Anda di halaman 1dari 29

KONSEP PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM)

KESEHATAN REPRODUKSI

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

ORIENTASI PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI


Cianjur, Jawa Barat
6 Maret 2023
INDONESIA RENTAN BENCANA

• Gempa bumI
• Tsunami
BENCANA • Letusan gunung api
ALAM 22 provinsi
• Banjir 65% dengan nilai
• Kekeringan dll Indeks Risiko IRBI tinggi
Bencana Tinggi
(IRBI) 12 provinsi
35% dengan nilai
• Gagal teknologI IRBI
BENCANA sedang
• Kebakaran
NON ALAM
• Epidemi

Pengungsian besar
• Konflik Sosial
BENCANA Peristiwa Bencana Pengungsian jangka
• Teror
SOSIAL panjang
• Bom dll
MASALAH KESPRO PADA SITUASI BENCANA

Persalinan Kekurangan gizi dan anemia


Dapat terjadi selama perpindahan Meningkatkan risiko komplikasi
populasi kehamilan

Kurangnya akses terhadap Kurangnya pelayanan Keluarga


Kesehatan Remaja pelayanan kegawatdaruratan Berencana
dan Lansia seringkali obstetri komprehensif Meningkatkan risiko yang
terabaikan dan Dapat meningkatkan risiko berhubungan dengan kehamilan
pelayanan kematian ibu yang tidak diinginkan
kesehatannya tidak
berjalan optimal Kebutuhan khusus lansia
Kebutuhan khusus perempuan:
Kerentanan pada lansia seperti
Perlindungan saat menstruasi
multipatologis dan kebutuhan
(pembalut), higiene kit, dan
kesehatan khusus seperti obat-
sebagainya
obatan dan aspek gizi

Risiko kekerasan seksual Penularan IMS/HIV


Dapat meningkat pada krisis Dapat meningkat di area dengan
kesehatan kepadatan populasi tinggi
BENCANA

Tidak terpenuhinya
- Kebutuhan hidup dasar
- Pelayanan Kesehatan

Kebutuhan Pelayanan Kekerasan Berbasis


(Kesehatan, Gizi dan Kespro) Gender (KBG)
bagi kelompok rentan Meningkatnya • Kekerasan Seksual
Permasalahan • Kesakitan dan Kematian akibat
• Ibu Hamil, nifas dan menyusui
Kesehatan dan HIV/IMS
• Anak •
Kekerasan Kesakitan dan Kematian
• Lansia Maternal dan Neonatal
• Disabilitas • Kehamilan tidak diinginkan
Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan
Reproduksi

Definisi P PAKET
● Kegiatan, koordinasi,
perencanaan, dan logistik
Pelayanan kesehatan
Sekumpulan kegiatan
prioritas kesehatan P PELAYANAN reproduksi yang diberikan
kepada penduduk terdampak
reproduksi yang Dilaksanakan sesegera
dilaksanakan pada tanggap A AWAL mungkin dengan melihat hasil
penilaian kebutuhan awal
darurat krisis kesehatan
M MINIMUM Dasar dan terbatas
PPAM Sebagai Intervensi Prioritas Situasi Krisis Kesehatan
19% remaja usia 10-19 tahun yang berisiko
Berdasarkan estimasi statistik, 4% dari penduduk yang
mengalami kekerasan seksual, perkawinan anak,
terkena dampak bencana adalah ibu hamil pada kurun
perdagangan manusia dll*
waktu tertentu*

27% wanita usia subur (15-49 tahun) yang


15-20% ibu hamil akan mengalami komplikasi dalam memerlukan pelayanan kesehatan reproduksi dan
kehamilan dan persalinan* membutuhkan pembalut saat mengalami
menstruasi.*

75% penduduk yang terdampak adalah perempuan,


remaja perempuan dan anak-anak* 13% dari pengungsi adalah kelompok balita **

9,7% dari pengungsi adalah kelompok lanjut usia


* Kalkulator PPAM
***
**Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan
***Data proyeksi penduduk, 2018 Bappenas
Tujuan PPAM
PPAM kespro dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan
kelompok rentan kesehatan reproduksi yang terdampak
bencana seperti ibu hamil, bersalin, pasca persalinan,
bayi baru lahir, remaja, Wanita Usia Subur (WUS), orang
dengan HIV (ODHIV), balita dan lanjut usia.
Target dan Aktivasi Pelaksanaan PPAM Kespro Pada Situasi
Krisis Kesehatan
● Target PPAM kespro adalah penduduk yang merupakan kelompok rentan
kesehatan reproduksi yaitu bayi baru lahir, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
pasca persalinan, ibu menyusui, anak perempuan, remaja dan wanita usia
subur dan juga kelompok rentan lain seperti orang yang hidup dengan
HIV/AIDS (ODHIV).
● Kelompok balita dan lanjut usia adalah kelompok sasaran lain dari
komponen PPAM kespro pengembangan di Indonesia.
Pelaksanaan PPAM pada setiap tahapan Krisis Kesehatan

✔ Penyusunan kebijakan
✔ Penyusunan Norma Standar Prosedur
dan
Kriteria (NSPK)
✔ Advokasi dan sosialisasi PPAM
✔ Pembentukan sub klaster kesehatan
✔ Aktivasi subklaster kespro reproduksi
✔ Pelaksanaan PPAM ✔ Pelatihan dan orientasi PPAM
Kespro (seluruh ✔ Penyediaan logistik PPAM
✔ Melakukan penilaian kesiapsiagaan
komponen)
PPAM (The MISP Readiness
Assessment/MRA)*

✔ Perencanaan dan pemulihan program


pelayanan kespro komprehensif ke
dalam yankes situasi stabil
Penanggung Jawab PPAM Kespro

Untuk memastikan tersedianya pelayanan kesehatan


reproduksi pada situasi krisis kesehatan dan terlaksananya
PPAM kespro dengan baik merupakan tanggung jawab dari
semua anggota sub klaster kesehatan dan dilaksanakan
dibawah koordinasi sub klaster kesehatan reproduksi.
Komponen PPAM Kesehatan Reproduksi
Komponen pengembangan
:
Pelayanan Kesehatan
Balita dan
Lanjut Usia

Berdasarkan pembelajaran dari


beberapa bencana seperti Gempa
Bumi Sulteng, NTB, dan beberapa
wilayah terdampak bencana lainnya.
Pelayanan yang juga dibutuhkan
adalah:
• Pelayanan Kesehatan Balita
• Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan Kespro pada Situasi Bencana/Krisis dilakukan melalui penerapan
Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM)
Kesehatan Reproduksi
Komponen PPAM Kesehatan Reproduksi
1 2 3 4

Merencanakan pelayanan
kesehatan reproduksi
5 6 7 8 komprehensif yang terintegrasi ke
pelayanan kesehatan dasar

Ketersediaan
Logistik
Rangkuman Komponen PPAM
Kespro
Prinsip Dasar dan Berbagai Bentuk
Integrasi
Pelaksanaan PPAM Kespro
Prinsip Kemanusiaan
04
Kemanusiaan Kemerdekaan
(humanity) (independence)

01 03

Kenetralan
Ketidakberpihakan
(neutrality) 02
(impartiality)
Prinsip Dasar Dalam Pelaksanaan PPAM
1 2 3 4 5

Bekerja dalam Memastikan Memberikan Pastikan partisipasi Memastikan privasi


kemitraan yang kesetaraan dengan informasi dan pilihan yang efektif dan & kerahasiaan bagi
saling menghormati memenuhi kebutuhan yang komprehensif bermakna semua orang
dengan masyarakat kesehatan reproduksi

6 7 8 9

Mempromosikan Mengakui dan Melibatkan dan Memantau


kesetaraan, terkait menangani dinamika mobilisasi komunitas pelayanan dan
dengan, usia, jenis gender dan kekuasaan di termasuk populasi komoditas
kelamin, identitas gender fasilitas perawatan yang sering
dan aspek lainnya kesehatan terpinggirkan
Pengorganisasian PPAM Kesehatan Reproduksi
Sebagian besar
kegiatan di
komponen
Kesehatan
reproduksi dalam
pelaksanaan perlu
dilakukan secara
terintegrasi
dengan
subklaster lain di
bawah koordinasi
Klaster
Kesehatan
Tim Siaga Kesehatan Reproduksi

Syarat Peningkatan Mekanisme


Latar Belakang Tujuan
Anggota Kapasitas Penugasan

Untuk mengantisipasi ● Memiliki sumber daya ● Merupakan perwakilan ● Pembekalan dan ● Situasi pasca bencana
terjadinya bencana manusia terlatih di suatu lembaga atau pelatihan tentang ● Menghitung kebutuhan
berskala besar/nasional tingkat nasional merupakan anggota sistem bencana untuk mendukung
perlu dibentuk tim siaga ● Memberikan bantuan individual/independen. internasional: pelaksanaan PPAM
kesehatan reproduksi di teknis kepada ● Sudah mendapatkan mekanisme kesehatan reproduksi
tingkat nasional yang provinsi dan pelatihan dan memiliki pendanaan, ● Mendiskusikan perlu
terdiri dari perwakilan kabupaten yang pengetahuan dan mekanisme tidaknya untuk
lembaga/organisasi dan membutuhkan apabila pengalaman tentang PPAM koordinasi melakukan assessment
anggota terjadi bencana kesehatan reproduksi ● Penguatan aspek PPAM kesehatan
individual/independen. berskala besar, ● Sudah mendapatkan manajemen dan reproduksi bersama ke
orientasi Perlindungan dari koordinasi dari daerah
Eksploitasi dan Kekerasan PPAM kesehatan ● Menyusun rencana
Seksual dan Pelecehan reproduksi respon bencana dan
Seksual bila diperlukan
● Bersedia ditugaskan oleh menyusun proposal
Kementerian Kesehatan untuk pendanaan
pada bencana berskala kegiatan PPAM
besar/ Nasional kesehatan reproduksi
Integrasi PPAM Kesehatan Reproduksi dan Kekerasan Berbasis
Gender (KBG)
Terkoordinasi dan terintegrasi dengan intervensi klaster terkait di bawah sistem
klaster nasional seperti integrasi dengan intervensi sub klaster pencegahan dan
penanganan kekerasan berbasis gender dan pemberdayaan perempuan

Integrasi layanan ini tercermin dalam standar minimum pencegahan dan


penanganan Kekerasan Berbasis Gender (KBG):
1. Adanya layanan kesehatan, dukungan kesehatan mental dan psikososial,
2. Keamanan dan keselamatan,
3. Bantuan hukum dan penegakan hukum,
4. Distribusi kit dignity/kit khusus perempuan,
5. Sistem rujukan,
6. Pemberdayaan sosial-ekonomi dan pengarusutamaan/lintas sektor
Integrasi PPAM Dengan Dukungan Psikososial
Terkoordinasi dan terintegrasi dengan intervensi klaster terkait di
bawah sistem klaster nasional seperti integrasi dengan intervensi
sub klaster kesehatan jiwa

Kerja sama juga dapat dilakukan dengan organisasi profesi seperti Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI),
LSM dan relawan terkait di bawah koordinasi klaster Perlindungan dan
Pengungsian di bawah koordinasi Kementerian Sosial.
HARAPAN

Peningkatan
Kesiapsiagaan
mengatasi Kesehatan
Kelompok Rentan
KOMPONEN 6: KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DAN PELIBATAN REMAJA

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

ORIENTASI PAKET PELAYANAN AWAL MINIMUM (PPAM) KESEHATAN REPRODUKSI


Cianjur, Jawa Barat
6 Maret 2023
Urgensi PPAM kespro remaja
Catatan Hasil Riset Remaja Perempuan dan Pemuda Disaat Krisis, di Sulawesi Tengah

Ya, [saya] sering [dipukul] di dada saya. Sepupu saya sering


diintimidasi oleh teman-teman saya juga. Saya [sering]
menangis tetapi saya mencoba untuk bersabar. Remaja
perempuan, 11

Rumah adalah tempat yang tidak aman. Semua orang


tinggal di kamp. Ada banyak perampokan saat ini. Jika saya
tinggal di rumah dan orang jahat masuk, saya tidak bisa
meminta seseorang untuk membantu. Pemuda, 22
Karakteristik Remaja

Permenkes 25
Adaptive PBB
tahun 2014
Capacity
Vulnerability Resilience Young People (10-24 tahun)
Coping Kelompok Usia
Youth (15-24 tahun)
Capacity 10-18 tahun
Adolescent (10-19 tahun)

Kerentanan Ketahanan
• Kerentanan adalah karakteristik dan • Ketahanan remaja yaitu kemampuan
situasi sebuah masyarakat, sistem, remaja untuk dapat bangkit
atau aset yang membuat mereka kembali setelah mengalami tekanan
mudah terkena dampak merugikan atau stress, mudah beradaptasi,
dari sebuah bahaya atau dampak penuh ide dan enerjik
perubahan iklim (termasuk bencana)
• Remaja mudah beradaptasi, penuh
• Faktor : Kurangnya keamanan, ide dan energik sehingga kelompok
terbatasnya akses ke air bersih & remaja harus dipertimbangkan tidak
fasilitas sanitasi, tidak memadainya hanya sebagai penerima manfaat
kondisi penampungan, terbatasnya tetapi juga dapat berperan aktif
kebebasan bergerak, terganggunya sebagai mitra dan pemimpin
Pendidikan, kurangnya layanan pelaksanaan program-program
kesehatan, ketidakamanan ekonomi penanggulangan krisis kesehatan
dan hilangnya mata pencaharian
Pelibatan dan Pemberdayaan Remaja

Penyiapan media
Pemberian konseling
KIE utk diseminasi Pengumpulan data
dan KIE
dan advokasi

Distribusi logistik Pendidikan kespro


Kegiatan kespro remaja
RUANG RAMAH REMAJA

Tempat aman bagi remaja untuk


berkegiatan, mendapatkan Remaja dapat dilibatkan pada
dukungan teman sebaya, saat merencanakan,
mengakses informasi dan
layanan terkait kesehatan merancang dan menyusun
reproduksi remaja, serta kegiatan di ruang ramah
memastikan pelibatan remaja remaja.
melalui forum remaja

• Sasaran ruang ramah remaja adalah


remaja berusia 10-18 tahun
• Ruang ramah remaja dibentuk dan
difungsikan pada situasi tanggap
darurat, transisi dan pemulihan pada
krisis
• Dikelola oleh forum remaja berbasis
komunitas, kader posyandu remaja
atau kelompok organisasi remaja
komunitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai