Asesmen Severity Index
Asesmen Severity Index
Informasi legal
Riwayat psikiatris
Memulai wawancara
Perkenalkan diri sendiri
Jelaskan tujuan asesmen:
Terkait program wajib lapor
Memperoleh informasi yg menyeluruh
Menyusun rencana terapi
Berlaku asas kerahasiaan
Fungsi kartu pasien / kartu wajib lapor
Menjelaskan aturan umum dlm pengisian
formulir
Aturan umum pengisian formulir
1.Anda akan menerima pertanyaan-pertanyaan
menggunakan instrumen yang terstandarisasi
2.Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait dengan 7
aspek atau domain utama dalam kehidupan anda, yaitu
riwayat medis anda yang tidak terkait dengan penggunaan
Napza anda, status dukungan hidup yang anda terima
hingga saat ini, riwayat penggunaan Napza termasuk
alkohol anda, riwayat keterlibatan anda dalam masalah
legal, kondisi keluarga dan sosial anda, serta riwayat
psikiatris yang mungkin pernah anda alami.
3.Waktu yang akan kita habiskan sekitar 25 hingga 30
menit
4.Setiap satu aspek atau domain selesai diisi, saya akan
bertanya pada anda tentang seberapa besar anda
terganggu karena masalah tersebut dan seberapa perlu
anda menerima intervensi atau pertolongan dalam
domain tersebut, yang diterjemahkan dalam skala
sebagai berikut:
0 tidak perlu pertolongan sama sekali
1 ringan (sedikit memerlukan pertolongan)
2 sedang
3 berat
4 sangat berat (sangat memerlukan pertolongan)
Asesor perlu bertanya atas kemungkinan zat2 lain yg tdk masuk dlm
golongan di atas, tetapi lbh sebagai prekursor spt dekstro, triheksipenidil,
katinona
Cara pakai
Oral (kode 1);
17.Waktu overdosis
Belum Menikah = 1
Menikah = 2
1. Status Perkawinan :
INFORMASI
Duda / Janda = 3 1
1 DEMOGRAFIS Tamat SD =1
Tamat SLTP = 2
2. Pendidikan terakhir : Tamat SLTA = 3
Tamat Akademi = 4
Tamat PT = 5 3
Riwayat rawat inap yang tidak terkait masalah narkotika
STATUS MEDIS
Jenis Penyakit Dirawat tahun Lamanya
1. Cedera ringan pasca
Kehamilan Pertama kecelakaan 2017 (4 bln yll) 1 hari
Uk= ±4 mgg
KU : telat mens, mual
Riwayat penyakit kronis : Ya = 1 Tidak = 0 0
2.
Jenis Penyakit :
2 Saat ini sedang
Skala Penilaian menjalani terapi
Pasien 3. medis ? Ya = 1 Tidak = 0 0
Jenis terapi medis yang dijalani saat ini:
Tidak ada
0 4.
Status Kesehatan
4.1 HIV
Apakah Pernah Di Tes
Ya = 1 Tidak = 0 0
4.2 Hepatitis B Ya = 1 Tidak = 0 0
4.3 Hepatitis C Ya = 1 Tidak = 0 0
STATUS PEKERJAAN Tidak bekerja = 1
/ DUKUNGAN HIDUP Bekerja = 2
Mahasiswa / pelajar = 8
1. Status pekerjaan
Ibu rumah tangga = 9
2
Tanggal asesmen Purna waktu = 1
(15 / 2/2018) 2. Bila bekerja, pola pekerjaan : Paruh waktu = 2
Tidak tentu = 99 1
3. Kode Pekerjaan : (lihat petunjuk)
3 Keterampilan teknis yang -
4.
Skala Penilaian dimiliki: ……………………………………………….....
Pasien Adakah yang memberi
5. Ya = 1 Tidak = 0 0
dukungan hidup bagi anda ?
0 6. Bila Ya, siapakah ? …………………………………………………..
Dalam bentuk apakah?
Finansial Ya = 1 Tidak = 0 0
7. Tempat tinggal Ya = 1 Tidak = 0 0
Makan Ya = 1 Tidak = 0 0
Pengobatan
/Perawatan Ya = 1 Tidak = 0 0
Jenis Cara Penggunaan
STATUS PENGGUNAAN
NARKOTIKA 1. Oral 2. Nasal/sublingual/suppositoria 3. Merokok 4. Injeksi Non-IV 5. IV
Jenis Napza Sepanjang Cara Pakai
30 Hari terakhir Hidup (Thn)
D.1 Alkohol 02 02 1
Tanggal asesmen D.2 Heroin 00 00 -
(15/02/2018) D.3 Metadon / Buprenorfin 00 00 -
D.4 Opiat lain / Analgesik 00 00 -
Skala 00 00 -
D.5 Barbiturat
Penilaian
Pasien D.6 Sedatif / Hipnotik (Riclona) 00 01 1
D.7 Kokain 00 00 -
D.8 Amfetamin (Sabu) 05 01 3
D.9 Kanabis 00 00 -
4 D.10 Halusinogen (Ekstasi) 01 01 1
1 D.11 Inhalan 00 00 -
D.12
Lebih dari 1 zat / hari (termasuk alkohol 00 00 -
13. Jenis zat utama yang disalahgunakan : Shabu
Tanggal asesmen
(15/02/2018)
1.
Dengan pasangan saja = 2
Dengan anak saja = 3
Dengan orang tua = 4
Dengan Keluarga = 5
Sendiri = 7
Lingkungan terkontrol = 8
Kondisi yang tidak stabil = 9
6
(Pilih situasi yang paling menggambarkan 3 tahun terakhir. Jika terdapat situasi yang berganti-
Skala Penilaian ganti maka pilihlah situasi yang paling terakhir)
Pasien
2. Apakah anda hidup dengan seseorang yang mempunyai masalah
penyalahgunaan zat sekarang ini? Ya = 1 Tidak = 0 1
Jika ya, siapakah ia/mereka (contreng pada kolom berikut)
2 1
2
3
Saudara kandung / tiri
Ayah / Ibu
Pasangan
Ya = 1
Ya = 1
Ya = 1
Tidak = 0
Tidak = 0
Tidak = 0
0
0
0
3.
4 Om / tante Ya = 1 Tidak = 0 0
6
5 Teman Ya = 1 Tidak = 0 1
6 Lainnya : ……………………………… Ya = 1 Tidak = 0 0
Apakah anda memiliki konflik serius dalam berhubungan dengan :
30 hari Sepanjang
terakhir hidup
1 Ibu 0 0
2 Ayah 1 1
3 Adik / kakak 0 0
4. 4 Pasangan 0 0
5 Anak - anak 0 0
6 Keluarga lain yang berarti (jelaskan ……………………….) 0 0
7 Teman akrab 0 0
8 Tetangga 0 0
9 Teman sekerja 0 0
(Ya = 1 Tidak = 0)
STATUS Apakah anda pernah mengalami hal-hal berikut
PSIKIATRIS ini (yang bukan akibat langsung dari 30 hari Sepanjang
terakhir hidup
penggunaan Napza)
0 5.
Mengalami kesukaran mengontrol perilaku
kasar, termasuk kemarahan atau kekerasan
0 0
6. Mengalami pikiran serius untuk bunuh diri ? 0 0
7. Berusaha untuk bunuh diri ? 0 0
8. Menerima pengobatan dari psikiater ? 0 0
2. Nadi : 78 x/ menit
3. Pernapasan (RR) : 20 x/ menit
4. Suhu (celcius) : 36.8
Pemeriksaan Sistemik :
Sistem jantung Sistem saraf
Sistem pencernaan dan pembuluh Sistem pernapasan pusat THT dan kulit Keterangan
darah
5.
dbn dbn dbn dbn dbn
Hasil Urinalisis
0
Benzodiazepin Ya = 1 Tidak = 0 0
Kanabis Ya = 1 Tidak = 0 0
6. Opiat Ya = 1 Tidak = 0 0
Amfetamin Ya = 1 Tidak = 0 1 (+)
Kokain Ya = 1 Tidak = 0 0 (-)
tdk
Barbiturat Ya = 1 Tidak = 0 diperiksa
tdk
Alkohol Ya = 1 Tidak = 0 diperiksa
LAMPIRAN 1. Formulir Asesmen & Petunjuk Pengisian Formulir
FORMULIR HASIL ASESMEN
Tgl Kedatangan : 15/02/2018
Nomor Rekam :
medik
Nama : Nn. Sri Rahmawati
Alamat : Jl. Ngagel Madya V/ 22
Kesimpulan MASALAH YANG DIHADAPI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Medis
Pekerjaan/ Dukungan
Napza
Legal
Keluarga/ Sosial
Psikiatris
DIAGNOSA Klien Memenuhi Kriteria Diagnosis Napza F 15. 24 (lihat petunjuk pengisian)
KERJA Diagnosis Lainnya G1P0A0 Uk 4 minggu
RENCANA Resume Masalah Klien perempuan, 22 th, pramugari, sedang hamil anak pertama Uk 4 mgg, belum menikah.
TERAPI DAN Klien mengalami ketergantungan terhadap shabu ditemukan gejala toleransi, withdrawal,
REHABILITASI craving. Klien pengguna tahap rekreasional ekstasi. Klien punya riwayat penyalahgunaan riklona.
Klien juga peminum alkohol pada tahap rekreasional. Klien memiliki konflik dengan ayahnya.
Klien tinggal bersama dengan temanpenyalahguna sabu dan ekstasi.
Terima Kasih
BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR
Jl. Ngagel Madya V / 22 RT 04 / RW 01 Barata Jaya, Gubeng, Kota Surabaya, 60246
Telp : 031 5023947, Fax : 031 5043311, Sms Center: 085 73037 6 272/
081230563456
Email : bnnp_jatim@bnn.go.id; bnnp.jatim@hotmail.com
Tn Martono Sulaiman, datang ke klinik IPWL, karena merasa capek dengan pemakaian narkobanya. Martono lahir
pada tanggal 4-01-1987, belum menikah, pasien pernah kuliah dua semester jurusan manajemen, namun akhirnya
drop out karena sering tidak masuk. Saat ini pasien tidak berkerja. Pasien berasal dari Riau, bapak dan ibunya adalah
orang Melayu.
Pasien memakai shabu sejak tahun 2001, awalnya coba-coba karena diberi teman, biasanya memakai shabu bersama
dua atau tiga orang temannya, dengan dosis sekali pakai paket 200 ribu. Lima tahun terakhir pasien memakai shabu
setiap hari, dengan dosis minimal 0,5 gram / hari, pasien memakai shabu sendiri, tidak bersama teman-teman yang
lain. Memakai shabu dengan menggunakan bong. Penggunaan shabu secara disuntikkan disangkal. Pasien memakai
shabu untuk meningkatkan rasa percaya dirinya, dan juga supaya dapat berhubungan seksual lebih lama. Jika tidak
memakai shabu, pasien merasa gelisah, mudah marah, dan kasar kepada orang lain. Pemakaian terakhir menurut
pasien adalah 8 bulan yang lalu sebelum masuk penjara, namun hasil tes urin saat dibawa ke klinik IPWL positif
Methamphetamine.
Selain shabu, pasien juga memakai Inex sejak tahun 2010 namun jarang, hanya ketika pasien pergi ke diskotek,
biasanya pasien memakai Inex ½ butir. Sebulan terakhir pasien hanya dua kali memakai Inex. Pasien lebih suka
memakai shabu. Pasien juga pernah mencoba memakai heroin satu kali, memakai dengan cara di drag, tidak dengan
menggunakan jarum suntik. Karena merasa tidak cocok, penggunaan heroin dihentikan.
Setelah pemakaian shabu, biasanya pasien melakukan aktivitas seksual. Seks beresiko dilakukan dengan wanita
pekerja seks, dan teman atau kenalan di tempat diskotek. Jika tidak ada partner berhubungan seksual, pasien sering
melakukan onani, bahkan hampir tiap hari, menurut pasien jika hasrat seksualnya tidak disalurkan pasien akan
mengalami perasaan yang sama ketika tidak memakai shabu, merasa sering marah –marah, agresif, dan kasar kepada
orang lain. Pasien juga tidak senang terikat pada komitmen, meskipun pernah pacaran dua kali. Pasien ketika pakai
shabu menjadi kuat bergadang, tidak tidur-tidur, sebaliknya ketika efek zat habis pasien tidur terus.
Akibat pemakaiannya, pasien pernah ditangkap oleh polisi karena kasus narkoba, dan dihukum penjara selama 8
bulan, pengakuan pasien selama di penjara tidak memakai narkoba. Pasien juga pernah dirawat selama 3 minggu
karena mengalami infeksi paru. Pasien pernah dilakukan pemeriksaan HIV dan Hepatitis B/C namun hasilnya negatif.
Pasien ingin berhenti memakai shabu, namun merasa susah untuk memberhentikannya, terutama karena teman-
teman mainnya dan tetangganya banyak yang memakai narkoba.
Support dari ibu masih baik, meskipun menurut pasien, dia sering mengecewakan ibunya.
Bapak dan ibunya telah bercerai, dan masing-masing telah menikah lagi. Pasien anak pertama
dari 4 bersaudara, mempunyai satu adik dari bapak yang sama, dan dua adik dari bapak
berbeda. Pasien tinggal dengan mereka. Konflik dengan anggota keluarga disangkal, begitu
juga dengan orang lain atau saudara lain.
Pasien merasa susah untuk mengontrol perilaku kasarnya, dan mengendalikan emosinya. Hal
ini terutama terjadi sejak pasien menggunakan shabu rutin setiap hari. Adanya halusinasi
disangkal oleh pasien, pasien tidak pernah terpikir untuk bunuh diri. Pasien juga merasa
kadang-kadang susah untuk mengingat, merasa menjadi lebih bodoh dibandingkan dulu
Pada pemeriksaan pasien laki-laki mengenakan kaos berwana putih, wajah tampak lebih tua
dari usia, sering tidak mau kontak mata. Tanda – tanda vital : Kesadaran compos mentis.
Tekanan darah 140 / 90 mmHg, Nadi 84 x /menit, pernafasan 20 x / menit, dan suhu 36,8
derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik pupil bulat isokor dengan diameter 3 mm pada kedua
mata, konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik. Faring tidak hiperemia, tonsil T1-T1
tenang, gigi : caries dentis , kelenjar getah bening tidak ditemukan membesar. Cor dan Pulmo
tidak ditemukan kelainan, abdomen datar lemas, bising usus normal, hepar dan lien tidak
teraba membesar. Ekstrimitas : tidak ditemukan needle track, tidak ada tremor.