Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas tentang : 1) desain penelitian, 2) kerangka kerja,

3) sampling desain, 4) identifikasi variabel, 5) definisi operasional, 6)

pengumpulan dan analisa data, 7) masalah etika penelitian dan 8) keterbatasan.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi

permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data (Nursalam, 2003:79).

Sedangkan menurut Aziz Alimul (2003:27) Desain penelitian adalah bentuk

rancangan yang digunakan melakukan prosedur penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dengan

cara one Group Pretest-Postest design, dimana ciri dari rancangan ini tidak ada

kelompok pembanding (kontrol) tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi

pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan yang

terjadi setelah adanya eksperimen (Setiasdi, 2003:153).


3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagan kerja rancangan kegiatan penelitian yang

akan dilakukan (Alimul, 2007:81).

Populasi
Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami
kecemasan akibat hospitalisasi di Ruang Anak Rumah
Sakit Muhmmadiyah Gresik 90 orang

Sampel
Sebagian anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami kecemasan akibat
hospitalisasi di Ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik
yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 20 orang

Sampling
Dengan menggunakan Consecutive Sampling

Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Eksperimental semu

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan menggunakan Kuisoner

Analisa Data
Coding, Scoring, Tabulating , uji wilcoxon

Penarikan Kesimpulan
Dapat diketahui jawaban dari hasil penelitian yaitu: Pengaruh Terapi Bermain
terhadap Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang
Mengalami Hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik

Gambar 3.1 Kerangka Pengaruh Terapi Bermain terhadap Tingkat Kecemasan


pada Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang Mengalami
Hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik.
3.3 Sampling Desain

3.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu

yang diteliti (Alimul, 2003:35).

Populasi dalam penelitian adalah setiap subyek (misalnya: manusia, pasien)

yang memiliki kriteria yang ditetapkan (Nursalam dan Pariani, 2003:93).

Penelitian ini populasinya adalah Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang

mengalami kecemasan akibat hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit

Muhmmadiyah Gresik.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau seluruhnya obyek yang diteliti dan di anggap

mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007:177). Sampel pada penelitian ini adalah

Sebagian anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami kecemasan akibat

hospitalisasi di Ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik yang memenuhi

kriteria inklusi.

3.3.2.1 Kritertia Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria umum subyek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2003:96).

Pada penelitian ini, sampel yang diambil adalah sesuai kriteria inkusi.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang bersedia diteliti.

2. Anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami kecemasan akibat

hospitalisasi.
3. Anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang baru pertama kali di rawat di rumah

sakit.

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inkusi dari studi karena berbagai sebab. (Nursalam, 2003:97).

Yang termasuk kriteria eksklusi adalah :

1.

2.

3.3.2.4 Penentuan Besar Sampel

Besar sampel menurut Nursalam (2003:96), untuk mengetahui besarnya

sampel menggunakan rumus :

3.3.3 Sampling

Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam, 2003:97).

Pada penelitian ini menggunakan Consecutive Sampling adalah pemilihan

sample dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan

dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang

diperlukan terpenuhi (Sastroasmorod dan Ismail, 1995:49)

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai

dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris

atau ditentukan tingkatannya. (Setiadi, 2007:161).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah tingkat kecemasan pada

anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang mengalami hospitalisasi.


3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diukur

(diamati) itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam dan Pariani,

2001:44)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengaruh Terapi Bermain terhadap Tingkat


Kecemasan Pada Anak Usia Prasekolah (4-6 tahun) yang Mengalami
Hospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik.

Definisi Alat
Variabel Indikator Skala Skor
Operasional Ukur
Tingkat Gangguan Tingkat Kuisoner Ordinal Dikatakan tidak
Kecemasan alam perasaan kecemasan : ada kecemasan
yang ditandai 1. Kecemasan jika < 6
dengan ringan
ketakutan dan Dikatakan
kekhawatiran kecemasan
yang ringan jika 7-14
2. Kecemasan
mendalam dan
sedang
berkelanjutan Dikatakan
akibat 3. Kecemasan kecemasan
ancaman yang berat sedang jika 15-
nyata atau 27
dirasakan. 4. Tingkat
panik Dikatakan
kecemasan
berat sampai
panik jika >27

3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengumpulan Data

1. Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam penelitian

(Nursalam, 2003:115). Setelah mendapatkan rekomendasi dari Direktur Akademi


keperawatan Gresik, penulis mengajukan permohonan izin kepada

BALITBANGDA GRESIK, Direktur RS Muhammadiyah Gresik, Kepala Ruang

Anak RS Muhammadiyah Gresik untuk mendapatkan persetujuan kemudian

peneliti meminta persetujuan kepada responden untuk dilaksanakannya penelitian

dengan memberi penjelasan maksud dan tujuan penelitian. Menjelaskan per item

yaitu pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan pada anak usia

prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Kemudian responden dibagi menjadi 2

kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan terapi bermain dan kelompok

kedua tanpa terapi bermain. Setelah itu peneliti memberikan kuisoner alat ukur

kecemasan untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran lembar kuisoner skala

kecemasan sebagai instrumen penelitiannya. Pengukuran observasi merupakan

cara ukur dengan cara memberikan observasi secara langsung kepada responden

yang dilakukan penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti

( Alimul aziz, 2001:39 ). Peneliti memilih menggunakan observasi check list untuk

mengidentifikasi apakah perubahan perilaku terjadi atau tidak ( Nursalam &

Pariani, 2001:71 )

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang anak Rumah Sakit Muhammadiyah

Gresik. Dikarenakan lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti serta adanya

keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian tersebut. Penelitian dilakukan pada

bulan Juni sampai Juli dengan jadwal yang terlampir.


3.6.2 Analisa Data

1. Coding

Setelah data terkumpul, dilakukan cek nama dan identitas, cek kelengkapan

data dan memberikan kode pada tiap responden dengan angka.

2. Skoring

Setelah dilakukan penelitian diberi skor, dengan ketentuan :

- bila sputum keluar skor 1

- bila sputum tidak keluar skor 0

3. Tabulating

Data yang telah dikumpulkan dan diberi skor, kemudian ditabulasi kedalam

tabel / distribusi frekuensi.

4. Uji wilcoxon

Setelah data terkumpul dan diolah akan dianalisa menggunakan uji

wilcoxon, untuk mengetahui adanya keefektifan minum air hangat terhadap

bersihan jalan nafas pada pasien Tuberkulosis.

3.7 Etika Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan rekomendasi

dari Direktur AKPER Gresik untuk mendapat izin dari Kepala Ruang Anak RS

Muhammadiyah Gresik melaksanakan penelitian dengan menekankan masalah

etika yang meliputi :

3.7.1 Informed Consent ( Lembar Persetujuan )

Informed Consent ( Lembar persetujuan ) diberikan kepada subyek yang

akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan.

Jika para respondent bersedia diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika respondent menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak

akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

3.7.2 Anonimity ( Tanpa Nama )

Untuk menjaga kerahasiaan respondent, peneliti tidak akan mencantumkan

nama pada lembar pengumpulan data (Kuisoner), cukup dengan memberi kode

(huruf depan nama inisial) pada masing-masing lembar tersebut.

3.7.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan peneliti dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data yang

diperkirakan saja yang akan dilaporkan sebagai penelitian. Atau peneliti hanya

mempublikasikan data dalam bentuk laporan sebagai hasil riset dalam rangka

memenuhi tugas akhir program Akademi Keperawatan Gresik.

3.8 Keterbatasan

Keterbatasan merupakan kelemahan yang dihadapi peneliti selama proses

penelitian (Alimul A, 2007:38-39). Keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama bagi peneliti, sehingga proses

penyusunan menemui banyak kendala. Hal ini berkaitan dengan kesulitan

dalam memenuhi jumlah literature sesuai harapan dan juga dalam hal

penyusunannya yang akan menyebabkan hasil penelitian kurang sempurna.

2. Instrumen pengumpulan data dirancang sandiri oleh peneliti tanpa dilakukan uji

coba. Oleh karena itu validitas dan reabilitasnya masih perlu di uji lagi.

3. Jumlah sample dalam penelitian ini sedikit (kecil) dan belum cukup untuk

generalisasi. Sehingga hasilnya pun kurang representative.


4. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti sehingga sample yang diperoleh

tidak memenuhi dari jumlah sample yang dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai