Manajemen Portofolio KL.3 Ak B
Manajemen Portofolio KL.3 Ak B
PORTOFOLIO
Dosen : Bapak Bambang Sugharto SE,M.,Si.
Kelompok 3
Akuntansi B
Optimalisasi Protofolio
Optimalisasi protofolio terkait dengan pemilihan protofolio yang dapat
memberikan hasil protofolio yang terbaik. Optimalisasi protofolio sudah
dibahas dalam bab 8 dalam buku ini.
Implementasi dan Eksekusi Protofolio
Hasil dari optimisasi protofolio akan didapatkan kombinasi yang optimal dari
sekuritas-sekuritas yang membentuk protofolio
Untuk mengetahui apakah sasran investor masih tercapai, maka kinerja portofolio
perlu di hitung dan diukur setiap saat dan dibandingkan dengan benchmark sasaran
investor. Karena adanya pertukaran(trade off) antara return dan resiko, pengukuran
resiko berdasarkan return saja mungkin tidak cukup, tetapi harus dipertimbangkan
keduanya yaitu return dan resikonya. Pengukuran yang melibatkan kedua factor ini
disebut dangan return sesuaian resiko (risk adjusted return).
Return Portofolio
Rp=
Rp= Return portofolio
NABt : nilai aktifa bersih yng merupakan nila portofolio periode sekarang (t)
NABt-1 : nilai aktiva bersih yang merupakan nilai portofolio periode lalu (t-1)
15
Lanjutan …..
Seorang investor membeli reksadana 3 tahun yang lalu. Return tiga tahun
yang lalu sebesar 40%, dua tahun yang lalu sebesar 25% dan setahun lalu
sebesar -15%. Rata-rata return setahunnya yang dihitung menggunakan rata-
rata geometrik adalah :
Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset
individual yang ada dalam portofolio.
Rumusnya adalah:
CONTOH
• Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis
saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return
yang diharapkan masing-masing sebesar
15%, 20% dan 25%.
• Misalnya, prosentase dana yang
diinvestasikan pada saham ABC sebesar
40%, saham DEF 30% dan saham GHI 30%.
Return sesuaian resiko
Nilai RVAR menunjukan kinerja dari portofolio. Semakin besar nilai NVARnya semakin baik
kinerja dari portofolionya.
Reward to Volatility (Treynor Measure)
Pengukuran kinerja ini di kenalkan oleh Jacl L.Treynor pada taqhun 1996:
Nilai RVOL menunjukan kinerja portofolionya,semakin besar nilai RVOL semakin baik
kinerja portofolionya.
Perbandingan pengukur Sharpe dan
Pengukur Treynor
Besarnya diversifikasi yang tidak dilakukan oleh portofolio adalah sebsear risiko total yang
terjadi (σp) dikurangi dengan risiko sistematikanya (β p .σM).Nilai ini dalah besarnya
diversifikasi yang tidak mampu dilakukan oleh portofolio.Semakin besar nilai (σ p – βp . σM)
semakin jelek kinerja portofolionya.Dengan demikian Reward to Diversivication dapat
dirumuskan dengan:
Atau
: Jensen’s Alpha
: rata-rata return portofolio dalam periode tertentu
: rata-rata aktiva bebas resiko dalam periode tertentu
: rata- rata return pasar periode tertentu
: rata-rata premium resiko portofolio
: rata-rata premium resiko pasar
Pengukur M2
Pengukur yang lebih mudah untuk membandingkan kinerja portofolio dengan kenerja
pasardiusulkan oleh John G. Graham dan Cambell R. Havey pada tahun 1994 dan
selanjutnya lebih di populerkan oleh Franco Modigliani dengan cucunya yang bernama
Leah Modigliani,sehingga dikenal dengan pengukuran M 2 .Nilainya adalah:
Atau
Pengukuran ini merupakan rasio antara alpha (α P) dengan risiko unil portofolio atau risiko
nonsistematik portofolio yang disebut dengan tracking error dari industry (σ ep).
RI : Rasio informasi
: alpha portofolio
: resiko unik portofolio
Nilai return informasi ini mengukur return tidak normal perunit risiko yang dapat
didivertiivikasi dengan memegang portofolio indeks pasar.
Latihan soal
1. PT. ABC membeli reksadana 5 tahun yang lalu. Return tiga tahun
yang lalu sebesar 60%, dua tahun yang lalu sebesar 35% dan
setahun lalu sebesar -15%. Rata-rata return setahunnya yang
dihitung menggunakan rata-rata geometrik adalah ?
Latihan soal