Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

KOMITE MEDIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CAMPURDARAT


KABUPATEN TULUNGAGUNG
2022
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH CAMPURDARAT
KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR
188.4/…./20.04/2022 TAHUN 2022
TENTANG KOMITE MEDIK PADA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH CAMPURDARAT
KABUPATEN TULUNGAGUNG

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...............................................................................


Daftar Isi ...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Tujuan...........................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah..........................................................................................
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN NILAI – NILAI RUMAH SAKIT
A. Visi................................................................................................
B. Misi ..............................................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................
D. Motto ............................................................................................
E. Nilai – Nilai ...................................................................................
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD CAMPURDARAT
BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIK
BAB VI URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN
A. Komite Medik ................................................................................
B. Subkomite Kredensial ...................................................................
C. Subkomite Mutu Profesi ................................................................
D. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi ..............................................
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA.....................................................
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL..............
BAB IX PROGRAM ORIENTASI KOMITE MEDIK..................................
BAB X STANDAR FASILITAS...............................................................
BAB XI PERTEMUAN / RAPAT............................................................
BAB XII PELAPORAN..........................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna, yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
Komite medik adalah perangkat Rumah Sakit untuk
menerapkan tata kelola klinis agar Staf Medis Rumah Sakit yang
terdiri dari dokter dan dokter gigi terjaga profesionalismenya melalui
kredensial, penjagaan mutu profesi medis serta pemeliharaan etika
dan disiplin profesi medis.
Keberadaan komite medik ini perlu diatur dalam pedoman
pengorganisasian sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja
dan pengelolaan staf medis.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi rumah sakit dalam membentuk dan
menyelenggarakan komite medik guna meningkatkan
profesionalisme staf medis.
2. Tujuan Khusus
 Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara
pandang penyelenggaraan komite medik di RSUD Campurdarat
 Terselenggaranya komite medik dalam tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik di RSUD Campurdarat
 Terbangunnya iklim profesionalisme Staf Medis dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD
Campurdarat
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH

Kabupaten Tulungagung mempunyai visi terdepan di kawasan


selatan Propinsi Jawa Timur dengan mengembangkan segitiga
pembangunan wilayah yang menghubungkan Kecamatan Tulungagung
(pusat pemerintahan), Kecamatan Kedungwaru (jumlah penduduk
terbesar) dan Kecamatan Campurdarat (penyangga perkotaan, industri,
perikanan dan pariwisata). Sesuai dengan fungsinya, diharapkan masing-
masing axis pertumbuhan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat di lingkupnya, terutama kebutuhan perdagangan jasa,
pendidikan, kesehatan dan lainnya. Salah satu kebutuhan
pengembangan wilayah dimaksud adalah fasilitas kesehatan. Adapun
sampai dengan saat ini, Kecamatan Kedungwaru saja yang telah memiliki
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yaitu RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Guna mendukung implementasi Undang-Undang dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN), serta melengkapi Pusat Pertumbuhan Baru,
maka Pemerintah Kabupaten Tulungagung memiliki tanggung jawab
dalam penyediaan fasilitas kesehatan dengan merencanakan pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Campurdarat

Berawal dari pelayanan Puskesmas Campurdarat yang berdiri sejak


tahun 1972, merupakan cikal bakal berdirinya Rumah Sakit Umum
Daerah Campurdarat di Tulungagung yang mempunyai fungsi
memberikan pelayanan pengobatan kepada masyarakat, berlokasi di
Jalan Kanigoro Nomor 13 Dusun Ngingas, Kecamatan Campurdarat,
Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Campurdarat Tulungagung


adalah unit organisasi bersifat khusus (UOBK) di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tulungagung, yang menjadi unsur pendukung atas
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tulungagung dibidang
pelayanan kesehatan perorangan, oleh karenanya dituntut untuk
memberikan pelayanan prima dan paripurna pada masyarakat dengan
terus meningkatkan mutu pelayanan. Semakin banyaknya rumah sakit
swasta yang bermunculan serta meningkatnya kesadaran masyarakat
akan kesehatan maka RSUD Campurdarat Tulungagung secara optimal
memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuan dengan tetap
melaksanakan fungsi sosial agar tetap menjadi rumah sakit pilihan
masyarakat Tulungagung.
BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO DAN NILAI – NILAI RUMAH SAKIT

A. VISI

Sebagai pedoman arah dan tujuan organisasi, RSUD Campurdarat


Tulungagung merumuskan visi sebagai berikut :

“Menjadi Rumah Sakit Pilihan bagi Seluruh Masyarakat


Tulungagung dan Sekitarnya “

B. MISI

a. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang


professional, bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada
kepuasan masyarakat
b. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan RSUD secara
professional, efektif dan efisien yang berguna untuk
pengembangan pelayanan.

C. TUJUAN

Meningkatnya mutu dan akses pelayanan kesehatan

D. MOTTO

RSUD Campurdarat Tulungagung menetapkan motto yaitu :

“Pelayanan Responsif dengan Hati”

E. NILAI – NILAI DASAR

Nilai-nilai yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Campurdarat


Tulungagung yaitu : “P-R-E-S-T-A-S-I”
a. Profesional
Senantiasa bekerja sesuai kompetensi dan prosedur dalam
mencapai tujuan yang di tetapkan secara efektif dan efisien.
b. Ramah dan Sopan Santun
Murah senyum ,lembut tutur kata dan bersikap baik terhadap
pelanggan dan rekan kerja
c. Empati
Kemampuan memahami apa yang dirasakan orang lain.
d. Setara
Memberikan pelayanan secara adil dan tidak diskriminatif
e. Teladan
Memberikan pelayanan yang patut diteladani
f. Amanah dan Aman
Dalam bekerja mendapatkan kepercayaan, loyalitas, kejujuran
dan integritas untuk memberikan rasa aman
g. Semangat
Bekerja dengan jiwa dan kemauan
h. Inovatif
Menggunakan daya pikiran dan tenaga untuk memberikan inovasi
pelayanan untuk peningkatan mutu pelayanan.
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

KOMITE
MEDIK
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIK

DIREKTUR

BIDANG / BAGIAN / KETUA KOMITE


KOMITE LAIN MUTU

SEKRETARIS

SUB KOMITE SUB KOMITE SUB KOMITE


KREDENSIAL MUTU ETIK DAN DISIPLIN

Garis komando
Garis koordinasi
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN KOMPETENSI JABATAN

A. KOMITE MEDIK

(1) Komite medik mempunyai fungsi :

a. Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis (delination


of clinical privilege)
b. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical
appointment)
c. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical
privilege) tertentu
d. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis
e. Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan
f. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medik dibagi menjadi 3 sub
komite, yaitu Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu dan Sub
Komite Etika dan Disiplin Profesi.

B. SUBKOMITE KREDENSIAL

(1) Sub-Komite Kredensial memiliki tugas sebagai berikut :


a. Melakukan review permohonan untuk menjadi anggota staf
medis rumah sakit, secara total obyektif, adil, jujur dan terbuka
b. Membuat rekomendasi hasil review berdasarkan kriteria yang
ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan staf medis di rumah
sakit.
c. Membuat laporan kepada Komite Medik apabila permohonan
sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit
d. Melakukan review kompetensi staf medis dan memberikan
laporan dan rekomendasi kepada Komite Medik dalam rangka
pemberian clinical appointment dan penugasan staf medis pada
unit kerja.
e. Membuat rencana kerja Sub Komite Kredensial
f. Melaksanakan rencana kerja Sub Komite Kredensial
g. Menyusun tatalaksana dan instrumen kredensial
h. Melaksanakan kredensial dengan melibatkan lintas fungsi
sesuai kebutuhan
i. Membuat laporan berkala kepada Komite Medik
(2) Subkomite Kredensial mempunyai kewenangan melakukan
kredensial guna memberikan rekomendasi rincian Kewenangan
Klinis untuk memperoleh Surat Penugasan Klinis (clinical
appointment).
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf medis untuk
menentukan kelayakan diberi kewenangan klinis. Persyaratan
administrasi yang diperlukan untuk kredensial staf medik, yaitu:
a. Daftar Riwayat Hidup
b. Ijazah terakhir
c. Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia
yang masih berlaku
d. Surat Izin Praktik (SIP) yang masih berlaku
e. Pas foto 4×6 sebanyak 3 lembar
f. Sertifikat keahlian terbaru(sertifikat kompetensi, sertifikat
pelatihan,dll)
Pengkajian oleh Subkomite Kredensial meliputi elemen:
a. Kompetensi
1) Berbagai area kompetensi sesuai standar kompetensi yang
disahkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu
2) Kognitif
3) Afektif
4) Psikomotor
b. Kompetensi fisik
c. Kompetensi mental/perilaku
d. Perilaku etis (ethical standing)
Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan
rekomendasi kewenangan klinis:
a. Pendidikan:
1) Lulus dari sekolah kedokteran yang terakreditasi, atau dari
sekolah kedokteran luar negeri dan sudah diregistrasi
b. Perizinan (lisensi):
1) Memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang
profesi
2) Memiliki izin praktek dari dinas kesehatan setempat yang
masih berlaku.
c. Kegiatan penjagaan mutu profesi:
1) Menjadi anggota organisasi yang melakukan penilaian
kompetensi bagi anggotanya
2) Berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis
d. Kualifikasi personal:
1) Riwayat disiplin dan etik profesi
2) Keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui
3) Keadaan sehat jasmani dan mental, termasuk tidak terlibat
penggunaan obat terlarang dan alkohol, yang dapat
mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap pasien
4) Riwayat keterlibatan dalam tindakan kekerasan
e. Pengalaman dibidang keprofesian:
1) Riwayat tempat pelaksanaan praktik profesi
2) Riwayat tuntutan medis atau klaim oleh pasien selama
menjalankan profesi.
(3) Mekanisme kerja yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas
subkomite Kredensial adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi
sesuai area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit
b. Menyusun kewenangan klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial yang dimaksud
c. Melakukan asessmen Kewenangan Klinis dengan berbagai
metode yang disepakati
d. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
rekomendasi memperoleh Penugasan Klinis dari direktur Rumah
Sakit
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh
Penugasan Klinis dari direktur Rumah Sakit dengan cara :
1) Staf medis mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Medik
2) Ketua Komite Medik menugaskan subkomite Kredensial
untuk melakukan proses kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok)
3) Subkomite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode, portofolio, asesmen kompetensi
4) Subkomite memberikan hasil kredensial sebagai bahan rapat
menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap staf medis
f. Melakukan kredensial ulang (rekredensial) secara berkala sesuai
waktu yang ditetapkan
Enam bulan sebelum masa berlaku penugasan klinis (clinical
appointment) berakhir, Subkomite Kredensial melalui Komite
Medik mengirim surat pemberitahuan awal agar staf medik
anggota KSM mempersiapkan persyaratan yang diperlukan untuk
proses rekredensial. Tiga bulan sebelum masa berlaku penugasan
klinis (clinical appointment) habis, dibuat surat yang berisi
himbauan agar staf medik anggota KSM mengumpulkan
persyaratan yang diperlukan untuk rekredensial.
Staf medis yang hampir habis masa berlaku Surat Penugasan
Klinisnya dapat mengajukan ulang surat permohonan kewenangan
klinis kepada Direktur rumah sakit. Subkomite Kredensial
kemudian melakukan rekredensial terhadap staf medis yang
mengajukan permohonan pada saat berakhirnya masa berlaku
surat penugasan klinis (clinical appointment). Dari rekredensial staf
medis, Sub Komite Kredensial memberikan rekomendasi sebagai
berikut :
1) kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan
2) kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah
3) kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi
4) kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan untuk
waktu tertentu
5) kewenangan klinis yang bersangkutan diubah/dimodifikasi
6) kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri.
g. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara
berkala
Bagi staf medis yang ingin memulihkan kewenangan klinis yang
dikurangi atau menambahkan kewenangan klinis yang dimiliki
dapat mengajukan permohonan kepada komite medis melalui
Kepala rumah sakit. Selanjutnya komite medis menyelenggarakan
pembinaan profesi antara lain melalui mekanisme pendampingan
(proctoring).

C. SUBKOMITE MUTU PROFESI

(1) Subkomite Mutu Profesi memiliki tugas sebagai berikut :


a. Membuat rencana kerja/ program kerja
b. Melaksanakan rencana kerja/jadwal kegiatan
c. Membuat panduan mutu pelayanan medis
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan mutu pelayanan medis
e. Menyusun indikator mutu klinik dengan melakukan koordinasi
dengan kelompok staf medis dan unit kerja, indikator yang
disusun adalah indikator output atau outcome
f. Melakukan koordinasi dengan Komite Mutu RSUD Campurdarat
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala
(2) Subkomite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi tindak lanjut audit medis, pendidikan berkelanjutan
serta pendampingan
(3) Mekanisme kerja yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas
subkomite mutu profesi adalah sebagai berikut :
a. Audit Medis
Audit medis tidak digunakan untuk mencari ada atau tidaknya
kesalahan seorang staf medis dalam satu kasus. Apabila terdapat
laporan kejadian dengan dugaan kelalaian seorang staf medis,
mekamisme yang digunakan adalah mekanisme disiplin profesi,
bukannya mekanisme audit medis.
Audit medis dilakukan dengan mengedepankan respek terhadap
semua staf medis (noblaming culture), dengan cara tidak
menyebutkan nama (nonaming), dan tidak mempermalukan (no
shaming).
Audit medis yang dilakukan rumah sakit adalah kegiatan
evaluasi profesi secara sistemik yang melibatkan mitra bestari
yang terdiri dari kegiatan peer-review, surveillance, dan asesmen
terhadap pelayan medik dirumah sakit.
Secara umum, pelaksanaan audit medis harus dapat memenuhi
4 peran penting, yaitu:
1) Sebagai sarana melakukan penilaian terhadap kompetensi
masing- masing staf medis pemberi pelayanan dirumah sakit
2) Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis sesuai
kompetesi yang dimiliki
3) Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan
pencabutan atau penangguhan kewenangan klinis
4) Sebagai dasar bagi komite medik dalam merekomendasikan
perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis seorang staf
medik.
Audit medis dapat dilakukan dengan cara melakukan siklus
perbaikan terus menerus dengan langkah-langkah pelaksanaan
audit medis sebagai berikut:
1) Pemilihan topik yang akan dilakukan audit
2) Penetapan standar dan kriteria
3) Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit
4) Membandingkan standar /kriteria dengan pelaksanaan
pelayanan
5) Melakukan analisa kasus yang tidak sesuai standar kriteria
6) Menerapkan perbaikan
7) Rencana reaudit
b. Merekomendasikan Pendidikan Berkelanjutan bagi Staf Medis.
1) Sub Komite mutu profesi menentukan pertemuan–pertemuan
ilmiah yang harus dilaksanakan oleh masing –masing kelompok
staf medis dengan pengaturan – pengaturan waktu yang
disesuaikan.
a) Pertemuan tersebut dapat pula berupa pembahasan kasus
tersebut antara lain meliputi kasus tersebut antara lain
meliputi kasus kematian (deathcase), kasus sulit, maupun
kasus langka.
b) Setiap kali pertemuan ilmiah harus disertai notulensi,
kesimpulan dan daftar hadir peserta yang akan dijadikan
pertimbangan dalam penilaian disiplin profesi
c) Notulensi beserta daftar hadir menjadi dokumentasi/arsip dari
subkomite mutu profesi.
d) Subkomite mutu profesi bersama – sama dengan kelompok staf
medis menentukan kegiatan–kegiatan ilmiah yang akan dibuat
oleh subkomite mutu profesi yang melibatkan staf medis
rumah sakit sebagai narasumber dan peserta aktif.
e) Setiap kelompok staf medis wajib menentukan minimal satu
kegiatan ilmiah yang akan dilaksanakan dengan subkomite
mutu profesi pertahun.
f) Subkomite mutu profesi menentukan kegiatan–kegiatan ilmiah
yang dapat diikuti oleh masing –masing staf medis setiap
tahun dan tidak mengurangi hari cuti tahunannya.
g) Subkomite mutu profesi memberikan persetujuan terhadap
permintaan staf medis sebagai asupan kepada direksi

D. SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

(1) Subkomite Etik dan Disiplin Profesi memiliki tugas sebagai berikut :
a. Membuat rencana kerja
b. Melaksanakan rencana kerja
c. Menyusun tatalaksana pemantauan dan penanganan
masalah etika dan disiplin profesi
d. Melakukan sosialisasi yang terkait dengan etika profesi dan
disiplin profesi
e. Mengusulkan kebijakan yang terkait dengan bioetika
f. Melakukan koordinasi dengan komite etik rumah sakit
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala
(2) Subkomite Etik dan Disiplin Profesi berwenang :
a. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi staf medis
b. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan masalah etik dalam kehidupan profesi dan
pelayanan oleh staf medis
(3) Upaya Pendisiplinan Perilaku Profesional
Mekanisme pemeriksaan pada upaya pendisiplinan perilaku
professional adalah sebagai berikut:
a. Sumber Laporan
Notifikasi (laporan) yang berasal dari perorangan, antara lain :
1) Manajemen rumah sakit.
2) Staf medis lain
3) Tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan
4) Pasien atau keluarga pasien

b. Notifikasi (laporan) yang berasal dari non perorangan berasal


dari:
1) Hasil konferensi kematian
2) Hasil konferensi klinis
(4) Dasar dugaan Pelanggaran Disiplin Profesi
Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan
pelanggaran disiplin profesi oleh seorang staf medis adalah hal hal
yang menyangkut, antara lain:
a. Kompetensi klinis
b. Penatalaksanaan kasus medis
c. Pelanggaran obat dan alat kesehatan yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan kedokteran dirumah sakit
d. Ketidakmampuan bekerja sama dengan staf rumah sakit yang
dapat membahayakan pasien
(5) Tindakan Pendisiplinan Perilaku Profesional
Rekomendasi pemberian tindakan pendisiplinan profesi pada staf
medis oleh subkomite etika dan disiplin profesi dirumah sakit berupa:
a. Peringatan tertulis
b. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis (clinical privilege)
c. Bekerja dibawah supervisi dalam waktu tertentu oleh orang
yang mempunyai kewenangan untuk pelayanan medis
tersebut
d. Pencabutan kewenangan klinis (clinical privilege)
sementara atau selamanya.
(6) Pembinaan Profesionalisme Kedokteran
Subkomite etika dan disiplin profesi menyusun materi kegiatan
pembinaan profesionalisme kedokteran. Pelaksanaan pembinaan
profesionalisme kedokteran dapat diselenggarakan dalam bentuk
ceramah, diskusi, symposium, lokakarya, dsb yang dilakukan oleh
unit kerja rumah sakit terkait seperti unit pendidikan dan latihan,
komite medis, dan sebagainya.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja keanggotaan komite medik yang ada di RSUD


Campurdarat Tulungagung adalah :
1) Semua pelayanan medis dilakukan oleh setiap staf medis di
Rumah Sakit berdasarkan surat penugasan Kerja Klinis dari
Direktur Rumah Sakit
2) Dalam melaksanakan tugas, wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungannya maupun dengan
tenaga kesehatan fungsional lain atau instansi lain yang terkait
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam upaya mempersiapkan tenaga di komite medik yang


professional perlu kiranya melakukan kegiatan untuk menyediakan dan
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM yang bertujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam
mencapai sasarannya. Adapun pola ketenagaan dan Kualifikasi SDM komite
medik adalah sebagai berikut

Jumlah
No Jabatan Pendidikan
Tenaga

1. Ketua Dokter Spesialis 1

2. Sekretaris Dokter 1

3. Ketua Sub Dokter Spesialis 1


Komite
Kredensial

Ketua
Subkomite Dokter Spesialis 1
Mutu Profesi

Ketua
Subkomite
Etika dan Dokter Spesialis 1
Disiplin Profesi

4. Anggota Dokter Spesialis 5

Dokter 6
Dokter Gigi 1

BAB IX
PROGRAM ORIENTASI Komite Medik

Program orientasi yang diselenggarakan bagi staf medis baru di RSUD


Campurdarat Tulungagung adalah kegiatan pengenalan komite medik di
Rumah Sakit yang meliputi tentang penyelenggaran komite medik, susunan
organisasi, tata kerja serta prosedur tetap di komite medik
A. SASARAN ORIENTASI
Ssasaran orientasi komite medik adalah :
1) Staf medis baru di RSUD Campurdarat
2) Staf medis kontrak khusus di RSUD Campurdarat
B. TANGGUNG JAWAB
1) Direktur Rumah Sakit bertanggung jawab untuk menyediakan
sarana dan prasarana bagi program orientasi
2) Ketua komite medik bertanggung jawab untuk membuat usulan
tentang materi, waktu pelaksanaan, metode dan biaya yang
berhubungan dengan program orientasi
C. TUJUAN
1) Agar calon staf medis di Rumah Sakit memahami falsafah dan
tujuan penyelenggaraan komite medik
2) Agar peserta orientsi mengetahui dan memahami Struktur
organisasi, Tata kerja dan prosedur tetap yang berlaku di komite
medik
D. SUSUNAN KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi komite medik bisa disusun berdasarkan draf
dibawah ini ataupun dengan penyesuaian :

Penanggung
No Materi Waktu Metode
Jawab
Perkenalan Pengurus dan Staf 08.00- Ceramah,
1 Ka komite medik
Komite Medik 09.00 Diskusi
09.00- Ceramah,
2 Penjelasan Struktur Organisasi Ka komite medik
10.00 Diskusi
Penjelasan uraian tugas komite 10.00- Ceramah,
3 Sekretaris
medik beserta subkomite 14.00 Diskusi
Penjelasan ruang komite dan 14.00-
4 Observasi Sekretaris
perlengkapannya 15.00

BAB X
STANDAR FASILITAS

A. KONDISI RUANGAN

Kondisi ruangan komite medik secara umum cukup memenuhi


untuk melaksanakan tugas, adapun rincian ruangan yang tersedia yaitu :

Kondisi Baik
Nama Fungsi Besaran / Rusak
No
Ruangan Ruangan Ruangan/ Luas Ringan /
Rusak Berat
1. Ruang Untuk kantor 16 m2 Baik dan
komite dan rapat masih
mencukupi

B. KONDISI PERALATAN

Kondisi peralatan yang tersedia di ruangan komite medik adalah


sebagai berikut :

Nama Kondisi Kondisi


No Fungsi Peralatan Jumlah
Peralatan Baik Rusak
1. Jam dinding Untuk melihat
waktu 1 Ya -

2. Meja rapat Meja untuk


rapat 2 Ya -

3. Kursi Untuk tempat


duduk 14 Ya -

4. AC Untuk pendingin
ruangan 1 Ya -
BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT

A. PENGERTIAN RAPAT

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang


yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan
atau memecahkan suatu masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua
komite medik dan dihadiri oleh anggota komite medik. Hasil pertemuan
ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir wajib mengisi daftar hadir
yang telah disediakan. Hasil dari rapat atau pertemuan ini kemudian
ditindaklanjuti dan dilakukan evaluasi pada pertemuan berikutnya.
B. KEGIATAN RAPAT

Dalam komite medik, rapat dibedakan sebagai berikut :


1. Rapat Kerja
Rapat dilakukan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.
Dipimpin oleh Ketua komite medik dan dihadiri oleh Sekretaris
komite medik, SubKomite beserta anggota komite medik bersama
untuk membahas rencana kerja 1 tahun kedepan
2. Rapat Rutin
Rapat yang dilakukan setiap bulan dalam interval yang tetap.
Rapat ini dilakukan untuk mendiskusikan, melakukan klarifikasi,
mencari alternative solusi dari masalah pelayanan medis yang
dihadapi.
3. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi setiap 3 bulan sekali dengan tujuan untuk
menginternalisasikan kebijakan dan peraturan yang berhubungan
dengan profesi medis , sumber daya manusia, sarana dan
prasarana, keuangan serta menampung usulan tentang kebijakan
pelayanan medis
4. Rapat Pleno
Rapat ini diadakan sewaktu – waktu bila dibutuhkan dengan
tujuan membahas persoalan etik dan disiplin staf medis.
Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat
BAB XII
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan komite medik yang terkait dengan
pelaksanaan tugas

B. JENIS PELAPORAN
1. Laporan Kerja
Adalah laporan terhadap pelaksanaan program kerja tahunan
komite medik yang terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja SDM terhadap pelaksanaan
program kerja komite medik selama 1 tahun
b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
2. Laporan Rutin
Adalah laporan terhadap pelaksaan program kerja pengurus
komite medik setiap bulan yang terdiri atas :
a. Laporan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program kerja
komite medik selama 1 bulan
b. Laporan capaian hasil, evaluasi program dan perbaikannya
3. Laporan Insidental
Adalah laporan setiap kali ditemukannya masalah atau kasus
tertentu yang membutuhkan solusi segera. Laporan insidentil
dibuat segera setelah masalah yang terjadi sudah diselesaikan
sesuai SPOnya

DIREKTUR RSUD CAMPURDARAT


KABUPATEN TULUNGAGUNG,

dr. RIO ARDONA, MMRS


Penata Tingkat 1
198506232014101001

Anda mungkin juga menyukai