KESEHATAN
OLEH
NAMA : SUPARDI
NIPP. 44566
KEDUDUKAN : DAOP 3 CIREBON
KESEHATAN’’
OLEH
SUPARDI
NIPP.44566
Pengesahan,
Pembimbing,
NUR SYAMSI
NIPP. 44469
i
ABSTRAKSI
Unit Kesehatan merupakan salah satu unit di PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Cirebon. Unit Kesehatan juga salah satu unit pendukung yang mempunyai
pekerja bagi perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selain dari pendapatan
Ambulance.
Klinik Mediska di Daop 3 Cirebon terdiri dari Klinik Mediska Cirebon, Klinik
mempunyai kepesertaan baik pasien Pekerja, BPJS dan Umum yaitu sebanyak
dan Umum sebanyak 3.000 dan kepesertaan pada Klinik Mediska Brebes sebanyak
kesehatan di Klinik Mediska sebanyak 100 orang per hari, dengan rata-rata
pendapatan Klinik Mediska dari pasien Pekerja, BPJS dan Umum sebesar
ii
Akreditasi merupakan penilaian fasilitas kesehatan oleh Komisi Akreditasi agar
Kesehatan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 3 Cirebon dan faktor– faktor
pada faktor standar dan tujuan kebijakan, sarana prasarana, sumber daya,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan taufiknya sehingga saya
dapat meyelesaiakan makalah yang berjudul “Pemenuhan Standardisasi Klinik Di
Daop 3 Cirebon Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Klinik dan Peningkatan
Mutu Pelayanan Kesehatan” ini dengan lancar dan tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti. Project Assignment ini disusun untuk melengkapi tugas
Diklat PJJ JMDP Angkatan IV tahun 2022.
Dalam penyusunan Project Assignment ini tentunya tak lepas dari doa dan
dukungan serta bimbingan dari beberapa pihak, maka dari itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini diantaranya:
1. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa
yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
2. Ibu Friska Rapa selaku Penangungjawab kelas Diklat PJJ JMDP Angkatan IV
Tahun 2022 yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis.
3. Bapak Nur Syamsi selaku Manager Kesehatan Daop 3 Cirebon yang selalu
memberikan dukungan.
4. Serta seluruh keluarga besar unit Kesehatan Daop 3 Cirebon tanpa terkecuali
mulai dari Asstistan Manager, Rekan Supervisor, dan Staff yang selalu
berjuang bersama demi mencapai target perusahaan.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
iv
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................ii-iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................1
II.2.2 Do (Pelaksanaan).........................................................................23
II.5 Manfaat................................................................................................41
III.1 Kesimpulan.........................................................................................43
III.2 Saran..................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................44
v
BAB I
PENDAHULUAN
pasien Pekerja, BPJS dan Umum sebanyak 3.000 dan kepesertaan pada
100 orang per hari, dengan rata-rata pendapatan Klinik Mediska dari pasien
Pekerja, BPJS dan Umum sebesar 70.000.000 per bulan. Oleh karena itu
indikator sasaran FKTP yang sesuai standar harus mencapai 100%, dan
2
27 Tahun 2019 terkait kewajiban akreditasi klinik dan Peraturan
dari Dinas Kesehatan Cirebon, pada tahun 2017 pihak dinas kesehatan
instrumen akreditasi, dan pada tahun 2019 pihak Dinas Kesehatan juga
4
1.2. Rumusan Masalah
5
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Profil Unit Kesehatan
2.1.1 Alamat
Unit Kesehatan Daerah Operasi 3 Cirebon beramat di Jl. Inspeksi
No.6 Cirebon
2.1.2 Tupoksi
Berdasarkan Peraturan Direksi PT Kereta Api Indoneisa (Persero)
Nomor : PER.U/KO.104/IX/6/KA-2017 Tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Direksi Nomor PER.U/KO.104/IX/6/KA-
2017 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Daerah Operasi 3
Cirebon.
Bagian Kesehatan Daerah Operasi 3 Cirebon dipimpin oleh
seorang Manager Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Vice President. Manager Kesehatan
mempunyai fungsi dan tanggungjawab: Merumuskan penjabaran
pelaksanaan strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas
pokok dan tanggung jawabnya yang telah ditetapkan Kantor
Pusat, di Wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon, menyusun program
anggaran pengelolaan kesehatan di wilayah Daerah Operasi 3
Cirebon, mengelola program pelayanan kesehatan meliputi
administrasi kepesertaan, pelayanan kesehatan kepada pekeIja,
pensiunan beserta keluarga serta masyarakat umum, mengelola
pelayanan kesehatan di PPK kerjasama/provider yang sudah
ditetapkan sesuai perjanjian kerja sama serta melakukan
verifikasi klaim provider dan proses pembayarannya, mengelola
pelayanan restitusi biaya pengobatan dimulai dari pengumpulan
berkas permohonan restitusi sampai dilakukan
penghitungari/verifikasi dan proses pembayarannya, mengelola
proses registrasi dan verifikasikepesertaan untuk updating
database, mengelola program pemeriksaan kesehatan
rekrutmen, pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaan kesehatan awak kereta api sebelum dinas serta
pemeriksaan kesehatan lainnya di lingkungan kerja Daerah
Operasi 3 Cirebon, mengadakan program penyuluhan
kesehatan, program pencegahan terhadap kecelakaan kerja
6
maupun penyakit akibat kerja dan penanganan korban akibat
kecelakaan kerja maupun kecelakaan kereta api lainnya
di lingkungan kerja Daerah Operasi3 Cirebon,
7
mengadakan pembinaan dan evaluasi kineIja SDM di lingkungan
bagian kesehatan Daerah Operasi 3 Cirebon dan fasilitas kerja
klinik pelayanan kesehatan dan pos kesehatan (Poskes), serta pos
pemeriksaan kesehatan (Posrikkes)awak kereta api di wilayah
Daerah Operasi3 Cirebon, terselenggaranya proses peningkatan
kualitas (quality improvement) pengelolaan kesehatan dan fasilitas
keIja klinik pelayanan kesehatan dan pos kesehatan (Poskes), serta
pos pemeriksaan kesehatan (Posrikkes) awak kereta api di wilayah
Daerah Operasi 3 Cirebon secara berkelanjutan serta pengelolaan
resiko di bagiannya, mengadakan pemantauan, pengawasan dan
pemeriksaan mutu pelayanan kesehatan di klinik pelayanan
kesehatan dan pos kesehatan (Poskes)serta pos pemeriksaan
kesehatan (Posrikkes) awak kereta api di wilayah Daerah Operasi 3
Cirebon.
Bagian Kesehatan juga mempunyai tugas melaksanakan supervisi
Alat Pelindung Diri, Alat Pemadam Api Ringan dan P3K Sesuai
dengan Nota Dinas Internal MMH nomor : 6/KC.207/I/KA/2022
tanggal 4 Januari 2022. Dalam menjalankan tugas pokok, fungsi
dan tanggung jawabnya, Manager Kesehatan dibantu oleh:
1. Assistant Manager Pelayanan, Klaim dan Kepesertaan,
yang mempunyai tugas :
Melaksanakan breakdown anggaran pelayanan kesehatan di wilayah
Daerah Operasi 3 Cirebon, Melaksanakan program pelayanan
kesehatan meliputi administrasi kepesertaan, pelayanan kesehatan
kepada pekerja, pensiunan beserta keluarga serta masyarakat
umum, Melaksanakan pelayanan kesehatan di PPK kerjasama atau
provider yang sudah ditetapkan sesuai perjanjian kerja sama serta
melakukan verifikasi klaim provider dan untuk proses
pembayarannya, melaksanakan pelayanan restitusi biaya
pengobatan dimulai dari pengumpulan berkas permohonan restitusi
sampai dilakukan penghitungan atau verifikasi dan proses
pembayarannya, Melaksanakan proses registrasi dan verifikasi
kepesertaan untuk updating database.
8
2. Assistant Manager Kesehatan Kerja, yang mempunyai tugas:
Melaksanakan breakdown anggaran kesehatan kerja di
wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon, melaksanakan program
pemeriksaan kesehatan rekrutmen, pemeriksaan kesehatan
berkala dan pemeriksaan kesehatan awak kereta, api sebelum
dinas serta pemeriksaan kesehatan lainnya di lingkungan,
kerja Daerah Operasi 3 Cirebon, melaksanakan program
penyuluhan kesehatan, program pencegahan, terhadap
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja dan
penanganan korban akibat kecelakaan kerja maupun
kecelakaan kereta, api lainnya di lingkungan kerja Daerah
Operasi 3 Cirebon, melakukan pembinaan dan evaluasi
kinerja SDM di lingkungan Bagian Kesehatan Daerah Operasi
3 Cirebon dan fasilitas kerja klinik pelayanan kesehatan dan
pos kesehatan, serta pos pemeriksaan kesehatan awak kereta
api di wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon, Melaksanakan
Pemeriksaan Narkoba Pekerja, melaksanakan supervisi Alat
Pelindung Diri, Alat Pemadam Api Ringan dan P3K Sesuai
dengan Nota Dinas Internal MMH nomor :
6/KC.207/I/KA/2022 tanggal 4 Januari 2022.
10
2.1.3 Struktur Organisasi
13
NO NIPP NAMA POSISI
Kesehatan Stasiun
Cirebonprujakan
Paramedis Klinik
17 7250 ALLENA NURFILARD Pratama
8
Kelas 1 Cirebon
Paramedis Pos
DUWINITA
18 7250 Kesehatan / Pos
4 NUR ENDAH
Pemeriksaan
Kesehatan Stasiun
Cirebon
Pelaksana Administrasi
19 7190 WARDATUL JANNAH Klinik Pratama
9
Kelas 1 Cirebon
Paramedis Klinik
20 5064 YOGA PARYONO Pratama
8
Kelas 1 Cirebon
Supervisor Klinik
21 4697 HEDY SUSANTO Pratama
7
Kelas II Jatibarang
Paramedis Pos
RIFKYANEST Kesehatan / Pos
22 7388
7 U GITAPUTRA Pemeriksaan
Kesehatan Stasiun
Arjawinangun
Paramedis Pos
Kesehatan / Pos
23 7058 FERY SUFENDI
2 Pemeriksaan
Kesehatan Stasiun
Arjawinangun
Paramedis Pos
Kesehatan / Pos
24 6651 LEO FARIANDO
6 Pemeriksaan
Kesehatan Stasiun
Arjawinangun
Supervisor Klinik
25 5236 LIYA RAHMAWATI Pratama
7
14
Kelas II Brebes
Paramedis Klinik
26 5067 YUDI KUSMAYADI Pratama
1
Kelas II Brebes
Sumber : Nominatif Data SDM 16.02.202
15
Table 2. 2 Komposisi Pekerja Berdasarkan Jabatan
6 Apoteker 1 3,85%
9 Paramedis 2 12 46,15%
10 Paramedis 3 2 7,69%
TOTAL 26 100%
Sumber : Nominatif Data SDM 16 Februari 2022
16
NO GOLONGAN JUMLAH PERSENTAS
RUANG E
9 II/A 1 3,85%
TOTAL 26 100%
Sumber : Nominatif Data SDM 16 Februari 2022
17
16 Sarana 5
17 Sinyal, Telekomunikasi Dan Listrik 10
18 Sistem Informasi 1
19 Sumber Daya Manusia Dan Umum 9
TOTAL 150
Sumber : Data Kesehatan Kerja Februari Tahun 2022
klinis sesuai dengan hasil Self Assessment, (7) Melakukan implementasi sesuai
dalam waktu 3– 4 bulan dengan empat kali pendampingan, (8) Penilaian pra-
diakreditasi.
Cirebon dalam menghadapi akreditasi belum optimal. Menurut data dari Dinas
maksimal.
18
Guna Pemenuhan Standardisasi Klinik Di Daop 3 Cirebon Dalam
Rangka Peningkatan Pendapatan Klinik dan Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan, perlu adanya upaya-upaya untuk mengoptimalisasi Standarisasi
Klinik Mediska di Daop 3 Cirebon. Maka dalam hal ini penulis menggunakan
metode PDCA (Plan, Do, Check and Action) sebagai metode penyelesaian
masalah. Adapun pembahasan tersebut adalah sebagai berikut :
Pratama. Berikut kendala dan dukungan yang ada di Klinik Mediska CIrebon
Manusia Metode
Kurangnya
pendekatan/promosi langsung
Promosi
Kurang kepada masyarakat Kesiapan
nya
jumlah
SDM
konvens
Kurangnya sosialisasi Akreditasi
ional
Klinik Mediska
di DAOP 3
Cirebon
Terbatas Prasarana Finansial aggaran Dukungan Pemerintah
Sarana akreditasi
Sosial
Mesin
Material 19
Lingkungan
1) Indikator Keberhasilan
diantaranya Bab I yaitu Tata Kelola Klinik, Bab II yaitu Peningkatan Mutu
2) Alur Pelaksanaan
20
sosialisasi, melakukan penilaian mandiri dan pendampingan akreditasi.
b. Sumber Daya
minimal terdapat dua orang dokter atau dokter gigi. Setiap tenaga medis
harus memilki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)
dan setiap tenaga kesehatan lainnya harus memilki Surat Tanda Registrasi
(STR) dan Surat Izin Praktik (SIP), Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA),
undangan.
Diketahui bahwa terdapat SDM Klinik Mediska yang belum memiliki STR
jumlah pasien yang berobat untuk 3 Klinik Mediska yaitu Cirebon, Brebes
Kuantitas dan atau kualitas SDM yang sesuai akan menghasilkan kinerja
3) S
22
manajemen sarana dan prasarana semakin baik pula pencapaian akreditasi
suatu organisasi.
c. Komunikasi
1) Kejelasan
2) Konsistensi
23
tidak bertentangan dengan pesan sebelumnya, dapat mempermudah dalam
d. Disposisi Pelaksana
1) Pemahaman
1) Struktur Organisasi
dilakukan. Hal itu karena SDM sudah memiliki Pedoman Akreditasi FKTP
Tahun 2015. Dalam hal ini, Klinik Pratama belum memiliki pedoman yang
lengkap dan jelas akan menjadi pedoman bagi pelaksana dalam bertindak dan
2) Dukungan Masyarakat
sebagai penerima layanan Klinik Mediska dalam bentuk kritik atau saran
saran dari pasien baik secara offline ataupun online. Klinik Mediska sudah
pernah menerima kritik ataupun saran dari pasien mengenai kepuasan dan
25
ketidakpuasannya terhadap pelayanan yang diberikan. Kritik dan saran
kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan bahwa kepuasan
BAGAIMANA
PENYEBAB POTENSIAL HASIL
PEMERIKSAANYA
Melakukan Pendekatan
Pendamping Akreditasi sudah
langsung kepada
berjalan dengan baik dan
Kurangnya Pendekatan Pendamping akreditasi
Dinas Kesehatan dapat besar
dan Dinas Kesehatan
hati ketika komunikasi
untuk mendukung
berjalan dengan baik secara
akreditasi Klinik Mediska
langsung antara Klinik dan
Dinas Kesehatan
standarisasi akreditasi
Klinik Mediska
26
Mengajukan anggaran
Dengan pembuatan
Finansial anggaran akreditsi untuk akreditasi klinik
pengajuan anggaran
akreditasi Klinik
kepada Perusahaan
Menjalin kerjasama antara Terjalinnya
pendampingan
Dukungan Pemerintah Asosiasi Klinik Indonesia
akreditasi oleh
dan Dinas kesehatan
pendamping akreditasi
setempat untuk kelancaran yang sedang berjalan
klinik
Dari dalam
konvensional, Kurangnya
kota, mengalokasikan
SDM
tenaga SDM untuk
membantu pelayanan di
seluruh Klinik Mediska
OPPORTUNITIES THREATS
Penambahan SDM melalui tenaga
kontrak, Penugasan Dokter Gigi
Mediska Cirebon ke Mediska
Brebes untuk Dukungan
Dari luar
Pemerintah
bisa mendongkrak
( Pendamping
pendapatan selain dari Akreditasi dan Dinas
Kesehatan )
kepesertaan Pekerja PT
Kereta Api Indonesia
28
Keseimbanga Kekurangan
n dalam SDM dan
pemenuhan media
standarisasi promosi
Klinik untuk untuk
meningkatka meningkatka
n n
pendapatan pendapatan
dan mutu
Penambahan Pembiayaan
SDM melalui yang mahal
tenaga untuk
kontrak, Pemenuhan
Penugasan
Standarisasi
Klinik
Dokter Gigi
melalui
Mediska
Akreditasi
SO
Tabel Analisa SWOT
29
Maka perencanaan yang telah disusun adalah sebagai berikut :
NO RENCANA PELAKSANAAN
Penambahan SDM Dokter Sudah ada penambahan
Gigi, Perawat dan Dokter Gigi di Klinik
1
pengaturan jadwal dinasan Mediska Jatibarang dan
petugas perawat di Mediska
Cirebon, Dokter Gigi
Mediska Cirebon jadwal
dinas 2x seminggu ke
Mediska Brebes untuk
layanan pemeriksaan
gigi
Bimbingan untuk
Sudah terjadwal dan
akreditasi klinik
terlaksananya
melalui
2 Pendampingan
pendampingan
Akreditasi untuk Klinik
akreditasi
Mediska
Dengan pembuatan
Mengajukan anggaran
pengajuan anggaran
untuk akreditasi
3 akreditasi Klinik kepada
klinik pemenuhan
Perusahaan sesuai
sarana dan prasarana
Standarisasi sarana
untuk standarisasi
prasarana sesuai PMK No.
akreditasi Klinik
46 Tahun 2015 tentang
Mediska
akreditasi Klinik
30
hp klinik untuk wa pasien
customer service
informasi ke pasien
Terjalinnya pendampingan
Menjalin kerjasama
akreditasi oleh pendamping
5 dengan Dinas
akreditasi yang sedang
Kesehatan, Asklin,
berjalan dan kerjasama
dan Pendamping
dengan Dinas Kesehatan
akreditasi untuk
untuk standarisasi Klinik
dukungan
Mediska di DAOP 3 Cirebon
standarisasi Klinik
Mediska
II.2.2 Do (Pelaksanaan)
31
URAIAN TUGAS DAN
NO NAMA JABATAN
TANGGUNG JAWAB
1 Nur Syamsi Manajer Kesehatan 1) Merumuskan penjabaran
pelaksanaan strategi dan
kebijakan yang berkaitan
dengan tugas pokok dan
tanggung jawabnya yang
telah ditetapkan kantor
Pusat, di Wilayah Daerah
Operasi 3 Cirebon
2) Menyusun program anggaran
pengelolaan kesehatan di
wilayah Daerah Operasi 3
Cirebon
3) Mengelola program
pelayanan kesehatan
meliputi administrasi
kepesertaan, pelayanan
kesehatan kepada pegawai
beserta keluarga dan
masyarakat umum.
4) Mengelola pelayanan
kesehatan di PKK
Kerjasama/ Provider yang
sudah ditetapkan sesuai
perjanjian kerjasama serta
melakukan verifikasi klaim
provider dan proses
pembayarannya
5) Mengelola pelayanan
restitusi biaya pengobatan
dimulai dari pengumpulan
berkas permohonan restitusi
sampai dilakukan verifikasi
klaim provider dan proses
pembayarannya
6) Mengelola proses registrasi 3) Pe
33
II.2.3 Check (Monitoring dan Evaluasi)
TAHUN 2022
PDCA KEGIATAN JULI AGUSTUS OKTOBER PIC
I II III IV I II III IV I II III IV
Assman
PKK
Pengaturan
jadwal dinasan
Dokter Gigi
PLAN
Jadwal
Bimbingan dan
Pendampingan
Proses Akreditsi
oleh Badan
Mutu
Yogyakarta
35
PKK, SS,
DO Terlaksana
SPV
bimbingan dan
Kesehatan
pendampingan
Daop 3
proses
Cirebon
akreditasi
Posting konten
kesehatan di
social media
dan
36
Rapat
pelaksanaan
akreditasi
Memonitoring Manager
kegiatan yang Kesehata
CHECK
telah n Daop 3
dilakukan Cirebon
Mengadakan
rapat untuk Manager
pembahasan Kesehata
ACTION
pelaksanaan n Daop 3
Standarisasi Cirebon
melalui
Akreditasi
Klinik
Mediska
Tabel Timeline PDCA
37
II.4 Tabel PDCA
Tabel PDCA (Plan, Do, Check, Action) atau PDCA model sebagai berikut :
2. Pendampingan akreditasi
2. Persiapan standarisasi 2. Pendampingan akreditasi
oleh pendamping
klinik akreditasi dari Badan setiap 1 kali dalam
Mutu Akreditasi sebulan oleh Badan Mutu
Yogyakarta Yogyakarta
3. Melakukan pengajuan
3. Pengajuan anggaran 3. Pengajuan anggaran
anggaran ke Perusahaan
untuk memenuhi untuk standarisasi Klinik dilakukan di Bulan Juli
standarisasi Akreditasi Mediska 2022
Klinik Mediska dalam
rangka peningkatan
pendapat dan mutu
pelayanan
4. Melakukan promosi 4.Posting konten
4. Promosi Klinik melalui status whatsapp,
Instagram, Facebook tentang
kesehatan dan informasi
Mediska melalui social layanan Klinik Mediska
layanan Klinik Mediska
media untuk menarik setiap minimal 2 kali
pelanggan
seminggu untuk menarik
minat pelanggan
38
5. Kerjasama dengan 5.Team melalui RDS 5.Melalui rapat mingguan
Dinas Kesehatan,
ASKLIN, RS yang
bekerjasama dan
Badan Akreditasi
Klinik untuk proses
standarisasi klinik
DO 1.Melaksanakan - Pengecekan mingguan 1.Diharapkan sesuai
pengecekan mingguan terkait dinasan Dokter dengan timeline
,bulanan dan 3 Gigidan posting akreditasi, sesuai
bulanan konten social media standarisasi dan jumlah
Klinik Mediska kepesertaan Klinik
- Pengecekan bulanan Mediska bertambah
terkait persiapan sehingga meingkatkan
akreditasi, kelengkapan pendapatan
berkas, sarana
prasarana dan
anggaran akreditasi
- Pengecekan 3 bulanan
terkait kerjasama
dengan Dinas
Kesehatan dan lembaga
yang terkait dengan
Akreditasi
CHECK 1.Monitoring harian 1. Dilakukan di grup 1. Hasil pemeriksaan harian
Whatsapp Mengenai Spv Klinik Mediska
kesesuaian program kerja mengenai:
dan realisai harian dengan - Penambahan
dilengkapi dokumentasi kepesertaan
baik BPJS
maupun umum
2. Dalam bentuk soft file di Kinikl
yang dikirimkan ke Asmen - Kesesuaian
dan Manager Kesehatan berkas
untuk kelengkapan berkas akreditasi,
standarisasi sarana
prasarana
sesuai dengan
elemen
penilaian
Akreditasi
Klinik.
ACTION Melakukan evaluasi Memastikan bahwa program Melakukan pembinaan
rutin minimal satu kerja team dilakukan kepada Supervisor Klinik
bulan sekali dengan baik Mediska dan Pelaksana
Klinik untuk dapat
memenuhi timeline
standarisasi Klinik
39
II. 5. Manfaat
a. Tercapainya Standarisasi Klinik Mediska sesuai dengan Penilaian
Akreditasi Klinik Nasional untuk meningkatkan mutu pelayanan Klinik
Mediska.
b. Terjalinnya kerjasama yang kontinyu dengan BPJS Kesehatan karena
Klinik sudah terakreditasi untuk menambah jumlah kepesertaan dan
pendapatan Klinik Mediska.
40
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari uraian penjelasan yang telah dijabarkan di atas, secara umum dapat
dihasilkan kesimpulan bahwa ada beberapa upaya untuk dapat
mengoptimalisasi Standarisasi Klinik Mediska guna mendukung tercapainya
peningkatan pendapatan klinik dan mutu pelayanan. Diantaranya yaitu
melakukan penjadwalan dinas Dokter Gigi untuk dapat melayani 3 Klinik
Mediska, Penjadwalan pendampingan akreditasi untuk memenuhi berkas
akreditasi dan proses akreditasi, Pengajuan anggaran ke Perusahaan untuk
Akreditasi Klinik Mediska, melakukan promosi di Sosial Media sepertia status
whatsapp, Instagram, dan Facebook Klinik Mediska, serta menjalin kerjasama
dengan Dinas Kesehatan, ASKLIN, Badan Akreditasi, dan RS yang
bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia untuk mendukung standarisasi
Klinik Mediska. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan Standarisasi Klinik
Mediska terlaksana, sehingga mutu pelayanan kesehatan meningkat dan
pendapatan perusahaan akan bertambah.
III.2 Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
42
43