Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN REHABILITASI

BERKELANJUTAN

BRIGJEN POL. DRS. FATHKUR RAHMAN, S.H.,M.M.


Kepala BNN Provinsi Jawa Timur
PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PENCEGAHAN
MASYARAKAT BANDAR
YANG CLEAN DAYAMAS PENGEDAR

DEMAND SUPPLY
BERANTAS

PECANDU
KORBAN REHABILITASI
REHABILITASI
Adalah serangkaian upaya pemulihan ketergantungan narkoba bagi
pecandu dan/ atau korban penyalahgunaan, yang mencakup rehabilitasi
medis, rehabilitasi sosial dan layanan pascarehabilitasi yang dilakukan
secara kontinu dalam satu kesatuan layanan yang terintegrasi
( REHABILITASI BERKELANJUTAN )
ALUR REHABILITASI BERKELANJUTAN

PENERIMAAN REHABILITASI LAYANAN PASCA


AWAL MEDIS DAN SOSIAL REHABILITASI

LAYANAN
PASCAREHAB
INTER
IN PUT REGULER
SKRINING VENSI OUTCOME
SINGKAT

PECANDU
atau PULIH,
KORBAN LAYANAN
RENCANA RAWAT PENERI PRODUKTIF
PENYALAH ASESMEN PASCAREHAB
TERAPI JALAN MAAN BERFUNGSI
GUNAAN LANJUT SOSIAL
NARKOBA
- SUKARELA
- PROSES
HUKUM
RAWAT LAYANAN
INAP PASCAREHAB
INTENSIF

RELAPSE
PENERIMAAN AWAL
 SKRINING
 ASSESMEN
SKRINING
 Adalah penilaian awal untuk mengidentifikasi ada atau
tidaknya penggunaan narkoba pada seorang individu

 Untuk memilah apakah individu tersebut dlm keadaan


adiksi, sehingga memerlukan terapi atau rehabilitasi
ketergantungan narkoba
 Dilakukan test urine secara kualitatif dan pemeriksaan
fisik dengan menggunakan instrument singkat, cepat,
valid dan akuntabel
ASESMEN
 Adalah serangkaian pemeriksaan secara menyeluruh dan
mendalam keadaan klien terkait pemakaian narkoba dan
dampaknya terhadap diri maupun lingkungannya
 Tujuan : untuk mengetahui jenis zat & tingkat keparahan
serta dampak yang ditimbulkan secara fisik, kejiwaan dan
sosial akibat dari penggunaan narkoba tersebut
 Dapat menentukan rencana terapi dan rehabilitasi yang
diperlukan oleh klien tersebut ( Individual Treatment Plan )
MATERI ASESMEN

Meliputi pemeriksaan antara lain :


 Anamnesa riwayat penggunaan narkoba
 Pemeriksaan fisik / medis
 Pemeriksaan status mental / kejiwaan
 Pemeriksaan laboratorium penunjang
 Pemeriksaan situasi dan kondisi sosial
 Pemeriksaan Addiction Severity Index (ASI)
 Test URICA : adalah untuk mengetahui tingkat
motivasi klien dalam mencapai kepulihan
5 - Stages of change : URICA
1. Pre contemplation
2. Contemplation
3. Preparation
4. Action
5. Maintenance
REHABILITASI
 Rehab Medis
 Rehab Sosial
REHABILITASI MEDIS

Program – Kegiatan :
 Manajemen intoksikasi / detoksifikasi
 Pemberian farmakoterapi dan psikoterapi
 Penanganan penyakit penyerta
 Medico-psychiatric treatment & evaluation
INDIKATOR KEBERHASILAN
REHABILITASI MEDIS

1. Hilangnya gejala putus obat ( withdrawal syndrome )

2. Kondisi fisik dan kejiwaan stabil, shg klien mampu


menjalani semua rutinitas harian tanpa obat

3. Adanya kesadaran kognitif klien terhadap bahaya dan


dampak negatif penggunaan narkotika

4. Test URICA : fase kontemplasi - preparation


REHABILITASI SOSIAL
Program – Kegiatan :
1. Emotional / Psychological Development
Mengembangkan stabilitas emosi / kejiwaan klien agar mampu
mengendalikan diri dan adaptasi dalam lingkungan sosial
2. Spiritual and Intellectual Enhancement
Meningkatkan kesadaran sprititual dan intelektual klien sehingga
timbul ego strength yaitu keyakinan dan kesadaran yang kuat
untuk lepas dari penyalahgunaan narkoba
3. Behavior Shaping / Adjustment
Merubah perilaku klien agar sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat
4. Family Involvement
Ada keterlibatan keluarga secara aktif dalam mendukung proses
kepulihan klien
METODE
REHABILITASI SOSIAL

Berbagai metode pendekatan layanan yang sering


digunakan, antara lain :

 Terapi komunitas (Therapeutic Community);


 12 Langkah (12 – Steps);
 Terapi perubahan perilaku;
 Keagamaan dan spiritual;
 Tradisional
INDIKATOR KEBERHASILAN
REHABILITASI SOSIAL
1. Kestabilan emosi dan kemampuan beradaptasi
2. Perubahan pola pikir dan perilaku yang pro sosial
• No Drug
• No crime
• Healthy life
• Healthy thinking & behavior

3. Peningkatan Ego strength, yaitu terjadi keyakinan dan


kesadaran yang kuat dari klien untuk menuju kepulihan

4. URICA : fase action – maintenance


PASCA REHABILITASI
PASCA REHABILITASI

 Adalah program lanjutan yang diberikan kepada klien, yaitu


mantan pecandu atau korban penyalahgunaan narkoba yg
telah menyelesaikan rehabilitasi medis & rehabilitasi sosial,
guna mempertahankan kepulihannya

 Merupakan bagian yang terintegrasi dan tidak terpisahkan


dari rehabilitasi medis dan sosial, dalam upaya pemulihan
ketergantungan narkoba
(Sustainable Rehabilitation Program)
TUJUAN PASCA REHAB

Membimbing klien agar mampu menghadapi


Trigger yaitu situasi yang dapat menimbulkan
terjadinya craving (keadaan nagih) dalam rangka
mempertahankan kepulihan

Memfasilitasi klien dalam mengembangkan minat,


bakat dan keterampilan sehingga mampu hidup
secara produktif dan mandiri

Mempersiapkan klien agar mampu berfungsi sosial


dan kembali kedalam lingkungan keluarga dan
masyarakat
PROGRAM PASCA REHAB

1. Pencegahan kekambuhan PULIH


2. Pelatihan keterampilan/vokasional PRODUKTIF
3. Penyatuan kembali dalam lingkungan keluarga
dan masyarakat BERFUNGSI SOSIAL

STRATEGI :
”Tailor Made” atau ”Individual Treatment Plan”
1 Pencegahan kekambuhan
 Adalah memberikan motivasi & melatih klien agar mampu
menghadapi triggers, yaitu situasi beresiko tinggi yg dapat
menimbulkan dorongan kuat untuk mengkonsumsi narkoba
kembali (craving / nagih)
 Melakukan konseling, Motivational Interviewing ( MI ) dan
Cognitive Behaviour Therapy ( CBT ) dlm rangka temukan
solusi efektif dalam menghadapi triggers / craving tsb
 Kegiatan lain :
 Konseling individu / kelompok
 Komunikasi, Informasi dan Edukasi
 support group
 Manajemen kasus
2
1

Trigger Internal
 Anxietas / cemas
 Marah
 Frustrasi
 Kesepian
 Rangsangan seksual
 Terpesona
 Bosan / jenuh
 Lelah
 Stres
2
2

Trigger Eksternal
 Orang :
Bandar, pengedar, teman sesama pecandu
 Tempat :
Bar-klub malam, Diskotik, karaoke, tempat pesta, rumah yg
biasa dijadikan tempat menggunakan
 Barang /sesuatu :
Barang atau bentuk fisik narkoba, perangkat penggunaan,
alkohol, video adegan penggunaan narkoba
 Periode waktu :
Saat gajian, saat liburan, saat ada pesta, saat banyak kerjaan /
lembur
Triggers & cravings

Trigger

Thought

Craving

Use
2 Pelatihan vokasional

 Tujuan : menjadikan klien mampu hidup secara produktif


dan mandiri secara ekonomi

 Jenis pelatihan vokasional disesuaikan dengan minat &


bakat klien, serta disesuaikan dengan permintaan pasar
dimana klien akan menetap / bertempat tinggal

 Untuk efisiensi dan efektivitas, berbagai jenis vokasional


dapat dikelompokkan ke dalam suatu CLUSTER
Contoh Cluster Vokasional

1. BERBASIS AGROBISNIS
(masyarakat pedesaan)
Pertanian, peternakan, perkebunan, hidrophonik, holtikultura
dan lain-lain

2. BERBASIS KERAJINAN
(masyarakat pedesaan atau perkotaan)
Kerajinan tangan, souvenir, menjahit, bordir, batik, lukisan
dan lain-lain

3. BERBASIS PERTUKANGAN
(masyarakat kelas mengengah ke bawah)
Tukang bangunan, tukang kayu atau meubeler, tukang besi
atau pengelasan dan lain-lain
Contoh Cluster Vokasional
4. BERBASIS PERBENGKELAN
(masyarakat perkotaan)
Service sepeda motor, mobil, AC, kulkas, radio-tape TV
dan lain-lain

5. BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI


(masyarakat perkotaan)
Design grafis, sablon, percetakan, service computer,
service handphone dan lain-lain

6. BERBASIS TATA BOGA


(masyarakat perkotaan / pedesaan)
Catering, produk makanan, minuman dan lain-lain
3 Penyatuan kembali
TUJUAN : untuk membantu klien kembali ke lingkungan keluarga /
masyarakat dan berfungsi sosial

1. INTERVENSI PSIKO SOSIAL TERHADAP KLIEN


 Menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan
kemampuan klien dalam beradaptasi
 Bentuk kegiatan antara lain : MI, CBT, ikut giat keagamaan,
outbond, bhakti sosial, olah raga bersama masyarakat, dll

2. INTERVENSI TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL


 Penyiapan dukungan keluarga
 Penyiapan dukungan masyarakat lingkungan
( lingkungan kerja, sekolahan atau tempat domisili )
 Bentuk kegiatan antara lain : konseling keluarga, FSG,
KIE,penyuluhan masyarakat, dayamas, dll
LAYANAN PASCA REHAB

Metode Layanan :

1. Layanan Pascarehabilitasi Intensif


(Rawat Inap di Rumah Damping)

2. Layanan Pacsarehabilitasi Reguler


(Rawat Jalan)

3. Layanan Pascarehabilitasi Lanjut


(Pemantauan dan Pendampingan)
ALUR LAYANAN PASCA REHABILITASI

INPUT LAYANAN PASCAREHAB

LEMBAGA
LAYANAN OUTPUT OUTCOME
REHABILITASI
MILIK BNN PASCAREHAB
REGULER
P
LEMBAGA
REHABILITASI
E 50 Hari
TELAH
LAYANAN
KEMENKES N PASCAREHAB
SELESAI PULIH
IKUTI PRODUKTIF
LEMBAGA
E LANJUT
PRO- FS SOSIAL
50 Hari
REHABILITASI R 4 Bulan GRAM
KEMENSOS
I LAYANAN
PASCAREHAB
LEMBAGA M INTENSIF
REHABILITASI
LSM A
A
REHAB PADA
SEGMEN
N LAYANAN PASCAREHABILITASI
PADA SEGMEN KHUSUS
KHUSUS, (Lapas,
Polri, dll) ( Bapas, Faskes Polri, dll )
( 6 BULAN )
Penerimaan
 Ada rujukan dari Balai, loka atau klinik rehabilitasi
 Melaksanakan asesmen pra-program dgn tujuan :
1. Menilai kondisi fisik, psikologis / kejiwaan dan
sosial dari klien
2. Menentukan metode dan rencana layanan
pascarehabilitasi yg akan diberikan .
( Individual Treatment Plan )
 Melaksanakan test urin dan URICA
 Identifikasi triggers yg dapat menyebabkan
terjadinya craving
Layanan Pascarehab
Intensif
 Adalah layanan pascarehabilitasi yg diberikan kepada klien yang
telah menyelesaikan program relabilitasi, melalui rawat inap di
rumah pendampingan selama 50 hari

 Diutamakan pada klien dengan kriteria :


a. Klien dengan riwayat ketergantungan berat dan mengikuti
rehabilitasi rawat inap jangka panjang; dan/atau
b. Tidak memiliki pekerjaan atau tidak produktif; dan/atau
c. Tidak ada dukungan sosial; dan/atau
d. Tinggal di lingkungan yang banyak pecandu atau pengedar

 Menyelenggarakan program layanan pascarehab secara


lengkap :
a. Pencegahan kekambuhan / Relapse prevention
b. Pelatihan keterampilan / vokasional
c. Penyatuan kembali dalam lingkungan sosial
Layanan Pascarehab
Reguler
 Adalah layanan pascarehabilitasi dengan sistem rawat jalan selama 50
hari terhadap pecandu atau korban penyalahgunaan narkoba yang
telah selesai menjalani program rehabilitasi

 Diberikan kepada klien yang masih mendapatkan dukungan sosial dan


produktif serta domisili dekat dengan klinik penyelenggara layanan
pascarehabilitasi

 Layanan pascarehabilitasi regular ini dilaksanakan oleh Klinik Pratama


BNNP/K, Balai atau Loka rehabilitasi, Puskesmas, RSUD dan lembaga
lain yang mendapatkan ijin operasional dari K/L yg berwenang.

 Program kegiatan berupa :


a. Relapse prevention
b. Didukung konseling, KIE, support group dan manajemen kasus
Layanan Pascarehab
Lanjut
 Merupakan tahapan paling akhir dari layanan pascarehab dan
sekaligus program rehabilitasi berkelanjutan bagi pecandu atau korban
penyalahgunaan narkoba, yang dilaksanakan dengan cara petugas
pascarehab secara aktif memantau / mendatangi klien

 Program kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan, melalui


Pemantauan dan Pendampingan

 Program kegiatan berupa :


a. Relapse prevention
b. Didukung konseling, KIE, support group dan manajemen
kasus

 Pada akhir dari layanan dilakukan monitoring dan evaluasi guna


menentukan out come program rehabilitasi secara keseluruhan
Pemantauan
A. TEKNIK PELAKSANAAN :
Melalui sarana telekomunikasi (telpon), medsos seperti WA, Line, dll
Dilengkapi instrumen / alat ukur yang jelas, obyektif dan akuntabel
contoh : Wheel of Life / Roda Kehidupan

B. BENTUK KEGIATAN :
Memantau kualitas hidup klien sehari - hari
Monev kemampuan klien dalam menghadapi Triggers / craving
Memberikan konseling dan intervensi CBT

C. SASARAN / OBYEK :
Klien itu sendiri
Keluarga
Teman kerja / sekolah
Tetangga, sahabat, dll
Pendampingan
A. TEKNIK PELAKSANAAN :
1. Home visit …….. Target 2 kali
2. Undangan ( on site ) …… Target 2 kali

B. BENTUK KEGIATAN :
1. Relapse prevention
2. Konseling individu, keluarga
3. Support group / Dukungan teman sebaya (DTS)
4. Fasilitasi rujukan ke Layanan Profesional
( Medis, Psikologis, Spiritual, Diklat, dll )
5. Melaksanakan test urin
C. SASARAN / OBYEK :
1. Klien
2. Keluarga
OUT COME
1. PULIH DAN PRODUKTIF
a. Abstinensia / urine test ( - )
b. Kualitas hidup yg baik ( fisik, psikologis dan sosial )
c. Kegiatan positif
d. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

2. PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF


a. Idem a s/d c
b. Belum memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

3. TIDAK PULIH TETAPI PRODUKTIF ( RELAPSE )


a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program 6 bulan
b. Ditemukan perilaku kriminal
c. Produktif, memiliki pekerjaan untuk kehidupan ekonomi

4. TIDAK PULIH DAN TIDAK PRODUKTIF ( RELAPSE )


a. Urine test ( + ) tiga kali atau lebih selama program 6 bulan
b. Terdapat perilaku kriminal ( anti sosial )
c. Tidak diterima dalam kehidupan keluarga dan/ atau masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai