METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas tentang : 1) desain penelitian, 2) kerangka kerja,
cara one Group Pretest-Postest design, dimana ciri dari rancangan ini tidak ada
Populasi
Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami
kecemasan akibat hospitalisasi di Ruang Anak Rumah
Sakit Muhmmadiyah Gresik 90 orang
Sampel
Sebagian anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami kecemasan akibat
hospitalisasi di Ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 orang
Sampling
Dengan menggunakan Consecutive Sampling
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Eksperimental semu
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan Kuisoner
Analisa Data
Coding, Scoring, Tabulating , uji wilcoxon
Penarikan Kesimpulan
Dapat diketahui jawaban dari hasil penelitian yaitu: Pengaruh Terapi Bermain
terhadap Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang
Mengalami Hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik
3.3.1 Populasi
Penelitian ini populasinya adalah Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang
Muhmmadiyah Gresik.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau seluruhnya obyek yang diteliti dan di anggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007:177). Sampel pada penelitian ini adalah
Sebagian anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami kecemasan akibat
kriteria inklusi.
Kriteria inklusi adalah kriteria umum subyek penelitian dari suatu populasi
Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah sesuai kriteria inkusi.
hospitalisasi.
3. Anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang baru pertama kali di rawat di rumah
sakit.
memenuhi kriteria inkusi dari studi karena berbagai sebab. (Nursalam, 2003:97).
1.
2.
3.3.3 Sampling
dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang
dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris
Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah tingkat kecemasan pada
(diamati) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam dan Pariani,
2001:44)
Definisi Alat
Variabel Indikator Skala Skor
Operasional Ukur
Tingkat Gangguan Tingkat Kuisoner Ordinal Dikatakan tidak
Kecemasan alam perasaan kecemasan : ada kecemasan
yang ditandai 1. Kecemasan jika < 6
dengan ringan
ketakutan dan Dikatakan
kekhawatiran kecemasan
yang ringan jika 7-14
2. Kecemasan
mendalam dan
sedang
berkelanjutan Dikatakan
akibat 3. Kecemasan kecemasan
ancaman yang berat sedang jika 15-
nyata atau 27
dirasakan. 4. Tingkat
panik Dikatakan
kecemasan
berat sampai
panik jika >27
dengan memberi penjelasan maksud dan tujuan penelitian. Menjelaskan per item
yaitu pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan pada anak usia
kedua tanpa terapi bermain. Setelah itu peneliti memberikan kuisoner alat ukur
cara ukur dengan cara memberikan observasi secara langsung kepada responden
yang dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti
( Alimul aziz, 2001:39 ). Peneliti memilih menggunakan observasi check list untuk
Pariani, 2001:71 )
Gresik. Dikarenakan lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti serta adanya
keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut. Penelitian dilakukan pada
1. Coding
Setelah data terkumpul, dilakukan cek nama dan identitas, cek kelengkapan
2. Skoring
3. Tabulating
Data yang telah dikumpulkan dan diberi skor, kemudian ditabulasi kedalam
4. Uji wilcoxon
dari Direktur AKPER Gresik untuk mendapat izin dari Kepala Ruang Anak RS
akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan.
Jika para respondent bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika respondent menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak
nama pada lembar pengumpulan data (Kuisoner), cukup dengan memberi kode
diperkirakan saja yang akan dilaporkan sebagai penelitian. Atau peneliti hanya
mempublikasikan data dalam bentuk laporan sebagai hasil riset dalam rangka
3.8 Keterbatasan
dalam memenuhi jumlah literature sesuai harapan dan juga dalam hal
2. Instrumen pengumpulan data dirancang sandiri oleh peneliti tanpa dilakukan uji
coba. Oleh karena itu validitas dan reabilitasnya masih perlu di uji lagi.
3. Jumlah sample dalam penelitian ini sedikit (kecil) dan belum cukup untuk