Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN

PORTOFOLIO
Dosen : Bapak Bambang Sugharto SE,M.,Si.
Kelompok 3
Akuntansi B

Nanda Ayu Triani


03112210001

Nova Dwi Lestari Nurlaila Maisaroh


03112210035 03111210054
Apa itu manajemen portofolio??
PROSES MANAJEMEN PORTOFOLIO
Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor
mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang
dibuatnya. Proses manajemen portofolio yang diusulkan oleh CFA
PERENCANAAN PORTOFOLIO
Tiga input yang digunakan untuk membentuk portofolio
1. Return Ekspektasian individual sekuiritas,
2. Varian return individual sekuiritas,dan
3. Kovarian return individual sekuiritas.

Sasaran-sasaran Investasi Investor


Proses manajemen portofolio dimulai dengan menentukan sasaran
investasi investor. Sasaran investasi lebih difokuskan pada pencapaian
kombinasi return dan risiko yang terbaik dari sudut pandang investor.
Kombinasi ini menunjukan tukaran (trade off) antara return yang dituntut yang
dapat diterima oleh investor dengan tingkat toleransi risiko yang harus dihadapi
(risk tolerance).
Preferensi Risiko Investor
Secara umum,tukaran (trade-off) return yang dituntut dan risiko yang harus
dihadapi oleh investor adalah berhubungan positif,yaitu higher return-higher
risk dan lower return-lower risk (lebih tinggi return lebih tinggi risikodan
leboh rendah return lebih rendah risiko).

Berdasarkan siklus hidup investor,tukaran return risiko umumnya mengalami


perubahan sebagai berikut:
1. Accumulated phase (Fase akumulasi)
2. Consolidation Phase (Fase konsolidsi)
3. Spending Phase (Fase belanja)
4. Gifting phase (Fase memberi)
Batasan – Batasan Investasi Investor
Dalam pebentukan portofolio, investor dihadapkan pada beberapa
batasan – batasan sebegai berikut :
a. Likuiditas
b. Ketersediaan aktiva
c. Horison investasi
d. Peraturran- peraturan
e. Pajak
f. Kebutuhan – kebutuhan unik
Kebijakan – kebijakan dan Strategi – strategi
Investasi
untuk investor institusi yang diatur oleh peraturan – peraturan ,
biasanya diwajibkan untuk membuat pernyataan kebijakan investasi
(investment policy statement). Pernyataan kebijakan investasi
merupakan pernytaan yang mendeskripsikan kebijakn invests yang
diambil termasuk didalamnya informasi mengenai sasaran- sasaran,
Batasan –Batasan dan preferensi – preferensi dari dana yang di
investasikan.
Pertimbangan – pertimbangan Faktor Makro
yang Relevan
Faktor – factor makro yang harus di pertimbangkan :
 Faktor ekonomik
 Faktor social
 Faktor political
 Faktor sector industri
Faktor – factor ekonomi yang harus dipertimbangkan :
adalah tingkat suku bunga pasar yang akan terjadi karena suku
bunga mempunyai hubungan terbaik signifikan dengan kinerja pasar modal.
Faktor ekonomi lainnya yang perlu di pertimbangkan adalah Inflansi.
Menentukan Ekspektasi Pasar modal

Hasil pertimbangan factor – factor makro dapat dilanjutkan untuk menentukan


ekspektasi pasar modal. Penetuan ekspektasi pasar modal adalah
mengekspektasikan kondisi pasar modal dimasa depan yang harus sudah
dipersiapkan sedini mungkin.
Menetukan ekspektasi pasar modal ini merupakan hal yang penting,
karena jika salah akan berakibat fatal dikinerja portofolionya. Menetukan
ekspektasi pasar modal ini juga akan mennetukan pilihan sekuritas yang akan di
maksukkan ke portofolio.
EKSEKUSI PROTOFOLIO

Mengeksekusi protofolio berarti membuat protofolionya jika protofolio masih


belum dibuat dan merevisinya dikemudian hari berdasarkan umpan balik yang
diterima. Berikut beberapa tahapan mengeksekusi protofolio:
1. Alokasi aktiva (asset allocation)
2. Optimalisasi protofolio (protofolio optimization)
3. Pemilihan sekuritas (security selection)
4. Implemetasi dan Eksekusi
Alokasi Aktiva
Alokasi aktiva terkait dengan keputusan untuk membagi dana yang ada ke
beberapa jenis investasi yang dapat dimasukkan kedalam protofolio. Alokasi
aktiva merupakan keputusan investasi yang sangat penting, mengingat kombinasi
aktiva inilah yang akan menghasilkan return dan risiko daeri protofolio.

Optimalisasi Protofolio
Optimalisasi protofolio terkait dengan pemilihan protofolio yang dapat
memberikan hasil protofolio yang terbaik. Optimalisasi protofolio sudah
dibahas dalam bab 8 dalam buku ini.
Implementasi dan Eksekusi Protofolio
Hasil dari optimisasi protofolio akan didapatkan kombinasi yang optimal dari
sekuritas-sekuritas yang membentuk protofolio

Umpan Balik Kinerja Portofolio


Jika kinerja portofolio menjadi tidak optimal karena kondisai pasar yang
berubah,maka portofolio ini perlu diseimbangkan kembali
(rebalancing).Menyeimbangkan portofolio adalah kegiatan untuk mengubah
alokasi jenis asset portofolio atau komposisi sekuiritas yang ada di portofolio
untuk tetap menjaga kinerja portofolio tetap optimal
Mengukur Kinerja Portofolio

Untuk mengetahui apakah sasran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio
perlu di hitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran
investor. Karena adanya pertukaran(trade off) antara return dan resiko, pengukuran
resiko berdasarkan return saja mungkin tidak cukup, tetapi harus dipertimbangkan
keduanya yaitu return dan resikonya. Pengukuran yang melibatkan kedua factor ini
disebut dangan return sesuaian resiko (risk adjusted return).
Return Portofolio

Kinerja portofolio yang hanya di dasarkan pada


returnnya saja dapat dihitung dengan cara sbb:

Rp=
Rp= Return portofolio
NABt : nilai aktifa bersih yng merupakan nila portofolio periode sekarang (t)
NABt-1 : nilai aktiva bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu (t-1)

Perhitungan tersebuathanya melibatkan satu periode saja,


yaitu antara waktu membeli portofolionya sampai waktu
menjual portofolionya.

15
Lanjutan …..

Jika investasi portofolio melibatkan beberapa perioda,maka perhitungan


return rata-rata dapat dilakukan dengan cara geomatrik dan rata-rata
timbangan-rupiah (rupias-weighted).Rata-rata geomatrik digunakan untuk
menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif
dari waktu ke waktu.

RG = [(1+R1)(1+R2)… (1+Rn)] 1/n – 1


RG : rata-rata geometric
Ri : return untuk periode ke – I
n : jumlah dari return
Contoh Soal

Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu. Return tiga tahun
yang lalu sebesar 40%, dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun lalu
sebesar -15%. Rata-rata return setahunnya yang dihitung menggunakan rata-
rata geometrik adalah :

RG = [(1 + R1) (1 + R2)(1 + Rn)]1/n – 1


= [(1 + 0,4) (1 + 0,25)(1- 0,15)]1/3 – 1
= [1,4875]1/3 – 1
= 1,1415 – 1
= 0,1415
= 14,15 %
Dengan dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio
optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien
akan berubah membentuk garis lurus RF–L.

Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang


diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi:
Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko,
investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan
digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
Jika kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang
dimilikinya (100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%)
akan diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada
titik K.
LANJUTAN…..

Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset
individual yang ada dalam portofolio.
Rumusnya adalah:
CONTOH
• Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis
saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return
yang diharapkan masing-masing sebesar
15%, 20% dan 25%.
• Misalnya, prosentase dana yang
diinvestasikan pada saham ABC sebesar
40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
Return sesuaian resiko

Return tinggi saja belum tentu merupakan


investasi ang baik. Return rendah juga dapat
merupakan hasil investasi yang baik jika retun
rendah ini disebabakan resiko yang rendah
pula. Oleh karena itu return yang dihitung perlu
di sesuaikan dengan resiko yang harus di
tanggungnya.
Reward to Variability (sharpe measure)
Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan Sharpe measure atau disebut juga dengan nama
return to variability (RVAL) yang dikenalkan oleh Wilian F.

: Reward to Variability atau penugukur sharpe


: rata-rata return total portofolio dalam periode tertentu
: rata-rata aktiv bebas resiko dalamperiode tertentu
: varibilitas yang di ukur dengan deviasi standar dari return portofolio dalam periode tertentu
: return lebih (excess return) portofolio

Nilai RVAR menunjukan kinerja dari portofolio. Semakin besar nilai NVARnya semakin baik
kinerja dari portofolionya.
Reward to Volatility (Treynor Measure)
Pengukuran kinerja ini di kenalkan oleh Jacl L.Treynor pada taqhun 1996:

RVOL : Reward to Volatility atau pengukuran Treynor


: rata-rata return total portofolio dalam periode tertentu
: rata-rata aktiv bebas resiko dalamperiode tertentu
: volatilitas diukur dengan beta portofolio periode tertentu
: return lebih (excess return) portofolio

Nilai RVOL menunjukan kinerja portofolionya,semakin besar nilai RVOL semakin baik
kinerja portofolionya.
Perbandingan pengukur Sharpe dan
Pengukur Treynor

Sharpem menggunakan pembagi variabilitas yang diukur


dengan deviasi standar return portofolio (σp),sedang pengukur
treynor menggunakan pembagi volatilitas yang diukur dengan
pengukur risiko sistematik atau beta portofolio (βp).
Reward To Maket Risk
Karena pengukur sharpe menggunakan deviasiasi standar bukan varian sebagai pengukur
risikonya,maka pengkur treynor modifikasi ini akan menggunakan βp . σM.Pengukur ini akan
disebut dengan RMAR sbb:

RMAR : Reward To Maket Risk atau pengukur treyor modifikasi


: rata-rata return total portofolio dalam periode tertentu
: rata-rata aktiva bebas resiko dalam periode tertentu
: resiko pasar (resiko sistematik) portofolio dalam periode tertentu
Reward to Diversivication

Besarnya diversifikasi yang tidak dilakukan oleh portofolio adalah sebsear risiko total yang
terjadi (σp) dikurangi dengan risiko sistematikanya (β p .σM).Nilai ini dalah besarnya
diversifikasi yang tidak mampu dilakukan oleh portofolio.Semakin besar nilai (σ p – βp . σM)
semakin jelek kinerja portofolionya.Dengan demikian Reward to Diversivication dapat
dirumuskan dengan:

RIDIV : Reward to Diversivication


: resiko pasar (resiko sistematik) portofolio dalam periode tertentu
: resiko yang tidak mampu didiversitifikasi oleh portofolio
Jensen’s Alpha
Kinerja portofolio juga dapat ditentukan oleh intersepnya.semakin tinggi intersepnya semakin
tinggi return portofolionya,Pengukuran intersep ini dikenalkan oleh Michael C.Jensen pada
tahun 1968.Pengukuran ini disebut dengan nama Jensen’s Alpha yang dikembangkan dari
CAPM.Pengukuran Jensen’s adalah selisih antara return rata-rata portofolio dengan nilai
menurut CAPM sbb:

Atau

: Jensen’s Alpha
: rata-rata return portofolio dalam periode tertentu
: rata-rata aktiva bebas resiko dalam periode tertentu
: rata- rata return pasar periode tertentu
: rata-rata premium resiko portofolio
: rata-rata premium resiko pasar
Pengukur M2
Pengukur yang lebih mudah untuk membandingkan kinerja portofolio dengan kenerja
pasardiusulkan oleh John G. Graham dan Cambell R. Havey pada tahun 1994 dan
selanjutnya lebih di populerkan oleh Franco Modigliani dengan cucunya yang bernama
Leah Modigliani,sehingga dikenal dengan pengukuran M 2 .Nilainya adalah:

Atau

: rata-rata return total portofolio dalam periode tertentu


: rata-rata aktiva bebas resiko dalam periode tertentu
: resiko pasar
: resiko total yang terjadi
: rata- rata return pasar periode tertentu
Rasio Informasi

Pengukuran ini merupakan rasio antara alpha (α P) dengan risiko unil portofolio atau risiko
nonsistematik portofolio yang disebut dengan tracking error dari industry (σ ep).

RI : Rasio informasi
: alpha portofolio
: resiko unik portofolio

Nilai return informasi ini mengukur return tidak normal perunit risiko yang dapat
didivertiivikasi dengan memegang portofolio indeks pasar.
Latihan soal

1. PT. ABC membeli reksadana 5 tahun yang lalu. Return tiga tahun
yang lalu sebesar 60%, dua tahun yang lalu sebesar 35% dan
setahun lalu sebesar -15%. Rata-rata return setahunnya yang
dihitung menggunakan rata-rata geometrik adalah ?
Latihan soal

2. Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham A, B dan C


menawarkan return yang diharapkan masing-masing
sebesar 20%, 25% dan 45%.
Misalnya, prosentase dana yang diinvestasikan pada
saham A sebesar 40%, saham B 30% dan saham C 30%.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai