PENDAHULUAN
1
Akreditasi akan menunjukkan komitmen sebuah rumah sakit untuk
meningkatkan keselamatan dan mutu asuhan pasien. Proses akreditasi akan
meningkatkan budaya keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit, sehingga
berusaha meningkatkan mutu dan keamanan pelayanannya. Selain itu
memastikan bahwa lingkungan pelayanan aman dan rumah sakit senantiasa
berupaya mengurangi risiko bagi para pasien dan staf rumah sakit.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya peningkatan mutu pelayanan RSIA Nur Ummi Numbi
secara berkelanjutan dan berkesinambungan melalui pengurangan resiko
keselamatan pasien
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2
2.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit
Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi (RSIA NUN) didirikan
oleh keluarga dr. H. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG. Rumah Sakit ini berlokasi di
Jalan Manukan Tengah Blok 51 J No. 4-6, Surabaya. Pada awal berdirinya Rumah
Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi berstatus Rumah Bersalin yang berawal
dari praktik pribadi dr. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG. Rumah Bersalin ini
didirikan pada tanggal 13 April 2005. Seiring dengan berjalannya waktu dan
kebutuhan pasien yang semakin beragam, maka Rumah Bersalin Nur Ummi
Numbi diupayakan dikembangkan lagi menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur
Ummi Numbi.
Diharapkan dengan pengubahan status dari Rumah bersalin menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak ini dapat lebih bisa memberikan banyak kontribusi
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama kesehatan perempuan dan anak
(Women and Child Healthy).
Adapun beberapa jenis pelayanan dan fasilitas yang dimiliki oleh
RSIA NUN Surabaya, dimana masing-masing dibedakan atas kelas 3, kelas 2,
kelas 1, dan ruang VIP. Ruangan yang dimiliki di desain senyaman mungkin
dengan fasilitas lengkap dan modern. Dengan kapasitas 25 (dua puluh lima)
tempat tidur dan menyediakan berbagai layanan kesehatan terutama layanan
kesehatan perempuan dan anak, yang dilengkapi dengan dokter spesialis di
berbagai bidang, peralatan penunjang yang canggih dan memadai, serta tarif yang
relatif terjangkau oleh masyarakat.
3
Peluang Rumah Sakit (Opportunity): Peluang yang di miliki Rumah Sakit Nur
Ummi Numbi adalah kami rumah sakit yang melayani ibu dan anak yang
ditangani oleh dokter-dokter yang profesional dengan segmen pasar menengah
kebawah.
Ancaman bagi Rumah Sakit (Threat): Ancaman yang dimiliki Rumah Sakit Nur
Ummi Numbi adalah masih banyaknya masyarakat di sekitar rumah sakit yang
masih belum mengenal tengtang adanya RSIA NUN dan juga terdapat beberapa
Rumah Sakit yang berada dalam ruang lingkup yang sama.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN & FALSAFAH RUMAH SAKIT
4
3.1 Visi
Mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terkemuka dan dipercaya oleh
masyarakat.
3.2 Misi
1. Memberikan pelayanan prima Kesehatan Ibu dan Anak secara terpadu dan
bermutu.
2. Memberikan Pelatihan dan Pendidikan secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan.
4. Menciptakan Budaya Patient Safety.
3.3 Motto
Sahabat Terbaik Keluarga Anda
5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSIA NUN SURABAYA
DIREKTUR
WADIR WADIR
PELAYANAN dan PENUNJANG MEDIS ADMINISTRASI UMUM
FARMASI
DIVISI WAREHOUSE DIVISI HOUSE
HCU DIVISI HOUSE
(LOGISTIK) KEEPING
KEEPING
CSSD
6
GIZI
REKAM
MEDIS
B AB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
TIM PMKP
( Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien )
TIM KP TIM KP
( Keselamatan Pasien ) ( Keselamatan Pasien )
7
BAB VI
URAIAN JABATAN
8
Tugas Pokok :
Melaksanakan kegiatan administrasi di Pokja akreditasi Sasaran Keselamatan Pasien
Fungsi :
Melaksanakan urusan administrasi dan kesekretariatan di Pokja Sasaran Keselamatan
Pasien
Uraian Tugas :
1. Membuat agenda surat masuk dan surat keluar
2. Mengecek judul dokumen yang masuk di Daftar Dokumen
3. Menginput dokumen dalam Daftar Induk Dokumen
4. Membantu meminta laporan kepada unit kerja terkait untuk diinput
5. Menginput hasil pencapaian indikator mutu dan hasil kegiatan
instalasi/departemen/unit
6. Menyipkan undangan, tempat, daftar hadir, konsumsi, dan materi untuk keperluan
rapat atau pertemuan yang terkait dengan pokja SKP
7. Mengorganisir kebutuhan logistik
8. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di lingkungan RS
melalui surat tertulis, email, dan telepon
9. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Pokja Sasaran
Keseelamatan Pasien
10. Menjadi notulen setiap kegiatan pertemuan mutu di lingkungan RS
11. Mengerjakan tugas-tugas administratif dan kesekretariatan lainnya
Wewenang :
1. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS terkait
pelaksanaan program penjaminan mutu dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan Sasaran Keselamatan Paasien RS
2. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu RS dari unit-unit
kerja di lingkungan RS
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administratif di Pokja akreditasi Sasaran
Keselamatan Pasien
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan
inovasi keselamatan pasien
3. Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada Ketua Pokja
Sasaran Keselamatan Pasien
10
11
BAB VII
12
13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
No Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Jabatan Lama kerja Pelatihan
.
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Wulandari,AMd, Kep 20 Februari 1983 Perempuan D3 Keperawatan Anggota 9 tahun
3. Nurvita Eka S, AMd.Keb 17 Oktober 1991 Perempuan D3 Kebidanan Sekretaris 3 tahun
4. Karina andriani S, 19 April 1988 Perempuan Anggota 4 tahun
S.Farm.Apt
5. Dwi Pramita, AMd. Kep 4 Januari 1991 Perempuan D3 Kebidanan Anggota 2 tahun
6. Ichtisari Novia arifah, SE 4 November 1991 Perempuan S1 Manajemen Pemasaran Anggota 10 bulan
Kartika Indratma, AMd. Kep 13 Agustus 1990 Perempuan D3 Keperawatan Anggota 10 bulan
7.
8. Arum Grace N, AMd. Kep 16 desember 1991 Perempuan D3 Keperawatan An 1 tahun
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
9.1 PENGERTIAN
14
Program orientasi adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga karyawan baru harus mengikuti kegiatan program orientasi di
lingkungan kerja RSIA NUN Surabaya. Dengan adanya program orientasi diharapkan karyawan mampu mengenal lingkungan kerja rumah sakit
serta dapat melaksanakan uraian tugas, tanggung jawab serta kewenangannya.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
Rapat intern pokja SKP dilakukan tiap 1 minggu sekali, dilakukan oleh seluruh anggota pokja yang
BAB XI
PELAPORAN
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Tim PMKP perlu adanya system pelaporan guna mengidentifikasi masalah yang ada,
menganalisa penyebab masalah sehingga dapat di susun tindak lanjut sesuai dengan masalah yang ada. Pelaporan merupakan hasil kegiatan
melaporkan produktivitas dan pelaksanaan kegiatan kegiatan yang dilakukan pada :
a. Komite PMKP
16
Pelaporan langsung kepada Direktur RS secara berkala tiap 3 bulan. Laporan Komite PMKP kepada Direktur terdiri dari laporan
triwulanan, laporan semester (6 bulanan), dan laporan tahunan.
b. Tim Mutu
Pelaporan tim Mutu kepada Komite PMKP dilaksanakan secara berkala tiap 1 bulan. Laporan Tim Mutu kepada Komite PMKP terdiri
dari laporan bulanan, dan triwulanan.
c. Tim Manajemen Risiko
Pelaporan tim Manajemen Risiko kepada Komite PMKP dilaksanakan secara berkala tiap 1 bulan, dan triwulanan. Laporan FMEA
dilakukan minimal 1 tahun sekali.
d. Tim Keselamatan Pasien
Pelaporan tim Keselamatan Pasien kepada Komite PMKP dilaksanakan secara berkala tiap 1 bulan dan laporan khusus secara insidentil.
Laporan Tim Keselamatan Pasien kepada Komite PMKP terdiri dari laporan bulanan, dan triwulanan. Terkait laporan insiden, laporan
eksternal dilakukan setiap 1 bulan dan laporan RCA dilakukan secara insidentil.
BAB XII
17
PENUTUP
Demikian pedoman pengorganisasian Tim Peningkatan Mutu keselamatan pasien di RSIA NUN Surabaya yang merupakan keharusan
untuk dilaksanakan oleh seluruh divisi yang ada di RSIA NUN Surabaya. Semoga dengan adanya pedoman pengorganisasian ini bisa dicapai
pelayanan yang lebih maksimal terhadap pasien guna meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSIA NUN Surabaya.
18
13
14