Anda di halaman 1dari 13

KOMITMEN MUTU PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

PERAWATAN TALI PUSAT DI RUANG KEBIDANAN BLUD RS H. M. DJAFAR HARUN


KOLAKA UTARA

OLEH :
NURAINUN SALEHA NS, Amd.Keb
NDH : 22
KELAS : B
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai aparatur negara memiliki peran penting
dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Dalam
rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), ASN yang memiliki Integritas, Profesional, Netral, dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan Nepotisme serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsure perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang
diakui negaranya telah lulus dari pendidikan tersebut serta memenuhi kualifikasi untuk
didaftarkan serta memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik bidan. Menurut
Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2014 kewenangan bidan meliputi pelayanan
Kesehatan Ibu, Pelayanan Kesehatan Anak, pelayanan Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana.
Rumah sakit adalah organisasi sosial dan kesehatan yang mempunyai fungsi
sebagai pelayan, meliputi pelayanan paripurna, penyembuhan penyakit dan juga sebagai
pencegahan penyakit kepada masyarakat. Rumah sakit merupakan suatu sarana
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik
rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada
di BLUD RS H. M. Djafar Harun adalag pelayanan Kebidanan yang berada di PONEK
Kesehatan dan kelangsungan hidup bayi hendaknya mendapat perhatian
karena angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator untuk
mengetahuiderajat kesehatan masyarakat suatu Negara. Memberikan asuhan pasien
merupakan upaya yang kompleks dan sangat bergantung pada komunikasi dari
informasi. Komunikasi tersebut harus terjalin antara pasien dan keluarganya serta antar
staf perawatan, terutama oleh pemberi asuhan. Kegagalan dalam berkomunikasi
merupakan salah satu akan masalah yang paling sering menyebabkan insiden
keselamatan pasien. Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya, sehingga pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Kebidanan BLUD RS H. M. Djafar
Harun Kab. Kolaka Utara, penulis menemukan bahwa edukasi perawatan tali pusat
kepada Ibu Nifas dengan bayi rawat gabung di ruangan sudah berjalan sesuai dengan
SOP (Standar Operasional Prosedur). Namun terdapat beberapa masalah diantaranya,
tidak terdapat media sebagai acuan edukasi pada pasien sehingga seringkali edukasi
petugas ke pasien tidak seragam, evaluasi setelah edukasi belum optimal, pasien sering
melupakan informasi yang di beritahukan karena tidak adanya media sebagai penunjang
yang dapat di baca ulang oleh ibu dan keluarga dirumah, serta terbatasnya informasi
secara lisan saat pasien pulang.

B. TUJUAN
Adapun tujuan diharapkan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah :
1. Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi)
2. Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang perawatan tali pusat yang benar Di Ruang
Kebidanan BLUD RS H. M. Djafar Harun Kolaka Utara

C. MANFAAT

1. Manfaat untuk Penulis


Mampu memahami dan menginplementasikan Nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam memberikan
pelayanan di tempat kerja sehingga menjadi ASN yang berintegritas tinggi.
2. Manfaat untuk Organisasi
Dapat Mencakup mutu pelayanan yang tinggi dilingkungan kerja sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di BLUD RS H. M. Djafar Harun Kolaka Utara
3. Manfaat bagi Pasien
Menambah pengetahuan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu, anak dan keluarganya.

D. DASAR HUKUM
Berdasarkan PERMENPAN RB No. 36 tahun 2019 tentang jabatan fungsional Bidan
bahwa untuk menimbang karir dan peningkatan kinerja organisasi sehingga perlu ditetapkan
jabatan fungsional bidan.
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Profil Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah H.M. Djafar Harun adalah rumah sakit tipe C
milik Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara yang mulai beroperasi tahun 2016
sebagai sebuah rumah sakit Kabupaten Kolaka Utara, dan pada tanggal 25 Februari
2006 operasional RSUD H.M. Djafar Harun diresmikan oleh Gubernur Sulawesi
Tenggara.
Pada bulan Oktober 2013, RSUD H.M. Djafar Harun Kabupaten Kolaka Utara
mengalami perubahan Pengelolaan Keuangan menjadi Badan Layanan Umum
Daerah. Pada tanggal 8 Desember 2018, Komisi Akreditasi Rumah Sakit telah
memberikan pengakuan bahwa rumah sakit memenuhi standar akreditasi rumah
sakit dan dinyatakan Lulus Tingkat Perdana dengan Nomor Sertifikat : KARS-
SERT/72/XII/2018.
a. Fasilitas dan Layanan
Fasilitas dan layanan BLUD RS. H.M. Djafar Harun Kolaka Utara terdiri
dari ambulance, instalasi gawat darurat, farmasi / apotek, ruang operasi, instalasi
gizi, terapi wicara, bidan dan perawat.
b. Penunjang Medis
Penunjang medis BLUD RS. H.M. Djafar Harun Kolaka Utara terdiri dari
laboratorium, PCR, radiologi (rontgen), CT scan, ultrasonografi (USG),
elektrokardiogram (EKG) dan fisioterapi.
c. Rawat Jalan
Poliklinik umum dan poliklinik spesialis memberikan pelayanan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan daftar layanan poli
yang ada di RSUD H. M. Djafar Harun:
1) Spesialis Penyakit Dalam
2) Spesialis Kebidanan dan Kandungan
3) Spesialis Anak
4) Spesialis Bedah
5) Spesialis Telinga, hidung, tenggorokan (THT)
6) Spesialis Saraf
7) Klinik Gigi
8) Perinatologi
d. Rawat Inap Pasien
1) Perawatan Khusus dan Intensif (ICU, Ruang Isolasi dan Ruang Perawatan
Bayi).
2) Perawatan Umum (Kelas VIP, Kelas I, II dan III)
BLUD RS. H.M. Djafar Harun terletak di Jl. Trans Sulawesi Desa Tojabi
Kecamatan Lasusua, rumah sakit ini Mempunyai Luas Tanah 4500 m dengan
luas bangunan 2250 m2. Berikut peta dan gambar dari BLUD RS. H.M. Djafar
Harun.

Gambar 2.1 Peta Lokasi BLUD RS. H.M. Djafar Harun Kolaka Utara

Gambar 2.2. RSUD Djafar Harun Kolaka Utara


2. Struktur Organisasi

DIREKTUR

BAGIAN TATA USAHA

SUBAG UMUM SUBAG REKAM


SUBAG
& MEDIK &
KEPEGAWAIAN
PERLENGKAPAN PKMRS

BIDANG BIDANG BIDANG


KEPERAWATAN PELAYANAN KEUANGAN DAN
MASYARAKAT PROGRAM

SEKSI ASUHAN
KEPERAWATAN, ETIKA SEKSI PENUNJANG DAN
PELAYANAN MEDIS SEKSI PERENCANAAN
& MUTU KEPERAWATAN

SEKSI PENDIDIKAN DAN SEKSI PENGAWASAN


PENYULUHAN SEKSI
DAN PENGENDALIAN PERBENDAHARAAN

INSTALAS INSTALASI
I
RAWArAWAT JALANT JALAN
STAFF MEDIS
RAWAT INAP
FUNGSIONAL
RAWAT DARURAT

KAMAR BEDAH
KOMITE
RADIOLOGI MEDIS
GIGI DAN MULUT

FARMASI

PATOLOGI KLINIK
GIZI

PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT

Gambar 2.3 Struktur Organisasi BLUD RS. H.M. Djafar Harun Kolaka
3. Visi Misi Organisasi
a. Visi

Menjadikan Badan Layanan Umum Daerah RS H.M Djafar Harun Kabupaten


Kolaka Utara sebagai rumah sakit rujukan berkualitas dan terjangkau.
b. Misi
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata, adil dan terjangkau
oleh masyarakat.
2) Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan BLUD RS H.M Djafar Harun
Kabupaten Kolaka Utara menjadi rumah sakit mitra keluarga.
3) Melaksanakan dan mengembangkan manajemen rumah sakit.
4) Pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan dibidangnya
menuju tercapainya pelayanan yang profesionalisme.

4. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi BLUD RS H.M Djafar Harun dalam memberikan


pelayanan kepada masyarakat tercermin dalam budaya 5 sentuhan, yaitu :
a. Sentuhan Mata

Memberikan kesigapan dalam melayani masyarakat sejak pandangan pertama


serta membina rasa percaya masyarakat dalam pelayanan kesehatan
b. Sentuhan Senyum

Membudayakan senyum kepada masyarakat agar terbina rasa kekeluargaan,


rasa nyaman, dan rasa aman.
c. Sentuhan Kata

Memberikan pelayanan terbaik melalui tutur kata yang sopan dan santun.
Sehingga tercipta rasa tenang pada hati masyarakat.
d. Sentuhan Tangan

Senantiasa melakukan pelayanan dan penanganan terbaik kepada masyarakat.


Memegang teguh sikap lege artis demi meningkatkan sikap profesionalisme
e. Sentuhan Hati

Senantiasa melayani dengan tulus hati sehingga tercipta rasa kekeluargaan


dengan masyarakat. Melayani dengan penuh rasa tanggung jawab demi
terwujudnya rasa percaya masyarakat.
5. Tugas Pokok Organisasi

Tugas pokok dan fungsi BLUD RS H. M. Djafar Harun sebagaimana dalam


peraturan Bupati Kolaka Utara Nomor 44 tahun 2020 pada pasal 6, yaitu:
a. UPTD RSUD Djafar Harun Kolaka Utara mempunyai tugas memberikan
pelayanan Kesehatan perseorangan secara paripurna
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSUD
Djafar Harun Kolaka Utara menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan Kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan Kesehatan perseorangan melalui pelayanan
Kesehatan yang paripurna sesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan Kesehatan,
dan
d. Penyelenggaraan Pendidikan dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan Kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bisang Kesehatan, dan
e. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.

B. Tugas Pokok Bidan dan Dasar Hukum


Adapun Tugas pokok Bidan tertuang dalam PERMENPAN RB No. 36 Tahun 2019:
1. melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuaikesimpulan;
4. memfasilitasi informed choice dan/atauinformed consent;
5. melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7. memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan fisiologis
8. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10. melakukan asuhan Kala I persalinanfisiologis;
11. melakukan asuhan Kala II persalinanfisiologis;
12. melakukan asuhan Kala III Persalinanfisiologis;
13. melakukan asuhan Kala IV Persalinanfisiologis;
14. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1);
16. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF2)
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF3);
18. melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
denganpendampingan;
19. melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah(BBLR);
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga sesuai
kebutuhan;
25. melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja
Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi danbalita);
28. mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan;dan
30. melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anaksekolah;
BAB III
IMPLEMENTASI KOMITMEN MUTU

A. IDENTIFIKASI MASALAH

No
Uraian Tugas Kondisi Saat Ini Kondisi yang di harapkan
.
1.
a. Manajemen ASN:
Memberikan KIE Rendahnya Pengetahuan
Melakukan penyuluhan kepada
tentang kesehatan Ibu Nifas tentang
Ibu/keluarga tentang pentingnya
Ibu pada perawatan tali pusat yang
perawatan tali pusat
individu/keluarga benar
b. WOG:
sesuai dengan
Membangun koordinasi dan
kebutuhan
kolaborasi dengan teman sejawat
dalam melakukan sosialisasi cara
perawatan tali pusat
c. Pelayanan Publik:
menggunakan media yang edukatif
dalam melaksanakan sosialisasi
2
a. Manajemen ASN:
Melakukan Belum Optimalnya PMK
Mengoptimalkan penyuluhan tentang
penanganan awal (Perawatan Metode
Perawatan Metode Kanguru (PMK)
kegawatdaruratan Kanguru) di Ruang
b. WOG:
pada Bayi Baru Perinatologi
berkoordinasi dengan keluarga
Lahir Rendah
pasien pentingnya PMK
(BBLR)
c. Pelayanan Publik:
Melibatkan keluarga dan teman
sejawat dalam upaya
mengoptimalkan perawatan metode
kanguru (pmk) untuk bayi BBLR
3
a. Manajemen ASN:
Melakukan asuhan Kurangnya Pengetahuan
Melakukan sosialisasi pada ibu Nifas
kebidanan masa Ibu Nifas tentang
dan suami/keluarga mengenai
nifas 6 jam sampai Personal Hygine
pentingnya personal hygine
dengan hari ke 3
b. WOG:
pasca persalinan
Berkoordinasi dengan bidan desa
(KF 1)
mengenai pelayanan kesehatan ibu
nifas
c. Pelayanan publik:
Melibatkan suami/keluarga dalam
kegiatan sosialisasi
B. KOMITMEN MUTU DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder
adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien,
inovatif dan beriorientasi mutu.
Standar pelayanan minimal (SPM) merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara. Salah satu indikator SPM adalah pelayanan petugas dalam
memberikan KIE tentang kesehatan Ibu pada individu/keluarga yang dikaitkan dengan
komitmen mutu
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektifitas menunjukkan tingkat ketercapainya target yang telah direncanakan, baik yang
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Dalam pelayanan petugas memberikan KIE
tentang kesehatan Ibu pada individu/keluarga sesuai dengan kebutuhannya sesuai
dengan SOP (Standar Operasional Prosedural)
2. Efisien
Efisiensi adalah berdaya guna dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Dalam memberikan KIE kepada Ibu dan keluarganya
dilakukan dilakukan dengan jelas dan efisien agar informasi yang disampaikan dapat
diterima serta di implementasikan.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
Memberikan informasi dan edukasi kepada ibu melalui sosialisasi dengan
penggunaan media informasi yang mudah di mengerti dan dapat di bawah pulang
kerumah untuk di baca ulang seperti leaflet dan penjelasan menggunakan banner.
4. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Dalam
memberikan pelayanan kita harus meningkatkan mutu pelayanan dengan
memperhatikan kebutuhan setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

C. FAKTA IMPLEMENTASI KOMITMEN MUTU


Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama bertugas di BLUD RS H. M. Djafar Harun
sebagai Bidan terampil didapatkan bahwa perawatan tali pusat sudah sesuai dengan SOP yang
ada. Namun, masuih menemui kendala dimana masih ditemukan adanya persepsi yang salah dari
ibu maupun keluarganya tentang cara perawatan tali pusat. Hal ini dikarenakan dalam pemberian
informasi pada ibu/keluarga tentang perawatan tali pusat belum efektif, efisien dan tidak adanya
inovasi. Selama ini petugas memberikan informasi hanya secara lisan tanpa memberikan media
edukasi yang dapat dilihat oleh ibu maupun keluarganya sehingga perawatan tali pusat masih
salah dan dapat menimbulkan masalah saat ibu pulang kerumah seperti rentannya terjadi infeksi
pada tali pusat.

D. Analisi Komitmen Mutu, Implementasi mutu dan Rencana Perbaikan

Nilai Indikator Rencana yang Akan dilakukan

Eektif 1.tercapainya tujuan Melakukan Sosialisasi dan


pembuatan leaflet dan banner
2.mencapai target

3.meningkatkan hasil

Efisien menjalankan tugas dengan cermat Menyampaikan edukasi dan


dan disiplin informasi dengan menggunakan
media leaflet dan banner

Inovatif menghasilkan sesuatu yang baru Tersedianya media edukasi yang


edukatif yaitu leaflet dan banner

Orientasi Bekerja dengan komitmen tinggi Komitmen dalam meningkatkan


mutu mutu pelayanan dengan memberikan
informasi dan edukasi yang jelas
dan mudah dipahami agar tidak
terjadi lagi mal-informasi antara ibu,
keluarga dan petugas.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder
adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien,
inovatif dan beriorientasi mutu.
Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara perawatan tali pusat diakibatkan karena
kurangnya edukasi efektif yang mudah di pahami pasien. Pemberian edukasi melalui sosialisasi
dengan media leaflet dan banner menjadi inovasi dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien
tentan perawatan tali pusat yang benar

B. SARAN
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai komitmen mutu diharapkan setiap kegiatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan mampu meningkatkan derajat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai