Anda di halaman 1dari 46

PELAKSANAAN PENDIDIKAN

Pengembangan bahan pengajaran AUDIO


VISUAL
SEMESTER GANJIL 2017

PEMERIKSAAN FISIK DASAR


SISTEM KARDIOVASKULER

Asc Profesor Frits R.W.Suling dr SpJP(K) FIHA


FAsCC
Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
Konsultan Kardiologi Intervensi
Setelah mempelajari anamnesis dan
pemeriksaan fisik blok kardovaskular,
Anda diharapkan dapat :
■ Memahami hal hal yang penting untuk dicatat pada
anamnesis kardiovaskular.
■ Memahami pentingnya observasi pasien dari ujung
dan sisi tempat tidur.
■ Mengenali tanda klinis pada tangan dan wajah dan
mengetahui infrensi diagnostiknya
■ Menjelaskan bagaimana melakukan palpasi denyut
perifer dan mengetahui abnormalitas yang mungkin
ditemukan.
■ Melakukan pemeriksaan fisik toraks yang
menyeluruh termasuk inspeksi,palpasi dan
asukultasi.
Setelah mempelajari anamnesis dan pemeriksaan
fisik blok kardovaskular, Anda diharapkan dapat :

Memahami prinsip auskultasi jantung, termasuk area


katup, bunyi jantung dan murmur.
ANAMNESIS
Terdapat sejumlah faktor penting yang harus
diperhatikan ketika melakukan anamnesis pada
pasien dengan penyakit kardiovaskuler.

Anda harus membiarkan pasien untuk


menceritakan riwayat alamiah dari keluhannya,
namun ada gejala yang perlu anda tanyakan
secara spesifik yang relavan terdapat system
kardiovaskuler termasuk :
ANAMNESIS

■ Nyeri dada
■ Sesak,ortopnea, dan paroxysmal
nocturnal dyspnea (PND).
■ Edema/bengkak tungkai bawah
■ Palpitasi
■ Sinkop(pingsan) atau pusing
■ Klaudikasio intermiten
Anamnesis

■ FAKTOR RESIKO (UNTUK ATEROSLEROSIS)


■ TIDAK DAPAT DI MODIFIKASI :
■ UMUR,JENIS KELAMIN, GENETIK KELUARGA

■ DAPAT DIMODIFIKASI
■ MEROKOK,HIPERTENSI,DIABETES,HIPERLIPIDEMIA
ANAMNESIS

PROSEDUR PEMBEDAHAN
KONDISI MEDIS SEBELUMYA
SPESIFIK YG PERLU
■ DM DIPERHATIKAN ADALAH
■ HIPERTENSI ■ CABG
■ DISLIPIDEMIA ■ ANGIOPALSTI
■ PEROKOK
■ PACU JANTUNG DAN
■ INFARK MIOKARD
ALAT IMPLANTNYA
■ STROKE,TIA
■ ANGINA
■ PEMBEDAHAN
■ P VASKULAR PERVE VASKULAR
■ DEMAM RHEUMA
■ P GINJAL
Anamnesis
■ RIWAYAT KELUARGA
■ DM
■ INFARK MIOKARD
■ STROKE
■ ANGINA
■ HIPERTENSI
■ LAKI LAKI< 55 THN
■ PEREMPUAN < 65
Anamnesis

■ Sistem pernapasan :
Batuk,dahak,hemoptysis,mungkin terjadi
pada pasien dengan edema paru.Batuk
kering merupakan efek samping
penghambat enzim konversi
angiotensin/angiotensin converting
enzyme inhibitor (ace-1)
SESAK NAFAS
Sesak nafas pada penderita jantung memberikan
petunjuk
adanya gangguan fungsional Jantung Paru.
Dapat merupakan bagian dari sindrom dekompensasi
yang manifestasinya berupa :
1.Takipneu ----- Frekuensi nafas lebih cepat dari biasa.
2.Dispneu ----- Bernafas harus dengan usaha.
3.Ortopneu ----- Kesukaran bernafas pada posisi
berbaring
4.Paroxysmal nokturnal dispneu sesak pada waktu
malam hari.
ANAMNESIS

■ SISTEM PERCERNAAN
■ NYERI ABDOMEN(KHUSUSNYA EPIGASTRIUM)
DAPAT DISEBABKAN OLEH INFARK
MIOKARDIUM.NYERI ABDOMEN LAINYA DAPAT
DISEBABKAN OLEH ANEURISMA AORTA,ISKEMIA
USUS KARENA OBSTRUKSI PEMBULUH DARAH
MESENTERIKA
ANAMNESIS

■ PENYEBAB KARDIOVASKULAR DARI


PENINGKATAN MIKTURISI DAN PENINGKATAN
PRODUKSI URINE ADALAH DIABETES MELITUS
DAN TERAPI DIURETIK. TAKIKARDIA SVT DAPAT
MENINGKATKAN PRODUKSI URIENE.
■ NOKTURIA ( KEBUTUHAN UNTUK MIKTURISI
PADA MALAM HARI) SERING TERJADI PADA
GAGAL JANTUNG.
Pemeriksaan Fisik meliputi
■ Jantung
■ Pembuluh darah besar
■ Pembuluh darah Perifer
PENELITIAN PERIFER DILAKUKAN DENGAN
JALAN PALPASI

■ PERHATIKAN PEMBULUH
DARAHNYA
■ KUAT DENYUTAN NADI
■ IRAMA NADI
■ FREKUENSI
Bradikardia<60-100>takikardia
IRAMA NADI
SETELAH MENGETAHUI FREKUENSI NADI MAKA
KITA MENENTUKAN IRAMA NADI.
DENYUT NADI SIFATNYA TERATUR PADA ORANG
SEHAT, AKAN TETAPI NADI YANG TAK
TERATUR,BELUM TENTU BERARTI ABNORMAL.

ARITMIA SINUS ADALAH GANGGUAN IRAMA NADI.


DIMANA FREKUENSI NADI MENJADI CEPAT PADA
WAKTU INSPIRASI DAN MELAMBAT
PADA EKSPIRASI.
HAL DEMIKIAN ADALAH NORMAL DAN MUDAH
DIJUMPAI PADA ANAK-ANAK.
tips
■ Memeriksakan denyut nadi radialis
memeberikan kesempatan untuk
memperhatikan pasien dan juga
mengukur laju pernapasan.
■ Laju pernapasan biasanya meningkat
ketika pasien melihat pernapasannya
sedang diukur.
Pemeriksaan fisik wajah

■ Mata : xantelasma………………….Hiperkolestrol

■ Konyugtivs pucat …………Anemia


■ Eksoftalmos ……………… Tirotoksitosis
■ arcus kornea……………… usia lanjut/hiperko
Jugular Vein Examination
PENELITIAN JANTUNG
JANTUNG TERLETAK AGAK MELINTANG DIDALAM RONGGA
TORAKS.DUAPERTIGA JANTUNG BERADA DISEBELAH KIRI GARIS
TENGAH DAN SEPERTIGANYA DISEBELAH KANAN GARIS TENGAH.
PROYEKSI JANTUNG PADA PERMUKAAN DADA ADALAH SEPERTI
TERLUKIS DI BAWAH INI.
PENELITIAN JANTUNG
JANTUNG TERLETAK AGAK MELINTANG DIDALAM RONGGA
TORAKS.DUAPERTIGA JANTUNG BERADA DISEBELAH KIRI GARIS
TENGAH DAN SEPERTIGANYA DISEBELAH KANAN GARIS TENGAH.
PROYEKSI JANTUNG PADA PERMUKAAN DADA ADALAH SEPERTI
TERLUKIS DI BAWAH INI.
INSPEKSI JANTUNG
INSPEKSI JANTUNG BERARTI MENCARI TANDA-
TANDA
MENGUNGKAPKAN KEADAAN JANTUNG PADA
PERMUKAAN DADA.
1. BENTUK PREKORDIUM
PENONJOLAN PREKORDIUM DAPAT TERJADI PADA
PEMBESARAN JANTUNG, EFUSI EPIKARDIUM,EFUSI
PLEURA,TUMOR.
2. DENYUT APEKS
UMUMNYA DENYUT JANTUNG TAMPAK PADA DAE-
RAH APEKS.PEMERIKSAAN HENDAKNYA DI LAKU-
KAN SAMBIL PASIEN BERBARING ATAU DUDUK.
PADA ORANG SEHAT DENYUT APEKS TAMPAK PA-
DA RUANG SELA IGA 5 SISI KIRI (ANTARA 7CM …..
MIDSTERNUM) DAERAH YANG BERDENYUT ITU
SEBESAR KUKU IBU JARI.
3. DENYUTAN NADI PADA DADA
HARUS DI PERHATIKAN DENYUTAN – DENYUTAN YANG
TAMPAK PADA BAGIAN LAIN DARI PREKORDIUM DAN
DADA DI SAMPING DENYUTAN DAERAH APEKS.

BAGIAN PREKORDIUM DI SAMPING STERNUM DAPAT


BERGERAK NAIK TURUN SEIRAMA DENGAN SISTOLIK
DAN DIASTOLIK TANDA INI TERDAPAT PADA VENTRIKEL
KANAN YANG MEMBESAR .APABILA DI DADA BAGIAN
ATAS TERDAPAT DENYUTAN MAKA KITA HARUS CURIGA
AKAN ADANYA KELAINAN AORTA.ANEURISMA AORTA
DAPAT MENIMBULKAN DENYUTAN SEPERTI TERSEBUT.
PALPASI
DENGAN MELAKUKAN PALPASI PREKORDIUM DAPAT KITA
MENGUATKAN APA YANG TELAH DIDAPATI DENGAN JALAN
INSPEKSI.JUGA KERAGUAN YANG KITA DAPATI PADA INSPEK-
SI DAPAT DIPASTIKAN DENGAN JALAN PALPASI.

PALPASI DI LAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK


TANGAN DAN MENGGUNAKAN UJUNG JARI.
PALPASI
DENGAN MELAKUKAN PALPASI PREKORDIUM DAPAT KITA
MENGUATKAN APA YANG TELAH DIDAPATI DENGAN JALAN
INSPEKSI.JUGA KERAGUAN YANG KITA DAPATI PADA INSPEK-
SI DAPAT DIPASTIKAN DENGAN JALAN PALPASI.

PALPASI DI LAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN TELAPAK


TANGAN DAN MENGGUNAKAN UJUNG JARI.
PERKUSI
Pemeriksaan batas jantung
Pemeriksaan batas jantung di lakukan dengan perkusi
dinding Toraks, seperti pemeriksaan batas paru.

Batas jantung kanan


Tentukan batas paru hati.
Kurang lebih 2 jari diatas batas tersebut di lakukan perkusi
kemedial (sternum ).Arah jari harus tegak lurus dengan arah
jalan perkusi.
Perubahan suara sonor jadi redup merupakan batas
jantung kanan

Normal berada diantara garis mid sternum dan sternum kanan.


BATAS JANTUNG KIRI
Tentukan batas paru kiri (paru-lambung).

Kurang lebih 2 jari keatas dari batas tersebut


dilakukan perkusi kearah sternum.

Bila batas bawah paru kiri sukar ditentukan,


dapat juga mengambil patokan perkusi sejajar
dengan batas jantung kanan.

Perubahan suara sonor jadi redup merupakan


batas jantung kiri.

Normal, sedikit sebelah medial dari


garis midklavikuler kiri.
Bunyi Jantung

.
Bunyi Jantung

1.Menerangkan bunyi jantung normal

2.Mendengarkan bunyi jantung normal,bunyi


murmur dan gallop.

3.Melatih melakukan pemeriksaan jantung dengan


inspeksi,palpasi,perkusi,
dan auskultasi.
TEHNIK PEMERIKSAAN

Untuk pemeriksaan bunyi jantung di lakukan dengan memakai


stetoskop.

STETOSKOP ADA 2 MACAM :


📫Bentuk membran (bowl type)
untuk mendengar nada frekuensi tinggi agar lebih
jelas,seperti”Opening Snap” pada mitral stenosis,\
Bising sistolik pada insuffisiensi aorta.

-Bentuk sungkup (Bell type)


Untuk mendengar bising dan bunyi yang mempunyai frekuensi
rendah
seperti bunyi jantung III dan IV (gallop),
bising gemuruh diastolik dari mitral stenosis.
Yang diperhatikan dari bunyi Jantung (b.j.) adalah:

1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung


2. Menentukan bunyi jantung I dan II.
3. Ada tidaknya b.j. III dan b.j. IV
4. Intensitas dan kualitas bunyi.
5. Irama dan frekuensi b.j.
6. Bunyi-bunyi jantung yang lain menyertai b.j. utama.
auskultasi
auskultasi
1.Lokalisasi dan asal jantung :

- Pada iktus cordis untuk b.j. yang berasal dari katup


mitral dan trikuspid

- Pada ruang sela iga 4 dan 5 tepi kiri sternum untuk


b.j.yang berasal dari katup tricuspid.

- Pada ruang sela iga 2 tepi kanan sternum untuk b.j.yang


berasal dari katup aorta.

- Pada ruang sela iga 2 tepi kiri sternum untuk b.j. yang
berasal dari katup pulmonal.
auskultasi
2. Bunyi jantung sistole (I) dan Bunyi jantung diastole (II)
B.J. I : Tanda mulainya fase sistole dimana
bersamaan tertutupnya katup mitral dan
trikuspid.
B.J. II : Tanda mulainya fase diastole dimana
bersamaan tertutupnya katup aorta dan
pulmonal.
📫BJ I bersamaan dengan terabanya pulsasi
nadi
📫pada a.carotis. Fase diastole lebih panjang

3. Intensitas dan Kwalitas bunyi :


Auskultasi di apex :
B.J. I lebih keras dari B.J. II.
Auskultasi di basal :
B.J. II lebih keras dari B.J.I.

Pada anak- anak BJ P2 lebih keras terdengar


dari P1
Pada orang deewasa harus dibandingkan
intensitas A2 dengan P2
A2 mengeras pada hipertensi sistemik.
P2 mengeras pada hipertensi pulmonal.
📫.

BJ 1 M1 sering mngeras pada stenosis mitral, begitu


juga T1 sering mengeraspada stenosis tricuspid.
Bunyi jantung terdengar pelan pada infark mIokart dan
emfisema pulmonal.
Bunyi jantung mendua (spliting) fsislogis dapat di dengar
pada BJ P2 pada
Saat inspirasi.

4. Bunyi Jantung III & IV


Bunyi jantung III, terdengar karena pengisian ventrikel
yang cepat.
Vibrilasi yang ditimbulkan adalah akibat
percepatan aliran yang mendadak pada
pengisian ventrikel karena relaksasi aktif
dari ventrikel kiri dan kanan yang segera di
susul oleh perlambatan aliran pengisian.
Bunyi
.
jantung IV,
dapat terdengar bila kontraksi atrium
terjadi dengan kekuatan yang lebih
besar, misalnya pada keadaan tekanan
akhir diastole ventrikel yang meninggi
sehingga memerlukan dorongan
pengisian yang lebih keras dengan
bantuan kontraksi atrium yang lebih kuat.
Bunyi J I,II,III memberi suara derap kuda,
disebut gallop rhythm. BJ III disebut
prodiastolic gallop.Pada orang tua dengan
intensitas keras menunjukkan perburukan
dari jantung.

BJ IV disebut juga artrial gallop.


BJ IV pada orang tua dapat terjadi pada A-
V blok, hipertensi sistemik atau pada
miokard infark.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai