Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA SEBAGAI SISTEM

ETIKA
Pengertian Etika
 Etika berasal dari bahasa yunani, “Ethos” yang artinya tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan sikap, dan cara berpikir.
 Etika dalam arti luas ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik
dan buruk.
 Etika pada umumnya dimengerti sebagai pemikiran filosofis
mengenai segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk dalam
perilaku manusia. Keseluruhan perilaku manusia dengan norma dan
prinsip-prinsip yang mengaturnya itu kerap kali disebut moralitas
atau etika.
Aliran-aliran Etika
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika keutamaan,
telelogis, deontologis. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang
mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik
atau buruk.
 Etika keutamaan ialah baik hati, belas kasih, terus terang, bersahabat, murah hati,
percaya diri, berani, santun, jujur, mandiri, bijaksana peduli, dan toleran.
 Etika telelogis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral
menentukan nilai tindakan atau kebenaran dan dilawankan dengan kewajiban.
 Etika deontologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral,
sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat.
Etika Pancasila
Etika pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila pancasila untuk mengatur prilaku kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di indonesia.
Oleh karena itu, dalam etika pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan
 Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang mendekatkan diri kepada sang
pencipta.
 Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, artinya menjadikan manusia lebih manusiawi yaitu upaya
meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
 Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan, cintah tanah air.
 Sila kerakyatan mengandung nilai berupa sikap menghargai orang lain, mau mendengar pendapat orang lain.
 Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli atas nasib orang lain, kesediaan membantu kesulitan orang
lain.
Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Sistem Etika
 Pertama, dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda sehingga
membahayakan kelangsungan hidup bernegara. Contohnya penyalahgunaan narkoba, kebebasan tanpa batas,
rendahnya rasa hormat kepada orangtua, menipisnya rasa kejujuran, tawuran antar pelajar.
 Kedua, korupsi akan merajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki rambu-rambu normatif
dalam menjalankan tugasnya.
 Ketiga, kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak. Hal tersebut
terlihat dari kepatuhan pajak yang masih rendah padahal peranan pajak dari tahun ke tahun semakin meningkat
dalam membiayai APBN.
 Keempat, pelanggaran hak-hak asasi manusia dalam kehidupan bernegara di indonesia ditandai dengan
melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. Contohnya seperti penganiayaan terhadap
pembantu rumah tangga, penelantaran anak-anak yatim oleh pihak-pihak yang seharusnya melindungi,
kekerasan dalam rumah tangga, dll.
 Kelima kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia seperti kesehatan,
kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global warming, perubahan cuaca, dll. Contoh yang
paling jelas adalah pembakaran hutan di riau sehingga menimbulkan kabut asap.
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
Sistem Etika
Sumber Historis
 Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk sebagai Philosofische Grondslag atau
Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral telah
terdapat pandangan hidup masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal nilai-nilai kemandirian
bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
 Pada zaman Orde Baru, Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan melalui penataran P-4 dan diinstitusionalkan
dalam wadah BP-7. Ada banyak butir Pancasila yang dijabarkan dari kelima sila Pancasila sebagai hasil temuan dari
para peneliti BP-7.
 Pada era reformasi, Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam hirukpikuk perebutan kekuasaan yang menjurus
kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of power, baik oleh
penyelenggara negara di legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan inilah
yang menciptakan korupsi di berbagai kalangan penyelenggara negara.

Anda mungkin juga menyukai