kolektif dan individual mendeskripsikan
tetap dan dosen tidak tetap dengan jumlah dan keterlibatan akademik dan profesional secara signifikan dan
kualifikasi yang sesuai dengan visi, misi, tujuan dan memperkuat modal intelektual yang diperlukan untuk
strategi serta memenuhi aturan SN-Dikti. mendukung hasil berkualitas tinggi yang konsisten dengan
visi, misi, tujuan dan strategi.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi memiliki 2. Unit Pengelola Program Studi menunjukkan 3. Bukti dan
dan memenuhi jumlah dan kualifikasi keterlibatan akademik dan profesional dosen baik dokumen
dosen tetap dan tidak tetap sesuai dengan secara kolektif maupun individual untuk memperkuat lengkap.
visi, misi, tujuan dan strategi serta modal intelektual yang diperlukan untuk mendukung
memenuhi aturan SN-Dikti. hasil berkualitas tinggi yang konsisten dengan visi,
misi, tujuan dan strategi.

70
Kriteria 4: Dimensi “Pengelolaan Dosen”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi mendeskripsikan proses yang 2. Unit Pengelola Program studi
terdokumentasi dan efektif untuk memfasilitasi human resouce mendeskripsikan mekanisme dan prosedur
planning, rencana dan implementasi pendidikan, pelatihan dan dalam pengembangan karir akademik,
pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan keikutsertaan sertifikasi profesional dosen
kinerja dosen sesuai dengan visi dan misi serta arah dalam bidang EMBA dan sesuai dengan visi,
perkembangan ekonomi dan bisnis baik di tingkat nasional misi, tujuan dan strategi.
maupun global.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi memiliki proses yang 2. Unit Pengelola Program Studi memiliki
terdokumentasi dan efektif untuk memfasilitasi human resouce mekanisme dan prosedur dalam
planning, rencana dan implementasi pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir akademik, keikutsertaan
pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan sertifikasi profesional dosen dalam bidang
kinerja dosen sesuai dengan visi dan misi serta arah EMBA dan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
perkembangan ekonomi dan bisnis baik di tingkat nasional strategi.
maupun global.

71
Kriteria 4: Dimensi “Pengelolaan Dosen”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
3. Unit Pengelola Program Studi mendeskripsikan 4. Unit Pengelola Program Studi mendeskripsikan
pengelolaan dosen secara sistematis yang memberikan proses evaluasi, promosi dan penghargaan dosen yang
tanggung jawab kepada setiap dosen untuk memenuhi dikomunikasikan kepada dosen dengan jelas dan
visi dan misi program studi dan menetapkan harapan sistematis untuk mendukung visi, misi, tujuan dan
yang realistis untuk setiap dosen. strategi.
DL 9 - Panduan Penilaian
3. Unit Pengelola Program Studi menunjukkan 4. Unit Pengelola Program Studi menunjukkan 5. Bukti dan
pengelolaan dosen yang sistematis dan proses evaluasi, promosi dan penghargaan dokumen
memberikan tanggung jawab kepada setiap dosen dosen yang dikomunikasikan kepada dosen lengkap.
untuk memenuhi visi dan misi Program Studi dan dengan jelas dan sistematis untuk mendukung
menetapkan harapan yang realistis untuk setiap visi, misi, tujuan dan strategi.
dosen.

72
Kriteria 4: Tenaga Kependidikan

Unit Pengelola Program Studi menyediakan tenaga kependidikan dan/atau layanan


profesional yang memadai untuk mendukung program dalam menyediakan layanan yang
berkualitas yang selaras dengan visi dan misinya.

73
Kriteria 4: Dimensi “Kecukupan dan Kualifikasi
Tenaga Kependidikan"
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Unit Pengelola Program studi mendeskripsikan jumlah tenaga kependidikan yang sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategi
serta memenuhi aturan SN-Dikti serta kualifikasi dan sertifikasi tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebutuhan layanan
program studi dalam melaksanakan kegiatan akademik dan pengembangan program studi.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program 2. Unit Pengelola Program Studi 3. Unit Pengelola Program Studi memiliki 4. Bukti dan
Studi memiliki dan memiliki kualifikasi tenaga tenaga kependidikan yang tersertifikasi dokumen
memenuhi jumlah tenaga kependidikan yang sesuai dengan yang sesuai dengan bidang kerja serta lengkap.
kependidikan yang sesuai kebutuhan layanan Program dapat memenuhi kebutuhan layanan
dengan visi, misi, tujuan Studi dalam melaksanakan program studi dalam mendukung
dan strategi serta kegiatan akademik dan pelaksanaan kegiatan akademik dan
memenuhi aturan SN-Dikti. pengembangan Program Studi. pengembangan Program Studi.

74
Kriteria 4: Dimensi “Pengembangan Tenaga
Kependidikan”
DL 2 - Deskripsi Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi mendeskripsikan 2. Unit Pengelola Program Studi mendeskripsikan
program pengembangan kompetensi tenaga mekanisme dan prosedur pengembangan karir
kependidikan melalui pendidikan dan pelatihan, untuk akademik dan sertifikasi profesional bagi tenaga
meningkatkan kualifikasi dan kinerja mereka sesuai kependidikan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan
dengan visi, misi, tujuan dan strategi. strategi.
DL 9 - Panduan Penilaian
1. Unit Pengelola Program Studi menunjukkan 2. Unit Pengelola Program Studi menunjukkan 3. Bukti dan
pelaksanaan program pengembangan kompetensi mekanisme dan pelaksanaan pengembangan dokumen
tenaga kependidikan melalui pendidikan dan karir akademik dan sertifikasi profesional bagi lengkap.
pelatihan, untuk meningkatkan kualifikasi dan tenaga kependidikan sesuai dengan visi, misi,
kinerja mereka sesuai dengan visi, misi, tujuan dan tujuan dan strategi.
strategi.

75
Kriteria 4: Sumber Daya Manusia
Bukti dan Dokumen:
Data profil dosen tetap dan tenaga kependidikan.
Data profil dosen tidak tetap.
Dokumen people planning and development dosen dan tenaga kependidikan.
Dokumen tentang pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan.

76
DL-9 PANDUAN PENILAIAN
AKREDITASI PROGRAM STUDI
INSTRUMEN APS EMBA

105
DL - 9 PANDUAN PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM
STUDI LAMEMBA

DL - 9
Berisi acuan penilaian akreditasi,
deskripsi penilaian untuk setiap kriteria
pada Instrumen APS EMBA serta
pedoman penetapan peringkat
akreditasi program studi EMBA.
106
Tahapan Proses Penilaian Akreditasi
Proses penilaian akreditasi Program Studi oleh LAMEMBA
menggunakan Instrumen APS EMBA terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1. Asesmen kecukupan

2. Asesmen lapangan

3. Penentuan peringkat

110
Tahap Asesmen Kecukupan
Pada tahap Asesmen Kecukupan (AK) akan dilakukan beberapa penilaian, yaitu:
• menilai seluruh 74 indikator;
• menilai kesesuaian Standar Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan Perguruan Tinggi dengan SN-Dikti;
• menilai kesesuaian Standar Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan Perguruan Tinggi dan tercermin pada
Rencana Strategis;
• menilai tingkat daya saing pada level lokal, nasional
atau internasional ; dan
• menilai pemenuhan Syarat Perlu Terakreditasi.

111
Tahap Asesmen Lapangan

Pada tahap Asesmen Lapangan (AL) dilakukan


peninjauan dan konfirmasi hasil Asesmen Kecukupan
(AK). Peninjauan dapat dilakukan baik secara luring
maupun daring terhadap seluruh kriteria, dimensi,
indikator dan bukti-bukti dokumen untuk
mengkonfirmasi seluruh penilaian yang telah diperoleh
pada saat Asesmen Kecukupan (AK).

112
Tahap Penentuan Peringkat Program Studi
(Unggul, Baik Sekali Dan Baik)
Peringkat BAIK Peringkat BAIK SEKALI Peringkat UNGGUL
Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi yang Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi sesuai SN-Dikti. yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
melampaui SN-Dikti. melampaui SN-Dikti.
Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi yang Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi Pencapaian atas Standar Pendidikan Tinggi
ditetapkan Perguruan Tinggi sesuai target yang yang ditetapkan Perguruan Tinggi melampaui yang ditetapkan Perguruan Tinggi melampaui
ditetapkan pada Rencana Strategis. target yang ditetapkan pada Rencana Strategis. target yang ditetapkan pada Rencana Strategis.

<11 dimensi terpilih (< 35 indikator terpilih) 11 - 18 dimensi terpilih (35 - 53 Indikator >18 dimensi terpilih (> 53 Indikator terpilih)
memiliki daya saing lokal, nasional dan/atau terpilih) memiliki daya saing nasional dan/atau memiliki daya saing internasional
internasional internasional dan
dan dan 6 – 8 dimensi lainnya (11 - 15 indikator lainnya)
>16 dimensi lainnya (> 31 indikator lainnya) 9 - 16 dimensi lainnya (16 - 31 indikator lainnya) serendah-rendahnya memiliki daya saing
serendah-rendahnya memiliki daya saing lokal. serendah-rendahnya memiliki daya saing lokal. nasional.

Enam dimensi pada kluster output dan outcome Enam dimensi pada kluster output dan Enam dimensi pada kluster output dan
(25 indikator) memiliki daya saing lokal, nasional, outcome (25 indikator) memiliki daya saing outcome (25 indikator) memiliki daya saing
dan/atau internasional. nasional dan/atau internasional. internasional.

Memenuhi ‘Syarat Perlu’ peringkat Baik Sekali. Memenuhi ‘Syarat Perlu’ peringkat Unggul.

113
Menilai Kesesuaian Standar Pendidikan Tinggi yang
ditetapkan Perguruan Tinggi dengan SN-Dikti

Penilaian ini dilakukan dengan menilai 15 (lima belas) dimensi telah sesuai atau
melampaui SN-Dikti, ke-15 dimensi ditunjukkan pada Tabel dibawah ini.

114
Menilai Kesesuaian Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan
Perguruan Tinggi dan Tercermin pada Rencana Strategis

Penilaian ini dilakukan dengan menilai 12 (dua belas) dimensi telah sesuai atau melampaui
target yang telah ditetapkan dan tercermin pada Rencana Strategis Unit Pengelola Program
Studi, ke-15 dimensi ditunjukkan pada Tabel dibawah ini.

115
Dimensi Sesuai SN-Dikti dan Target pada Rencana Strategis
Standar Pendidikan Tinggi Standar Pendidikan Tinggi yang
yang ditetapkan oleh ditetapkan oleh Perguruan
Perguruan Tinggi sesuai atau Tinggi sesuai atau melampaui
Kriteria Dimensi melampaui Kriteria Dimensi
Target pada Target pada
SN-Dikti Rencana SN-Dikti Rencana
Strategis Strategis
Visi   ✓ Keuangan  ✓
Misi   ✓ 5
1 Sarana dan Prasarana ✓  
Tujuan   ✓ Kurikulum ✓  
Strategi   ✓ 6
Jaminan Pembelajaran ✓  
Tata Pamong   ✓
2 Tata Kelola ✓   Pelaksanaan dan Pendanaan ✓  
7
Kerjasama ✓   Diseminasi dan Kontribusi hasil ✓  
Kebijakan dan Prosedur Penerimaan Pelaksanaan dan Pendanaan ✓
Mahasiswa   ✓ 8  
Diseminasi dan Kontribusi hasil ✓  
Layanan Akademik Mahasiswa   ✓
3 Pendidikan dan Pengajaran ✓  
Kinerja Akademik Mahasiswa   ✓
Kesejahteraan Mahasiswa 9 Penelitian ✓  
  ✓
Pengembangan Karir Mahasiswa   ✓ Pengabdian kepada Masyarakat ✓  
Kecukupan dan Kualifikasi Dosen ✓   Total 27  15 12
Pengelolaan Dosen   ✓
4 Kecukupan dan Kualifikasi Tenaga
Kependidikan ✓  
Pengembangan Tenaga Kependidikan   ✓
116
Menilai Daya Saing dari Dimensi Terpilih

Penilaian daya saing dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan atau keunggulan Unit Pengelola Program Studi dalam
mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki agar mampu bersaing dan mendapat pengakuan baik di tingkat lokal, nasional
dan/atau internasional. Penilaian ini dilakukan terhadap 21 dimensi terpilih seperti yang ditunjukkan pada Tabel dibawah ini.

117
Dimensi Terpilih Penentuan Daya Saing
Kluster Kluster
Mutu Mutu
Jumlah Pilihan Kepemimpi Output
Kriteria Dimensi & Jumlah Pilihan Kepemimp Output
Indikator Penilaian nan dan Input Proses Kriteria Dimensi Indikat inan dan Input Proses &
Kinerja Tata Outcom Penilaian
e or Kinerja Outco
Kelola Tata me
Visi 2 ✓       Kelola
1 Misi 2 ✓        5 Sarana dan Prasarana 2 Lokal,   ✓    
Tujuan 2 ✓       Kurikulum 2 Nasional   ✓    
Strategi 2 ✓       6 Jaminan Pembelajaran 4 dan/atau
Tata Kelola 2   ✓    Internasio-     ✓  
2 Pelaksanaan dan 3
Kerjasama 4 ✓      na
    ✓  
Kebijakan dan Prosedur 2 Lokal,
7 Pendanaan
Penerimaan Mahasiswa Nasional   ✓     Diseminasi dan Kontribusi 2       ✓
dan/atau hasil
Layanan Akademik 2 Internasiona Pelaksanaan dan 3
l     ✓       ✓  
3 Mahasiswa 8 Pendanaan
Kinerja Akademik 2 Diseminasi dan Kontribusi 2
      ✓ hasil       ✓
Mahasiswa
Pengembangan Karir 2 Pendidikan dan
    ✓   Pengajaran 13       ✓
Mahasiswa
4 Pengelolaan Dosen 4     ✓   9 Penelitian 3       ✓
Pengabdian kepada
Masyarakat 3       ✓
Total 21            

118
Syarat Perlu Terakreditasi
Syarat perlu terakreditasi merupakan persyaratan minimal Program Studi dapat lanjut dari tahap
Asesmen Kecukupan ke tahap Asesmen Lapangan, yang terdiri dari:

Keterlaksanaan sistem penjaminan mutu


1

Kecukupan dosen minimum sesuai dengan SN-Dikti


2

Kecukupan Waktu Bekerja Dosen Tetap


3

119
Syarat Perlu Terakreditasi:
1. Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu
Unit Pengelola Program Studi memiliki bukti keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal
(akademik dan non-akademik) yang dibuktikan dengan keberadaan 5 aspek, yaitu:

Ketersediaan dokumen
Dokumen legal
mutu, antara lain
pembentukan unsur Terlaksananya siklus
kebijakan SPMI, manual
pelaksana penjaminan penjaminan mutu;
SPMI, standar SPMI, dan
mutu;
formulir SPMI;

Memiliki external
Bukti sahih efektivitas
benchmarking dalam
pelaksanaan
upaya peningkatan
penjaminan mutu; dan
mutu.

120
Syarat Perlu Terakreditasi:
2. Kecukupan Dosen Minimum Sesuai dengan SN-Dikti
Unit Pengelola Program Studi memenuhi persyaratan dosen yang ditugaskan pada Program Studi
dengan ketentuan sebagai berikut:

Program Program
diploma/sarjana/sarjana magister/magister terapan Program doktor memiliki
terapan memiliki minimal memiliki minimal lima minimal dua dosen
lima dosen tetap bergelar dosen tetap bergelar bergelar professor;
minimum master (S2); doktor (S3);

Program doktor terapan memiliki minimal lima dosen tetap


bergelar doktor atau doktor terapan dan paling sedikit dua
dosen diantaranya memiliki karya monumental yang
digunakan oleh industri/masyarakat atau dua publikasi
internasional pada jurnal internasional bereputasi.

121
Syarat Perlu Terakreditasi:
3. Kecukupan Waktu Bekerja Dosen Tetap

Dosen tetap bekerja 37.5 jam/pekan, Ekuivalen


Waktu Mengajar Penuh (EWMP) sebesar 1.5 x
37.5 = 56.25 jam/pekan dan bekerja penuh
waktu minimal 60% dan paruh waktu minimal
40% dari total EWMP.

122
Syarat Perlu Peringkat Akreditasi Berdasarkan
Kualifikasi Dosen: Peringkat Unggul dan Baik Sekali

123
Syarat Perlu Peringkat Akreditasi Berdasarkan Kualitas
Luaran dan Capaian Tridharma: Peringkat Unggul dan
Baik Sekali

124
DL-3 PANDUAN DOKUMEN EVALUASI DIRI
INSTRUMEN APS EMBA

125
DL - 3 Panduan Dokumen Evaluasi Diri

Berisi panduan bagi Unit Pengelola


Program Studi dan Program Studi dalam
menyusun dokumen evaluasi diri (DED)
secara komprehensif, tidak hanya
menggambarkan status capaian masing-
masing kriteria, tetapi juga memuat
analisis ketercapaian atau
ketidaktercapaian setiap kriteria.

126
DL - 3 Panduan Dokumen Evaluasi Diri

Dokumen evaluasi diri mendeskripsikan profil Unit Pengelola


Program Studi, menjelaskan tentang kondisi eksternal dan kondisi
internal yang dihadapi Program Studi, pencapaian yang dilakukan
Program studi serta analisis, strategi pengembangan dan
keberlanjutannya.

Dari data dan informasi pada DED diharapkan Unit Pengelola


Program Studi dan Program studi dapat mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman sebagai dasar melakukan
perbaikan-perbaikan kedepannya. Panduan Penyusunan Dokumen
Evaluasi Diri (DED) diharapkan dapat memudahkan Unit Pengelola
Program Studi dan Program Studi yang akan melakukan proses
akreditasi atau pemangku kepentingan lainnya.
127
Evaluasi Diri dan Pengembangan Program Studi

Secara umum evaluasi dilakukan dengan tujuan atau terkait


dengan hal-hal sebagai berikut:
1. evaluasi dilakukan untuk memperlihatkan pencapaian
mutu program studi;
2. evaluasi merupakan alat manajerial, untuk menjaga
agar kinerja program studi yang telah dicapai tetap
terjaga keberlangsungannya; dan
3. evaluasi merupakan alat manajerial yang ditunjukkan
untuk penyusunan rencana pengembangan program
studi di masa mendatang.

128
Konsep Evaluasi Diri

Dalam konteks akreditasi program studi, tujuan evaluasi diri


adalah:
1. memperlihatkan pencapaian standar pendidikan tinggi
yang ditetapkan perguruan tinggi oleh UPPS dan
program studi yang akan diakreditasi;
2. menjaga agar kinerja suatu program studi yang telah
dicapai tetap terjaga keberlangsungannya; dan
3. memperoleh masukan dalam penyusunan rencana
pengembangan program studi di masa yang akan
datang.

129
Panduan Daftar Isi
IDENTITAS PENGUSUL BAB II. DOKUMEN EVALUASI DIRI
IDENTITAS TIM PENYUSUN DOKUMEN EVALUASI A.PROFIL UNIT PENGELOLA PROGRAM STUDI
DIRI B.KRITERIA
KATA PENGANTAR B.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
RINGKASAN EKSEKUTIF B.2 TATA PAMONG, TATA KELOLA DAN
BAB I. PENDAHULUAN KERJASAMA
A.DASAR PENYUSUNAN B.3 MAHASISWA
B.TIM PENYUSUN DAN TANGGUNGJAWABNYA B.4 SUMBER DAYA MANUSIA
C.MEKANISME KERJA PENYUSUNAN EVALUASI B.5 KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA
DIRI B.6 PENDIDIKAN
B.7 PENELITIAN
B.8 PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
B.9 LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
C. ANALISIS, STRATEGI PENGEMBANGAN DAN
KEBERLANJUTAN PROGRAM STUDI
BAB III. PENUTUP
LAMPIRAN
130
Template Cover

131
Petunjuk Penulisan DED
Bagian Jumlah Halaman
Identitas Perguruan Tinggi
Identitas Tim Penyusun Dokumen Evaluasi Diri  Tidak dihitung
Kata Pengantar
Ringkasan Eksekutif Maks. 5
BAB I. PENDAHULUAN
Tim Penyusun dan Tugasnya, Keterlibatan Pemangku Kepentingan, Informasi
Maks. 5
Surat Tugas, serta Mekanisme Kerja Penyusunan Dokumen Evaluasi Diri
BAB II. DOKUMEN EVALUASI DIRI  
A. Profil Unit Pengelola Program Studi Maks. 10
B. Kriteria Dibatasi oleh jumlah halaman
C. Analisis, Strategi Pengembangan dan Keberlanjutan Program Studi maksimum
BAB III. PENUTUP Maks. 3
Jumlah halaman 80 - 100

132
Petunjuk Penulisan DED (lanj.)
Struktur laporan mengikuti Panduan Penyusunan Dokumen Evaluasi Diri.

Θ Ukuran kertas : A4
Θ Jenis huruf : Calibri
Θ Ukuran huruf : 12
Θ Spasi : 1,5
Θ Jumlah halaman : 80 - 100

133
DL-4 PANDUAN DOKUMEN
KINERJA PROGRAM STUDI
INSTRUMEN APS EMBA

134
DL - 4 Panduan DKPS
Panduan Penyusunan Dokumen Kinerja Program Studi disusun
guna memberikan arahan Unit Pengelola Program Studi dan
Program Studi dalam menyusun Dokumen Kinerja Program
Studi (DKPS) yang berisi data kuantitatif yang diambil dari
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) dan data yang
dikelola secara internal.
Panduan Penyusunan Dokumen Kinerja Program Studi
menggambarkan indikator kinerja Unit Pengelola Program
Studi dan Program Studi yang meliputi Sumber Daya Manusia,
Keuangan, serta Luaran dan Capaian Tridharma. Panduan
Penyusunan Dokumen Kinerja Program Studi juga memuat
lampiran dalam format Microsoft Excel dan merupakan bagian
pada proses penilaian akreditasi program studi.

135
DL-5 PANDUAN PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
INSTRUMEN APS EMBA

136
DL-5 Panduan Pemantauan dan Evaluasi

Berisi acuan pelaporan kinerja program studi yang dilakukan setiap tahun pasca hasil
akreditasi ditetapkan. Pemantauan dan evaluasi diterapkan guna mendorong perbaikan
berkelanjutan oleh program studi dalam menjaga kualitas dan peningkatan produktivitas
program studi.

137
Pemantauan dan Evaluasi
Proses pemantauan dan evaluasi
berfokus pada tiga (3) hal utama yaitu:
(1) Tindak lanjut rekomendasi asesor
(2) Kemajuan implementasi strategi
(3) Evaluasi Kinerja Program Studi
ditunjukkan dengan data terkini
(dosen, jaminan pembelajaran dan
luaran serta capaian Tridharma).

138
Prosedur Pemantauan dan Evaluasi
Kegiatan rinci proses pemantauan dan evaluasi oleh LAMEMBA yang dilakukan selama empat
tahun berturut-turut pasca penetapan peringkat akreditasi sebelumnya dijelaskan sebagai berikut:
• Tahun ke-0 : Penetapan peringkat akreditasi Program Studi
• Tahun ke-1 : Submit Dokumen Pemantauan dan Evaluasi tahun pertama
• Tahun ke-2 : Submit Dokumen Pemantauan dan Evaluasi tahun kedua
• Tahun ke-3 : Submit Dokumen Pemantauan dan Evaluasi tahun ketiga
• Tahun ke-4 : Submit Dokumen Pemantauan dan Evaluasi tahun keempat
Pengumpulan dokumen Pemantauan dan Evaluasi tahun ke-1 hingga tahun ke-4 dilakukan di bulan
yang sama dengan penetapan peringkat akreditasi melalui LEXA. Dokumen pemantauan dan
evaluasi menjadi bagian dari proses penilaian untuk akreditasi selanjutnya.

142
PERATURAN LAMEMBA

....
....
....
DAFTAR PERATURAN LAMEMBA

NO. PERATURAN TENTANG NOMOR PERATURAN


1 Organisasi Dan Tata Kelola Perkumpulan Lembaga Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 1 Tahun 2021
Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
2 Mekanisme Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021
3 Prosedur Pengajuan Permohonan Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021
4 Pedoman Prosedur Asesmen Kecukupan Perkumpulan Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021
Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan
Akuntansi
5 Pedoman Prosedur Asesmen Lapangan Perkumpulan Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021
Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan
Akuntansi
6 Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi Perkumpulan Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021
Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis Dan
Akuntansi
7 Pedoman Pengelolaan Asesor Peraturan LAMEMBA Nomor 7 Tahun 2021
8 Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021
Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi
.... Manajemen Bisnis dan Akuntansi Tentang Peringkat
.... Akreditasi

....
DAFTAR PERATURAN LAMEMBA

NO. PERATURAN TENTANG NOMOR PERATURAN


9 Pedoman Perilaku Beretika Perkumpulan Lembaga Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 9 Tahun 2021
Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi
10 Pedoman Pelaporan Berkala Pelaksanaan Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 10 Tahun 2021
Perkumpulan Lembaga Ekonomi Manajemen Bisnis dan
AkuntansiAkreditasi Mandiri
11 Pelaporan Kegiatan Tahunan Kepada Menteri Pendidikan Peraturan LAMEMBA Nomor 11 Tahun 2021
Dan Kebudayaan Republik Indonesia
12 Penanganan Kemiripan Dokumen Akreditasi Peraturan LAMEMBA Nomor 12 Tahun 2021
13 Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021
Keberatan Atas Keputusan Perkumpulan Lembaga Akreditasi
Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis Dan Akuntansi Tentang
Peringkat Akreditasi
14 Instrumen Akreditasi Program Studi Ekonomi, Manajemen, Peraturan LAMEMBA Nomor 14 Tahun 2021
Bisnis dan Akuntansi
.... 15 Pedoman Pelaporan Kepada Dewan Pengawas Peraturan LAMEMBA Nomor 15 Tahun 2021
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 3 Tahun 2021
Tentang
Prosedur Permohonan Akreditasi
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. PT adalah Perguruan Tinggi.
2. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi.
3. DE adalah Dewan Eksekutif LAMEMBA.
4. UPPS adalah Unit Pengelola Program Studi.
5. Instrumen APS EMBA adalah instrumen akreditasi program studi bidang ilmu
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akutansi yang dikembangkan dan digunakan oleh
LAMEMBA.
6. LEXA adalah aplikasi sistem informasi akreditasi LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

Pasal 2

Pengajuan permohonan akreditasi program studi terdiri atas pendaftaran program


studi sebagai Anggota LAMEMBA dan pelunasan pembayaran biaya akreditasi serta
penyampaian dokumen akreditasi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

Pasal 3
(1) Pimpinan UPPS/PT mengajukan permohonan untuk mendaftarkan program studi yang
dikelolanya menjadi Anggota LAMEMBA yang masa keanggotaannya 5 (lima) tahun dengan
membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah), yang diperhitungkan
sebagai pembayaran Biaya Akreditasi.
(2) Biaya Akreditasi dimaksud pada Ayat (1) adalah Rp. 53.000.000,- (lima puluh tiga juta rupiah)
untuk setiap program studi sesuai dengan Surat Persetujuan Mendikbudristek Nomor
86935/MPK.A/AG.01.00/2021 Tanggal 6 Desember 2021 Tentang Persetujuan Besaran Biaya
Satuan Akreditasi Program Studi
(3) Biaya Akreditasi dimaksud pada Ayat (2) dapat dibayar secara penuh atau bertahap dengan
minimum pembayaran sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) per kali bayar.
(4) Setiap kali melakukan pembayaran, bukti pembayarannya agar diunggah ke LEXA.
(5) LAMEMBA melakukan verifikasi atas pembayaran yang telah dilakukan.
(6) Bila UPPS/PT terverifikasi telah melunasi biaya akreditasi sejumlah Rp. 53.000.000,- (lima
puluh tiga juta rupiah) LAMEMBA memberikan kepada UPPS akses ke LEXA untuk dapat
mengikuti prosedur selanjutnya.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

Pasal 4

(1) Pimpinan UPPS/PT yang dimaksud pada Pasal 3 Ayat (6) diatas kemudian dapat mengunggah
dokumen akreditasi yang diperlukan sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan LAMEMBA
Nomor 14 Tahun 2021 tentang Instrumen Akreditasi Program Studi Ekonomi, Manajemen,
Bisnis dan Akuntansi melalui LEXA.
(2) Pimpinan UPPS/PT mengunggah dokumen akreditasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
paling lambat 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku peringkat akreditasi yang dimiliki habis
masa berlakunya.
(3) LAMEMBA sesuai kewenangannya mempunyai waktu paling lama 3 (tiga) bulan semenjak
dokumen akreditasi dimaksud pada Ayat (1) diterima untuk memeriksa kelengkapan dan
kesesuaian dokumen akreditasi tersebut.
(4) Pemeriksaan dimaksud pada ayat (2) dilakukan di dalam LEXA dan/atau secara manual.
(5) Apabila berdasarkan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dokumen akreditasi
dinyatakan telah lengkap, UPPS dapat memulai proses akreditasi sebagaimana yang diatur
dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 2 tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

(LANJ.)
Pasal 4

(6) Apabila berdasarkan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dokumen
akreditasi dinyatakan belum lengkap dan/atau belum sesuai dengan permintaan dalam
Instrumen APS EMBA, pimpinan UPPS/PT memiliki waktu paling lama 3 (tiga) bulan untuk
memperbaiki permohonan akreditasi agar lengkap dan sesuai dengan instrumen
akreditasi yang berlaku pada saat permohonan akreditasi diajukan.
(7) Tanggal pengajuan permohonan akreditasi bagi permohonan akreditasi yang harus
diperbaiki sebagaimana dimaksud pada ayat (6) adalah tanggal pada saat permohonan
akreditasi dinyatakan lengkap dan sesuai dengan instrumen akreditasi yang berlaku.
(8) Apabila batas waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) terlampaui,
maka pimpinan UPPS wajib mengajukan permohonan akreditasi baru ke LAMEMBA
dengan menggunakan instrumen akreditasi yang berlaku pada saat pengajuan yang baru
dan pengajuan permohonan yang diajukan sebelumnya dinyatakan batal.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Prosedur Permohonan Akreditasi

Pasal 5

(1) Hal-hal yang tidak diatur, belum cukup diatur atau dalam hal terdapat kekeliruan
dalam Peraturan ini akan dilakukan pengaturan atau perbaikan sebagaimana
mestinya.
(2) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 2 Tahun 2021
Tentang
Mekanisme Akreditasi
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

KETENTUAN UMUM
PASAL 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:

1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis


dan Akuntansi yang berstatus Badan Hukum tersendiri berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-0011772.AH.01.07 Tahun 2020 tentang
Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
2. Akreditasi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan program studi.
3. Instrumen APS EMBA adalah instrumen akreditasi program studi bidang ilmu Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi yang dikembangkan dan digunakan oleh LAMEMBA.
4. APS adalah Akreditasi Program Studi.
5. EMBA adalah Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
6. MA adalah Majelis Akreditasi.
7. DE adalah Dewan Eksekutif.
.... 8. UPPS adalah Unit Pengelola Program Studi.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

(LANJ.)
KETENTUAN UMUM
PASAL 1

9. LEXA adalah sistem informasi akreditasi LAMEMBA.


10. AK adalah Asesmen Kecukupan yaitu evaluasi terhadap dokumen Akreditasi yang diusulkan oleh
UPPS sebagai bagian dari Tahapan Akreditasi dengan menggunakan Instrumen APS EMBA.
11. AL adalah Asesmen Lapangan yaitu evaluasi dan konfirmasi data dan informasi yang termuat
dalam dokumen akreditasi yang dilakukan di lokasi UPPS sebagai bagian dari tahapan akreditasi
atau bilamana LAMEMBA memandang perlu dapat dilakukan secara daring (online) dengan
menggunakan Instrumen APS EMBA.
12. Asesor adalah seseorang yang karena kompetensinya ditugaskan oleh LAMEMBA untuk
melaksanakan Asesmen Kecukupan dan Asesmen Lapangan.
13. PD Dikti adalah Pangkalan Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
14. BAN-PT adalah Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi.
15. Akreditasi internasional adalah akreditasi yang dilakukan oleh lembaga akreditasi internasional
yang diakui dan pengakuannya ditetapkan oleh Menteri.
16. Komite Akreditasi merupakan komite ad-hoc yang dibentuk oleh DE LAMEMBA untuk melakukan
.... validasi atas hasil pekerjaan panel asesor yang melaksanakan AK dan AL.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

PROSES AKREDITASI
PASAL 2

(1) LAMEMBA melakukan akreditasi terhadap program studi EMBA yang dilaksanakan
oleh UPPS di Perguruan Tinggi.
(2) Kegiatan Akreditasi dilakukan dengan menggunakan Instrumen APS EMBA yang
disusun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dengan berpedoman pada
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan telah mendapatkan pengesahan dari MA
BAN-PT, serta juga menggunakan data dan informasi pada PD-Dikti.
(3) Proses akreditasi melibatkan perguruan tinggi, UPPS dan asesor dengan
menggunakan LEXA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

TAHAPAN AKREDITASI
PASAL 3
(1) Tahapan proses Akreditasi meliputi:
a. Evaluasi data dan informasi;
b. Penetapan peringkat akreditasi; dan
c. Pemantauan dan evaluasi peringkat akreditasi.

(2) Evaluasi data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh panel
asesor dan kemudian divalidasi oleh Komite Akreditasi dengan prosedur sebagai berikut:
d. Program studi menyampaikan dokumen akreditasi kepada DE LAMEMBA sesuai dengan
ketentuan;
e. DE LAMEMBA menugaskan panel asesor untuk melaksanakan AK;
f. DE LAMEMBA menugaskan Komite Akreditasi untuk melakukan validasi atas hasil AK sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan;
g. Berdasarkan hasil validasi Komite Akreditasi, DE LAMEMBA menetapkan keputusan yang dapat
berupa:
i. Proses AK dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan pelaksanaan AL karena telah memenuhi
“syarat perlu” terakreditasi
....
ii. Proses AK dinyatakan selesai dan tidak dilanjutkan dengan pelaksanaan AL karena tidak
.... memenuhi “syarat perlu” terakreditasi
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

(LANJ.)
TAHAPAN AKREDITASI
PASAL 3
(3) Penetapan peringkat Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan oleh
Komite Akreditasi dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Komite Akreditasi memvalidasi hasil AL untuk menentukan pemenuhan Syarat Peringkat
Akreditasi menggunakan Instrumen APS EMBA dan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
b. Berdasarkan hasil validasi dimaksud pada huruf a, Komite Akreditasi menetapkan
peringkat Akreditasi berdasarkan pemenuhan Syarat Peringkat Akreditasi.
c. Berdasarkan penetapan dimaksud pada huruf b, DE LAMEMBA menerbitkan surat
keputusan penetapan peringkat akreditasi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun;
d. Surat keputusan dimaksud pada huruf c, diumumkan ke publik melalui laman LAMEMBA.
e. Berdasarkan surat keputusan dimaksud pada huruf c, DE LAMEMBA mengeluarkan
sertifikat akreditasi untuk dikirimkan kepada UPPS yang bersangkutan dan
mempublikasikannya melalui laman LAMEMBA.
(4) Pemantauan dan evaluasi atas pemenuhan syarat peringkat akreditasi sebagaimana
.... dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan oleh DE LAMEMBA atas semua Program Studi yang
.... memiliki peringkat akreditasi dari LAMEMBA dengan menggunakan Instrumen APS EMBA.
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

(LANJ.)
TAHAPAN AKREDITASI
PASAL 3

(5) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan setiap tahun setelah
program studi menerima penetapan peringkat akreditasi dengan prosedur sebagai berikut:
a. Proses pemantauan berfokus pada 3 (tiga) hal utama yaitu:
i. Tindak lanjut rekomendasi asesor.
ii. Kemajuan implementasi strategi.
iii. Kinerja Program Studi yang ditunjukkan dengan data terkini diantaranya dosen, jaminan
pembelajaran dan luaran serta capaian Tridharma.
b. Hasil pemantauan dapat menyimpulkan bahwa pemantauan perlu dilanjutkan dengan evaluasi
untuk dapat memberikan catatan dan rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti oleh program
studi.
c. LAMEMBA dapat melakukan pendampingan kepada program studi dimaksud pada Ayat (5)
huruf b sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan.
(6) Dalam hal disimpulkan pendampingan yang telah dilakukan tidak memberikan hasil yang cukup
.... sehingga syarat peringkat Akreditasi tidak lagi terpenuhi, sesuai dengan kewenangan yang ada
padanya, LAMEMBA dapat mencabut Keputusan Peringkat Akreditasi sebelum berakhir masa
.... berlakunya.
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

AKREDITASI ULANG SEBELUM JANGKA WAKTU


PERINGKAT AKREDITASI BERAKHIR
Pasal 4

(1) UPPS dapat mengusulkan akreditasi ulang sebelum jangka waktu peringkat akreditasi
berakhir paling cepat 2 (dua) tahun setelah ditetapkannya peringkat akreditasi
menggunakan Instrumen APS EMBA yang berlaku pada saat itu.
(2) Dalam hal hasil akreditasi ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), program studi tetap
mendapatkan peringkat akreditasi yang sama, UPPS dapat mengusulkan akreditasi kembali
kepada DE LAMEMBA paling cepat 2 (dua) tahun.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

KEBERATAN ATAS HASIL AKREDITASI


 Pasal 5

(1) Terhadap Keputusan Peringkat Akreditasi, UPPS dapat mengajukan keberatan paling lambat
6 (enam) bulan setelah Keputusan Peringkat Akreditasi ditetapkan.
(2) Keberatan dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada DE LAMEMBA oleh Pimpinan
Perguruan Tinggi dari UPPS dimaksud.
(3) Ketentuan lebih lanjut tentang pengajuan keberatan atas Keputusan Peringkat Akreditasi
diatur dengan Peraturan LAMEMBA tersendiri.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

PEMENUHAN PERSYARATAN MINIMUM AKREDITASI UNTUK PEMBUKAAN PROGRAM STUDI 


Pasal 6

(1) Pembukaan program studi dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan minimum akreditasi
setelah dilakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen evaluasi pembukaan program studi.
(2) Instrumen yang dimaksud pada ayat (1) disusun LAMEMBA berdasarkan standar Nasional
Pendidikan Tinggi bersama dengan Menteri.
(3) LAMEMBA memberikan rekomendasi pemenuhan persyaratan minimum Akreditasi untuk
pembukaan Program Studi, setelah melakukan evaluasi dengan menggunakan instrumen yang
dimaksud pada ayat (1).
(4) Prosedur evaluasi yang dimaksud pada ayat (3) diatur dalam peraturan LAMEMBA tersendiri.
(5) Ketentuan lebih lanjut tentang pemenuhan persyaratan minimum akreditasi diatur dengan
Peraturan LAMEMBA tersendiri.
 
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

PENYETARAAN AKREDITASI INTERNASIONAL 


Pasal 7

(1) Program studi yang telah mendapatkan peringkat akreditasi dari LAMEMBA, tetapi juga terakreditasi
oleh lembaga akreditasi internasional yang diakui Kementerian yang membawahi pengurusan
Pendidikan Tinggi, hasil akreditasi tersebut diakui setara dengan peringkat akreditasi Unggul.
(2) Untuk mendapatkan pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan Perguruan Tinggi
dari program studi tersebut mengajukan permohonan pengakuan kepada LAMEMBA dengan
melampirkan bukti bahwa Program Studi yang dimohonkan pengakuannya mempunyai akreditasi
yang diperoleh dari lembaga akreditasi internasional yang diakui Kementerian yang membawahi
kepengurusan Pendidikan Tinggi serta masih berlaku sekurangnya 1 (satu) tahun pada saat
permohonan pengakuan diajukan.
(3) Permohonan pengakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan segera setelah
Program Studi memperoleh akreditasi internasional.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme pengakuan akreditasi internasional ini diatur dengan
.... Peraturan LAMEMBA tersendiri.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi

PENUTUP
Pasal 8

(1) Hal-hal yang tidak diatur, belum cukup diatur atau dalam hal terdapat kekeliruan
dalam Peraturan ini akan dilakukan pengaturan atau perbaikan sebagaimana
mestinya;
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 4 Tahun 2021
Tentang
Pedoman Asesmen Kecukupan
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen
Bisnis dan Akuntansi.
2. Instrumen APS EMBA adalah Instrumen Akreditasi Program Studi bidang ilmu
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
3. EMBA adalah Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
4. UPPS adalah Unit Pengelola Program Studi (UPPS).
5. DED adlaah Dokumen Evaluasi Diri (DED).
6. DKPS adalah Dokumen Kinerja Program Studi.
7. DE adalah Dewan Eksekutif.
8. AK adalah Asesmen Kecukupan.
9. AL adalah Asesmen Lapangan.
10.KA adalah Komite Akreditasi.
11.PD Dikti adalah Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Pasal 2 Pasal 3

(1) Pedoman Prosedur AK ini merupakan rujukan


bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan (1) Apabila terdapat kekeliruan dalam
akreditasi. pengaturan ini, akan dilakukan perbaikan
(2) Pedoman Prosedur AK dimaksud pada Ayat (1) sebagaimana diperlukan.
terdiri atas: (2) Hal lain yang diperlukan tetapi belum
A. Pengertian dan Tujuan termuat dalam Peraturan ini akan diatur
B. Panel Asesor dalam Peraturan LAMEMBA terpisah.
C. Prosedur Pelaksanaan Asesmen
Kecukupan (3) Peraturan LAMEMBA ini berlaku sejak
D. Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Ak tanggal ditetapkan.
E. Kode Etik Asesor
F. Penutup
(3) Pedoman Prosedur Asesmen Kecukupan
dimaksud pada Pasal 2 Ayat (1) di atas
tercantum dalam Lampiran dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
... . LAMEMBA ini.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Pedoman Asesmen Kecukupan

A. Pengertian dan Tujuan


AK merupakan evaluasi kecukupan atas data dan informasi yang disampaikan oleh
UPPS dan Program Studi melalui DED dan DKPS sesuai dengan panduan pada
Instrumen APS EMBA dengan menggunakan data dan informasi yang selaras
dengan data dan informasi PD-Dikti. AK dilaksanakan secara mandiri oleh asesor
yang ditugaskan oleh DE LAMEMBA yang kemudian diikuti proses rekonsiliasi untuk
menyelesaikan perbedaan pada hasil penilaian asesor dan validasi hasil AK oleh
Komite Akreditasi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

B.Panel Asesor
1. Penugasan asesor mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah asesor: AK dilaksanakan oleh 2 (dua) orang asesor.
b. Tidak adanya potensi benturan kepentingan seperti:
i. Asesor akan ditugaskan pada program studi tidak dalam provinsi yang
sama dengan institusi asal asesor tersebut.
ii. Asesor akan ditugaskan pada program studi dimana asesor dimaksud
tidak pernah melakukan kegiatan Tridharma atau tugas lainnya pada
program studi yang akan diakreditasi tersebut dalam kurun waktu 2 (dua)
tahun terakhir.
c. Perguruan Tinggi dimana asesor akan ditugaskan: Asesor yang ditugaskan
pada program studi berasal dari perguruan tinggi dan program studi yang
memiliki reputasi dan peringkat yang setara atau lebih tinggi dari program
.... studi yang akan di akreditasi.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

B. Panel Asesor (LANJ.)


d. Kesesuaian jenjang pendidikan asesor dengan program studi yang akan diakreditasi:
i. Program diploma, dapat ditugaskan asesor yang berpendidikan paling rendah
Magister/Magister Terapan dengan jabatan fungsional akademik minimal lektor.
ii. Program sarjana dan program magister, ditugaskan asesor yang berpendidikan
Doktor/Doktor Terapan dengan jabatan fungsional akademik minimal lektor kepala.
iii. Program doktor, ditugaskan asesor yang berpendidikan Doktor/Doktor Terapan dengan
jabatan fungsional akademik minimal lektor kepala dan diutamakan Guru Besar.
e. Kesesuaian program yang di akreditasi dengan institusi asal asesor:
i. Program diploma diutamakan diakreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang
mengajar pada program diploma dibidang EMBA pada perguruan tinggi tersebut.
ii. Program sarjana di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program sarjana dibidang EMBA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

B. Panel Asesor (LANJ.)


iii. Program magister di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program magister dibidang EMBA.
iv. Program doktor di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program doktor dibidang EMBA.
f. Peringkat akreditasi Program Studi yang di akreditasi dan peringkat akreditasi Program Studi
asal asesor:
i. Program studi yang memiliki peringkat akreditasi A/Unggul harus di nilai oleh asesor yang
berasal dari program studi yang memiliki akreditasi A/Unggul.
ii. Program studi yang memiliki peringkat akreditasi B/Baik Sekali atau C/Baik dapat di nilai oleh
asesor yang berasal dari program studi yang memiliki akreditasi minimal B/Baik Sekali.
2. Penugasan asesor praktisi profesional mengikuti ketentuan berikut:
a. Asesor praktisi profesional akan ditugaskan pada program studi yang bidang keilmuannya
selaras dengan keahlian dan pengalaman asesor tersebut.
b. Tidak adanya potensi benturan kepentingan.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

C. Prosedur Asesmen Kecukupan


1. Persiapan AK
a. DE LAMEMBA meminta kesediaan asesor melaksanakan AK untuk program studi
tertentu dalam rentang waktu yang ditentukan.
b. DE LAMEMBA menerbitkan surat tugas bagi asesor untuk melaksanakan AK dimaksud.
c. Panel Asesor diberikan akses terhadap dokumen akreditasi yang diperlukan.
2. Pelaksanaan AK
a. Panel Asesor AK melaksanakan secara mandiri evaluasi kecukupan atas data dan
informasi yang disampaikan UPPS.
b. Panel Asesor mengidentifikasi:
i. Kesesuaian data dan informasi yang disampaikan dalam DED dan DKPS dengan data
dan informasi pada PD-Dikti.
ii. Dimensi dan/atau indikator yang masih memerlukan data dan informasi tambahan.
c. Panel Asesor menyiapkan Laporan dan Rekomendasi Hasil AK dengan menggunakan
DL-6 (Formulir Penilaian AK Akreditasi PS).
.... d. Panel Asesor menyampaikan Laporan dimaksud pada huruf c kepada DE LAMEMBA
melalui LEXA sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

D. Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil AK


1. DE LAMEMBA menyampaikan Laporan dan Rekomendasi Hasil AK dari panel asesor
kepada Komite Akreditasi yang dibentuk untuk melakukan rekonsiliasi dan validasi.
2. Komite Akreditasi melaksanakan rekonsiliasi dan validasi sesuai dengan prosedur kerja
yang ditetapkan dengan Peraturan LAMEMBA tersendiri.

E. Kode Etik Asesor


LAMEMBA memiliki kode etik yang disebut dengan Pedoman Perilaku Beretika yang
merupakan rujukan berperilaku bagi setiap insan LAMEMBA termasuk asesor sebagaimana
yang termuat dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Perilaku
Beretika LAMEMBA.

Hal-hal yang harus dilakukan dan dilarang bagi asesor ketika melaksanakan AK seperti diatur
dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Asesor,
.... sebagai berikut:
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Asesor harus:
1. memahami tugas dan tanggung jawab sebagai asesor;
2. memahami instrumen akreditasi;
3. mendapatkan izin atasan langsung dari institusi asal ketika akan melaksanakan tugas
akreditasi;
4. menyatakan secara tertulis bahwa ia bebas dari hubungan kerja/memiliki afiliasi
dengan program studi yang akan diakreditasi yang diperkirakan atau patut diduga
dapat menimbulkan benturan kepentingan;
5. menolak tugas akreditasi dari LAMEMBA jika pernah melakukan kegiatan Tridharma
atau tugas lainnya pada program studi yang akan diakreditasi dalam kurun waktu 2
(dua) tahun terakhir;
6. menolak tawaran untuk bertugas di program studi yang diakreditasi minimal untuk
masa 2 (dua) tahun setelah keluarnya sertifikat akreditasi;
7. melaksanakan tugas asesmen dalam koridor sebagai sejawat, yang bekerja dan
menilai secara obyektif tanpa memandang reputasi program studi yang diakreditasi;
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Asesor harus:
8. menerapkan pendekatan positif seperti memotivasi, rasa hormat, memberi
masukan untuk pengembangan, fokus menyampaikan substansi dan rasional
dalam melaksanakan tugas akreditasi;
9. tepat waktu pada setiap aktivitas asesmen;
10.memperhatikan sistem nilai yang berlaku serta menerapkan tatakrama dan
sopan santun;
11.tegas dalam memberikan saran atau kritik yang membangun untuk peningkatan
mutu program studi yang diakreditasi;
12.mempertimbangkan secara sungguh-sungguh keberatan yang disampaikan
UPPS/PT;
13.menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil penilaian
akreditasi, kecuali kepada LAMEMBA;
. . . . 14.senantiasa meningkatkan pengetahuannya tentang peraturan perundangan
terkini termasuk standar-standar yang diberlakukan oleh LAMEMBA.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Asesor dilarang:
1. menyampaikan pendapat pribadi yang mengatasnamakan LAMEMBA;
2. mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari kegiatan akreditasi;
3. meminta atau menerima pemberian gratifikasi seperti hadiah, fasilitas dan lain-
lain dalam bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya
sebagai asesor;
4. memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang
berhubungan dengan akreditasi;
5. mengubah data dan informasi, termasuk hasil penilaian yang telah diserahkan
kepada LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

Ketika melaksanakan Asesmen Kecukupan, asesor harus:


1. memahami dengan baik usulan akreditasi program studi yang diakreditasi;
2. menyiapkan pertanyaan/hal-hal yang perlu dikonfirmasi ketika Asesmen Lapangan;
3. menyelesaikan tugas AK dalam rentang waktu yang telah ditentukan;
4. menyiapkan Laporan Hasil Asesmen Kecukupan;
5. mempresentasikan hasil kerja Asesmen Kecukupan kepada Komite Akreditasi
LAMEMBA

Ketika melaksanakan Asesmen Kecukupan, asesor dilarang:


6. menerima tugas melebihi kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan baik;
7. mengundurkan diri dari tugas yang telah diterima kecuali untuk alasan-alasan
.... darurat.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Kecukupan

F. Penutup
Pedoman Pelaksanaan AK ini ditetapkan oleh LAMEMBA sebagai bahan rujukan bagi
semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proses AK.

....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 5 Tahun 2021
Tentang
Pedoman Asesmen Lapangan
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen
Bisnis dan Akuntansi.
2. EMBA adalah Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
3. DE adalah Dewan Eksekutif.
4. Instrumen APS EMBA adalah Instrumen Akreditasi Program Studi bidang ilmu
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi yang dikembangkan dan digunakan
oleh LAMEMBA;
5. LEXA adalah nama dari aplikasi sistem informasi akreditasi LAMEMBA.
6. UPPS adalah Unit Penyelenggara Program Studi.
7. AK adalah Asesmen Kecukupan.
8. AL adalah Asesmen Lapangan.
9. KA adalah Komite Akreditasi.
. . . . 10.PT adalah Perguruan Tinggi.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Pasal 2 Pasal 3

(1) Pedoman Prosedur AL ini merupakan (1) Apabila terdapat kekeliruan dalam
rujukan bagi semua pihak yang terlibat pengaturan ini, akan dilakukan perbaikan
dalam kegiatan AL; sebagaimana diperlukan.
(2) Pedoman Prosedur AL dimaksud pada (2) Hal lain yang diperlukan tetapi belum
Ayat (1) terdiri atas: termuat dalam Peraturan ini akan diatur
A. Pendahuluan dalam Peraturan LAMEMBA terpisah.
B. Tujuan (3) Peraturan LAMEMBA ini berlaku sejak
C. Prinsip Dasar tanggal ditetapkan.
D. Panel Asesor
E. Tahapan Asesmen Lapangan
F. Kode Etik Asesor
G. Penutup
(3) Pedoman Prosedur AL pada Pasal 2 Ayat
(1) diatas tercantum dalam Lampiran
dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan LAMEMBA
.... ini.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Pedoman Asesmen Lapangan

A. Pendahuluan
AL dilaksanakan setelah program studi tertentu dinyatakan lulus pada tahap AK.
Dalam melaksanakan AL, panel asesor memverifikasi dan mengolah serta menganalisis
data dan informasi yang disampaikan oleh program studi melalui Dokumen Evaluasi
Diri (DED) dan Dokumen Laporan Kinerja Program Studi (DKPS) Instrumen APS EMBA.
 AL dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan atau secara daring
(online). Hasil dari kegiatan AL adalah Berita Acara Hasil AL (DL-7B), Rekomendasi bagi
Program Studi (DL-7C) dan Rekomendasi Peringkat Program Studi (DL-7D). Pedoman
Prosedur Asesmen Lapangan ini merupakan rujukan bagi semua pihak yang terlibat
melaksanakan AL. Diantara Laporan Hasil AL tersebut yang diserahkan langsung oleh
panel asesor kepada UPPS hanyalah Berita Acara Hasil AL (DL-7B).
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

B. Tujuan
AL dilaksanakan dengan tujuan untuk:
1. Memverifikasi data dan informasi disampaikan UPPS melalui DED dan DKPS.
2. Menganalisis dan mengevaluasi data dan informasi yang disampaikan oleh
UPPS tersebut sebagai dasar pemberian rekomendasi peringkat akreditasi.

C. Prinsip Dasar
Agar proses akreditasi terlaksana secara transparan, akuntabel dan kredibel, panel
asesor yang melakukan asesmen lapangan secara independen dan bekerja secara
cermat, akurat berdasarkan bukti yang sahih.
Deskripsi hasil penilaian AL harus disepakati oleh panel asesor dan UPPS. Deskripsi
dimaksud mengungkapkan hal-hal yang merupakan kemajuan dan kekuatan program
studi disamping hal-hal yang memerlukan perbaikan secara berkelanjutan.
Berdasarkan deskripsi hasil penilaian tersebut, panel asesor menyampaikan
. . . . rekomendasi kepada DE LAMEMBA tentang peringkat akreditasi yang layak diberikan.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

D. Panel Asesor

1. Penugasan asesor mengikuti ketentuan sebagai berikut:


a. Jumlah asesor: AL dilaksanakan oleh 2 (dua) orang.
b. Tidak adanya potensi benturan kepentingan:
i. Asesor akan ditugaskan pada UPPS tidak dalam provinsi yang sama dengan
institusi asal asesor tersebut.
ii. Asesor akan ditugaskan pada program studi dimana asesor dimaksud tidak
pernah melakukan kegiatan Tridharma atau tugas lainnya pada program studi
yang akan diakreditasi tersebut dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir.
c. Perguruan Tinggi dimana asesor akan ditugaskan: Asesor yang ditugaskan pada
program studi berasal dari perguruan tinggi dan program studi yang memiliki
reputasi dan peringkat yang setara atau lebih tinggi dari program studi yang akan
di akreditasi.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

D. Panel Asesor (LANJ.)

d. Kesesuaian jenjang pendidikan asesor dengan program studi yang akan diakreditasi:
i. Program Diploma, ditugaskan asesor yang berpendidikan paling rendah Magister/Magister
Terapan dengan jabatan fungsional akademik minimal Lektor.
ii. Program Sarjana/Sarjana Terapan dan program Magister/Magister Terapan, ditugaskan asesor
yang berpendidikan Doktor/Doktor Terapan dengan jabatan fungsional akademik minimal
Lektor Kepala.
iii. Program Doktor/Doktor Terapan, ditugaskan asesor yang berpendidikan Doktor/Doktor
Terapan, dengan jabatan fungsional akademik Lektor Kepala dan diutamakan Guru Besar.
e. Kesesuaian program yang di akreditasi dengan institusi asal asesor:
i. Program diploma diutamakan diakreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang mengajar
pada program diploma dibidang EMBA pada perguruan tinggi tersebut.
ii. Program sarjana di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan
program sarjana dibidang EMBA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

D. Panel Asesor (LANJ.)

iii.Program magister di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang


menyelenggarakan program magister dibidang EMBA.
iv.Program doktor di akreditasi oleh asesor dari perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program doktor dibidang EMBA.
f. Peringkat akreditasi Program Studi yang di akreditasi dan peringkat akreditasi
Program Studi asal asesor:
i. Program studi yang memiliki peringkat akreditasi A/Unggul harus di nilai oleh
asesor yang berasal dari program studi yang memiliki akreditasi A/Unggul.
ii. Program studi yang memiliki peringkat akreditasi B/Baik Sekali atau C/Baik dapat di
nilai oleh asesor yang berasal dari program studi yang memiliki akreditasi minimal
B/Baik Sekali.
2. Penugasan asesor praktisi profesional mengikuti ketentuan berikut:
a. Asesor praktisi profesional akan ditugaskan pada program studi yang bidang
keilmuannya selaras dengan keahlian dan pengalaman asesor tersebut.
. . . . b. Tidak adanya potensi benturan kepentingan.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

E. Tahapan Asesmen Lapangan

I. Persiapan Asesmen lapangan


1. DE LAMEMBA
Dalam rangka persiapan AL, DE LAMEMBA melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Meminta kesepakatan asesor untuk melaksanakan AL di program studi tertentu
dalam rentang waktu yang ditentukan.
b) Menerbitkan surat tugas bagi asesor untuk melaksanakan AL dimaksud.
c) Menyiapkan video conference host yang akan digunakan dalam hal AL akan
dilaksanakan secara daring.
d) Menyediakan biaya paket data internet/quota sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu
rupiah) dalam hal AL akan dilaksanakan secara daring.
e) Menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan AL kepada UPPS/PT.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

I. Persiapan Asesmen lapangan (LANJ.)

2. ASESOR
Asesor sebelum melaksanakan AL, selain mempersiapkan yang diperlukan sesuai
Instrumen APS EMBA, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Menyampaikan kesediaan dan persetujuan untuk melaksanakan AL kepada
program studi pada waktu yang telah ditentukan.
b) Menerima Surat Tugas dari DE LAMEMBA.
c) Melakukan koordinasi antar asesor terutama untuk:
1) menyepakati pembagian peran/tugas dalam rangka menggali informasi pada
saat AL;
2) menyepakati hal-hal yang akan disampaikan/ diklarifikasi ketika AL.
d) Mengakses semua data dan informasi diperlukan untuk melaksanakan AL yang
tersedia dalam DL-03 DED dan DL-04 DKPS pada LEXA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

I. Persiapan Asesmen lapangan (LANJ.)

2. ASESOR
e) Melakukan koordinasi dengan UPPS/PT dan dengan asesor lainnya paling lambat H–3
sebelum AL dilaksanakan.
f) Menyusun langkah-langkah kegiatan, jadwal dan target AL.
g) Apabila AL dilakukan secara daring, menyampaikan hal-hal yang akan diklarifikasi ke
UPPS/PT melalui person in charge (PIC) paling lambat H–3 sebelum AL daring
dilaksanakan.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

I. Persiapan Asesmen lapangan (LANJ.)

3. UPPS/PERGURUAN TINGGI

UPPS/PT selain mempersiapkan yang diperlukan sesuai Instrumen APS EMBA diminta
melakukan sebagai berikut:

a) Menyampaikan persetujuan untuk dilaksanakan AL pada waktu yang telah ditentukan.


b) Segera menghubungi asesor setelah menerima pemberitahuan nama asesor dan
jadwal pelaksanaan AL untuk mengkoordinasikan langkah-langkah selanjutnya
termasuk penyediaan dukungan teknis kepada asesor dan jadwal kegiatan AL.
c) Menyampaikan nama satu orang person in charge (PIC) yang ditugaskan UPPS/PT untuk
berkomunikasi dengan asesor.
d) Menyiapkan ruangan yang digunakan dan fasilitas yang diperlukan untuk kerja panel
asesor dengan tetap memperhatikan Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

I. Persiapan Asesmen lapangan (LANJ.)

3. UPPS/PERGURUAN TINGGI

e) Menyiapkan data, informasi dan dokumen pendukung yang diperlukan pada


saat pelaksanaan AL selain dari yang telah diunggah dalam DED dan DKPS
Instrumen APS EMBA.
f) UPPS/PT menyediakan seluruh data, informasi dan dokumen diperlukan bila
dilakukan secara daring, selain dari yang telah diunggah dalam DED dan DKPS,
dengan cara menyimpan data dimaksud dalam sistem informasi PT yang
bersangkutan.
g) Asesor diberikan hak untuk mengakses data dan informasi pendukung yang
dimaksud pada huruf f paling lambat H-3 sebelum AL dilaksanakan.
h) Menyiapkan pihak-pihak yang akan ditemui oleh panel asesor seperti
.... mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan
.... pemangku kepentingan lainnya.
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

II. Pelaksanaan Asesmen lapangan


1. ASESOR
a. Mengadakan pertemuan pembukaan AL dengan Pimpinan UPPS/PT (luring
atau daring):
i. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, tujuan kegiatan AL, kode
etik dan pernyataan asesor.
ii. Menyampaikan jadwal kegiatan AL.
b. Memeriksa dan menyepakati data, informasi dan bukti yang telah disiapkan
oleh perguruan tinggi dan kesesuaiannya dengan data dan informasi pada
PD-Dikti dan fakta yang didapatkan dari lapangan.
c. Mengkonfirmasi data dan informasi kepada UPPS/PT dan juga kepada
pemangku kepentingan yang relevan.
d. Melaksanakan seluruh agenda AL
e. Menyiapkan catatan temuan dari setiap sesi yang telah dilalui sebagai dasar
.... penyusunan Berita Acara Hasil AL.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

II. Pelaksanaan Asesmen lapangan (LANJ.)

1. ASESOR
f. Menyiapkan Berita Acara Hasil AL menggunakan format DL-7B yang telah tersedia pada
Instrumen APS EMBA dengan meminta persetujuan pihak UPPS/PT.
g. Memperbaiki Berita Acara Hasil AL berdasarkan hasil pembahasan dengan pihak
UPPS/PT.
h. Berita Acara Hasil AL (DL-7B) ditandangani oleh Panel Asesor dan Pimpinan UPPS/PT.
i. Mengadakan pertemuan penutup (luring atau daring) dengan Pimpinan UPPS/PT dan
menyerahkan satu berkas Berita Acara Hasil AL (DL-7B).
j. Menyiapkan Rekomendasi bagi Program Studi menggunakan format DL-7C dan
Rekomendasi Peringkat Program Studi menggunakan format DL-7D.
k. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan antara panel asesor dan pihak UPPS/PT atas hal-hal
tertentu, maka dalam Berita Acara Hasil Akreditasi dituliskan hal-hal yang tidak disepakati
tersebut dan alasan masing-masing pihak atas ketidaksepakatan tersebut.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

II. Pelaksanaan Asesmen lapangan (LANJ.)


2. PERGURUAN TINGGI/UPPS
a. Menyediakan dan/atau memberikan akses untuk seluruh data dan informasi
pendukung lainnya yang diperlukan oleh panel asesor untuk kepentingan AL
(dapat berupa hyperlink yang dituliskan di DED).
b. Memberikan penjelasan tentang isi DED dan DKPS Instrumen APS EMBA
beserta informasi dan data pelengkap lainnya yang dipandang perlu.
c. Memfasilitasi pertemuan asesor dengan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan alumni, pengguna lulusan dan pemangku kepentingan yang
dianggap perlu secara luring atau daring.
d. Memberikan bantuan teknis kepada panel asesor untuk kelancaran
pelaksanaan AL secara efisien dan tepat sasaran dengan tetap
memperhatikan Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

III. Pelaporan Hasil Asesmen Lapangan

1. ASESOR
a. Mengirimkan laporan hasil AL yang terdiri atas Berita Acara Hasil AL (DL-7B),
Rekomendasi bagi Program Studi (DL-7C), dan Rekomendasi Peringkat Program
Studi (DL-7D) kepada DE melalui LEXA.
b. Mengirimkan laporan keuangan melalui email atau aplikasi yang tersedia selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari setelah AL selesai dilakukan.

2. DE LAMEMBA
a. Menerima laporan hasil AL yang terdiri atas Berita Acara Hasil AL (DL-7B),
Rekomendasi bagi Program Studi (DL-7C) dan Rekomendasi Peringkat Program
Studi (DL-7D) dari Panel Asesor AL.
b. Apabila dalam Berita Acara Hasil AL tercatat adanya hal-hal yang tidak disepakati
antara panel asesor dan pihak UPPS/PT, DE LAMEMBA akan meminta klarifikasi
.... kepada kedua belah pihak untuk mendapatkan titik temu.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

III. Pelaporan Hasil Asesmen Lapangan (LANJ.)

2. DE LAMEMBA
c. Apabila telah ada titik temu, DE LAMEMBA menyiapkan Berita Acara Hasil Klarifikasi.
d. Berita Acara Hasil Klarifikasi merupakan dokumen yang tidak dapat dipisahkan dari Berita
Acara Hasil AL (DL-7B).
e. DE LAMEMBA menyerahkan Berita Acara Hasil AL (DL-7B), Rekomendasi bagi Program Studi
(DL-7C) termasuk Berita Acara Hasil Klarifikasi bila ada dan Rekomendasi Peringkat Program
Studi (DL-7D) tersebut kepada Komite Akreditasi.

3. PERGURUAN TINGGI/UPPS
a. Memberikan klarifikasi kepada DE LAMEMBA atas hal-hal yang tidak disepakati dengan panel
asesor sebagaimana tercatat dalam Berita Acara Hasil AL (DL-7B)
b. Apabila telah ada titik temu, Perguruan Tinggi/UPPS menandatangani Berita Acara Hasil
Klarifikasi yang disiapkan oleh DE LAMEMBA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

IV. Kegiatan dalam Asesmen Lapangan

Kegiatan dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) hari 2 (dua) malam dan bila tidak
memungkinkan dapat dilaksanakan dalam 4 (empat) hari 3 (tiga) malam. Berikut ini adalah
ilustrasi jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang paling tidak meliputi sesi-sesi sebagai
berikut:

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

IV. Kegiatan dalam Asesmen Lapangan (LANJ.)


Hari No Sesi Agenda Pihak yang terlibat
1 Kedatangan Asesor di PT   Panel asesor dan Tim Akreditasi
Hari Pertama Diskusi dan pemahaman atas Laporan AK dan hal-hal yang
2 Konsolidasi panel asesor Panel asesor
memerlukan klarifikasi dan verifikasi.
Seremonial pembukaan asesmen, pengenalan panel asesor,
1 Pembukaan asesmen pembacaan pernyataan komitmen bersama dalam Panel asesor, Pimpinan UPPS
pelaksanaan AL
Konfirmasi hal hal terkait: kebijakan pengembangan, sistem
Sesi dengan Pimpinan Unit Pimpinan UPPS dan Ketua/ Koordinator Program
2 tata pamong, sistem pengelolaan, capaian yang dilaporkan
Pengelola Program Studi Studi
dan rencana pengembangan perguruan tinggi.
Pimpinan Unit Pengelola Program Studi, Pelaksana
Konfirmasi data dan Penetapan data dan informasi LKPS final yang akan dijadikan
3 Penjaminan Mutu di UPPS, Tim Akreditasi dan
informasi dalam DKPS dasar penilaian
Pengelola Sistem Informasi
Konfirmasi pelaksanaan, hasil dan efektivitas proses SPMI di
Sesi dengan Pelaksana perguruan tinggi yang meliputi seluruh siklus PPEP Pelaksana Penjaminan Mutu di UPPS (atau lembaga
4
Penjaminan Mutu Internal Pengecekan dokumen standar, manual, instrumen/tools, dan sejenis)
Hari Kedua
laporan berkala hasil SPMI di UPPS
Sesi Pemeriksaan Pelaksana Penjaminan Mutu di UPPS (atau lembaga
5 Pengecekan dokumen pendukung yang relevan
Dokumen Pendukung sejenis), Tim Akreditasi
Ishoma

6 Sesi dengan Tim Akreditasi Konfirmasi data dan informasi dalam DED. Tim Akreditasi

Konfirmasi aspek yang terkait dengan pelaksanaan


Sesi dengan (middle) pengelolaan perguruan tinggi untuk area fungsional: program Ketua lab., kelompok keahlian sejenis, dan lain yang
7
Manajemen di UPPS akademik (tridarma) dan pengelolaan sumberdaya (SDM, relevan.
keuangan, aset dan fasilitas, serta sistem informasi);
Sesi dengan alumnI dan Konfirmasi harapan, kepuasan atau masukan dari Pemerintah, orang tua mahasiswa (masyarakat
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

IV. Kegiatan dalam Asesmen Lapangan (LANJ.)

Hari No Sesi Agenda Pihak yang terlibat


Pengecekan fasilitas
Mengobservasi proses belajar mengajar, mahasiswa bekerja di Lab.
dan lain-lain.
1 Peninjauan Lapangan Tim Akreditasi dan Pejabat terkait
Pengecekan ruang dosen dan tenaga kependidikan

Pengecekan fasilitas umum dan fasilitas pendukung lainnya

2 Sesi dengan dosen Konfirmasi kinerja, keterlibatan, pelayanan dan kepuasan dosen Dosen
Hari Ishoma
Ketiga 3 Sesi dengan mahasiswa Konfirmasi keterlibatan, pelayanan dan kepuasan mahasiswa Mahasiswa

4 Kerja mandiri asesor Penyiapan draft berita acara dan rekomendasi akredititasi Panel Asesor
Penyampaian feedback dan Penyampaian Berita Acara AL ke Pimpinan UPPS/PT dan Pengecekan Panel Asesor, Pimpinan UPPS/PT dan Tim
5 penandatangan Berita Acara Berita Acara AL Akreditasi
AL
Penandatanganan Berita Acara AL dan Penyampaian Rekomendasi Panel Asesor, Pimpinan UPPS/PT dan
6 Pertemuan Penutup
Hasil Akreditasi Undangan
7 Kerja mandiri Panel Asesor Penyusunan Laporan Hasil AL Panel asesor

1 Kerja mandiri asesor Lanjutan penyusunan Laporan Hasil AL Panel asesor


Hari Penyampaian Laporan Hasil
2 Pengunggahan Laporan Hasil AL ke LEXA. Panel asesor
Keempat AL ke DE LAMEMBA
Asesor kembali ke institusi
3   Panel Asesor dan Tim Akreditasi
asal
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

F. Kode Etik Asesor


LAMEMBA memiliki kode etik yang disebut dengan Pedoman Perilaku Beretika yang
merupakan rujukan berperilaku bagi setiap insan LAMEMBA termasuk asesor
sebagaimana yang termuat dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 9 Tahun 2021 tentang
Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.

Hal-hal yang harus dilakukan dan dilarang bagi asesor ketika melaksanakan AL
seperti diatur dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pengelolaan Asesor, sebagai berikut:

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Asesor harus:
1. memahami tugas dan tanggung jawab sebagai asesor;
2. memahami instrumen akreditasi;
3. mendapatkan izin atasan langsung dari institusi asal ketika akan melaksanakan
tugas akreditasi;
4. menyatakan secara tertulis bahwa ia bebas dari hubungan kerja/memiliki afiliasi
dengan program studi yang akan diakreditasi yang diperkirakan atau patut diduga
dapat menimbulkan benturan kepentingan;
5. menolak tugas akreditasi dari LAMEMBA jika pernah melakukan kegiatan
Tridharma atau tugas lainnya pada program studi yang akan diakreditasi dalam
kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
6. menolak tawaran untuk bertugas di program studi yang diakreditasi minimal untuk
masa 2 (dua) tahun setelah keluarnya sertifikat akreditasi;
7. melaksanakan tugas asesmen dalam koridor sebagai sejawat, yang bekerja dan
menilai secara obyektif tanpa memandang reputasi program studi yang
.... diakreditasi;
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Asesor harus:
8. menerapkan pendekatan positif seperti memotivasi, rasa hormat, memberi
masukan untuk pengembangan, fokus menyampaikan substansi dan rasional
dalam melaksanakan tugas akreditasi;
9. tepat waktu pada setiap aktivitas asesmen;
10.memperhatikan sistem nilai yang berlaku serta menerapkan tatakrama dan
sopan santun;
11.tegas dalam memberikan saran atau kritik yang membangun untuk peningkatan
mutu program studi yang diakreditasi;
12.mempertimbangkan secara sungguh-sungguh keberatan yang disampaikan
UPPS/PT;
13.menjaga kerahasiaan setiap informasi/dokumen maupun hasil penilaian
akreditasi, kecuali kepada LAMEMBA;
14.senantiasa meningkatkan pengetahuannya tentang peraturan perundangan
terkini termasuk standar-standar yang diberlakukan oleh LAMEMBA.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Asesor dilarang:
1. menyampaikan pendapat pribadi yang mengatasnamakan LAMEMBA;
2. mengambil keuntungan pribadi/keluarga/kelompok dari kegiatan akreditasi;
3. meminta atau menerima pemberian gratifikasi seperti hadiah, fasilitas dan lain-lain
dalam bentuk apapun yang patut diduga ada kaitannya dengan tugasnya sebagai
asesor;
4. memalsukan atau terlibat dalam pemalsuan data dan informasi yang berhubungan
dengan akreditasi;
5. mengubah data dan informasi, termasuk hasil penilaian yang telah diserahkan
kepada LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Ketika melaksanakan tugas Asesmen Lapangan, asesor harus:


1. memulai kegiatan tepat waktu dan menepati seluruh komitmen atau melaksanakan
tugas asesmen sesuai dengan waktu yang sudah disepakati;
2. mengenal dan menghormati budaya, standar moral dan adat istiadat setempat
selama melaksanakan tugas;
3. mencari data atau informasi yang sahih tentang program studi yang akan
diakreditasi seperti melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi;
4. menggunakan dokumen usulan akreditasi sebagai acuan asesmen;
5. mengelola informasi yang diterima secara proporsional;

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Ketika melaksanakan tugas Asesmen Lapangan, asesor harus:

6. membuat catatan di setiap pertemuan dan segera membuat komentar asesor;


7. bersikap konstruktif, profesional dan proporsional;
8. mendengarkan klarifikasi dari program studi secara saksama, dan meminta bukti
dan/atau data terkait yang diperlukan;
9. Mempresentasikan Laporan Hasil AL yang terdiri dari Berita Acara Hasil AL (DL-7B),
Rekomendasi bagi Program Studi (DL-7C), dan Rekomendasi Peringkat Program Studi
(DL-7D) dalam forum Rapat Komite Akreditasi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Ketika melaksanakan tugas Asesmen Lapangan, asesor dilarang:

1. meminta layanan yang tidak terkait pelaksanaan asesmen;


2. mengenakan pakaian yang kurang pantas;
3. mengemukakan kekurangpercayaan diri sebagai asesor;
4. memberi komentar yang di luar konteks atau substansi penilaian;
5. memberi gambaran mengenai hasil asesmen kepada program studi;
6. memberikan janji-janji di luar kewenangan asesor;
7. menggunakan sebutan yang kurang pantas seperti “kalian”, “kamu” kepada pihak
UPPS/PT;
8. berdebat dalam diskusi dengan sikap angkuh;
9. mendominasi sesi asesmen atau terlalu pasif;
10.saling menyalahkan di antara asesor;
11.menyampaikan sejumlah pertanyaan sekaligus sehingga membingungkan program;
12.menyalahkan asesor yang melakukan asesmen sebelumnya;
.... 13.bersikap menggurui, menonjolkan diri, meremehkan, dan arogan;
.... 14.menciptakan suasana bekerja dalam tekanan dan tidak kondusif bagi atmosfir diskusi;
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

Ketika melaksanakan tugas Asesmen Lapangan, asesor dilarang:

15. menunjukkan emosi negatif yang tampak dari perilaku, tutur kata dan bahasa tubuh;
16. terjebak pada hal-hal yang tidak substantif, tidak spesifik, debat kusir, atau debat pada satu
topik berkepanjangan;
17. meninggalkan sesi selama Asesmen Lapangan;
18. tidak menyimak pada saat pihak UPPS/PT yang diakreditasi berbicara atau menjelaskan;
19. menggunakan informasi yang belum dikonfirmasi untuk membangun penilaian dan
mengambil keputusan;
20. terbawa/terlibat dalam situasi kemelut internal program studi yang diakreditasi;
21. memberikan penilaian negatif yang tidak berdasar atau tidak beralasan;
22. melakukan diskusi yang menyimpang atau tidak terkait dengan asesmen;
23. bertindak provokatif dan/atau menggunakan bahasa yang menyerang;
24. menginterupsi asesor lain yang sedang melakukan klarifikasi dengan cara yang tidak benar;
25. mencari kesalahan atau mengadili program studi/perguruan tinggi yang diakreditasi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pedoman Asesmen Lapangan

G. Penutup
Pedoman Pelaksanaan AL ini diterbitkan oleh LAMEMBA untuk menjadi acuan
bagi semua pihak yang terlibat.

....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 6 Tahun 2021
Tentang
Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
2. Instrumen APS EMBA adalah instrumen akreditasi program studi bidang ilmu
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi yang dikembangkan dan digunakan
oleh LAMEMBA.
3. DE adalah Dewan Eksekutif.
4. AK adalah Asesmen Kecukupan.
5. AL adalah Asesmen Lapangan.
6. KA adalah Komite Akreditasi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

Pasal 2

(1) Pedoman Prosedur Kerja ini merupakan rujukan bagi semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan Komite Akreditasi ketika memvalidasi Hasil AK dan AL, termasuk bagi
DE LAMEMBA dalam menindaklanjuti hasil validasi oleh Komite Akreditasi tersebut.
(2) Pedoman Prosedur Kerja dimaksud pada Ayat (1) terdiri atas:
I. Pendahuluan
II. Keanggotaan dan Penugasan Komite Akreditasi
III. Prosedur Kerja Komite Akreditasi
IV. Penutup
(3) Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi dimaksud pada Pasal 2 Ayat (1) diatas
tercantum dalam Lampiran, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari,
Peraturan LAMEMBA ini.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

Pasal 3

(1) Apabila terdapat kekeliruan dalam pengaturan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana diperlukan.
(2) Hal lain yang diperlukan tetapi belum termuat dalam Peraturan ini akan diatur
dalam Peraturan terpisah.
(3) Peraturan LAMEMBA ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

I. Pendahuluan
Komite Akreditasi bertugas melaksanakan validasi atas hasil AK dan AL dan kemudian
memutuskan peringkat akreditasi yang akan diberikan sebagaimana telah diatur dalam
Peraturan LAMEMBA No. 2 Tahun 2021 tentang Mekanisme Akreditasi. Pedoman
Prosedur Kerja Komite Akreditasi ini merupakan rujukan bagi semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan Komite Akreditasi termasuk bagi DE LAMEMBA dalam
menindaklanjuti hasil validasi oleh Komite Akreditasi tersebut.
 

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

II. Keanggotaan Dan Penugasan Komite Akreditasi


1. Setiap Komite Akreditasi yang dibentuk terdiri atas 3 orang terdiri dari:
a. 1 (satu) orang dari MA LAMEMBA sebagai ketua dan anggota;
b. 1 (satu) orang dari DE LAMEMBA sebagai anggota;
c. 1 (satu) orang asesor berpengalaman sebagai asesor pada lembaga akreditasi nasional
dan/atau internasional bereputasi yang diakui oleh Kementerian yang menyelenggarakan
urusan pendidikan; atau
d. 1 (satu) orang asesor dari unsur praktisi/profesi seperti Kamar Dagang dan Industri, Asosiasi
Pengusaha Indonesia, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, dan Ikatan Akuntan Indonesia.
2. Komite Akreditasi bertugas selama pelaksanaan AK dan AL untuk program studi tertentu.
3. Penugasan asesor sebagai anggota Komite Akreditasi dengan memerhatikan:
a. Tidak adanya potensi benturan kepentingan;
b. Kesesuaian jenjang pendidikan asesor dengan program studi yang sedang diakreditasi;
c. Kesesuaian institusi asal asesor dengan program yang diakreditasi.
d. Peringkat akreditasi program studi asal asesor dan peringkat akreditasi program studi yang
.... sedang diakreditasi.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

III. Prosedur Kerja Komite Akreditasi


1. Tahap Persiapan
a. Komite Akreditasi mendapat surat tugas dari DE LAMEMBA.
b. Surat Tugas dimaksud pada huruf a memuat nama-nama Anggota Komite Akreditasi
dan nama-nama program studi yang dicakup oleh tugas tersebut.
c. Dalam hal melaksanakan validasi atas Hasil AK, Komite Akreditasi menerima dari DE
LAMEMBA Laporan dan Rekomendasi Hasil AK (DL-6 Formulir Penilaian AK Akreditasi
Program Studi).
d. Dalam hal melaksanakan validasi atas Hasil AL, Komite Akreditasi menerima dari DE
LAMEMBA Berita Acara Hasil AL (DL-7B), Rekomendasi bagi Program Studi (DL-7C)
termasuk Berita Acara Hasil Klarifikasi bila ada dan Rekomendasi Peringkat Program
Studi (DL-7D).
e. Komite Akreditasi mempelajari Laporan Hasil AK atau AL dimaksud pada huruf c atau d.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

2. Tahap Pelaksanaan
A.1. Prosedur Validasi Hasil AK:
a. Komite Akreditasi melaksanakan Rapat Pleno
b. Panel Asesor AK mempresentasikan dan menjelaskan Laporan Hasil AK di hadapan Rapat Pleno
Komite Akreditasi.
c. Apabila terdapat perbedaan Rekomendasi Hasil AK antara sesama asesor, Rapat Pleno Komite
Akreditasi terlebih dahulu melakukan rekonsiliasi.
d. Rapat Pleno Komite Akreditasi melakukan rekonsiliasi dan validasi melalui diskusi dan
pendalaman.
e. Berdasarkan hasil validasi pada huruf d, Rapat Pleno Komite Akreditasi mengambil keputusan yang
dapat berupa:
i. Proses AK dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan pelaksanaan AL karena telah memenuhi
“syarat perlu” terakreditasi.
ii. Proses AK dinyatakan selesai dan tidak dilanjutkan dengan pelaksanaan AL karena tidak
memenuhi “syarat perlu” terakreditasi.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

A.1. Prosedur Validasi Hasil AK: (LANJ.)


f. Dalam hal memutuskan belum dapat menerima hasil pekerjaan Panel Asesor dalam
melaksanakan AK untuk program studi tersebut, Rapat Pleno Komite Akreditasi memberi waktu
Panel Asesor untuk melakukan penyempurnaan.
g. Komite Akreditasi menyiapkan Laporan Hasil Rapat Pleno Validasi Hasil AK dan
menyampaikannya kepada DE LAMEMBA.

A.2. Prosedur Tindak Lanjut Hasil Validasi AK oleh DE LAMEMBA


a. DE LAMEMBA menindaklanjuti Laporan Hasil Rapat Pleno Validasi Hasil AK dengan
melaksanakan rapat pleno untuk menetapkan Panel Asesor yang akan melaksanakan tahap AL
atas program studi sesuai dengan keputusan Komite Akreditasi.
b. Dalam hal Komite Akreditasi menetapkan bahwa proses akreditasi atas program studi tersebut
tidak dilanjutkan ke tahap AL, DE LAMEMBA menerbitkan Surat Keputusan atas penetapan ini.
c. DE LAMEMBA mengirimkan Surat Keputusan dimaksud pada huruf b kepada UPPS/PT pemohon
akreditasi.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

B.1. Prosedur Validasi Hasil AL:


a. Komite Akreditasi melaksanakan Rapat Pleno
b. Dihadapan Rapat Pleno Komite Akreditasi, Ketua Panel Asesor AL menjelaskan Laporan
Hasil AL yang terdiri atas Berita Acara Hasil AL (DL-7B), Rekomendasi bagi Program Studi
(DL-7C) termasuk Berita Acara Hasil Klarifikasi bila ada, dan Rekomendasi Peringkat
Program Studi (DL-7D).
c. Rapat Pleno Komite Akreditasi melakukan validasi melalui diskusi dan pendalaman.
d. Rapat Pleno Komite Akreditasi kemudian mengkaji kembali Hasil AL yang telah
tervalidasi tersebut untuk dapat menetapkan peringkat akreditasi yang akan diberikan
sesuai dengan ketentuan pemenuhan syarat perlu terakreditasi dan syarat peringkat
akreditasi sebagaimana diatur dalam Instrumen APS EMBA.
e. Rapat Pleno Komite Akreditasi menetapkan peringkat Akreditasi.
f. Dalam hal syarat peringkat Akreditasi Unggul, Baik Sekali atau Baik tidak terpenuhi,
Komite Akreditasi menetapkan bahwa Program Studi tidak memenuhi syarat peringkat
Akreditasi.
g. Komite Akreditasi menyiapkan Laporan Hasil Rapat Pleno Validasi AL dan
.... menyampaikannya kepada DE LAMEMBA.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi

B.2. Prosedur Tindak Lanjut Hasil Validasi AL oleh DE LAMEMBA


a. DE LAMEMBA menindaklanjuti Laporan Hasil Rapat Pleno Validasi Hasil AL tersebut
dengan melaksanakan rapat pleno untuk memutuskan penerbitan surat keputusan
penetapan peringkat akreditasi sesuai peringkat Akreditasi yang dicapai untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun.
b. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, DE LAMEMBA menyiapkan Sertifikat Akreditasi
LAMEMBA dan mengirimkannya ke Perguruan Tinggi pemohon akreditasi.
c. Hasil penetapan dimaksud dalam huruf a dan b diumumkan ke publik melalui laman
LAMEMBA.

IV. Penutup
Pedoman Prosedur Kerja Komite Akreditasi ini ditetapkan oleh LAMEMBA sebagai bahan
rujukan bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pekerjaan Komite Akreditasi
memvalidasi hasil AK dan AL.
....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 8 Tahun 2021
Tentang
Mekanisme Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang
Peringkat Akreditasi
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
2. DE adalah Dewan Eksekutif.
3. MA adalah Majelis Akreditasi.
4. PT adalah Perguruan Tinggi.
5. UPPS adalah Unit Pengelola Program Studi.
6. Keberatan adalah keberatan atas peringkat akreditasi program studi yang
diajukan oleh pemimpin perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
37 Ayat (1) huruf d Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan No. 5 Tahun 2020
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

PENGAJUAN KEBERATAN
Pasal 2

(1) LAMEMBA memberi kesempatan kepada pihak PT yang berkeberatan atas


Peringkat Akreditasi yang telah ditetapkan bagi Program Studi di PT tersebut untuk
mengajukan keberatan sebagai perwujudan prinsip akuntabilitas dan keadilan.
(2) Penyelesaian keberatan yang diajukan didasarkan atas prinsip-prinsip objektivitas,
akuntabilitas, keadilan dan integritas semua pihak yang terlibat.
(3) Semua pihak termasuk LAMEMBA maupun UPPS yang terlibat dalam penyelesaian
keberatan tersebut harus menghindari potensi terjadinya konflik kepentingan
sebagaimana yang dimaksud dalam Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

PERGURUAN TINGGI MENGAJUKAN KEBERATAN 

Pasal 3

(1) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Ayat (1) dilakukan paling
lambat 6 (enam) bulan sejak ditetapkan.
(2) Keberatan disampaikan secara jelas untuk dimensi-dimensi mana saja yang dipandang
tidak sesuai dengan bukti-bukti objektif dengan merujuk kepada Berita Acara Asesmen
Lapangan (DL-7B).
(3) Bukti-bukti objektif dimaksud dalam Ayat (2) harus didukung oleh data dan informasi
bukti kinerja yang valid serta secara substantif sesuai dengan kondisi pada saat
asesmen lapangan dan yang termasuk dalam dalam masa penilaian yang dicakup.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

DE MEMERIKSA KESESUAIAN DAN KELENGKAPAN BERKAS KEBERATAN


 Pasal 4

(1) DE memeriksa penjelasan keberatan dan kelengkapan berkas keberatan sebagaimana yang
dimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) dan (3).
(2) Apabila dari hasil pemeriksaan dimaksud pada Ayat (1) diketahui bahwa berkas keberatan yang
diajukan tidak memuat bukti-bukti objektif dimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) dan bukti-bukti
disampaikan tidak didukung oleh data/informasi/bukti yang valid dan substantif sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 Ayat (3) maka berkas keberatan tidak dapat diproses lebih lanjut dan PT
dapat mengajukan keberatan sekali lagi.
(3) DE menyampaikan keputusan dimaksud pada Ayat (2) kepada PT yang mengajukan keberatan
tersebut.
(4) Apabila dari hasil pemeriksaan dimaksud pada Ayat (1) diketahui bahwa berkas keberatan yang
diajukan telah memuat bukti-bukti objektif dimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) dan bukti-bukti
disampaikan telah didukung oleh data/informasi/bukti yang valid dan substantif sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 Ayat (3), maka DE menyiapkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Berkas
Keberatan (LHPBK).
(5) DE kemudian menyampaikan Laporan dimaksud dalam Ayat (4) kepada MA disertai dengan semua
... . dokumen yang ada dalam Berkas Keberatan dimaksud.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

MA MENGEVALUASI BERKAS KEBERATAN


 Pasal 5

1) MA melaksanakan Rapat Pleno untuk mengevaluasi Berkas Keberatan dimaksud pada Pasal 4
Ayat (4) dan menyiapkan Laporan Hasil Evaluasi Keberatan yang disampaikan UPPS/PT.
2) Apabila MA menerima keberatan yang diajukan, penyelesaian dilanjutkan ke tahap surveilan.
3) MA menetapkan panel asesor untuk ditugaskan melaksanakan proses surveilan dimaksud
pada Ayat (1).
4) MA menunjuk salah seorang anggota MA untuk mengawasi pelaksanaan tugas oleh panel
asesor tersebut.
5) Dalam hal MA menolak keberatan yang diajukan karena tidak memuat bukti-bukti objektif
dimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) dan bukti-bukti disampaikan tidak didukung oleh
data/informasi/bukti yang valid dan substantif sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 Ayat (3),
proses penyelesaian tidak lanjutkan.
6) Keputusan MA sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat (4) bersifat final dan mengikat.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

TINDAK LANJUT ATAS KEPUTUSAN RAPAT PLENO MA


Pasal 6

(1) Menindaklanjuti keputusan MA dimaksud pada Pasal 5 Ayat (1), DE menyampaikan


keputusan tersebut kepada PT yang mengajukan keberatan bahwa keberatan
dimaksud diterima dan akan dilakukan surveilan.
(2) DE menerbitkan surat tugas kepada panel asesor yang telah ditetapkan oleh MA
sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) untuk melaksanakan surveilan.
(3) Prosedur pelaksanaan surveilan dimaksud pada Ayat (2) ditetapkan dengan
Peraturan LAMEMBA tersendiri.
(4) Panel Asesor dimaksud pada Ayat (2) menyampaikan Laporan Hasil Surveilan (LHS)
kepada MA melalui DE.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

MA MEMERIKSA LAPORAN HASIL SURVEILAN


Pasal 7

(1) MA melaksanakan rapat pleno dengan agenda mengevaluasi Laporan Hasil


Surveilan yang dimaksud pada Pasal 6 Ayat (5).
(2) Apabila Rapat Pleno dimaksud pada Ayat (1) memutuskan menerima rekomendasi
yang disampaikan dalam Laporan Hasil Surveilan tersebut, MA menetapkan
peringkat akreditasi baru dan menyampaikan keputusan tersebut kepada DE untuk
ditindaklanjuti.
(3) Dalam hal Rapat Pleno dimaksud pada Ayat (1) menolak rekomendasi disampaikan
dalam Laporan Hasil Surveilan tersebut, MA menyampaikan keputusan tersebut
kepada DE untuk ditindaklanjuti.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

TINDAK LANJUT DE ATAS KEPUTUSAN MA


Pasal 8

(1) Untuk menindaklanjuti Keputusan MA sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (2) dan
(3), DE melaksanakan Rapat Pleno.
(2) Dalam hal MA menerima sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (2), Rapat Pleno DE
memutuskan bahwa DE menerbitkan surat keputusan penetapan peringkat akreditasi
berdasarkan keputusan MA dimaksud dan menyampaikan sertifikat akreditasi baru
kepada PT pengaju keberatan yang karenanya sekaligus membatalkan sertifikat yang
dikeluarkan sebelumnya.
(3) Dalam hal MA menolak sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Ayat (3), Rapat Pleno DE
memutuskan bahwa DE menerbitkan surat keputusan penetapan bahwa peringkat
akreditasi yang telah diterbitkan sebelumnya tetap berlaku dan menyampaikan Surat
Keputusan dimaksud kepada PT pengaju keberatan.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Mekanisme Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan LAMEMBA
Tentang Peringkat Akreditasi

PENUTUP
Pasal 9

(1) Hal-hal yang belum diatur, belum cukup diatur, atau dalam hal terdapat kekeliruan
dalam Peraturan ini akan dilakukan pengaturan atau perbaikan sebagaimana mestinya;
(2) Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

....
....
....
PERATURAN LAMEMBA
Nomor 13 Tahun 2021
Tentang
Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk
Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan
LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Pasal 1

Dalam Peraturan LAMEMBA ini yang dimaksud dengan:


1. LAMEMBA adalah Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
2. DE adalah Dewan Eksekutif LAMEMBA.
3. MA adalah Majelis Akreditasi LAMEMBA.
4. AL adalah Asesemen Lapangan
5. UPPS adalah Unit Penyelenggara Program Studi
6. PT adalah Perguruan Tinggi

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Pasal 2
Pedoman ini terdiri dari:
I. Pendahuluan
II. Tahap-Tahap AL Surveilan
III. Pengambilan Keputusan Hasil AL Surveilan
IV. Formulir-Formulir yang Digunakan dalam AL Surveilan
V. Penutup
VI. Lampiran

Pasal 3

(1) Apabila terdapat kekeliruan ataupun kekurangan pengaturan, akan dilakukan


perbaikan sebagaimana mestinya.
(2) Peraturan ini berlaku sejak mulai ditetapkan.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan Atas Keputusan


LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

I. Pendahuluan
Pedoman ini mengatur prosedur kerja surveilan sebagai salah satu tahap dalam mekanisme
penyelesaian keberatan atas keputusan LAMEMBA tentang peringkat akreditasi sebagaimana
diatur dalam Peraturan LAMEMBA Nomor 8 Tahun 2021 tentang Mekanisme Penyelesaian
Keberatan atas Keputusan LAMEMBA tentang Peringkat Akreditasi, dalam rangka melaksanakan
ketentuan dalam Permendikbud No. 5 Tahun 2020 Pasal 37 Ayat (1) tentang tugas dan wewenang
Lembaga Akreditasi Mandiri untuk memeriksa, melakukan uji kebenaran dan memutuskan
keberatan yang diajukan atas peringkat akreditasi program studi.
 
Surveilan dilaksanakan oleh panel asesor dengan melakukan asesmen lapangan (AL) yang
memberikan kesempatan kepada panel asesor untuk mengumpulkan dan menganalisis bukti
.... pendukung termasuk pengamatan lapangan guna menentukan kelayakan keberatan yang
.... diajukan. AL Surveilan dilaksanakan selama 2-3 hari kerja di lapangan dan sehari kerja sebelum
.... kunjungan lapangan.
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan


1. Tahap Persiapan
DE LAMEMBA:
1) Meminta kesepakatan asesor yang direkomendasikan oleh MA untuk melaksanakan AL
Surveilan pada rentang waktu yang ditentukan.
2) Menerbitkan surat tugas bagi asesor untuk melaksanakan AL Surveilan dimaksud.
3) Menerbitkan surat tugas bagi 1 (satu) orang anggota MA LAMEMBA yang ditunjuk oleh
Ketua MA LAMEMBA sebagai Ketua Panel Asesor merangkap asesor.
4) Mengirimkan kepada Panel Asesor Surveilan yang ditugaskan dokumen keberatan
UPPS/PT beserta DL-6 Instrumen APS EMBA serta semua bukti-bukti pendukung yang
tersedia.
5) Menyampaikan informasi pelaksanaan AL Surveilan pada waktu yang ditentukan kepada
pimpinan UPPS/PT.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


1. Tahap Persiapan
PANEL ASESOR
1) Menyampaikan kesediaan dan persetujuan untuk melaksanakan AL Surveilan pada program
studi dan waktu,yang telah ditentukan.
2) Menerima Surat Tugas dari DE LAMEMBA.
3) Mengkaji secara mendalam butir-butir keberatan yang diajukan beserta data dan informasi
serta bukti-bukti pendukung lainnya yang diterima dan mengisi Formulir
4) Melakukan penelusuran data dan informasi ke PD-Dikti untuk memeriksa kebenaran bukti
pendukung dan mendapatkan data/informasi pendukung lainnya.
5) Analisis dan diskusi mendalam tentang hasil kajian tersebut.
6) Mengidentifikasi masalah, rincian masalah dan merumuskan hal-hal yang memerlukan
pengamatan dan pembahasan mendalam ketika melakukan AL Surveilan dan mengisi
Formulir 1.
.... 7) Menyusun strategi dan jadwal waktu kegiatan sesuai dengan rentang waktu yang telah
.... ditetapkan.
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


1. Tahap Persiapan
UPPS/PERGURUAN TINGGI
1) Menyampaikan persetujuan untuk dilaksanakan AL Surveilan pada waktu yang telah
ditentukan kepada DE LAMEMBA.
2) Segera menghubungi Asesor setelah menerima pemberitahuan nama asesor dan jadwal
pelaksanaan AL Surveilan untuk mengkoordinasikan langkah-langkah selanjutnya
termasuk penyediaan dukungan teknis kepada asesor dan jadwal kegiatan AL Surveilan
dengan tetap memperhatikan Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.
3) Menyampaikan nama satu orang person in charge (PIC) yang ditugaskan UPPS/PT untuk
berkomunikasi dengan asesor.
4) Menyiapkan data, informasi, dan dokumen pendukung yang diperlukan pada saat
pelaksanaan AL Surveilan selain dari yang telah disertakan dalam dokumen
penyampaian keberatan.
5) Menyiapkan pihak-pihak yang perlu ditemui oleh Panel Asesor seperti mahasiswa,
dosen, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan dan pemangku kepentingan
.... lainnya.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


2. Tahap Pelaksanaan

PANEL ASESOR
1) Mengadakan pertemuan pembukaan AL Surveilan dengan Pimpinan UPPS/PT:
a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud, tujuan kegiatan AL, kode etik,
dan pernyataan asesor.
b. Menyampaikan jadwal kegiatan AL Surveilan.
2) Mengkaji dan mengamati permasalahan Program Studi/UPPS/PT sasaran surveilan
yang telah dituliskan dalam Formulir 1.
3) Memeriksa dan menganalisis data, informasi dan bukti yang disiapkan oleh Program
Studi/UPPS/PT.
4) Bila diperlukan melakukan verifikasi dan menguji kebenaran data/informasi/bukti
yang diperoleh.
5) Menganalisis dan mendiskusikan secara mendalam semua data, informasi, bukti
.... dan fakta yang didapatkan termasuk data dari pengamatan lapangan.
.... 6) Merumuskan temuan/hasil sementara dan menuliskannya dalam Formulir 2.
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


2. Tahap Pelaksanaan

PANEL ASESOR (LANJ.)


7) Mendiskusikan temuan/hasil sementara oleh Panel Asesor bersama-sama
dengan pimpinan Program Studi/ UPPS/PT dan personil terkait dan relevan
lainnya bila diperlukan oleh Panel Asesor.
8) Menyusun draf berita acara pelaksanaan AL Surveilan untuk disahkan dan
ditandatangani oleh Panel Asesor bersama pimpinan Program Studi/ UPPS/PT
dengan menggunakan Formulir 3.
9) Menyusun laporan akhir surveilan yang memuat temuan/hasil sementara yang
telah diperbaiki memperhatikan hasil pembahasan bersama dengan pimpinan
Program Studi/UPPS/PT dimaksud pada Langkah 7 diatas dan catatan khusus
serta rekomendasi tindak-lanjut hasil surveilan untuk disampaikan kepada
LAMEMBA menggunakan Formulir 4.
10) Mengadakan pertemuan penutup dengan Pimpinan Program Studi/UPPS/PT dan
....
menyerahkan (hanya) satu berkas F-3 Berita Acara Pelaksanaan AL Surveilan.
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


2. Tahap Pelaksanaan

UPPS/PT
1) Memberikan akses terhadap data dan informasi pendukung yang diperlukan
Panel Asesor seluas-luasnya.
2) Memberikan penjelasan tambahan kepada Panel Asesor bilamana diperlukan.
3) Memfasilitasi pertemuan Panel Asesor dengan pihak-pihak yang diperlukan
dalam memperoleh data/informasi tambahan ataupun membahas temuan/hasil
sementara.
4) Memberikan bantuan teknis kepada panel asesor untuk kelancaran pelaksanaan
AL Surveilan secara efisien dan tepat sasaran dengan tetap memperhatikan
Pedoman Perilaku Beretika LAMEMBA.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

II. Tahap-tahap AL Surveilan (LANJ.)


3. Pelaporan Hasil AL Surveilan
1) Laporan Hasil AL Surveilan disampaikan kepada LAMEMBA selambat-
lambatnya 1 (satu) minggu setelah surveilan selesai.
2) Laporan disusun bersama oleh Anggota Panel Asesor yang bertugas.
3) Laporan Hasil AL Surveilan berisi hal-hal berikut:
a. Deskripsi singkat mengenai keadaan Program Studi/UPPS/PT sasaran
surveilan.
b. Deskripsi temuan/hasil AL Surveilan.
c. Kesimpulan hasil AL Surveilan.
d. Rekomendasi tindak lanjut dari hasil AL Surveilan sebagai bahan
pengambilan keputusan Majelis Akreditasi LAMEMBA mengenai posisi
Program Studi/UPPS/PT sasaran surveilan.
e. Lampiran yang berupa data dan bukti yang diperolah selama AL Surveilan
termasuk Formulir 1 s/d Formulir 4.
....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

III. Pengambilan Keputusan Hasil AL Surveilan

Majelis Akreditasi LAMEMBA melaksanakan rapat pleno mengambil keputusan


tentang peringkat akreditasi program studi sasaran surveilan, berdasarkan Laporan
Hasil AL Surveilan. Adapun alternatif keputusan yang ada adalah:
1. Peringkat akreditasi program studi yang bersangkutan dinaikkan bila diskusi dan
pembahasan atas Hasil AL Surveilan memberikan keyakinan bahwa keadaan
lapangan lebih baik dari hasil akreditasi sebelum surveilan.
2. Peringkat akreditasi program studi yang bersangkutan tetap seperti sebelumnya
bila diskusi dan pembahasan atas Hasil AL Surveilan memberikan keyakinan
bahwa keadaan lapangan sama dengan hasil akreditasi sebelum surveilan.
3. Peringkat akreditasi program studi yang bersangkutan diturunkan bila diskusi dan
pembahasan atas Hasil AL Surveilan memberikan keyakinan bahwa keadaan
lapangan lebih buruk dari hasil akreditasi sebelum surveilan.

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

IV. Formulir-formulir yang digunakan


dalam AL Surveilan, adalah sebagai
berikut:

Formulir 1:
Identifikasi dan rincian permasalahan
yang memerlukan pendalaman ketika AL
Surveilan

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Formulir 2:
Temuan AL Surveilan

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Formulir 3:
Berita Acara AL Surveilan

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

Formulir 4:
Laporan Hasil AL Surveilan

....
....
....
Peraturan LAMEMBA Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Surveilan Untuk Penyelesaian Keberatan
Atas Keputusan LAMEMBA Tentang Peringkat Akreditasi

V. Penutup
1. Pedoman Prosedur Pelaksanaan AL Surveian ini merupakan rujukan bagi semua
pihak yang terlibat dalam melaksanakan AL Surveilan.
2. Apabila ditemukan adanya kekeliruan ataupun kekurangan dalam pengaturan ini,
akan dilakukan perbaikan sebagaimana diperlukan.

....
....
....
TERIMAKASIH

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI


EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI

www.lamemba.or.id lamemba.id lamemba.id lamemba_id

Anda mungkin juga menyukai