Anda di halaman 1dari 11

EMFISEMA

Rahma khoerunnisa
1510211072
Definisi • Keadaan paru abnormal yaitu adanya pelebaran
rongga udara pada asinus yg bersifat permanen.
• Disebabkan karena adanya kerusakan dinding asinus
Bag. Paru terletak di bronkiolus terminalis distal
• Disertai destruksi dinding tanpa fibrosis yg signifikan.
Etiologi • Asap tembakau/ merokok
• polusi
• herediter
Tipe
• Berdasarkan distribusi anatomic di dalam lobulus
Kumpulan 3-5 asinus

Emfisema Ada 4 tipe utama emfisema :


1. Emfisema Sentriasinar (Sentrilobular)
2. Emfisema Panasinar (panlobular)
3. Emfisema Asinar Distal (Paraseptal)
4. Emfisema Iregular
hanya tipe 1 dan 2 yg secara klinis menyebabkan
obstruksi saluran nafas yg signifikan
1. Emfisema Sentriasinar (Sentrilobular)
- Bagian yg terkena a/ bagian tengah atau proksimal
asinus, yg dibentuk oleh bronchioles respiratoris
- Lesi lebih sering dan parah pada lobus atas terutama
segmen apeks
- >> akibat merokok pd org2 yg tdk memiliki Defisiensi
antitrypsin alfa-1 kongenital
2. Emfisema Panasinar
- Asinus membesar secara seragam mulai dri
bronchioles respiratorius sampai alveolus terminal yg
buntu
- Cenderung terjadi pada bagian bawah paru
- >> terjdi pada org dgn Defisiensi antitrypsin- alfa1
3. Emfisema Asinar Distal (Paraseptal)
- Bagian proksimal asinus masih normal tetapi bagian
distal yg terutama terlibat
- Jelas terlihat di dekat pleura, sepanjang jaringan ikat
septu lobules dan di tepi lobules.
- Temuan khas : rongga udara membesar , multiple dan
sambung menyambung dgn D <0,5 mm - > 2 cm, kdg
membentuk struktur kistik, bila progresif  bula
- Penyebab : blm diketahui, >> kasus pneumotoraks
spontan pd usia dewasa muda
4. Emfisema Iregular
- Asinus yg terihat tdk teratur dan hamper seluruhny
berkaitan dgn skar misal akibat penyembuhan
penyakit inflamasi
- Asimptomatik
Gambaran • Batuk berdahak
• Dyspnea progresif

klinis • Inspeksi :
– Barrel-chest (dada sprti tong)
– Pursed-lips breathing

• Palpasi : fremitus melemah


• Perkusi : hipersonor, batas jantung mengecil, letak diafragma
rendah, hepar terdorong
• hiperventilasi
• Dyspnea disertai osigenasi adekulat dri Hb  pasien “pink
puffers “– peniup merah muda
• Emfisema + bronchitis kronik  dyspnea tdk terlalu jelas,
dorongan pernafasan b (-) , hipoksi dan sianotik – biasanya
pasien obes  pasien “blue bloaters”
• Perlahan terjadi hipertensi paru sekunder  spasme vascular
paru diinduksi hipoksia
• Gambaran radiologi : foto rontgen PA dan lateral
- hiperinflasi
- hiperlusen
- ruang retnosternal melebar
- Diafragma mendatar
- jantung menggantung (tear drop)
Patogenesis
Tatalaksana Non- Farmakologi
- Konseling dokter  berhenti merokok
Farmakologi
- Bronkodilator
- Mukolitik
- Kortokosteroid

Anda mungkin juga menyukai