Anda di halaman 1dari 34

BNN PROVINSI

JAWA TIMUR
STANDAR PELAYANAN
REHABILITASI BAGI
PECANDU NARKOTIKA DAN
KORBAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
DASAR HUKUM PELAKSANAAN REHABILITASI

UU 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

PASAL 54
PECANDU NARKOTIKA DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
WAJIB MENJALANI REHABILITASI MEDIS DAN REHABILITASI SOSIAL

PASAL 55
(1) ORANG TUA / WALI DARI PECANDU NARKOTIKA YANG BELUM CUKUP UMUR WAJIB
MELAPORKAN KE LEMBAGA REHABILITASI UNTUK MENDAPATKAN REHABILITASI
(2) PECANDU NARKOTIKA YANG SUDAH CUKUP UMUR WAJIB MELAPORKAN DIRI KE
LEMBAGA REHABILITASI UNTUK MENDAPATKAN REHABILITASI
REHABILITASI BERKELANJUTAN

Serangkaian upaya pemulihan terpadu


terhadap pecandu narkotika,
penyalahguna narkotika dan korban
penyalahgunaan narkotika yang
mencakup penerimaan awal,
rehabilitasi medis dan/atau
rehabilitasi sosial, serta
pascarehabilitasi
REHABILITASI BERKELANJUTAN
REHABILITASI MEDIS
suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk
membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika

REHABILITASI SOSIAL
suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental
maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat

PASCAREHABILITASI
Kegiatan pelayanan yang merupakan tahapan pembinaan lanjutan
yang diberikan kepada pecandu narkotika, penyalah guna
narkotika, dan korban penyalah guna narkotika, setelah menjalani
rehabilitasi medis dan/atau rehabilitasi sosial, yang merupakan
bagian yang integral dalam rangkaian rehabilitasi
PRINSIP PENYELENGGARAAN REHABILITASI

TERSEDIA AKSES UNTUK MENDAPATKAN REHABILITASI DI SELURUH


WILAYAH DI INDONESIA

TERJANGKAU DALAM PEMBIAYAAN

MENGAKOMODASI BERBAGAI KEBUTUHAN KLINIS

LAYANAN BERBASIS BUKTI

AKUNTABILITAS

BERKELANJUTAN

MENJAMIN KEAMANAN DAN KESELAMATAN


PENGERTIAN PENYALAHGUNA NARKOTIKA

ORANG YANG TANPA HAK


DAN/ATAU MELAWAN HUKUM
MENGGUNAKAN NARKOTIKA
PENGERTIAN PECANDU NARKOTIKA

ORANG YANG
MENGGUNAKAN
NARKOTIKA DAN
DALAM KEADAAN
KETERGANTUNGAN,
BAIK SECARA FISIK
MAUPUN PSIKIS
PENGERTIAN
KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

ORANG YANG TIDAK


SENGAJA
MENGGUNAKAN
NARKOTIKA KARENA
DIBUJUK, DIPERDAYA,
DITIPU, DIPAKSA,
DAN/ATAU DIANCAM
OLEH ORANG LAIN
ALUR REHABILITASI BERKELANJUTAN
SUMBER :
1 2 3
DIRI SENDIRI, PENERIMAAN REHABILITASI LAYANAN
KELUARGA, AWAL MEDIS DAN SOSIAL PASCA REHABILITASI
MASYARAKAT,
PENEGAK
HUKUM PROSES LAYANAN
HUKUM PASCAREHAB
INTER
VENSI REGULER
OUTCOME
SINGKAT

KORBAN
LAYANAN PULIH,
PULIH,
PENYALAH
ASESMEN RENCANA RAWAT PENERI
PASCAREHAB
PRODUKTIF
PRODUKTIF
GUNAAN TERAPI JALAN MAAN BERFUNGSI
BERFUNGSI
DAN/ATAU LANJUT SOSIAL
SOSIAL
PECANDU
NARKOBA

RAWAT LAYANAN
SUKARELA INAP PASCAREHAB
INTENSIF

KAMBUH
TEST TOOLS

Asesmen
Skrining Tahap
(Tingkat Perubahan
(Keterlibatan)
Keparahan)

ASSIST ASI URICA


(The Alcohol, Smoking (Addiction Severrity Index) (University Rhode Island
and Substance Change Assesment Scale)
Involvement Screening Test)
PERSYARATAN REHABILITASI RAWAT JALAN

Mengisi lembar
Mengisi Form Registrasi Foto Kopi KK
Persetujuan

Orang Tua/ Wali wajib


Mengikuti program menghadiri pertemuan
yang dijadwalkan oleh Surat Keterangan Wali/
rehabilitasi sampai petugas seperti Family Orang Tua (Penjamin)
komplit Dialogue, Konseling
keluarga, FSG, dll
PERSYARATAN REHABILITASI RAWAT INAP
• Pecandu/ Penyalahguna Narkoba yang ditandai dengan hasil urin positif dan atau
minimal ada riwayat penyalahgunaan dalam dua belas bulan terakhir
• Tidak ditemukan adanya gejala gangguan jiwa berat ditentukan oleh hasil pemeriksaan
medis atau rekomendasi dari psikiater
• Tidak memiliki penyakit yang dapat mengganggu proses rehabilitasi
• Calon klien diantar oleh wali/ orang tua sebagai penanggung jawab klien selama
menjalani rehabilitasi
• Klien yang berasal dari kiriman instansi pemerintah atau swasta harus membawa surat
pengantar resmi dari organisasi/ instansi terkait
• Klien yang bekerja atau sekolah/ kuliah wajib menyertakan surat cuti kerja atau sekolah/
kuliah
• Klien yang berasal dari anggota (kepolisian/ angkatan) wajib menyertakan surat
pengantar dari kesatuannya
• Mengikuti program rehabilitasi sampai komplit (Detoksifikasi, Entry Unit, Primary,
Reentry)
• Orang Tua/ Wali wajib menghadiri pertemuan yang dijadwalkan oleh petugas seperti
Family Dialogue, Konseling keluarga, FSG, dll
PENERIMAAN AWAL
1. OBSERVASI
2. ASESMEN
3. PEMERIKSAAN MEDIS

ASESMEN YG KOMPREHENSIF, MELIPUTI :


1. Medis
2. Pendidikan, pekerjaan, serta dukungan hidup lainnya
3. Penggunaan narkotika
4. Keterlibatan dlm tindak kriminalitas
5. Keluarga dan sosial
6. Masalah kejiwaan

Klien Perempuan : Klien anak :


1. Potensi Kemandirian 1. Riwayat tumbuh kembang
2. Riwayat pelecehan, kekerasan, serta trauma 2. Potensi kecerdasan
3. Riwayat pelecehan, kekerasan, serta trauma
RENCANA TERAPI

INTERVENSI
SINGKAT

RENCANA RAWAT Ringan, Sedang


TERAPI JALAN ( Coba Pakai, Teratur Pakai)

RAWAT Sedang, Berat


INAP ( Teratur Pakai, Pecandu)
Coba Pakai :
Penggunaan narkoba non suntik 1-4 kali dalam setahun
Teratur Pakai :
Penggunaan narkoba non suntik 5 – 49 kali dalam
setahun
Pecandu :
Penggunaan narkoba non suntik lebih dari 49 kali
dalam setahun
Penggunaan narkoba suntik 1 kali dalam setahun
INTERVENSI SINGKAT
NO SITUASI KLIEN TUJUAN INTERVENSI SINGKAT

1 Bukan pengguna Utk memberikan informasi ttg narkoba


narkoba dgn harapan dpt mencegah mereka
menggunakan narkoba
2 Pengguna ringan Utk memberikan edukasi ttg dampak
atau sedang penggunaan yg beresiko tingggi dan
masalah potensial yg mgkn terjadi saat
penggunaan meningkat
3 Pengguna yg Utk mendorong kondisi abstinensia
beresiko

4 Penyalah guna Utk mencegah peningkatan penggunaan


narkoba

5 Pecandu Utk mendorong klien masuk pada


program terapi
Intervensi singkat terdiri dari 5 langkah
utama yg mencakup FRAMES dan dilakukan : FRAMES

1.Memperkenalkan masalah dlm konteks F = Feedback (umpan balik)


kesehatan klien R = Responsibility (tanggung jawab)
2.Skrinning, evaluasi, dan asesmen A = Advice (saran)
3.Memberikan umpan balik M = Menu (pilihan terapi)
4.Berbicara ttg perubahan dan menetapkan E = Emphatic (empati)
tujuan S = Self – efficacy (kemantapan diri)
5.Menyimpulkan dan menyelesaikan sesi

17
REHABILITASI MEDIS

Rehabilitasi medis diberikan Rehabilitasi medis memuat layanan


kepada penyalahguna dgn kondisi : minimal :

1. Gejala putus zat dan/atau 1. Terapi detoksifikasi


keracunan (intoksikasi) yg 2. Terapi simptomatik
mengganggu stabilitas fungsi 3. Intervensi psikososial melalui
fisik dan psikologis konseling, wawancara
2. Masalah fisik lain yg motivational, terapi perilaku
menghambat keikutsertaan dan kognitif, termasuk
dlm program terapi/ pencegahan kekambuhan
rehabilitasi 4. Pelayanan tes urin
3. Gejala halusinasi, waham 5. Evaluasi scr berkala
dan/atau gejala kejiawaan lain
yg mengganggu proses
komunikasi dan jalannya terapi
rehabilitasi
REHABILITASI SOSIAL

Rehabilitasi sosial memuat layanan


minimal :
Rehabilitasi sosial diberikan kepada
1. Asesmen dan diagnosis
penyalahguna dgn kondisi :
psikososial
2. Motivasi dan intervensi
1. Telah selesai menjalani program
psikososial
rehabilitasi medis, yg dibuktikan
3. Perawatan dan pengasuhan
dgn resume perawatan dari
bagi klien anak
rehabilitasi medis
4. Pelatihan vokasional dan
2. Tidak didahului dgn rehabilitasi
pembinaan kewirausahaan
medis yg dibuktikan
5. Bimbingan mental spiritual
berdasarkan resume hasil
6. Bimbingan jasmani
asesmen
7. Bimbingan resosialisasi
8. Evaluasi berkala
9. Rujukan
TAHAP PERUBAHAN

Pre
Kontemplasi

Relapse Kontemplasi

Pemeliharaan Persiapan

AKSI
RAWAT JALAN
Konseling 1 :
• Tahap perubahan perlaku prakontemplasi – kontemplasi
• Teknik konseling MI
• Form konseling : penggaris kesiapan, URICA

Konseling 2 :
• Tahap perubahan perilaku prakontemplasi – kontemplasi
• Teknik konseling MI
• Form konseling : Decisonal Balance

Konseling 3 :
• Tahap perubahan perilaku kontemplasi – preparasi
• Teknik konseling MI
• Form konseling : Lembar Rencana Perubahan

Konseling 4 :
• Tahap perubahan perilaku preparasi - aksi
• Teknik konseling CBT
• Form konseling : Analisa Fungsional 5W
RAWAT JALAN
Konseling 5 :
• Tahap perubahan perilaku aksi
• Teknik konseling CBT
• Materi konseling :
Mengajarkan kepada klien pengetahuan ttg pengkondisian triggers dan craving
• Form konseling : Form Trigger Internal dan Eksternal

Konseling 6 :
• Tahap perubahan perilaku aksi
• Teknik konseling CBT
• Materi konseling :
Mengajarkan kepada klien ketrampilan kognitif (thought stopping dan urge
surfing)
- Masuk dlm kegiatan non-napza
- Bicarakan craving
- “Surf” Craving
- Hentikan pikiran
- Bicara dgn diri sendiri
- Kontak teman bebas napza atau konselor
- Berdoa
RAWAT JALAN
• Merencanakan ketrampilan kognitif yg akan dicoba klien dlm
menghentikan craving

Konseling 7
• Tahap perubahan perilaku Maintanance
• Teknik Konseling CBT – RP
• Materi Konseling
- Mengajarkan ketrampilan menolak zat
- Mengevaluasi ketrampilan kognitif utk thought stopping

Konseling 8
• Tahap perubahan perilaku
• Teknik konseling CBT – RP
• Materi Konseling :
- Memfokuskan pada pencegahan kekambuhan
- Evaluasi penerapan ketrampilan kognitif (thought stooping dan
urgesurfing)
- Evaluasi penerapan ketrampilan menolak zat
• Form Konseling: URICA
PASCA REHABILITASI

 Adalah program lanjutan yang diberikan kepada


klien, yaitu mantan pecandu atau korban penyalah-
gunaan narkoba yg telah menyelesaikan rehabilitasi
medis & rehabilitasi sosial, guna mempertahankan
kepulihannya

 Merupakan bagian yang terintegrasi dan tidak ter-


pisahkan dari rehabilitasi medis dan sosial, dalam
upaya pemulihan ketergantungan narkoba
(Sustainable Rehabilitation Program)
TUJUAN LAYANAN PASCA REHABILITASI
Membimbing klien agar mampu menghadapi
situasi trigger dalam rangka mempertahankan
kepulihan dan mencegah terjadinya relapse

Memfasilitasi klien dalam mengembangkan


minat dan bakatnya sehingga mampu hidup
secara produktif dan mandiri

Mempersiapkan klien agar mampu menyatu


kembali dengan keluarga dan masyarakat
serta berfungsi sosial
ALUR LAYANAN PASCA REHABILITASI

INPUT LAYANAN PASCAREHAB

LEMBAGA
LAYANAN PASCA OUTPUT OUTCOME
REHABILITASI
MILIK BNN REHABILITASI INTENSIF
( RAWAT JALAN )
P
LEMBAGA
REHABILITASI E 50 Hari
PEMBINAAN
KEMENKES N LANJUT
TELAH
SELESAI
PULIH
PRODUKTIF
LEMBAGA
E ( 4 Bulan ) IKUTI PRO- FS SOSIAL
REHABILITASI R 50 Hari GRAM
KEMENSOS
I LAYANAN RUMAH

LEMBAGA M DAMPING
( RAWAT INAP )
REHABILITASI
LSM
A
A
REHAB PADA
N LAYANAN PASCAREHABILITASI
SEGMEN KHUSUS, PADA SEGMEN KHUSUS
(Lapas, Polri, dll) ( Bapas, Faskes Polri, dll )
( 6 BULAN )
PENERIMAAN
 Adanya rujukan dari Balai, loka dan klinik rehabilitasi
 Melaksanakan asesmen praprogram untuk mengetahui kondisi fisik, psikologis dan
sosial
 Melaksanakan test urine hasil negatif
 Melakukan identifikasi terhadap faktor2 dominan yang menjadi trigger terjadinya
relapse
 Menentukan metode layanan yang sesuai dengan kondisi klien apakah melalui
Layanan pascarehabilitasi intensif atau melalui Layanan Rumah Damping
 Menyusun rencana program kegiatan yang akan diberikan berdasarkan Individual
Treatment Plan
LAYANAN PASCAREHABILITASI INTENSIF
(RUMAH DAMPING)
 Adalah layanan pascarehabilitasi yg diberikan kepada klien yang telah
menyelesaikan program relabilitasi, melalui rawat inap di rumah
pendampingan selama 50 hari

 Diutamakan pada klien dengan kriteria :


1. Tidak memiliki pekerjaan atau tidak produktif;
2. Tidak ada dukungan sosial;
3. Tinggal di lingkungan yang banyak pecandu / pengedar

 Menyelenggarakan program pascarehabilitasi secara lengkap :


a. Pelatihan keterampilan / vokasional
b. Penyatuan kembali dalam lingkungan sosial
c. Pencegahan kekambuhan / Relapse prevention
LAYANAN PASCAREHABILITASI REGULER
 Adalah pelayanan pascarehabilitasi dengan sistem rawat jalan atau Intensive
outpatient terhadap pecandu atau korban penyalahgunaan narkoba yang telah
selesai menjalani program rehabilitasi

 Diberikan kepada klien yang masih mendapatkan dukungan sosial dan


produktif serta domisili dekat dengan klinik penyelenggara layanan
pascarehabilitasi

 Layanan pascarehabilitasi intensif dilaksanakan oleh Klinik Pratama BNNP/K,


Balai atau Loka rehabilitasi, Puskesmas, RSUD dan lembaga lain yang
mendapatkan ijin operasional dari K/L yg berwenang.

 Menyelenggarakan program utama berupa :


a. Relapse prevention
b. Didukung dengan konseling, support group dan KIE
PEMBINAAN LANJUT
 Merupakan tahapan paling akhir dari program rehabilitasi berkelanjutan
bagi pecandu atau korban penyalahgunaan narkoba yang telah
mengikuti layanan pascarehabilitasi intensif atau layanan rumah
damping

 Program kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan, melalui Pemantauan


dan Pendampingan

 Menyelenggarakan program utama berupa :


a. Relapse prevention
b. Didukung dengan konseling dan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)

 Pada akhir dari layanan dilakukan monitoring dan evaluasi guna


menentukan out come program rehabilitasi secara keseluruhan
OUTCOME
1. PULIH DAN PRODUKTIF
a. Abstinensia / urine test ( - )
b. Kualitas hidup yg baik ( fisik, psikologis dan sosial )
c. Kegiatan positif
d. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

2. PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF


a. Idem a s/d c
b. Belum memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

3. TIDAK PULIH TETAPI PRODUKTIF ( RELAPSE )


a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program 6 bulan
b. Ditemukan perilaku kriminal
c. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

4. TIDAK PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF ( RELAPSE )


a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program 6 bulan
b. Terdapat perilaku kriminal ( anti sosial )
c. Tidak diterima dalam kehidupan keluarga dan/ atau masyarakat
SEGERA PULIHKAN JIWAMU
SEBELUM DATANG SAKITMU

TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai