Anda di halaman 1dari 9

*MAKALAH

STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Dosen Pengampu: Sukmawati, S.Kep.Ns.M,Pd


DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
AMELIA KARTIKA
AMANDA SALSABILA
LILIS SUMIATI
M ZIA ULHAK

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BIMA
TAHUN 2023/2024
* PENDAHULUAN

* 1.1 LATAR BELAKANG


* Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.
Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda
utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong
sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989).
* Untuk itu perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku “caring”
atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
* Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah
menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal,
memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah mengamalkan
ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
* Dalam tulisan ini akan dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk “therapeutic use of
self” dan “helping relationship” untuk praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi
hubungan dari komunikasi terapeutik.
*
* 2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
* Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama
antara perawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan
perawat klien yang terapeutik adalah pengalaman belajar
bersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai
tekhnik komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah
positif seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan komunikasi
terapeutik yang efektif perawat harus mempunyai
keterampilan yang cukup dan memahami tentang dirinya.

* PEMBAHASAN
*1. Tahap Persiapan
(Prainteraksi)
*Tahap Perkenalan
*Tahap Kerja
*Tahap Terminasi
* FASE – FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK
*TEHNIK-TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

* 1Bertanya
* 2. Mendengarkan
* 3 Mengulang
* 4. Klarifikasi
* .5 Refleksi
* .6 Memfokuskan
* 7. Diam
* Memberi Informasi
* 9. Menyimpulkan
* . Kemampuan pemahaman yang berbeda.
* b. Pengamatan/penafsiran yang berbeda karena pengalaman masa lalu.
* c. Komunikasi satu arah.
* d. Kepentingan yang berbeda
* e. Memberikan jaminan yang tidak mungkin
* f. Memberitahu apa yang harus dilakukan kepada penderita
* g. Membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi
* h. Menuntut bukti, tantangan serta penjelasan dari pasien mengenai
tindakannya
* i. Memberikan kritik mengenai perasaan penderita
* j. Menghentikan/mengalihkan topik pembicaraan
* k. Terlalu banyak bicara yang seharusnya mendengarkan.
* l. Memperlihatkan sifat jemu, pesimis.
* FAKTOR-FAKTOR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
* PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK
DALAM PERAWATAN
* 1. Proses komunikasi :
* a Reference, stimulus yang memotifasi seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dapat berupa pengalaman,
ide atau tindakan.
* b. Pengirim/ sumber/ encorder, disebut juga komunikator.
Bisa perorangan atau kelompok.
* c. Pesan/ berita, informasi yang dikirimkan. Dapat berupa
kata-kata, gerakan tubuh atau ekspresi wajah.
* d. Media/ saluran, alat atau sarana yang dipilih pengirim
untuk menyampaikan pesan pada penerima/ sasaran.
* e. Penerimaan/ sasaran/ decoder, kepada siapa pesan yang
ingin disampaikan tersebut dituju.
* f.Umpan balik/ feed back/ respons, reaksi dari sasaran
terhadap pesan yang disampaikan.
* a. Pengkajian (Purwanto, Heri, 1994)
* 3) Mengevaluasi kemampuan pasien dalam
berkomunikasi secara verbal.
* b. Diagnosa keperawatan (Potter & Perry, 1999)
* c. Rencana tujuan (Purwanto, Heri,1994)
* d. Implementasi (Purwanto, Heri, 1994)
* e. Evaluasi (Purwanto, Heri, 1994)
*

* . Komunikasi Terapeutik dalam Perawatan.


* KESIMPULAN

* 1. Kemampuan menerapkan teknik komunikasi terapeutik


memerlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman
perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam
kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu dan ruang
yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang
terlihat melalui dampak terapeutiknya bagi klien dan juga
kepuasan bagi perawat.
* 2. Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik
bila dalam penggunaanya diperhatikan sikap dan tehnik
komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting
diperhatikan adalah dimensi hubungan. Dimensi ini
merupakan factor penunjang yang sangat berpengaruh dalam
mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.

Anda mungkin juga menyukai