Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR UPT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


LAMADDUKKELLENG KABUPATEN WAJO
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
HUMAS DI LINGKUNGAN UPT RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO TAHUN 2022
NOMOR :
TANGGAL :

PEDOMAN PENGORGANISASIAN HUMAS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LAMADDUKKELLENG
KABUPATEN WAJO

BAB I
PENDAHULUAN
Humas dan Pemasaran Rumah Sakit mempunyai peran yang sangat
penting dalam manajemen Rumah Sakit. Dengan strategi pengelolaan Humas
dan Pemasaran (Public Relations and Marketing) yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan citra produk layanan Rumah Sakit serta jumlah kunjungan
pasien, sehingga bisa memberikan kemanfaatan yang optimal dan
berkelanjutan terhadap masyarakat, pengelola dan Pemerintah daerah.
Mencermati peran strategis Humas dan Pemasaran bagi Rumah Sakit untuk
masa kini dan yang akan datang, maka dibuat Pedoman Pengorganisasian
Humas UPT Rumah Sakit Umum Daerah Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo.
Peranan Humas bagi sebuah Rumah Sakit sangatlah penting dalam
memberikan informasi kepada masyarakat. Selain sebagai ujung tombak
dalam program atau kegiatan yang dilakukan rumah sakit, baik itu kegiatan
yang bersifat institusional maupun kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan
yang mampu mendekatkan hubungan baik antara Rumah Sakit dengan
masyarakat luas. Selain itu, Humas Rumah Sakit juga berperan penting dalam
memberikan penjelasan terkait dengan kejadian-kejadian luar biasa yang
dialami rumah sakit bersangkutan. Misalnya, kasus mal praktek dokter
sampai dengan up date informasi jumlah korban bencana alam.
Dibutuhkan manajemen kehumasan rumah sakit yang solid dan
mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berkomunikasi
dengan masyarakat dan media. Selain itu, adanya strategi dalam pengelolaan

1
humas yang tepat tentunya akan meningkatkan citra produk dan layanan
rumah sakit dan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
rumah sakit sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
masyarakat ataupun pengelola rumah sakit. Dengan adanya humas yang baik,
maka proses “marketing” Rumah Sakit akan menjadi lebih mudah karena
masyarakat akan lebih terbangun kepercayaannya karena sebuah citra Rumah
Sakit yang baik.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH
Pada tahun 1930 di Kabupaten Wajo didirikan sebuah asrama
Belanda, selain asrama juga berfungsi sebagai Rumah Sakit. Rumah Sakit
di Kabupaten Wajo berfungsi penuh di bawah pengawasan daerah
Kabupaten Bone sampai tahun 1964. Sejak tahun 1964 sampai sekarang,
telah berdiri sendiri menjadi Rumah Sakit Umum Sengkang, dan tidak
berada dibawah pengawasan pemerintah daerah Kab. Bone.
Rumah Sakit mengalami perbaikan dan rehabilitasi dengan
dibangunnya satu ruangan roentgen pada tahun 1987. Demi peningkatan
mutu pelayanan kesehatan maka pemerintah Kabupaten Dati II Wajo
mendirikan Rumah Sakit Umum pada tahun 1994 yang terletak di Jalan
Kartika Chandra Kirana, Kel. Maddukkelleng Kec. Tempe yang sebelumnya
terletak di Jalan Ahmad Yani, sedangkan gedung RSU yang lama
difungsikan sebagai institusi pendidikan tenaga kesehatan yaitu Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK) Pemda Tk. II Wajo.
Berdasarkan SK MENKES RI No. 359/MENKES/SK/1994 tanggal 28
april 1994 Rumah Sakit Umum Sengkang ditingkatkan tipenya dari tipe D
ke tipe C, begitupula namanya berubah menjadi Rumah Sakit Umum
Lamaddukkelleng Sengkang dengan luas 52.824 m² dan diresmikan
pemakaiannya oleh gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 3 September
1994.
Sejak berdirinya RSUD Lamaddukkelleng telah mengalami beberapa
pergantian direktur, sebagai berikut :
1. dr. Mahler
2. dr. H. M. SanusiKarateng
3. dr. M. Badwi
4. dr. Widiarta T. J. WidyaUtama
5. dr. SofyanSyamsuddin
6. dr. H. Abdul Azis M., M. Kes
7. dr. Hj. Relaty Sri Rejeki, M.kes
8. dr. H. Baso Rahmanuddin, MM, M.Kes
9. dr. H. Muhammad Nur Tangsi, S.Ked
10. dr. Andi Sari Dwi Kartini. W, S. Ked

3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
UPT RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo sebagai pusat rujukan
pelayanan yang unggul, berkarakter, dan berkompeten.

B. MISI
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat melalui pengembangan sistim pelayanan
yang terintegrasi dan komprehensip serta berorientasi kepadakepuasan
pelanggan.
2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui
pemenuhan tenaga yang terlatih dan terdidik secara profesional.
3. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan
perbaikan manajemen yang berkualitas, profesional serta akuntabel.
4. Mengembangkan manajemen rumah sakit melalui sistem informasi
rumah sakit (SIM RS) yang akuntabel.

C. FALSAFAH
Setiap manusia sejak saat pembuahan sampai kematian, mempunyai
citra dan martabat yang mulia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setiap orang berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib
ikut serta dalam usaha memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatannya. Dengan dasar dan semangat kasih sayang, pelayanan
kesehatan rumah sakit terpanggil untuk berperan serta dalam upaya
memberdayakan sesama melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan serta pendidikan bidang kesehatan secara menyeluruh.

D. NILAI DASAR
UPT RSUD Lamaddukkelleng mempunyai Nilai Dasar :
S: SENYUM, SAPA, SALAM

SEMUAPETUGAS RUMAH SAKIT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

HARUS BERSIKAP RAMAH, DENGAN MENUNJUKKAN AIR MUKA YANG JERNIH DAN

IKHLAS

4
E: EFISIEN DAN EFEKTIF

EFISIEN DAN EFEKTIF DALAM MELAKSANAKAN SEMUA AKTIFITAS DI RUMAH SAKIT

UNTUK MENCAPAI TUJUAN

H: HARMONIS

TERDAPAT KESERASIAN ATAU KEHARMONISAN DALAM KERJASAMA ANTAR PETUGAS

MEDIS, PARAMEDIS, DAN NON MEDIS DENGAN PASIEN DAN KELUARGA PASIEN SERTA

PENGGUNA JASA RUMAH SAKIT

A: AKUNTABILITAS

SEMUA KEGIATAN PELAYANAN DAN TRANSAKSI KEUANGAN HARUS DAPAT

DIPERTANGGUNGJAWABKAN SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG

BERLAKU

T: TRANSPARANSI

ADANYA KETERBUKAAN DI SEMUA ASPEK KEGIATAN

E. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi, serta mempertimbangkan kekuatan,
kelemahan, peluang, ancaman serta faktor-faktor penentu keberhasilan,
maka ditetapkanlah tujuan UPT RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo
yang menggambarkan arah strategik organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan, serta merupakan hasil akhir yang akan dicapai
dalam jangka waktu lima tahun. Tujuan UPT RSUD Lamaddukkelleng
Kabupaten Wajo untuk tahun 2014-2019 ditetapkan sebagai berikut :
Misi 1 : Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau, dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
2. Meningkatkan kapasitas Rumah Sakit
Misi 2 : Melaksanakan peningkatan kualitas dan pengembangan SDM,
dengan tujuan:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur Rumah
Sakit
2. Akreditasi Rumah Sakit
Misi 3 : Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit, dengan tujuan:
1. Mewujudkan UPT RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo
sebagai Rumah Sakit Swadana atau Badan Layanan Umum

5
(BLU) dan Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIM-RS)

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

DIREKTUR DEWAN PENGAWAS

KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI


UMUM DAN KEUANGAN
KOMITE KOMITE SATUAN PENGAWAS MANAJER
INTERNAL PELAYANAN
PASIEN (CASE
KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN
MANAGER)
UMUM DAN KEUANGAN DAN PROGRAM DAN
KEPEGAWAIAN ASET EVALUASI KINERJA

KEPALA BIDANG PELAYANAN KEPALA BIDANG PELAYANAN


KEPALA BIDANG
MEDIS DAN PENUNJANG MEDIS KEPERAWATAN, KEBIDANAN DAN NONMEDIS
PENGEMBANGAN PELAYANAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
PELAYANAN PELAYANAN PENUNJANG PELAYANAN PELAYANAN NON PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
MEDIS MEDIS KEPERAWATAN MEDIS SISTEM LAYANAN SUMBER DAYA
DAN KEBIDANAN MANUSIA

INSTALAS KJF INSTALAS KJF INSTALAS KJF


I I I

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
DIREKTUR
drg.ANDI ELA HAFID, S.KG.,M.Kes
MPP
KEPALA BIDANG PELAYANAN DAN 1. BESSE EKA FERAYANTI, S.Kep.Ns.M.M
PENUNJANG MEDIS 2. BESSE AKRARIYANTI, S.ST.M.Adm.Kes
dr. JUMIATI MALLE, M.Kes 3. RISMAH, S.Kep,Ns.M.M

KEPALA IGD
dr.ANDI RIJALUL FIKRI

KEPALA RUANGAN IGD


Hj.SYAMRAH, S.Kep.,Ns

TIM A TIM B
DASMAWATI, S.Kep.,Ns. NUR RAHMA, S.Kep., Ns

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA


1. MARHANI, S.Kep.,Ns 1. ASMAWI TAMAPUTRA,S.Kep Ns
2. Hj.HARIANI, A. Md. Kep 2. HARIDAL Amd.Kep
3. HASLINDA, A. Md. Kep 3. ERIS CHANDRA MARTA A.Md. Kep
4. ARIS MAJAYA, A. Md. Kep 4. MUH. ILHAM SALENG, AMK
5. BASO ARDI ODDANG, A. Md. Kep 5. NURHIDAYAH, S.Kep., Ns
6. A.RINA HASTRIANI,S.Kep.,Ns 6. ANDI VITRI AULIANA DAHLAN, S.Kep., Ns
7. A.FITRIYANI,S.Kep.,Ns 7. SUDARMAN, A.Md. Kep
8. A.RINA HENDRAYANA,S.Kep.,Ns 8. AMBO MASSE, A.Md.Kep
9. AGUSTAN,S.Kep.,Ns 9. SATRIANI ANAS, A.Md. Kep
10. ABDUL HAMKA,S.Kep.,Ns 10. YULIANTI, A.Md.Kep
11. SANTI SALAM,A. Md. Kep 11. AGRIA DHIYA ULHAQ, S.Kep., Ns
12. ARNI DWI RANI,,A. Md. Kep 12. BASRI, A.Md. Kep
13. SULKIFLI YUNUS,S.Kep.,Ns 13. Hj. MASJIDAH, A.Md. Kep

8
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI GAWAT DARURAT


1. Pengertian
Seorang tenaga medis yang diberi tanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit.
2. Persyaratan
a. Pendidikan : Pendidikan Profesi Kedokteran
b. Kursus/Pelatihan : PPGD atau ATLS dan ACLS serta yang masih
berlaku
c. Pengalaman Kerja sebagai dokter 3-5 tahun
d. Kondisi Fisik Sehat Jasmani dan Rohani
3. Tanggung Jawab
a. Terselenggaranya IGD 24 jam.
b. Menjaga kelancaran pelayanan IGD
c. Membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan IGD
d. Membuat monitoring dan evaluasi kegiatan IGD
e. Membuat laporan pelayanan IGD
f. Membuat daftar jaga untuk dokter di IGD
g. Menjaga kualitas dan tersedianya sarana yang di perlukan di IGD
4. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Instalasi mempunyai
wewenang sebagai berikut :
a. Meminta informasi dan petunjuk dari atasan.
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
medik.
c. Mengorganisasikan, mengendalikan, penggunaan fasilitas sarana,
administrasi dan kegiatan pelayanan gawat darurat.
d. Memberikan tugas dan petunjuk kepada bawahan.
e. Memberikan pembinaan dan penilaian terhadap bawahan.
f. Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi
wewenang Kepala Instalasi.
g. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kepala Rumah
Sakit untuk kelancaran pelayanan di Rumah Sakit

9
5. Uraian Tugas
a. Membuat perencanaan dan kebutuhan operasional bulanan,
semesteran dan tahunan di IGD
b. Melakukan pembinaan staf dan petugas pelaksana sebagai upaya
peningkatan mutu pelayanan
c. Memonitoring dan supervisi kegiatan di seluruh unit kerja IGD
berdasarkan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan
d. Memimpin penyelenggaraan pertemuan staf dan pelaksana
pelayanan untuk penyususnan rencana dan evaluasi secara periodik
dan bulanan
e. Melaksanakan kerja sama dengan unit lain yang terkait
f. Memberikan laporan kegiatan operasional kepada pimpinan rumah
sakit
g. Melaksanakan penilaian dan pembinaan staf
h. Memberikan evaluasi dalam menyusun kebijakan dan fungsi IGD
secara efektif dan efesien

B. KEPALA RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT


1. Pengertian
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat.
2. Persyaratan
a. Pendidikan S1 Keperawatan
b. Kursus/Pelatihan : BTCLS, PPGD yang masih berlaku
c. Pengalaman kerja sebagai perawat pelaksana 3-5 tahun
d. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan Instalasi Gawat
Darurat bertanggung jawab terhadap hal-hal :
a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga perawat
IGD
b. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga perawat
IGD
c. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru IGD
d. Kebenaran dan ketepatan SOP pelayanan keperawatan di IGD

10
e. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanan pelayanan
keperawatan di IGD
f. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat di IGD
4. Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya, Karu/Koordinator Instalasi Gawat
Darurat mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. Memeriksa kelengkapan alat medis dan non medis
b. Mengatur dan mengawasi penggunaan peralatan
c. Mengatur penempatan pasien.
d. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan
e. Memelihara dan meningkatankan sistem pencatatan dan pelaporan
f. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
g. Menyusun dan membagi tugas perawat IGD dalam 3 shift
h. Menjaga terpeliharanya kebersihan dan kerapian ruangan
i. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat
j. Menciptakan hubungan dan suasana kerja yang baik, kerja sama
yang baik diantara petugas IGD
k. Menandatangani surat dan dokumen yang di tetapkan menjadi
wewenang Karu/Koordinator Instalasi Gawat Darurat
l. Menghadiri rapat berkala dengan kepala instalasi/kepala Rumah
Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
m. Membuat daftar jaga untuk para perawat IGD
5. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi:
1) Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawat
2) Merencanakan jumlah jenis peralatan yang di perlukan
3) Merencakan dan menentukan jenis kegiatan asuhan
keperawatan yang akan di selenggarakan sesuai kebutuhan
pasien
b. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :
1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
di ruang Instalasi Gawat Darurat
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat sesuai
kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku

11
3) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan
baru/tenaga lain yang akan bekerja di Instalasi Gawat Darurat
4) Memberikan arahan dan motivasi kepada perawat untuk
melaksanakan asuhan keperawatan
5) Mengkordinasikan kegiatan dengan cara kerja sama dengan
berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat.
6) Mengadakan pertemuan berkala sewaktu-waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di Instalasi Gawat
Darurat
7) Meningkatkan pengaturan dan keterampilan dibidang
keperawatan dengan jalan mengikuti seminar pertemuan ilmiah
8) Mengenal jenis kegunaan peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan
yang optimal
9) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperlukan di ruang IGD
10) Mengatur dan mengkonfirmasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai
11) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang di
lakukan secara tepat dan benar
12) Memelihara buku register dan berkas catatan medik
13) Mengadakan kerjasama yang baik dengan Kepala UPF,seluruh
Kepala Bidang, Kepala Bagian,dan Kepala Instalasi
14) Mengawasi serah terima pasien yang masih berada di IGD pada
saat pergantian dinas
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
(P3) meliputi :
1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan Asuhan Keperawatan
yang telah di tentukan
2) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada
dibawah tanggung jawabnya
3) Mengawasi dan menilai mutu Asuhan Keperawatan sesuai
standar yang berlaku secara mandiri atau koordinasi Tim
Pengendalian MutuAsuhan keperawatan

12
C. DOKTER JAGA
1. Pengertian
Dokter umum yang diberi wewenang dan tanggung jawab sebagai
dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat.
2. Persyaratan
a. Pendidikan Profesi Kedokteran
b. Kursus/Pelatihan : PPGD atau ATLS dan ACLS yang masih berlaku
c. Pengalaman kerja sebagai dokter 1-2 tahun
d. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
3. Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan penanganan pasien sesuai standar gawat darurat pada
ruang Instalasi Gawat Darurat dan ruang rawat Inap pada hari raya
dan di luar jam kerja
b. Membuat laporan hand over pada buku hand over dokter
4. Wewenang
a. Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan penanganan
pasien yang dilakukan oleh perawat
b. Dapat melakukan tindakan penanganan keperawatan yang
diperlukan dan menurutnya benar menurut ilmu kedokteran
5. Uraian Tugas
a. Melakukan triase saat pasien pertama kali masuk Instalasi Gawat
Darurat
b. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang sederhana dalam menegakkan diagnosis kerja setiap
pasien baru masuk kemudian memberikan tindakan terapi
emergency sesuai dengan diagnosis sementara yang ditegakkan
sesuai dengan disiplin ilmu dan kewenangan klinis kemudian di
dokumentasikan pada asesmen IGD
c. Melakukan monitoring pasien gawat darurat sampai keadaan stabil
untuk dilakukan transfer
d. Melakukan konsultasi kepada dokter spesialis untuk pasien rawat
inap sesuai dengan disiplin ilmu kemudian di dokumentasikan
dalam Form konsultasi
e. Menyarankan pemeriksaan penunjang atau konsultasi kedisiplin
ilmu tertentu kepada DPJP bila diperlukan sesai dengan hasil
temuan klinis di IGD

13
f. Memberikan informasi medis kepada pasien dan keluarga serta
rencana tindakan kedokteran yang akan di lakukan di IGD ataupun
rencana tindsk lsnjut terhadap pasien kemudian di dokumentasikan
di FORM informasi medis
g. Melaporkan setiap perubahan kondisi pasien menurun kepada DPJP
terhadap pasien yang mendapatkan observasi khusus selama di IGD
h. Melakukan resusitasi pada pasien syok
i. Melakukan bantuan hidup dasar dan lanjut terhadap pasien yang
membutuhkan
j. Mengisi dengan lengkap nama pasien yang ada di IGD
k. Membuat surat rujukan rumah sakit bila pasien perlu di rujuk
l. Membuat cacatan pemeriksaan luar (VER)
m. Membuat suat kematian
n. Mengunjungi dan memeriksa pasien di perawatan yang mempunyai
keluhan pada saat jam jaga
o. Mengikuti rapat pertemuan

D. DOKTER DPJP (KONSULEN)


1. Pengertian
Menerima dan menjawab konsultasi dari dokter jaga IGD atau
dokter konsulen lain pada jam jaga (pada jam kerja dan di luar jam
kerja).
2. Persyaratan
a. Pendidikan Spesialis Fakultas Kedokteran
b. Kursus/Pelatihan : memiliki sertifikat sesuai keahliannya yang
masih berlaku
c. Pengalaman kerja sebagai dokter spesialis 1-2 tahun
d. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
3. Wewenang
a. Menentukan jenis pelayanan yang harus diberikan sesuai dengan
keahliannya.
b. Dapat merujuk pasien bila diperlukan
4. Uraian Tugas
a. Dokter konsulen siap 24 jam on call dan bila diperlukan dapat
datang ke IGD UPT RSUD Lamaddukkelleng sengkang

14
b. Dokter konsulen dapat berada di UPT RSUD Lamddukkelleng dalam
keadaan kasus kegawatan atau tindakan yang bersifat spesialistik
sesuai dengan bidang spesialisnya
c. Bila berhalangan harus cari dokter konsulen pengganti
d. Menjawab konsultasi dokter jaga melalui telepon/pesan
menginstruksikan dokter jaga agar mencatat instruksi yang
diberikan,mencatat setiap jawaban konsul pada pasien dengan
lengkap,tanggal dan jam konsultasi terjadi
e. Mengkonsulkan keadaan pasien pada dokter spesialis lain yang
nlebih sesuai dengan masalah keperawatan yang dihadapi

E. KETUA TIM IGD (KA. TIM)


1. Pengertian
Adalah Ketua tim keperawatan yang membawahi beberapa perawat
dalam mengelola beberapa pasien yang membutuhkan pelayanan di
IGD.
2. Persyaratan
a. Pendidikan : S1 Keperawatan/D3 Keperawatan
b. Pelatihan : PPGD/BTCLS
c. Pengalaman kerja minimal 6 bulan di pelayanan Instalasi Gawat
Darurat
d. Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
3. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Katim mempunyai wewenang
sebagaiberikut:
a. Menugaskan anggota tim keperawatan IGD Guna memberikan
pelayanan keperawatan yang baik.
b. Memberikan laporan kepada Karu/Koordinator Igd Bila timbul
permasalahan dalam memberikan pelayanan keperawatan.
c. Membina kordinasi Tim Yang baik dalam melaksanakan pelayanan
keperawatan igd.
d. Memberikan teguran kepada anggota Tim bila ada anggota yang
melanggar dalam pelayanan keperawatan igd
4. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab atas anggota tim dalam penyelenggaraan
pelayanan igd dalam tim kelolaan, Dimana secara administrasi,
operasional dan perkembangan profesi bertanggung jawab kepada

15
Karu/koordinator.

5. Uraian Tugas
a. Melakukan hand hygiene 5 moment sesuai SOP
b. Melakukan persiapan pergantian shift :
1) Pengecekan laporan perawat
2) Pengecekan laporan alkes yang telah dipake oleh pasien
3) Pengecekan alkes/logistic yang ada di igd sebelum mulai
dinas/aktifitas
4) Melaksanakan serah terimah saat pergantian dinas.
5) Setiap katim kedatangan shift dinas 15 menit sebelum serah
terima
c. Melakukan koordinasi tim
1) Melaksanakan diskusi dengan anggota tim mengenai
permasalahan kegiatan dan kasus pasien
2) Melaksanakan kordinasi kepada tim lain/ruangan di UPT RSUD
Lamaddukelleng sengkang
3) Melaksanakan koordinasi dengan Karu/koordinator igd.
4) Menciptakan kerjasama tim dengan baik
d. Pendokumentasian dan pelaporan
1) Membuat dan melaporkan kegiatan tim kepada
Karu/Koordinator
2) Menyusun dan mengecek dokumentasi pelayanan keperawatan
di igd.

F. PERAWAT PELAKSANA IGD


1. Pengertian
Adalah perawat yang berperan dalam pelaksanaan pelayanan
asuhan keperawatan kegawatdaruratan yang bertanggungjawab kepada
katim dan karu/koordinator igd.
2. Persyaratan
a. Pendidikan D3 Keperawatan/S1 Keperawatan
b. Pelatihan PPGD/BTCLS
c. Sehat jasmani dan rohani
3. Wewenang
Melakukan tindakan medis dalam pelayanan keperawatan gawat

16
darurat kepada pasien dengan kerjasama dokter jaga igd.
4. Tanggung Jawab
Bertanggungjawab secara administrasi operasional (struktural)
kepada karu/koordinator igd dan secara profesi kepada kabid
pelayanan keperawatan dan non medik.
5. Uraian Tugas
a. Melakukan Hand Hygiene 5 moment sesuai SOP
b. Menerima dan mengidentifikasi pasien baru dengan melakukan
penyeleksian (triage) sesuai dengan prosedur yang ada dalam
pelayanan keperawatan gawat darurat
c. Melakukan anamnesis/pengkajian terhadap pasien dan melengkapi
administrasi yang diperlukan dalam pelayanan keperawatan gawat
darurat
d. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan pasien seperti perawatan luka,pemasangan
monitor, pemasangan infus,pemenuhan kebutuhan O2,tindakan
hidup dasar, RJP dan lain-lain,baik secara mandiri maupun
kolaborasi
e. Mengidentifikasi pasien yang akan pulang(rawat jalan)dan
melengkapi administrasi pasien sesuai dengan status
pasien( umum/BPJS/Inhealth)
f. Mengkomunikasikan kepada petugas rawat inap untuk pasien UGD
yang akan di rawat dan ruang perawatan yang akan di tempati
pasien
g. Menyiapkan pasien dan kelengkapan administrasi pasien untuk
diserah terimakan kepada pasien di ruang perawatan.
h. Mengantarkan pasien di ruang perawatan dan melakukan serah
terima pasien dan kelengkapan administrasi pasien dengan perawat
di ruang perawatan.
i. Memberikan penjelasan atas pertanyaan/keluarga pasien dengan
komunikasi terapetik bersikap ramah dan sopan
j. Mendampingi dokter jaga IGD dan dokter konsulen jika ada konsul
langsung di IGD
k. Menyiapkan pasien pre operasi sesuai dengan jenis operasi untuk
pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi segera (Operasi
CITO)

17
l. Menerapkan prinsip 6 Benar dalam pemberian obat pada pasien
yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian,
benar waktu pemberian dan benar pendokumentasian
m. Membersihkan,menyimpan, memelihara dan menyiapkan peralatan
sehingga siap pakai
n. Memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan IGD
o. Melaksanakan dinas sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan
p. Melakukan serah terima pasien, inventaris dan tugas kepada teman
sejawat IGD pada akhir dinas
q. Mengisi dan menulis status perawatan pasien dengan lengkap
r. Melaksanakan kebijakan, kegiatan dan tugas lain sesuai dengan
penugasan Karu/koordinator IGD dan Kabid Keperawatan dan non
medik
s. Melaporkan semua kejadian luar biasa di IGD,baik secara lisan
maupun tulisan kepada Karu/koordinator IGD,Ka IGD, kabid
keperawatan
t. Membantu terlaksananya perencanaan IGD sesuai dengan
kebijakan Karu/koordinator IGD dan Ka IGD
u. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang harmonis antar unit
keperawatan.
v. Menciptakan koordinasi dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain
seperti apotik,radiologi,laboratorium,kasir dan lain-lain dengan baik
dan professional

18
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Penunjang non
DPJP
medik

Instalasi Rawat
IRNA/ICU/OK Jalan

Penunjang
IGD
Medik UMUM Farmasi

1. Hubungan Kerja dengan Instalasi Farmasi


Permintaan obat dan alkes dengan menggunakan form resep sesuai
SPO.
2. Hubungan Kerja dengan Penunjang Medik
a. Laboratorium
Hubungan kerja dengan laboratorium untuk penegakan diagnosa
dengan pemeriksaan laboratorium menggunakan lembar pemeriksaan
laboratorium.
b. Radiologi
Hubungan kerja dengan radiologi untuk penegakan diagnosa dengan
pemeriksaan radiologi menggunakan lembar pemeriksaan radiologi
c. Instalasi Gizi
Hubungan kerja dengan Instalasi gizi untuk pemenuhan nutrisi dan
konsultasi diet pasien dengan menggunakan lembar daftar diet
d. Instalasi Rehab Medik
Hubungan kerja dengan Instalasi Rehab medik untuk pemulihan pasien
1) Hubungan kerja dengan IRJ
Hubungan kerja dengan IRJ dalam hal penerimaan pasien baru
dengan pasien gawat darurat, setelah di triase dan tidak ada
penanganan gawat darurat maka di anjurkan ke PoliKlinik.
2) Instalasi Kamar Operasi

19
Hubungan kerja dengan Instalasi Kamar Operasi dalam penanganan
pasien yang perlu tindakan pembedahan dengan menggunakan
form serah terima pasien.
3) Instalasi Rawat Inap lain
Hubungan kerja dengan irna lain dalam perpindahan pasien pasien
IGD yang akan d rawat di buatkan surat pengantar opname oleh
dokter, penanggung jawab keluarga pasien di harapkan ke bagian
SO untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/
keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap,
maka pasien di antar oleh perawat IGD ke bagian irna dengan
menggunakan form transfer pasien.
4) ICU
Hubungan kerja dengan ICU dalam hal penanganan pasien kegawat
daruratan yang sudah di tangani dan butuh perawatan intensif
dengan menggunakan form serah terima.
3. Hubungan Kerja dengan Penunjang Non Medik
a. Bagian Pemeliharaan Sarana
Hubungan kerja dengan bagian pemeliharaan sarana dalam
maintenance alat medis dan non medis dengan menggunakan lembar
perbaikan bengkel
b. Bagian Laundry
Hubungan kerja dengan laundry untuk menyediaan lenin dengan
menggunakan buku pencucian
c. Bagian Rekam Medik
Hubungan kerja dengan Rekam Medis Dalam pendaftaran pasien baru
dan penyimpanan berkas pasien
d. Bagian Security
Hubungan kerja dengan bagian security untuk menciptakan lingkup
kerja di unit IGD agar menjadi kondusif dan terkendali, sehingga
pelayanan pemberian asuhan kesehatan dapat menjadi maksimal.
e. Bagian Kasir
Hubungan kerja dengan bagian kasir untuk pasien rawat jalan yang
telah selesai berobat ke IGD akan di antar ke bagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi.
4. Hubungan Kerja dengan DPJP
Melakukan konsultasi dengan pasien IGD

20
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No. Jabatan Kualifikasi Jumlah Keteranagan


1. Kepala IGD Dokter Umum yang sudah 1
berpengalaman, telah
mengikuti pelatihan PPGD Memenuhi
atau ATLS dan ACLS syarat
Dokter Anastesi
Dokter Bedah
2. Dokter Jaga Minimal Dokter Umum yang 12
IGD telah mengikuti pelatihan Memenuhi
PPGD atau ATLD dan ACLS syarat
yang masih berlaku
3. Dokter Dokter Spesialis Bersedia
Konsulen Penyakit Dalam 4 menjawab
Bedah 3 konsul baik
Anak 2 langsung
Kandungan 4 maupun
Saraf 1 melalui
Mata 2 telepon
THT 2
Anastesi 1
Kulit dan Kelamin 2
Radiologi 1
Patologi Klinik 1

Berijazah Minimal S1
Keperawatan yang sudah
berpengalaman,telah
mengikuti BTCLS atau PPGD
yang masih berlaku
4. Kepala Berijazah Minimal S1 1
Ruangan IGD Keperawatan yang sudah
Memenuhi
berpengalaman,telah
syarat
mengikuti BTCLS atauPPGD
yang masih berlaku
5. Ketua Tim Berijazah Minimal S1 2
Keperawatan yang sudah
Memenuhi
berpengalaman,telah
syarat
mengikuti BTCLS atau PPGD
yang masih berlaku
6. Perawat Berijasah minimal D3 26
Pelaksana
Keperawatan
Memahami prinsip mutu
pelayanan Memenuhi
Mengikuti BTCLS atau PPGD syarat

yang masih berlaku


Dapat bekerja dalam tim
Mampu mengatur tugas
Jumlah 65
21
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi di Instalasi Gawat Darurat dilakukan oleh perawat baru
sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat/unit kerja baru dalam
rangka memenuhi syarat bagi pekerjaan/jabatan dengan situasi baru yang
berbeda dan asing.
A. Tujuan Kegiatan Orientasi
1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di lingkungan
rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit
kerja.
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan Basic Life Support dalam
keadaan darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan.

B. Materi Orientasi
1. Materi Umum
a. Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan.
b. Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan.
c. Falsafah/sarana yang tersedia dan cara penggunaannya.
d. Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit/pelayanan
keperawatan.
e. Metode pemberian asuhan keperawatan.
f. Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan.
g. Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit.
h. Hak dan kewajiban perawat.
2. Materi Khusus
a. Struktur organisasi instalasi/ruangan.
b. Setting ruangan dan alat.
c. Tata tertib instalasi/ruangan.
d. Prosedur administrasi instalasi/ruangan.
e. Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien.
f. Manajemen/model asuhan keperawatan pasien di instansi/ruangan
g. Monitoring hemodinamik pasien di instalasi/ruangan.

22
h. Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di
instalasi/ruangan.
i. Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi/ruangan.
j. Manajemen logistik alat medis/non medis (linen) di
instalasi/ruangan.
k. Manajemen pencucian dan sterilisasi alat di instalasi/ruangan.

C. Prosedur Kegiatan Orientasi


1. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang
keperawatan.
2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima
penjelasan materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus.
3. Perkenalan dengan pejabat struktural/fungsional di keperawatan
4. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di
jadwalkan mulai dari IRJA, IGD, ICU, IBS dan IRNA.
5. Setelah pelaksanaan orientasi perawat selama 3 bulan, yang
bersangkutan membuat laporan ke bidang keperawatan.
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing
kepala ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan
serta ketrampilan yang bersangkutan melalui SK Direktur.

23
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

1. RAPAT RUTIN
Kegiatan pertemuan/rapat di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Lamaddukkelleng dilakukan secara rutin dan berkesinambungan.
Pertemuan yang dimaksud adalah pertemuan antara pimpinan dan staff di
Instalasi Gawat Darurat sedangkan rutin adalah diadakan secara teratur
dan secara terus menerus diadakan minggu pertama setiap bulan.
Tujuan pertemuan ini sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk mengadakan pertemuan rutin, ada notulen rapat, ada tindak lanjut.
Kebijakan setiap pertemuan rutin dicatat oleh notulen rapat disertai
daftar hadir dan ada tindak lanjut terhadap hal yang dibahas dalam
pertemuan.

2. RAPAT INSIDENTIL
Prosedur Dari Pertemuan/Rapat Insidentil
Apabila terjadi insiden baik dari perawatan inap/jalan terkait masalah
di unit kerja yang berhubungan dokter penanggung jawab akan melakukan
rapat sewaktu-waktu hal yang perlu di bahas segera.

24
BAB XI
PELAPORAN

Sistem pelaporan Instalasi Gawat Darurat dilakukan secara simultan,


dimana laporan tersebut memuat tentang :
1. Jumlah pasien yang dirawat
2. Jumlah bahan habis pakai yang masuk
3. Jumlah Alkes yang rusak
4. Stok opname

Pelaporan ini dapat dilakukan :


1. Perhari, secara internal ada informasi/laporan
2. Laporan Bulanan : rekapan jumlah pasien, laporan mutu, rekapan laporan
insiden keselamatan pasien, laporan K3
3. Pertahun, dilakukan oleh Instalasi Gawat Darurat dikirim ke bagian
perencanaan

Sistem pelaporan ini dilakukan analisa setiap bulan oleh internal Instalasi
Gawat Darurat dan setiap tiga bulan dilakukan oleh pejabat struktural (bidang
penunjang) yang terkait dengan Instalasi Gawat Darurat.

DIREKTUR UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


LAMADDUKKELLENG,

drg. ANDI ELA HAFID, S.KG., M.Kes.


Pangkat : Pembina Tingkat I
NIP. 19780617 200902 2 003

25

Anda mungkin juga menyukai