PENGERTIAN adalah teknik analisis ekonomi untuk membandingkan dua pilihan (opsi, option) intervensi atau lebih yang memberikan hasil (outcomes) kesehatan setara untuk mengidentifikasi pilihan yang menawarkan biaya lebih rendah. Di antara empat metode analisis Farmakoekonomi, analisis minimalisasi-biaya (AMiB) adalah yang paling sederhana. AMiB digunakan untuk membandingkan dua intervensi kesehatan yang telah dibuktikan memiliki efek yang sama, serupa, atau setara. Karena hasil pengobatan dari intervensi (diasumsikan) sama, yang perlu dibandingkan hanya satu sisi, yaitu biaya CONTOH PEMAKAIAN METODE :
1. Membandingkan obat generik berlogo (OGB) dengan obat generik bermerek
dengan bahan kimia obat sejenis dan telah dibuktikan kesetaraannya melalui uji bioavailabilitasbioekuivalen (BA/BE). Jika tidak ada hasil uji BA/BE yang membuktikan kesetaraan hasil pengobatan, AMiB tidak layak untuk digunakan. 2. Membandingkan obat standar dengan obat baru yang memiliki efek setara. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN Kelebihan : Kekurangan : analisis ini mengabaikan Sederhana hanya efektifitas (hanya menganggap membandingan terapi/obat yang sama), walaupun sebetulnya ekivalen dengan outcome biaya efektifitasnya sebenarnya beda yang paling kecil CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS MINIMALISASI- BIAYA (AMIB) SKENARIO: Onkoplatin adalah agen kemoterapi yang relatif baru, diberikan secara intravena di suatu rumah sakit. Karena efek mual yang timbul pada kemoterapi ini, onkoplatin kerap diberikan menurut dua pilihan cara: 1. Pemberian dosis yang mestinya setiap bulan, dapat dibagi menjadi setiap 15 hari (2 x sebulan) 2. 2. Pemberian dosis setiap bulan, tetapi dengan penambahan obat antimual Efektivitas kedua cara pemberian adalah sama. Untuk mengetahui biaya pengobatan yang paling minimal di antara kedua cara pemberian tersebut, dilakukan analisis minimalisasi-biaya (AMiB). Dari analisis struktur biaya didapatkan hasil berikut: Dari struktur biaya terlihat, biaya rerata onkoplatin relatif sama untuk kedua cara pemberian. Tetapi, pada kelompok onkoplatin dosis terbagi, tidak ada biaya antimual karena tidak diberikan antimual. Sebaliknya, pada pemberian dosis terbagi, biaya untuk jasa pemberian onkoplatin IV menjadi dua kali lipat dari pemberian dosis lengkap. Begitu pula biaya untuk jasa klinik dan kunjungan dokter, menjadi dua kali lipat. Dengan demikian, biaya total pemberian dosis lengkap dengan tambahan antimual lebih murah Rp880.000, atau 2,71%, dibanding pemberian onkoplatin dosis terbagi. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi, Jakarta: Kemenkes RI.